Chapter 7
One Last CrySepulang dari sekolah, Yoochun berbaring di kamarnya. Kondisinya sudah lebih baik sekarang. Rasanya dia baru saja memejamkan mata ketika handphone-nya berbunyi.
"Yeobosseyo?"
"Yoochunnie, ini Jaejoong hyung. Kau harus datang ke pesta ulang tahun Junsu. Ini perintah. Sekarang."
What the...?
'Apa-apaan Jaejoong hyung seenaknya menyuruhku datang ke acara adiknya.'
Yoochun menutup wajahnya dengan bantal ketika handphone-nya berbunyi sekali lagi. Kali ini Changmin yang menelepon.
"Chun kau dimana? Kenapa belum datang juga di rumah Kim Junsu?"
"Huh?!" Yoochun merasa blank. Apa yang diomongkan si Changmin? Kenapa dia bisa tahu bahwa dirinya diundang Junsu?
Seolah bisa mengerti pikiran Yoochun, Changmin melanjutkan ucapannya. "Aku sekarang sudah ada di rumah Junsu. Kemarilah. Kita bersenang-senang disini. Banyak snack dan cola."
Sebagai pelajar yang masih di bawah umur, tentu saja mereka belum boleh minum alkohol.
Yoochun sedikit menggerutu. Dia merasa bimbang. Haruskah dia pergi memenuhi undangan Kim Junsu? Tapi lantas dia ingat telepon Kim Jaejoong dan dia merasa segan jika tidak datang. Lagipula disana ada Changmin yang bisa menemaninya jika ternyata acaranya membosankan.
"Baiklah aku akan datang. Tunggu aku."
東方神起
Setelah hampir setengah jam naik bus, akhirnya Yoochun sampai juga di kediaman keluarga Kim yang besar. Sepertinya undangan tersebar dengan baik. Tidak hanya anak kelas satu, tapi dia juga melihat ada anak kelas dua dan kelas tiga yang juga diundang. Yoochun mengenali beberapa di antaranya adalah anak-anak klub sepakbola.
Changmin menunggunya di pintu pagar. Wajahnya tampak serius.
"Bersikap baiklah padanya Chun. Jangan menolaknya seperti biasanya. Tunjukkan sedikit rasa terima kasihmu karena telah diundang. Be a good boy."
Yoochun hanya mencibir.
Entah magnet apa yang membuat Yoochun selalu bisa dikenali oleh Junsu dimana pun dia berada.
Seperti saat ini. Junsu bisa menemukannya dengan mudah di tengah keramaian anak-anak yang asyik berjoget.
"Yoochun hyung~" Senyumnya merekah ketika melihat Yoochun.
Yoochun mengerutkan dahi melihat Junsu. Ini dilakukannya untuk mencegahnya membalas senyum si tuan rumah. Malam ini Junsu tampak luar biasa, lain daripada biasanya ketika bersimbah keringat di lapangan. Kulit wajahnya terlihat halus dan berkilau. Rambutnya tertata dengan bagus dan terlihat segar.
"Hyung~ ayo temani aku~"
Junsu menggandeng tangan Yoochun. Seolah tersihir, Yoochun tidak menolak.
Mereka menuju ke sebuah gazebo yang terletak di sudut halaman. Yoochun benar-benar berperan sebagai tamu yang baik. Dia mendengarkan cerita-cerita Junsu.
Beberapa jam lamanya mereka hanya bercakap-cakap meski di sekitar mereka ramai berjoget atau bermain game. Ketika DJ memutar lagu yang lembut, Yoochun merasakan tenggorokannya tercekat. Crazy For You. Salah satu lagu favoritnya.
Dia memandang Junsu lekat-lekat.
Biarlah untuk malam ini saja dia akan mengikuti kata hatinya. Sekali ini saja. Hanya satu kali. Untuk pertama dan terakhir kali.
Diulurkannya tangan kepada Junsu.
"Kim Junsu, maukah kau berdansa denganku?"
Bintang=bintang yang penuh cahaya seolah melingkupi mereka berdua malam ini. Tangan Junsu perlahan terarah ke udara, menyambut uluran tangan namja yang lebih tua darinya itu. Wajahnya bersinar penuh kegembiraan. Gembira karena sang sunbae akhirnya melihat kepadanya. Ini menjadi kado ulang tahun paling indah yang pernah diterimanya.
.
Swaying room as the music starts
Strangers making the most of the dark
Two by two their bodies become one
I see you through the smokey air
Can't you feel the weight of my stare
You're so close but still a world away
What I'm dying to say, is that
I'm crazy for you
Touch me once and you'll know it's true
I never wanted anyone like this
It's all brand new, you'll feel it in my kiss
I'm crazy for you, crazy for you
東方神起
~ TBC ~
10 November 2013
Budayakan memberi komentar, subscribe dan vote ya ^_^
Terima kasih~
Comments