..IMPOSSIBLE6..

..IMPOSSIBLE ( Desisting to Expect Your Love )..

Maap klo buanyak typo

Happy reading all ^^

 

--------------------------------------------------------------

 

* At Nichkhun’s home

 

“ Hyung… “ panggil Wooyoung pelan seraya mengetuk pintu ruang kerja Nichkhun.

“ Apa? “ Nichkhun berteriak dari dalam ruang kerjanya. Lebih seperti menyentak daripadaa bertanya.

“ Maaf aku mengganggu, hyung. Bolehkah aku masuk? “

“ Ya… Masuklah. “ meski masih sma keras, nada suara Nichkhun jauh lebih enak di dengar dibanding yang sebelumnya.

 

Setelah pintu terbuka, sosok Wooyoung yang masih memakai apron kuning kesayangannya pun muncul dari balik pintu ruang kerja Nichkhun.

 

“ Kenapa? “ tanya Nichkhun tanpa basa-basi.

 

Nichkhun tidak bisa menahan rasa penasarannya karena bukan hal biasa seorang Wooyoung berani mengganggunya ketika sedang berada di dalam ruang kerjanya.

 

“ Anu… Hyung… Uhm… Aku ingin memnta ijin padamu. “ jelas terlihat kalau Wooyoung sangat berhati-hati dengan apa yang diucapkannya.

 

Gerak-gerik Wooyoung yang seperti orang kikuk dan bingung sempat membuat segelintir rasa bersalah berkelebat di hati Nichkhun. Betapa sakit hati Nichkhun melihat Wooyoung yang adalah huswife-nya, nampak begitu canggung berhadapan dengannya. Perlakuan kasar Nichkhun selama ini, jelas telah membawa dampak yang besar bagi image-nya di mata Wooyoung.

 

“ Untuk? “ Nichkhun sengaja melembutkan suaranya untuk memudahkan Wooyoung berkata-kata.

“ Anu… Besok pagi… Bolehkah aku pergi ke Lotte World? “ ujar Wooyoug sangat lirih sambil menunduk. Wooyoung nampak langsung memejamkan mata dan menggigit bibir bawahnya saat apa yang ingin diucapkannya pada Nichkhun  sudah terucap sempurna. Tengah berancang-ancang menerima bentakan bahkan mungkin perlakuan kasar dari Nichkhun.

 

1 detik… 2 detik… Bentakan yang ditunggu tak kunjung terdengar. Maka perlahan Wooyoung mengangkat wajahnya untuk menatap Nichkhun yang ternyata juga tengah menatapnya dengan tatapan yang sangat sulit diartikan oleh Wooyoung.

 

“ K-kalau tidak boleh, juga tidak apa, hyung… A-aku bisa…. “

“ Dengan siapa? “ Nichkhun memotong ucapan Wooyoung masih dengan ekspresi wajah dan nada suara yang sama seperti sebelumnya.

“ Eh? “ Wooyoung yang membayangkan reaksi kasar Nichkhun setelah pertanyaannya berhasil terlontar untuk Nichkhun malah sangat bingung dengan sikap Nichkhun yang sekarang justru berlawanan dengan imajinasinya. “ O-oh… Dengan Chansung, Junho dan Jaebom hyung, hyung… “ namun tidak ingin merusak suasana karena kelemotannya, Wooyoung buru-buru menjawab pertanyaan dari Nichkhun dengan singkat, padat, jelas dan akurat.

“ Jaebom… “ Nichkhun sempat bergumam sambil mengalihkan pandangannya ke jendela ruang kerjanya yang masih terbuka sangat lebar. “ Baiklah. Kapan kau akan pulang? Apa akan menginap lagi? “

“ Tidak, hyung. Mungkin sore aku sudah pulang. “ sebuah senyum merekah di bibir Wooyoung saat ijin itu diberikan oleh nichkhun.

“ Kalau begitu kau boleh keluar.” Ujar nichkhun yang kembali berkutat dengan tumpukkan document-document perusahaan di hadapannya.

“ Baik. Terima kasih hyung. “ sedalam mungkin Wooyoung menundukkan badannya saat berpamitan pada Nichkhun. “ Aku permisi dulu hyung. “

 

Dengan kebahagiaan yang tergambar jelas di wajah Wooyoung, namja chubby itu pun berbalik menghampiri daun pintu yang masih sedikit terbuka karena dilewati olehnya saat masuk tadi.

 

“ Woo… “ panggil Nichkhun yang sontak menghentikkan lankah kaki Wooyoung.

“ Ya? “ sahut Wooyoung sambil menoleh ke arah Nichkhun yang kini sudah menegakkan kembali posisi duduknya.

“ Boleh aku bertanya? “ pertanyaan Nichkhun lansung membuat Wooyoung membalikkan tubuhny dengan mulut yang menganga sangat lebar.

“ K-kau? Meminta ijin untuk bertanya padaku? “ tanya Wooyoung tidak percaya.

“ Boleh? “ Nichkhun tidak menghiraukan ucapan Wooyoung dan kembali mengulangi pertanyaannya.

“ A-apa? “ tanya Wooyoung yang sudah kembali menghadap sempurna kepada Nichkhun yang tengah duduk dengan manis di kursi kerja kesayangannya.

 

Setelah ijin didapat, Nichkhun nampak menegakkan tubuhnya merapat ke arah meja, juga meletakkan kedua tangannya yang memegang pena di atas meja tersebut. Beberapa kali berdehem sebelum mulai bicara. Ekspresi wajah yang sedari tadi sama sekali tidak terbaca, perlahan lebih menjurus ke arah gugup.

 

“ Apakah kau masih mencintai Jaebom? “ pertanyaan Nichkhun itu sontak membuat Wooyoung kaget dan gelagapan.

“ A-apa, hyung? “ gagap Wooyoung.

“ Uhm… Taecyeon yang memberitauku. Dia bilang kau dan Jaebom pernah menjalin hubungan asmara saat sedang sama-sama di Inggris. Apa kau masih mencintainya?  Karena ucapan Taecyeon mengingatkanku pada obrolan singkat antara kau dan ibumu saat kau memutuskan untuk menikah denganku dulu. Saat itu kalau tidak salah ingat ibumu juga membahas tentang hubunganmu dan Jaebom. Benar kan? “ dari suara dan nada bicaranya, kali ini Nichkhun sudah jelas lebih tenang.

 

Tapi sepertinya Wooyoung-lah yang masih sangat syok dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh Nichkhun padanya.

 

“ Kalau tidak mau menjawab, tidak apa-apa,. Keluarlah. Aku tau seharusnya aku tidak pernah menanyakan hal ini padamu. Kau masih mencintai Jaebom atau tidak itu bukan urusanku. “ Nichkhun yang salah mengartikan kebisuan Wooyoung, mulai kembali meninggikan suaranya untuk menutupi kekecewaan yang menggerogoti perasaannya.

“ A-aku… Aku tidak tau, hyung… “ jawab Wooyoung buru-buru. Wooyoung tidak ingin kebisuannya membuat kesempatan emasnya untuk mengobrol dengan Nichkhun hilang begitu saja.

“ Eh… Maksudmu? “ sudah pasti Nichkhun bingung dengan jawaban Wooyoung.

“ Aku dan Jaebom hyung memang pernah bersama dulu. Hanya saja saat itu karena tugasnya yang memaksa dia berada terus jauh dariku, kami memilih untuk menyudahi dulu komitmen di antara kami berdua. Tapi setelah itu, meski sudah tidak berpacaran lagi, hubungan kami tetap baik. Sampai saat ini. “ Wooyoung berhenti sejenak. Terus memilin apron yang dikenakannya dengan jemari lentiknya. “ Kalau kau tanya aku masih mencintainya atau tidak, aku tidak bisa menjawabnya, hyung.Aku jelas men… mencintaimu… t-tapi aku juga mncintai Jaebom hyung. Hanya saja mungkin rasa cintanya yang berbeda. Kalau pada Jaebom hyung, lebih seperti cintaku pada Junho juga kedua orang tuaku. Kalau padamu, uhm… berbeda. “

 

Andai saja saat itu Wooyoung mengangkat wajahnya dan menatap Nichkhun, Wooyoung akan melihat dengan sangat jelas rona merah padam yang menghiasi kedua pipi suaminya itu.

Karena mendengar pengakuan Wooyoung yang begitu jujur dan polos, Nichkhun benar-benar lumer dan meleleh. Andai hubungannya dengan Wooyoung selayaknya sepasang suami dan huswife-nya yang harmonis, pasti saat ini Nichkhun sudah langsung menerjang dan melumat Wooyoung hidup-hidup. Jelas ranjang Nichkhun yang kemudian akan jadi saksi bisunya.

Tapi sayang, Nichkhun terlalu pengecut untuk melakukan itu dan mengakui perasaannya.

Nichkhun lebih memilih hidup dalam belenggu dendam yang fana. Kebencian yng dikarangnya sendiri. Kemarahan yang sesungguhnya tidak ada, namun terus diada-adakan demi menutupi kekukrangannya.

Nichkhun terus berdiri kokoh dengan prinsip hidupnya. Bagi Nichkhun, seorag Jang Wooyoung terlalu sempurna untuk bersanding dengannya. Itulah alasan kenapa Nichkhun terus mendorong Wooyoung untuk pergi.

Luka batin karena kehilangan begitu banyak hal, telah membuat Nichkhun begitu takut utuk berani memiliki. Nichkhun begitu takut jika suatu saat dirinya memiliki Wooyoung, maka Wooyoung akan pergi juga meninggalkannya. Seperti kedua orang tuanya.

 

‘ Keluar…. “ desis Nichkhun.

 

Lagi-lagi ini membuat Wooyoung terkejut. Beberapa detik yang lalu, Nichkhun begitu embut. Wooyoung begitu yakin Nichkhun tengah mencoba untuk mencintainya. Tapi sepertinya lagi-lagi itu hanya sekedar halusinasi seorang Jang Wooyoung.

 

----------------------------------------------------------------------------

 

* at Nichkhun’s office

 

“ Nichkhun… “ suara merdu seorang yeoja masuk menerobos gendang tenlinga Nichkhun.

 

Victoria. Seorang gadis muda yang cantik, y dan lembut adalah sekertaris sekaligus mantan kekasih yang juga merangkap sebagai satu-satunya sahabat wanita yang dimiliki oleh Nichkhun saat ini.

Victoria adalah cinta monyet Nichkhun saat mereka berdua masih duduk di bangku sekolah menengah pertama. Saat itu Victoria yang sesungguhnya berasal Qingdao, Shandong, China, juga tengah menuntut ilmu di Amerika. Di sekolah yang sama dengan Nichkhun.  Dan itulah yang menjadi awal mula perjumpaan mereka.

Kedekatan mulai terjalin karena mungkin mereka berdua sama-sama merupakan seorang pendatang. Itulah sebabnya dengan mudah mereka bisa saling dekat satu sama lainnya.

Setelah satu tahun menjalin hubungan pertemanan, mereka kemudian memutuskan untuk berpacaran karena benih-benih asmara nampaknya mulai tumbuh di antara keduanya. Namun, setelah memasuki bulan keenam mereka berpacaran, Victoria meminta untuk mengakhiri hubungan yang mereka jalin.

Anehnya, saat itu Nichkhun pun dengan mudah mengiyakan permintaan Victoria. Tidak ada rasa kecewa atau sedih sedikitpun yang mereka rasakan. Bahkan setelah itu, mereka tetap bisa berhubungan baik satu sama lain meski tidak sedekat saat sebelum pacaran. Karena tepat seminggu setelah hubungan mereka berakhir, Victoria sudah kembali menjalin hubungan dengan seorang namja yang merupakan kakak kelas mereka.

Namun setelah hari kelulusan, komunikasi di antara mereka berdua benar-benar terputus. Hal ini dikarenakan, Victoria harus kembali ke negara asalnya untuk meneruskan pendidikannya di salah satu universitas di Beijing, sembari membantu ayahnya mengelola perusahaan milik keluarganya.

Tapi jodoh kembali mempertemukan mereka, justru di saat Nichkhun sudah menikah dengan Wooyoung.

Nichkhun yang dipercaya untuk menjalankan perusahaan milik keluarga Jang di Seoul, sementara Tuan dan Nyonya Jang berjuang untuk  membangkitkan kembali perusahaan Horvejkul di Amerika, mendapati bahwa sekertaris kepercayaan keluarga Jang adalah Victoria. Maka sejak itu, dimulailah kembali babak baru dari hubungan pertemanan Nichkhun dan Victoria.

 

“ Hmmm… “ sahut Nichkhun malas-malasan.

“ Ini document-document yang harus kau tanda tangani. “ ujar Victoria seraya menyerahkan tumpukan stopmap di tangannya kepada Nichkhun.

 

Tanpa bersuara sedikitpun Nichkhun menerima kumpulan document tersebut sebelum kemudian mulai membuka map pertama di hadapannya. Bersiap sedia untuk menandatangani document tersebut.

Namun dengan sedikit terkejut Nichkhun segera mengalihkan pandangannya untuk menatap Victoria yang telah menutup kembali sampul map pertama yang telah dibukanya  

 

“ Baca dulu. Kalau kau memang sedang tidak berkonsentrasi, lebih baik tanda tangani nanti “ perintah Victoria tegas.

 

Menanggapi sikap galak Victoria, Nichkhun hanya bisa menghela nafas panjang seraya menyandarkan kembali punggungnya ke kursi kerjanya. Menyadari betapa error dirinya hari ini.

 

“ Kau kenapa lagi? Apa ini ada hubungannya dengan Wooyoung? “ tanya Victoria dengan nada yang lebih lembut kali ini.

“ Entahlah. Bisakah kita tidak membahas itu? “ Nichkhun mendesah kesal sambil mengacak-acak rambutnya.

“ Tidak, Khun. Ini harus tetap kita bahas. Aku tidak mau kegalauan hatimu mempengaruhi kinerjamu. Kau harus profesional. “ jawab Victoria tegas.

“ Ok. Ok. Ok. Baiklah… Ini memang soal Wooyoung. Dia… dia… Oh, ayolah, Vic. Kita sudahi aja obrolan tentang dia. “ ujar Nichkhun tampak sangat putus asa.

 

Meski cantik, Victoria sangatlah galak. Dia selalu tegas dalam segala hal. Termasuk soal Nichkhun dan Wooyoung.

Bukan karena suka ikut campur dengan urusan orang lain, tapi sudah menjadi kewajibannya memantau dan mengawasi kinerja Nichkhun. Tuan Jang yang meminta langsung hal tersebut kepadanya. Dan sebagai sekertaris yang profesional, Victoria mencoba bertanggung jawab dengan apa yang menjadi tugasnya sebisa mungkin.

 

“ Khun. Kau ini seperti orang lain bagiku sekarang. Nichkhun yang dulu aku kenal tidak pernah sepengecut ini.Kau harus tegas dengan perasaanmu sendiri. Kau jelas mencintai Wooyoung. Tapi selain bersikukuh tidak mengakuinya, kau juga malah mati-matian mendorongnya pergi dari hidupmu. Sekarang kalau memang perceraian adalah yang tebaik untukmu, lantas kenapa tidak kau ceraikan aja dia. Kau hanya menambah-nambahi dosamu dengan terus-terusan menyiksa Wooyoung. “

“ aku sudah bilang berkali-kali, Vic… Aku tidak bisa menceraikan Wooyoung. Aku tidak ingin seandainya perceraian itu ada, maka Wooyoung lh yang memintanya. “

“ Kau aneh. Kau benar-benar aneh. Hanya karena tidak ingin di cap sebagai orang yag tidak tau terima kasih, kau sampai bertindak sejauh ini… “ Victoria nampk menggeleng-gelengkan kepalanya tanda tidak mengerti.

“ Itu bukan hanya,. Kau tau, Woo, aku… Victoria dengar. Aku memang tidak ingin di cap sebagai orang yang tidak tau terima kasih. Keluarga Jang telah begitu baik padaku. Begitu juga Wooyoung. Oleh karena itu aku ingin Wooyoung yang menceraikan aku. Bukan aku yang menceraikan dia. Dan satu-satuya cara agar dia menceraikanku adalah membuat dia membenciku. “

“ Tapi Wooyoung justru malah sangat mencintaimu. Kau juga mencintainya bukan? Lalu untuk apa membuat dia membencimu? Kenapa tidak kau lakoni saja peranmu sebagai suami dengan baik agar kau tidak di cap sebagai yang tidak tau berterima kasih? “

 

Nichkhun menghela nafas ketika Victoria terus memojokkannya.

 

“ Aku tau, Vic. Aku tau. Kau benar. Bahkan sangat benar. Tapi… Aku merasa sangat tidak pantas untuk Wooyoung. Aku ingin Wooyoung mendapatkan yang jauh lebih baik dariku. Pernikahanku dengannya bukanlah hal yang benar. Kita menikah atas dasar harta. Bukan cinta… Wooyoung menyerahkan hidupnya hanya untuk membantuku. Dia… hanya kasian padaku dan keluargaku saat itu. “

“ Lalu, siapa yang menurutmu terbaik untuk Wooyoung jika bukan kau? “ kali ini Victoria yang putus asa dengan kerasnya kepala Nichkhun.

“ park Jaebom. “ jawab Nichkhun mantab.

“ Park Jaebom? Siapa dia? “ Victoria benar-benar sangat penasaran dengan nama yang baru saja di calonkan Nichkhun sebagai kandidat terbaik pendamping Jang Wooyoung.

“ Dia adalah mantan kekasih Wooyoung semasa di Inggris dulu. Dia sempat 2tahun berpacaran dengan Wooyoung. Tapi di tengah jalan mereka putus karena saat itu Park Jaebom tengah tergabung dalam sebuah organisasi sukarelawan bencana internasional. Sehingga membuat saat itu Wooyoung dan Jaebom harus sering terpisah. Seperti halnya kita, mereka putus baik-baik dan tetap bershabat sampai sekarang. Hanya saja bedanya, kalau di antara kita sudah benar-benar tidak ada cinta lagi, kalau mereka… “ sejenak Nichkhun terdiam. Segelintir rasa ngilu menerobos masuk ke jantungnya “ Jaebom jelas masih sangat mencintai Wooyoung. Wooyoung pun nampak sangat senang berada di samping Jaebom. Kau jangan bertanya aku tau ini darimana, Vic. Karena aku jelas melihat dengan mata kepalaku sendiri bagaimana hubungan mereka berdua. Wooyoung selalu bisa tertawa lepas jika berada di dekatnya. “

“Park Jaebom tengah berada di Seoul sekarang. Dia akan ada di sini dalam waktu yang cukup lama. Jadi aku rasa aku hanya tinggal menunggu waktu, Vic. Sampai Wooyoung benar-benar berpaling dariku. “ lanjut Nichkhun lagi.

“ Kau yakin Wooyoung akan berpaling darimu? “

“ Mereka mungkin sudah menikah saat ini, jika saat itu Wooyoung tidak bertemu dengan aku dan keluargaku. Hubungannya dengan park Jaebom sudah hampir ke jenjang pertunangan saat itu. Bahkan ibu Wooyoung terlihat sangat mengkhawatirkan keadaan Jaebom saat Wooyoung memutuskan untuk membantu keluargaku dengan menikahi aku. “

 

Victoria menghela nafa melihat ekspresi Nichkhun yang nampak sangat sedih.

 

“ Kau aneh, Khun. Aku tidak mengerti jalan pemikiranmu. “ ucap Victoria akhirnya.

“ Vic, kau tau aku telah kehilangan begitu banyak dalam hidupku. Kehilangan kesempatan untuk eilih sendiri siapa orang yang ingin aku nikahi. Kehilangan banyak harta benda. Dan yang terburuk adalah kehilangan mommy dan daddy-ku dalam waktu yang relatif singkat. Aku hanya… mungkin sedikit trauma. Bagiku lebih baik aku yang membuang daripada saat aku terlanjur saya, hal itu menghilang dariku. “

“ Tapi kau tidak perlu membuang Wooyoung, Khun. Kau tidak perlu membuang rasa cintamu pada Wooyoung. Toh ku tidak kan kehilangan dia. Dia sangatlah mencinaimu. Bahkan setelah 2tahun ini kau mengajaknya hidup dalam neraka, Wooyoung tidak pernah menyerah. Dia tidak pergi.”

 

Kali ini Nichkhun hanya diam dan membisu.

 

“ Pikirkan lagi, Khun. Aku hanya tidak ingin kau menyesal di kemudian hari karena salah mengambil keputusan. Kalau boleh jujur, bagiku alasanmu itu sangatlah konyol. Tapi aku coba hargai itu. Karena aku belum pernah berada di posisi yang samma denganmu. Aku belum pernah merasa begitu takut untuk memiliki. Hanya saja…. Yah… lebih baik pikirkan dulu matang-matang, sebelum kau mengambil keputusan. “ ujar Victori pda akhirnya sebelum berbalik memunggungi Nichkhun dan melenggang pergi.

 

--------------------------------------------------------------------

 

“ Kriiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiingggggggggggg…… “

“ Hallo? “

“ Tuan Nichkhun, Tuan muda Junho ingin bertemu dengan anda. “

“ Junho? Bukankah dia seharusnya pergi bersama Wooyoung? Ada apa dia kemari? “ gumam Nichkhun pada dirinya sendiri. “ Oh, baiklah. Suruh di ke ruanganku. “ lanjutnya lagi pada sang gadis receptionist.

 

-------------------------------------------------------------------

 

Update lagii…

Moga seneng deh bacanya.

Ga lupa bilang thanks buat semua subscriber, reader, voter dan commentator yang udah setia sama ff ini.

Ditunggu terus kriti dan sarannya.

Supaya ff ini bisa jadi lebih baik.

O, kalo gitu c u at next chappie aja dh.

GudBye

 

*LophUaLL

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Mrs_jang89yes #1
Chapter 8: thornim update lagi pali palli palli....
g sabar liat lanjutannya nih,,,,
pipikya #2
Chapter 8: Oh tidak -__- sudah hampir klimaks dan author masih belum melanjutkannya -__- aku penasaran dengan yang readers lainnya, seberapa penasarannyakah mereka, samakah dengan aku yang penasaran setengah mati :")
Wooyoung tersakiti lagi dan lagi :") update really really sooooooooonnnnnn authoniiimmmmm!!!!!!!!!!
pipikya #3
Chapter 4: Akhirnyaa Nichkhun menderita juga *evil laugh*
Author bilang kalo fanfiction ini nggak bakalan stop di tengah jalan, cuma updatenya aja yang lama. Tapi sampe kapan baru mau di update thor :"D
pipikya #4
Astaga sepertinya aku melewatkan ff ini -__- pas ngecek comment terakhir ternyata baru sampe chapter 2 -___- bakalan kebut bacanya nih hihi :3
TikaChan
#5
Update update update
yeppeuta
#6
Chapter 8: UPDATE PLEASEEEEEE ><
yeppeuta
#7
Chapter 1: maap baru on kesini lagi, jadi baru baca ff-mu. tapi.. ini seru^^
hwaiting93 #8
Chapter 8: Mian baru comment di chapter ini , baru nemu ff nya sekarang hehe ^^v

Ya ampunnn pengen jedotin kepala khun ke tembok (۳˘̶̀Д˘̶́)۳
*dihantem massa*
Ga tega banget sama wooyoung , ini baca ff nya ga fokus banget , kalo engga pasti udah nangis ><
*ga ada yg nanya*
Cepet diupdate ya thor , pengen tau rencana khun berhasil atau engga

Good job buat author
TikaChan
#9
Chapter 8: update update update !!!

update !!!
Azalea22 #10
Chapter 8: Gilaaa. Ff ini bikin air mataku g berhenti ngalir. Thor, 10 point of 10 buat cerita ini. Ngarepin author cepet2 up date lanjutannya ya. Kalo bisa segera....maaf hehehe. Tq