Chapter 5

Sungjong In Wonderland

Sungyeol memberi sentuhan terakhir pada rancangan bajunya sebelum akhirnya berbalik dan layaknya maniak, tersenyum lebar pada dua sosok yang berlutut hormat di depannya. “Akhirnya~” katanya dengan riang. “Berdirilah kalian.” Perintahnya. Hoya dan Jonghyun-versi mini- pun bangkit dari posisinya dan menatap Sungyeol dengan penuh arti.

“Akhirnya, wahai Kesatria Putih, kau akan segera kembali pada Yang Mulia.” Kata Hoya pelan. Sungyeol lagi-lagi tersenyum. “Yang Mulia ku…” katanya pelan. Ia menoleh ke jendela kecil di sampingnya, menatap ke arah langit yang mulai berubah jingga. Tepat saat itu, kabut hijau berdenyar  di sampingnya. Sesosok berkostum kucing dengan garis-garis hitam horizontal pun muncul. Sambil tersenyum layaknya maniak, ia jadi tidak bisa dibedakan dengan Sungyeol.

“All Hail for you, White Knight.” Dongwoo membungkukkan badannya pada Sungyeol. Sungyeol tersenyum dengan sedikit lebih manusiawi (?)

“Kemana saja kau, hah?” kata Sungyeol sambil tersenyum datar. Ia mengalihkan tatapannya pada pintu yang saat itu bergeser tebuka. Memperlihatkan sosok Sungjong yang terengah-engah dengan Taemin-versi mini- bertengger dibahunya.

“Hyung!” seru Sungjong. Sungyeol tidak bisa menahan kegembiraannya. Lagi-lagi ia tersenyum seperti maniak. Ia benar-benar menjiwai untuk karakter seorang Mad Hatter. “Hyung! Kita tidak punya banyak waktu! Ayo kita segera pergi dari sini! Dan jangan bicara soal perintah dari Penguasa Putih sekarang. Pokoknya kita harus segera pergi dari sini!” racau Sungjong.

“Wow wow wow.. tahan sebentar Sungjong. Ambil napas dulu.” Kata Hoya tenang. Dan Sungjong pun mengikuti apa yang disuruh Hoya. Setelah agak tenang, ia pun kembali melanjutkan. “Hyung.. kau tidak akan percaya. Tadi Myungsoo-hyung.. ehm.. maksudku Kesatria Merah mencegatku dilorong. Ternyata ia sudah tahu dari awal kalau aku ini benar-benar Sungjong. Lalu siluman pohon-absurd-itu muncul dan terkejut. Ia mendengar semua yang dikatakan Kesatria Merah dan berniat memberitahukannya pada Woohyun-hyung! Ehm.. maksudku Red King. Karena itu kita harus segera pergi dari sini. Sebentar lagi Red King akan tahu. Waktu kita tidak banyak hyung, ehm.. maksudku, Kesatria Putih.” Sungjong mengakhiri penjelasannya sambil tersenyum lembut saat menyebut ‘Kesatria Putih’.

Hoya, Jonghyun, Taemin, dan Dongwoo menoleh, menatap penuh arti pada Sungyeol. Sungyeol tersenyum simpul. Ia tahu mereka mengharapkan keputusan darinya sekarang. Ia pun merentangkan lengannya seraya berkata, “Bawa aku pada Yang Mulia-ku, wahai kesatriaku.” Dengan penuh wibawa.

Semuanya tersenyum Sumringah. Hoya merasa bersyukur, akhirnya setelah penantian sekian lama, ia akhirnya bisa lepas dari Istana Merah terlebih dari Red King yang membuatnya tersiksa  selama ini. Ia menatap Sungjong dengan penuh arti. Ia berpikiran, tidak masalah jika bukan Alice yang asli yang datang, setidaknya dengan Sungjong pun, ia tetap bisa lepas dari belenggu. Ia bersumpah, suatu saat nanti jika si Alice yang asli muncul dihadapannya, ia akan langsung melempar Alice ke laut.

Jonghyun juga merasakan hal yang sama dengan Hoya. Begitu juga Taemin. Mereka memang pengikut setia Penguasa Putih. Akhirnya mereka akan segera bebas dan ramalan akan segera terwujud. Atau tidak?

Sungyeol tiba-tiba melangkah menuju pintu dan berhenti, berbalik menatap semua yang ada di ruangan itu sambil berkata, “Tunggu apa lagi? Ayo!” serunya.

“Yosh!” seru Jonghyun lebay. Sungjong pun tidak lagi mempermasalahkan kenapa Jonghyun selalu lebay dalam segala hal. Ia berlari mengikuti Hoya dengan Jonghyun dibahunya dan Dongwoo di depan mengekori Sungyeol. Taemin dengan santai melongok dari saku Sungjong.

Saat mereka hendak berbelok di lorong sebuah suara menggelegar terpaksa menghentikan langkah mereka.

“Tunggu dulu!! Kalian tidak bisa kabur!”

Dan Sungjong lagi-lagi mengumpat dalam hati begitu tahu siapa pemilik suara itu.

 

 

~x~

 

 

“Tunggu dulu!! Kalian tidak bisa kabur!”

Sungyeol menghentikan langkahnya dengan terpaksa. Ia bisa mendengar Jonghyun mengumpat di bahu Hoya. Dan Sungjong menggumamkan sesuatu tentang absurd-dan sebagainya. Ia pun memutar badannya dan melihat siluman pohon bertampang absurd yang makin tambah absurd karena marah itu  tengah berdiri diujung lorong satunya. Sungjong lagi-lagi menggerutu.

“Kau lagi!” katanya kesal. Siluman pohon itu melirik Sungjong dengan tajam dan tertawa gila. Sambil menunjuk Sungjong, ia berkata, “kau mau lari ya? terlambat! Aku sudah memberi tahu Red King dan ia sepertinya marah besar! Kalian tamat!”

“Aduh sial.” Kata Hoya datar.

“Kita terlambat.” Kata Jonghyun. Kali ini ajaib tidak dengan nada lebay seperti biasanya.

Sungjong mengepalkan tangannya kesal. Ia merasa ini semua adalah salahnya. Gara-gara terlalu heboh meributkan hal yang tidak penting, ia jadi membuang-buang waktu. Dan ia ingin sekali menyakar wajah absurd dari siluman pohon itu.

“Red King sedang menuju ke sini. Kalian tidak akan sempat dan tidak akan pernah bisa lari dari Grease Grum.” Kata siluman itu lagi. “Terutama kau, Sungjong. Kau anak dalam ramalan yang dicari-cari oleh Red King. Kau tidak akan lolos dengan mudah!” tambahnya lagi.

“Cheshire, cepat sembunyikan yang lain!” perintah Sungyeol. Namun lagi-lagi terlambat. Saat sosok baru muncul dari belakang si siluman pohon.

Red King.

“O-owh.” Dongwoo pun tiba-tiba membuyar menjadi kabut kehijauan. Sungyeol mendecih kesal. Red King berdiri di belakang si siluman pohon sambil menatap marah pada Sungyeol, terlebih pada Sungjong. Ia menunjuk Sungjong dan berseru, “Kau!” Sungjong bergidik ngeri.

Di dunia nyata saja, Woohyun tidak pernah sekeras dan sekasar itu dalam menghardik orang lain. Ia jadi bingung harus bersikap bagaimana karena ia merasa Woohyun seperti sedang di dunia nyata sekarang. “Aku tidak percaya akan apa yang kulihat sekarang.” Kata Woohyun sambil melayangkan pandang ke arah Sungyeol.

“Kalian ingin kabur? Jangan harap kalian bisa meninggalkan Istanaku setelah apa yang kalian perbuat pada Kesatriaku!” seru Woohyun. Sungyeol dan Sungjong terkejut. “Memangnya apa yang sudah kami lakukan?” tanya Sungjong bingung. Tepat saat itu dari belakang Woohyun, Sang Kesatria Merah muncul. Myungsoo lebih tepat dibilang Kesatria kegelapan, karena aura gelap yang ia pancarkan saat itu. Myungsoo tanpa ekspresi menatap kosong kedepan.

“Aku tidak percaya, Kau membohongiku… Sungjong.”

Sungjong terkejut. Ucapan dari Woohyun barusan membuat jantungnya berdebar keras. Woohyun akhirnya tahu jati diri Sungjong yang sebenarnya. Siapa lagi yang memberitahukan padanya, kalau bukan 2 makhluk absurd di sampingnya itu. Sungjong menatap tak percaya pada Myungsoo yang masih bertampang datar dan pada Woohyun yang menatap marah padanya.

“Wow, wow, wow~ Tunggu dulu. Memangnya apa yang sudah Sungjong lakukan pada Kesatria Merah?” tanya Sungyeol bingung. Woohyun menatap Sungyeol dengan penuh amarah. “Bocah itu telah berbohong padaku dengan mengatakan bahwa ia adalah Sukaesih, tukang laundryku dulu. Aku bodoh karena percaya begitu saja padanya saat ia bilang ia utusan dari negeri seberang. Negeri seberang yang mana?! Sudah tidak ada lagi desa dan negeri yang utuh karena telah ku porak-porandakan semenjak menghilangnya Penguasa Putih!” terang Woohyun.

Sungjong terenyak begitu mendengar penjelasan dari Red King barusan. Tidak ada desa dan negeri yang utuh semenjak Woohyun melayangkan jarinya ke tempat itu. Sungjong menggigit bibirnya kesal. Tak percaya atas apa yang telah Woohyun lakukan.

Sungyeol menatap aneh pada Woohyun saat Red King menyebut Penguasa Putih. “Terlebih lagi, bocah itu telah berani menyentuh kesatriaku!” seru Woohyun lagi. “Mwo?!” seru Sungjong. Sungyeol melotot tak percaya dan Hoya seperti habis kena lempar batu.

“Apa? Menyentuh Myungss.. Kesatria Merah kau bilang?!” seru Sungjong tak percaya. Woohyun mengangguk dan menoleh kesamping. Myungsoo maju selangkah, masih dengan ekspresi datarnya dan bicara dengan suara dingin. “Aku telah disentuh oleh bocah yang telah berani membohongimu, Yang Muliaku..” Sungjong lagi-lagi terkejut.

Ia menatap tak percaya pada Myungsoo. Jelas-jelas namja itu berbohong! Siapa coba yang duluan mencegatnya dilorong dan mengelus-elus pipinya layaknya maniak? Sungjong benar-benar ingin meninju hidung Myungsoo sampai darahnya muncrat sekarang. Tak peduli Hoya-hyung yang akan menegurnya, Sunggyu-hyung yang akan memarahinya, dan hukuman dari manejer-hyung jika mereka tahu apa yang sudah ia lakukan pada Myungsoo. Hei, ini di Wonderland.. tidak masalah jika hidung Myungsoo-hyung hancur.., gerutu Sungjong.

“Dia berbohong.” Taemin berbisik didalam saku Sungjong.

“Tidak! Itu tidak benar! Justru Myungsoo-hyung yang duluan menyentuhku! Kalau Woohyun-hyung tidak percaya, tanya saja pada Siluman pohon itu!” seru Sungjong membela diri. Tapi sepertinya percuma saja menyuruh Woohyun untuk bertanya pada siluman absurd itu. Myungsoo diam-diam membuat lubang dibelakang kepala si siluman. Siluman pohon itu, tahu akan tatapan membunuh Myungsoo dari belakang, menelan ludah gugup. Jelas saja Myungsoo mungkin sudah memaksa siluman itu untuk ikut berbohong bersamanya. Sedangkan Woohyun, ia terlalu marah dan terlalu kalap (?) untuk sekedar percaya.

“Tidak Yang Mulia! Aku bersumpah, bocah pembohong itu yang telah menyentuh Tuan Kesatria, Yang mulia!” seru siluman itu takut-takut. “Hei! Aku bukan pembohong. Yang berbohong itu kau siluman jelek! Myungsoo-hyung juga!” balas Sungjong.

“Cukup!” seruan Woohyun terdengar menggelegar di lorong. Cukup keras sehingga mampu membuat semuanya terdiam. “Aku tetap tidak percaya. Yang ku yakini, kau telah menyentuh kesatriaku dan kau juga telah berbohong. Ditambah, kau berniat membawa orang gila itu kabur dari istanaku! Hukumanmu akan sangat berat, Sungjong!” seru Woohyun sambil menunjuk Sungyeol. Myungsoo dibelakang Woohyun, tersenyum iblis. Ia menatap dengan penuh kemenangan pada Sungjong. Sungjong mendecih keras. ”Hyung.. tak kusangka, kau.. teganya kau..” lirih Sungjong.

“Ah~ dan juga karena kaulah Sungjong yang kucari-cari.. kau tidak akan bisa kabur dariku dengan mudah..” Woohyun juga ikut-ikutan tersenyum seksi iblis pada Sungjong. Sungjong mendesah pasrah dan menatap kecewa pada Myungsoo yang kembali pada tampang datarnya dan memberi tatapan membunuh pada si siluman pohon. Sekarang, ia tidak bisa lari kemanapun.

Ia sudah difitnah dan disudutkan. Sungyeol dan yang lain pun juga ikut tertahan. Ini semua gara-gara aku.. harusnya Sungyeol-hyung dan Hoya-hyung tidak usah pedulikan mereka-mereka ini.. harusnya yang lain sudah harus pergi dari istana ini.. kembali ke Kastil Putih.., Sungjong menunduk lemah. Ia bisa mendengar Woohyun berbicara,

“Dan kau juga kelinci! Aku harusnya mendengarkan kata Kesatriaku untuk mengikatmu dipenjara.” Sungjong menggigit bibirnya.

“Wow~ Tunggu dulu~ sepertinya ada kesalahpahaman di sini..” suara Sungyeol terdengar. Sungjong mengangkat kepalanya dan melihat Sungyeol berjalan santai ke depan. “Ini salah paham, salah paham..” katanya sambil menggeleng-gelengkan kepala.

“Apa maksudmu?” tanya Woohyun. Sungyeol tersenyum miring. “Ini salah paham. Jangan menuduh Sungjong yang bukan-bukan. Jelas-jelas yang menyentuh Kesatria merah itu aku.” Katanya dengan bangga. Sungjong lagi-lagi untuk kesekian kalinya hari itu, terkejut. Ia cengo menatap Sungyeol yang terlihat bangga dengan ucapannya barusan. Dan beralih menatap Myungsoo yang tampangnya 11-12 dengan siluman pohon.

“Apa? Jadi kau yang telah membuat L-ku uring-uringan?” tanya Woohyun. Sungyeol lagi-lagi dengan bangganya mengangguk. “Tu.. Tunggu dulu...” Myungsoo tergagap dibelakang. Tapi Woohyun sudah mengangkat tangannya menyuruh Myungsoo diam. “Jelaskan padaku apa yang telah kau perbuat” geram Woohyun dingin. Sungjong menatap cemas pada Sungyeol sekarang. Sungyeol ternyata membelanya. Ia melindungi Sungjong dengan mengaku bahwa ialah yang telah meng-grepe-grepe Kesatria Merah kesayangan Red King.

“Itu tidak benar! Yang Mulia, itu tidak benar!” Myungsoo panik. “Diamlah L-ah.. aku butuh penjelasan disini..” Woohyun lagi-lagi menyuruh Myungsoo untuk diam dan si Kesatria Merah itu sepertinya nampak kesal.

“Baiklah, aku akan cerita..” Sungyeol mulai bercerita dengan nada riang. Sungjong pun jadi bertanya-tanya, apa isi kepala dari seorang Lee Sungyeol? Kenapa ia bisa setenang dan sepercaya diri itu mengaku didepan Red King yang terkenal kejam? Jika di dunia nyata, Sungyeol mungkin saja bertingkah gila seperti itu, tapi setidaknya Sungyeol-didunia nyata- tidak akan segila itu untuk mengakui dengan polos tindakannya meng-grepe-grepe anak orang.

“Jadi begini~.. aku keluar dari ruanganku, mau ke wc. Tiba-tiba aku dicegat oleh L, dan ia menyudutkanku ke dinding lorong. Ia mengatakan sesuatu padaku, membuatku tidak bisa menahan gejolak dalam diriku~ #ini bukan ff -nc ya reader =_=#  jadi ya, tanpa sadar tanganku sudah gerayangan kemana-mana~” Jelas Sungyeol dengan polosnya sambil menggigit telunjuknya manja. Seductive.

Myungsoo terdiam dibelakang Woohyun, menyembunyikan wajahnya yang semerah jubah Woohyun dibalik telapak tangannya. Dan Woohyun sendiri mangap tak percaya pada ucapan Sungyeol barusan. Sungjong tersenyum simpul. Ia benar-benar tidak bisa menebak jalan pikiran Sungyeol-versi wonderland- itu tapi, tidak masalah baginya, setidaknya tindakan Sungyeol itu adalah untuk melindunginya.

“Apa itu benar.. L-ah?” kata Woohyun datar sambil menoleh pada Myungsoo. sang Kesatria Merah cepat-cepat menunduk menyembunyikan wajahnya. Kentara sekali, ia malu pada perkataan Sungyeol barusan. Kesannya ia kepergok menghamili anak orang. Lagi-lagi, perumpamaan yang buruk sekali ._.

“Yang Mulia, itu.. itu tidak benar Yang Mulia..” jawab Myungsoo takut-takut.

“Kalau Kau tidak percaya, rajaku. Kau bisa tanyakan pada siluman pohon disana itu.” Sungyeol tersenyum genit dan menunjuk pada siluman pohon. Siluman itu terkejut. Selagi pandangan Woohyun terarah pada Myungsoo, Sungyeol menatap tajam pada si siluman. 2 orang yang menatap tajam padanya, seolah ingin melobangi kepalanya, membuatnya ketakutan setengah mati. Menurutnya Kesatria Merah cukup seram saat memelototinya, namun, Sungyeol terlihat 1001x lebih menyeramkan dengan tatapan burung hantunya. Siluman itu merasa ia ingin pipis sekarang.

Namun, Woohyun juga sepertinya terlalu bodoh untuk sekedar bertanya pada si siluman. Melihat rona pada wajah Myungsoo, Woohyun hanya bisa mengambil satu kesimpulan. Tanpa berpikir panjang sebelumnya, ia terlalu kalap dan mengacungkan telunjuk-seksi-nya pada Sungyeol.

“Kau akan dihukum sangat berat, Mad Hatter!!” seru Woohyun menggelegar. Woohyun termakan omongan penuh dusta dari Sungyeol =_=. Sungjong menatap Sungyeol dengan cemas. Tapi Kesatria Putih itu hanya menatap jenaka padanya. Seolah meyakinkan Sungjong bahwa semuanya baik-baik saja. Hoya dan Taemin sama-sama terpukau pada Sungyeol. Sedangkan Jonghyun, entah apa yang tengah ia pikirkan, terkapar di bahu Hoya dengan darah yang mengucur dari hidungnya. Hoya sepertinya tidak sadar.

Suara langkah kaki berat terdengar memenuhi lorong. Seketika saja di kedua sisi lorong, Prajurit hati sudah memenuhi ujung lorong. Menghalangi jalan kabur untuk Sungjong dan yang lain. Woohyun, setelah menenangkan Myungsoo sebelumnya, ia beralih menatap Sungyeol dengan tajam. 2 prajurit hati mendekat dan berdiri di kedua sisinya.  “Aku, sebagai Penguasa Istana Merah, dengan ini menyatakan Hukuman Mati untuk Mad Hatter!” titahnya. Membuat 3 prajurit hati yang berdiri di belakang Sungjong dan yang lain, bergerak menuju Sungyeol.

Sungyeol tanpa perlawanan, membiarkan kedua lengannya di tarik kebelakang dengan kasar oleh prajurit-prajurit kartu tersebut. Sungjong bisa melihat ia tersenyum miring pada Woohyun. Seolah menantang Woohyun. Tatapan Sungyeol pun beralih menatap Sungjong. Dan Sungjong tahu maksud tatapan barusan. Semua akan baik-baik saja, yah.. pikirnya.

“Dan, Kau kelinci! Kau akan kukurung di dapur sehingga tidak bisa kemana-mana!” seru Woohyun lagi.

Hoya hanya menaikkan sebelah alisnya dan bergumam, “Dapur? Serius nih?”

Tatapan Woohyun pun beralih pada Sungjong. Dan ia tersenyum licik. “Dan kau Sungjong, kau akan ku kurung bersama Bandersnatch. Lihat apa yang makhluk itu bisa lakukan padamu.” Sungjong menggigil begitu mendengar nama makhluk mengerikan itu disebut-sebut kembali.

“Bawa mereka!” perintah Woohyun. Dan Sungjong bisa melihat, saat Sungyeol di bawa ke arah yang berlawanan. Sungjong bersumpah, ia melihat ekspresi tenang dari Sungyeol barusan. Kenapa Sungyeol bisa setenang itu? Sungjong sendiri malah merasa ketakutan setengah mati. Bagaimana dengan rencananya kabur ke Kastil Putih? Bagaimana dengan Hoya dan Sungyeol yang lagi-lagi harus menderita karena dirinya? Sungjong merasa bersalah. Sudah banyak yang ia lakukan namun tak satupun yang bisa membuat hyung-hyungnya selamat.

Hoya digiring oleh prajurit merah mengikuti si siluman pohon. Dan Sungjong merasa kedua lengannya digenggam kuat oleh prajurit merah. Dan dibawa entah kemana. Sungjong tak tahu. Woohyun ternyata tidak mengikutinya. Ia sibuk mengelus-elus bahu Myungsoo. dan Sungjong lagi-lagi bersumpah ingin merangsek maju dan meninju Myungsoo keras saat ia melihat Kesatria Merah itu tersenyum miring padanya. Seolah menegaskan bahwa ‘kita belum selesai.’

Sungjong mengepalkan jemarinya erat. Menahan amarah dan kekecewaan dalam dirinya sambil membiarkan prajurit merah itu membawanya pada Bandersnatch.

 

~x~

 

To Be continued

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
buyoung
i'm going to fix several things here

Comments

You must be logged in to comment
diniazakee #1
Chapter 8: Ehem... mudah2 an dibaca hehehehe
Daebakk...!!!
Aku suka author... :)))) Friendship2 Infinite, terutama WooGyu ♡♡
Walaupun aku baru nemu sekarang, semoga semangat buat ff Infinite nya gak luntur
Dan, aku harap bisa menemukan ff Infinite sebagus punya mu atau mungkin lebih bagus lagi
Terima kasih sudah berbagi cerita. Love love untuk Author
shin-pads
#2
Chapter 8: Daebaaaaaakkkkkkk!!!!

Petualangannya ajib!

Thumbs up!
imatsuko
#3
Chapter 8: Ff ini sukses bikin aku ngakak tengah malem wkwkw xD daebak!!!
mowmow33 #4
Chapter 8: Yah author..... Kok ngegantung sih..... :((( trus gimana sungjong di dunia nyatanya?:(
Aku kasian sama White king sama Red King... Overall, bagus kok author ceritanya;)) klo aku sih, yes~
dooseob_saranghae
#5
Chapter 8: eh?gantung..trs woogyu dunia nyata gmn?huhuhuhuhe pgn tau kelanjutan di dunia nyatanya
dooseob_saranghae
#6
Chapter 4: gak suka chapter yg ini knp jd myungjong hiaaa
buyoung
#7
finally apdet~ :3
sandeoki
#8
aduh ngakak :'''D
lovelybutterfly #9
Chapter 3: Please update soon ^_^
NMInspirit987
#10
Chapter 2: Woah author ceritanya keren sekali >o< ditunggu chaoter chapter selanjutnya author! /throw heart kaya woohyun/?