-L-
The White Lord..Du Printzea un Faden
Patahan kata-kata asing itu membuat telinganya terasa gatal. Dia tidak pernah mendengar seseorang memberi gelar kepadanya, bahkan tidak untuk kerajaan Korea Selatan –kecuali dia keturunan raja terdahulu. Otaknya tidak bisa menyerap terlalu banyak informasi ganjil sekalipun prestasi akademik di sekolahnya termasuk bagus. Juniel memegang kepalanya dan meremas rambut coklatnya kasar. “Jadi sudah seharusnya kau mengabdi pada Exosthopia”
Seolah lonceng besar berdentang kuat di otaknya setelah kalimat terakhir yang keluar dari mulut Kyungsoo. Hal yang ia lakukan selanjutnya adalah berlari. Berlari dari ruangan itu, berlari dari mimpi aneh dan berharap terbangun di dalam kelasnya. Juniel tidak mempedulikan arah mana yang ia ambil, membiarkan kakinya melangkah kemana ia pergi. Kembali ia melewati lorong putih yang entah berapa banyak lorong yang telah ia temui. Sampai ia bertemu sebuah pintu besar yang mencoba menghalanginya. Tangannya mendorong bidang datar itu dan masuk ke dalam. Sedetik kemudian mendadak langkahnya terhenti.
Di tengah ruangan yang sangat besar dan lagi-lagi dengan dominasi warna putihnya, terdapat tempat tidur yang sangat besar. Tiga kali lipat dari kasur yang berada di kamarnya. Perlahan tungkainya melangkah mendekati tempat pembaringan yang sangat rapi. Manik coklatnya menatap seseorang yang terbaring di atasnya dengan tangan yang bersedekap di dada. Seorang pemuda dengan rambut coklat terang tertidur nyaman pada posisinya. Tangan Juniel bergerak ingin menyentuh kulit yang seputih salju itu.
“Juniel!”
Teriakan Kai bergema di dalam ruangan menghentikan keinginannya untuk menyentuh orang yang tengah tertidur itu. Di belakang pemuda itu berdiri diam Cort Suho, Cort Kyungsoo, dan tiga orang lainnya yang tidak dia ke
Comments