KINDNESS 12

KINDNESS

 

KINDNESS

Author: Jang Imanuel

Cast: KhunYoung, OkKay, ChanHo

Warning: boyxboy, namjaxnamja , if you don’t like it, please don’t read this... sorry before XD

Disclaimer: all member of 2PM sepenuhnya milik sang Pencipta, milik JYP dan hottestdeul sekalian

Hope yall enjoy it...

.

 

.

 

Aku melihat Khunhyung mengambil tissue dan mengusapkannya kemulut Victoria...

 

It’s so HURT!!!

 

Chap. 12

*Wooyoung POV.

Hey! Apa yang kau lakukan hyung, didepanku saja kau sok baik, tapi dibelakangku? Ternyata kau main hati (?). tenang, rileks Wooyoung, jangan kau keluarkan kemarahanmu disini. Aku mengelus dadaku berkali-kali, dan saat itu, akue mendengar...

“Nichkhun?”

“wae Vict?”

“aku, aku, menyukaimu”

DEG! Aku kaget mendengar kata-kata yang diucapkan Victoria pada Khunhyung, tubuhku serasa panas, aku ingin menghantam, melempar yeoja itu dengan meja didepanku, tapi berhubung aku masih waras, aku tidak melakukannya, aku mulai mendengarkannya lagi...

“mwo? Kau serius Vict?”

“tentu”

“sebenarnya, aku juga menyukaimu”

“lalu? Kau menerimaku?”

NO! NO! NO! Khun hyung mengatakan seperti itu, sudahlah, sepertinya aku tidak penting berada disini lama-lama, atau aku akan mengidap hipertensi tingkat dewa *abaikan. Aku langsung saja keluar dari cafe itu, untung saja aku belum memesan apapun, jadi aku tak perlu repot-repot mengeluarkan uang. Aku kembali ke dorm dengan wajah memerah panas, ingin rasanya menghantam sesuatu...

*Wooyoung POV end

.

.

.

.

*Nichkhun POV

“aku, aku, menyukaimu”

“sebenarnya, aku juga menyukaimu”

“lalu kau menerimaku?”

“mianhae Vict, bagaimana kalau bersahabat?”

“arraseo, kalau itu maumu”

“kau tidak marah padaku kan?”

“aniya”

“aku harap hubungan kita tetap erat, sebagai seorang sahabat”

“ndeh oppa”

Victoria ingin aku menerimanya, terlihat dari tatapan matanya, tapi aku mengingat Wooyoung, sebenarnya aku ingin sekali, menerima Victoria, tapi rasaku terhadap Wooyoung lebih besar. Sudahlah, lebih baik aku pulang saja...

.

.

.

Sudah pukul 11.45 malam, diruang tamu dorm tidak ada orang, berarti para penghuninya sudah masuk kekamar masing-masing, aku pergi kekamar Wooyoung, mengetuk pintunya...

“Uyoungie?”

Ternyata pintunya tidak dikunci, aku masuk dan melihatnya diatas kasur, aku menghampirinya, dan mengelus pipinya...

“Uyongie, kau pintar untuk meredam kemarahanku, tapi kau tidak pintar untuk hal pura-pura tidur”

Perlahan, Wooyoung membuka matanya, dan malah berbalik memunggungiku, aku bingung, tidak biasanya Wooyoung seperti ini...

“Uyongie, gwaencahana?”

“Aniya”

“wae?”

“...”

“Uyongie?”

“apa?”

“kau kenapa? Kau ngambek?”

“menurutmu, apa aku terlihat sangat bahagia?”

“tidak, kau terlihat seperti cumi yang dikukus, sangat lembek”

“ya!”

“hehe, mianhae, ceritalah padaku”

“shiro!”

“kenapa?”

“introspeksi pada dirimu hyung, apa yang telah kau lakukan padaku”

“apa yang aku lakukan padamu, tidak ada kok, atau?”

“atau apa”

“aku tadi baru keluar dengan seseorang”

“lalu?”

“kau mengetahuinya?” aku bertanya padanya soal tadi, aku puya firasat bahwa Wooyoung mengetahuinya...

“soal apa?”

“soal aku yang keluar tadi”

“Molla, aku tadi pergi ke cafe dekat sini, lalu tak sengaja kulihat kau bertemu dengan seorang yeoja”

“mianhae Uyongie, aku bisa jelaskan semuanya”

“...”

“aku bersumpah Uyongie, aku hanya diajak oleh Victoria untuk bertemu, mianhae kalau aku tidak izin padamu sebelumnya”

“lalu?”

“mianhae Uyongie”

“aku tau kau menyeka mulut yeoja itu”

“a-aku”

“sudah cukup hyung, aku mengantuk”

“oke Uyongie, aku akan keluar dari kamarmu, tapi aku mohon kau dengar penjelasanku yang terakhir, terserah setelah ini kau ingin memukuliku, mengacuhkanku”

“...”

“Victoria ingin aku menerimanya, tapi aku menolaknya, ini semua demi kau, Uyongie, hanya kau satu-satunya yang aku sayangi”

“...”

“Uyongie”

“jinjja? Can I trust U?”

“yes, U can, U won’t regret it”

“ok, aku percaya padamu hyung, tapi ini terakhir kalinya aku mempercayaimu, terasa sakit kau permainkan kepercayaan yang kuberikan kepadamu”

“OK Uyongie, aku berjanji padamu hanya ada dirimu dihidupku”

“jinjja? Kau terlalu berlebihan hyung”

“perlu bukti?”

“bukti apa? Wooo!!!!”

Aku langsung memeluk Wooyoung yang berdiri, sehingga ia terjatuh keatas kasur, dengan posisi aku menindihnya, kemudian aku gulingkan ke samping...

“appo hyung, kau itu berat”

“gwaenchana, I don’t care, yang penting aku bisa memelukmu”

“aku tau, tapi tidak sekencang ini kan”

“oke oke, oh ya Uyongie”

“mwo?”

“saengil chukkae hamnida!”

“ah, gomawo hyung, aku sendiri malah tidak ingat kalau hari ini ulang tahun, kaulah orang pertama yang memberi ucapan padaku”

“jinjja? Tutup matamu dan duduklah”

“wae?"

“sudahlah, lakukan saja”

Ketika Wooyoung menutup matanya, aku memasangkan kalung dengan lambang WY, terbuat dari perak, aku memesannya ditoko perak XXX (tidak dibayar untuk menyebutkan nama toko XD ).

“sudah selesai hyung?”

“tarra!!!”

“waw! Gomawo hyung, saranghaeyo!”

“cheonmaneo Uyongie”

“ini bagus sekali, kau pengertian sekali padaku hyung”

“everything for you my babe”

Akhirnya aku dan Wooyoung tidur berdua dikamar miliknya...

*Nichkhun POV end

 

*Author POV

Sinar matahari masuk lewat celah-celah jendela ruang tamu dorm, terdengar suara bising(?) dari 2 orang yang sedang bercengkrama, tak lain adalah Chansung dan Junho, sebuah pasangan yang hidupnya berisi pertengkaran kecil, setelah itu kembali membaik...

“ya! Junho, give it back to me!”

“shiro! Kau punya banyak pisang, Channie”

“tapi setidaknya, kau harus dapat izinku untuk mengambil pisangku”

“arrata, Channie, bolehkah aku minta pisangmu 1 saja ya”

“boleh, tapi cium aku”

“mwo?!”

“kenapa? Kau tidak mau menciumku?”

“emm, geurae”

Junho mendekatkan wajahnya kewajah Chansung, mendekatkan bibirnya dan CHU!...

“ehem, ehem” Taecyeon berdehem disamping mereka

“ah...” Junho dan Chansung melepas ciuman mereka dan saling menjauh dengan muka memerah...

“kalian itu, tidak pada tempatnya, apa kalian tidak punya kamar, kan lebih enak dikamar” Taecyeon memecah keheningan

“ya! Kau itu hyung sudahlah” Junho berbicara sambil menunduk malu

(kita tinggal saja aksi malu-maluan antara mereka, mari kita intip yang terjadi didapur)

 

Terlihat Wooyoung sedang menuangkan makanan kedalam wadahnya, dan Junsu yang masih memasak makanan lain..

“Wooyoung-ah”

“ndeh?”

“dimana Nichkhun? Aku belum melihatnya hari ini”

“dia ada dikamarku”

“oh, hey, itu kalung apa?”

“oh ini, ini inisialku”

“waw! Keren Wooyoung-ah, kau membelinya?”

“ani, ini pemberian Khun-hyung”

“dia baik sekali padamu”

“tentu hyung, maka itu aku menyayanginya”

“mwo? Kau apa?”

“ah, ani, tidak apa-apa”

.

.

.

Hari ini, 2PM sedang tidak ada jadwal, maka dari itu semua member menggunakan waktunya untuk berdiam diri dikamar, termasuk Wooyoung...

“aku kangen eomma, ah, aku akan meneleponnya” Wooyoung menelepon eommanya

(calling)

“yeoboseyo”

“yeoboseyo”

“eomma, ini aku”

“ini kau Wooyoung? Eomma kangen padamu nak”

“aku juga eomma, aku rindu rumah”

“lain kali pulanglah, oh ya Wooyoung, kau ingat teman kecilmu dulu?”

“siapa?”

“yang sering bermain bersamamu”

“Suzy?”

“iya, dia rindu padamu, dia ingin menghubungimu, apakah boleh jika ia meminta nomor teleponmu”

“emm, tentu”

“oke, nanti eomma akan memberikannya, oh ya, apa kau sudah punya pacar disana?”

“aish eomma, kenapa menanyakan pacar?”

“kali saja, kau kan sudah besar, mungkin Suzy menyukaimu baby”

“jangan panggil aku baby eomma”

“terserah eomma dong, kau kan memang seperti baby”

“ang~ eomma”

“tuh kan, sudah-sudah, eomma mau kerumah Suzy dulu, kalau dia menghubungimu, bersikaplah baik padanya, jangan kau sakiti perasaan perempuan”

“arrata”

“jalga”

“jalga”

Suzy adalah teman main Wooyoung waktu masih diBusan, mereka sangat dekat, tapi, hubungan mereka mulai renggang karena kepergian Wooyoung ke Seoul, semenjak itu, mereka tidak pernah berhubungan sama sekali. Wooyoung jadi mengingat masa lalunya dulu, bermain kejar-kejaran...

*Flashback

“tangkap aku oppa” Suzy berteriak sambil berlari kesana kemari

“awas kamu, oppa tangkap kamu” Wooyoung berlari sekencang angin untuk mengejar Suzy

“yak! Kena kau Suzy”

“ah, bentar oppa, aku lelah, duduk disana dulu ya”

“baiklah”

Wooyoung dan Suzy berjalan menuju kursi didekat mereka bermain, tapi Suzy tidak menyadari bahwa sandal yang ia pakai hampir lepas, karena ia memakai sandal JEPIT sehingga ia terjatuh kedepan...

“awww, sakit”

“Suzy-ah, Gwaencahana?”

“ani, sandalku lepas oppa, lututku berdarah, bagaimana ini, sakit”

“tunggu sebentar, oppa akan mencarikan air untuh membasuh darahmu”

Wooyoung berlari kearah sungai dekat situ, mengambil daun yang agak besar untuk mewadahi air, setelah itu, dia segera berlari kearah Suzy...

“Suzy-ah, ini ada air, pakai saja sapu tanganku untuk menyeka lukamu”

“aku takut perih oppa”

“baiklah, oppa saja yang akan melakukannya”

Wooyoung segera mengambil saputangan disakunya, menaruhnya keair dan menyeka luka Suzy dengan saputangannya...

“auw, pelan-pelan oppa, sakit”

“tenang Suzy, nanti sampai rumah, ditetesi obat merah ya”

“baiklah oppa, gomawo”

“oh ya, karena sandalmu lepas, pakai dulu saja sandalku”

“tak usah oppa, aku tidak usah memakai sandal saja”

“sudahlah, pakai saja”

“gomawo oppa”

Seketika juga, Suzy mencium pipi Wooyoung, sebagai rasa terimakasih yang besar karena telah membasuh lukanya...

“oppa, jeongmal gomawo”

“n-ndeh”

“aku pulang dulu oppa”

“aku akan mengantarmu”

“tak usah oppa, aku bisa sendiri”

“baiklah, hati-hati ya”

*Flashback end

 

*clingcling

Lamunan Wooyoung terhenti karena sebuah pesan yang masuk kehandphonenya, Wooyong menebak, pasti dari Suzy, dan ternyata itu benar. Akhirnya Wooyoung membalas pesan tersebut. Setiap hari mereka selalu berkirim pesan, dan Wooyoung selalu tidak sabar menunggu pesan masuk dihandphonenya, dan Nichkhun sadar akan hal itu, maka itu ia menanyai Wooyoung...

“Uyongie?”

“ndeh?”

“kenapa kau bahagia sekali dengan handphonemu itu? Seperti sedang menunggu pesan dari pacarmu saja”

“kau kan pacarku hyung”

“lalu, siapa dihandphonemu?”

“bukan siapa-siapa, hanya teman masa kecil kok”

“kau yakin?”

“tentu”

“jangan bohong Uyongie”

“aku tidak bohong hyung”

Dan keakraban Wooyoung dan Suzy menjadi sangat erat, seperti masa kecil mereka dahulu, dan dimulailah cinta segitiga antara Nichkhun, Wooyoung, dan Suzy...

TBC

 

Annyeong... ini update-an author yang super-duper lama, semoga reader menyukainya, tinggalkan review ya, sbenernya author bingung, kenapa nie FF dikasi judul Kindness, maksudnya itu kebaikan-kebaikan yang ada di FF ini ditekankan, dan itu yang membuat author bingung mengenai endingnya, mungkin readers mau memberi saran? Author buka lebar-lebar sesi saran menyaran (?). dan update-an author bergilir ya, kalo sudah update Kindness, berarti stelahnya ittu HOH.... :) dimohon pengertiannya... reviewnya jangan lupa... Gomasseumnida...

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Uyounggie
#1
Chapter 12: KayakX woo. Selalu aja bersabar..!

Thor buat konflik lebih besar donk..! Jgn dikit2 woo truss yang ngalah..!

Biar + seru..!!

Okee yaaa..! Lanjutt dach
Sayaka_Dini
#2
Chapter 6: Chansung ngeganggu khunyoung aja -_-

Next ->
Sayaka_Dini
#3
Chapter 5: Viola, dan mereka semua tidur bersama kekasih masing2 di ranjang para seme. XD
Sayaka_Dini
#4
Chapter 4: Ciyeee.... Akhirnya Okkay jadian :D Banzai~ hahahaha
Sayaka_Dini
#5
Chapter 3: Hahahaha.... Woo kayak baby plg muda aja, baru ilang sebentar semua member langsung panik. -lol

Oke, next again ->
Sayaka_Dini
#6
Chapter 2: Woah, ngedate khunyoung n Channuneo, kenapa tadi tidak double date aja yah, kan bisa seru nantinya...

Ayo, tinggal Okkay, Next->
Sayaka_Dini
#7
Chapter 1: Poor Taexcyeon -Lol

Padahal niat baik buat negur Woo dn nanya keadaannya, eh, malah dia disalahkan member lain karena udah membuat Woo jadi cepat2 selesai makan. XD

Oke, next chap ->
Sayaka_Dini
#8
Oke, q baru nemu ff ni -entah kemana saja q-

Mari mulai membaca~ :D
afiati #9
Chapter 12: rumit deh nih ok tp di tunggu ya thor
rikayoung
#10
Chapter 12: ini cinta segi 4 or segi banyak XD wkwkkw