KINDNESS 10
KINDNESS
KINDNESS
Author: Jang Imanuel
Cast: KhunYoung, OkKay, ChanHo
Warning: boyxboy, namjaxnamja , if you don’t like it, please don’t read this... sorry before XD
Disclaimer: all member of 2PM sepenuhnya milik sang Pencipta, milik JYP dan hottestdeul sekalian
Hope yall enjoy it...
akhirnya... jadi juga... :)
*Wooyoung POV
Aishh, perutku berbunyi, aku benar-benar lapar pagi ini. Mengingat hal yang kulakukan bersama Khunhyung tadi malam diatas kasur, dan ditambah masalah Victoria. Hey! Kenapa aku membicarakan yeoja itu, benar-benar muak aku mendengar nama itu. Sudahlah, yang penting sekarang adalah ‘aku lapar’ dan aku harus mencari sesuatu untuk aku makan, kasihan perutku yang dari tadi berontak minta diisi. Masalahnya sekarang adalah, aku bingung apa yang harus aku masak sekarang, mengingat aku tidak bisa memasak makanan yang enak (lihat di breakfast from hell di youtube, ngakak liat Jay and Woo masak masakan gajelas XD ). Apa aku harus delivery? Bagaimana kalau dorm tercinta ini terungkap keberadaannya. Baiklah, aku keluar saja sendiri untuk cari makan. Ngomong-ngomong, Junho sudah makan atau belum ya? Atau aku mengajaknya saja???
“Junho? Junho?” aku memanggilnya dari luar kamarnya.
“ya!!! Apa kau tidak bisa mengetuk pintu?” dia langsung keluar dari kamarnya
“mianhae Junho, aku sedang malas melakukan sesuatu hari ini, bahkan untuk mengetuk saja aku malas, apa kau sudah makan?”
“belum sih, memangnya ada apa?”
“ayo kita makan diluar”
“good idea, sebentar, aku akan bersiap-siap dulu”
“gomawo Junho”
“no problem”
Setelah Junho sudah bersiap-siap, lengkap dengan peralatan penyamarannya, kami segera berangkat keluar, dan tentunya berjalan kaki, kami tidak mau mengotori udara sejuk pagi ini dengan asap knalpot motor...
“huahhh!!! Sejuk sekali pagi ini” Junho meregangkan ototnya sambil menghirup oksigen sebanyak-banyaknya
“ndeh, terkadang aku lupa bagaimana udara pagi disini”
“Wooyoung, lihat, disitu ada penjual bubur telur, kau mau?”
“kelihatannya enak”
“memang enak, aku pernah mencobanya”
Kami berjalan kearah penjual bubur telur diujung jalan sana. Untungnya tidak terlalu ramai, sehingga kami cepat dilayani. Setelah kami menerima buburnya, Junho segera meniupnya karena panas...
“fuhfuhfuh!!!” Junho meniup buburnya
“santai saja Junho, tidak perlu sebegitunya”
“kkkkk~, ini panas Wooyoung ah, apa kau tidak merasakannya?”
“diaduk saja, nanti kan buburnya jadi tidak terlalu panas bukan, sesekali ditiup”
“ok!”
Aku mencicipi bubur telur itu dan, enak! Aku sangat menyukai makanan ini, cocok sekali, lumayan menghilangkan rasa lapar dan badmoodku pagi ini. Dalam 5menit bubur itu habis kumakan, dan rasanya aku ingin tambah lagi, mengingat aku yang begitu kelaparan pagi ini...
“ahjussi, aku tambah 1 lagi ya”
“Wooyoung ah?” Junho bertanya padaku
“waeyo Junho?”
“apa kau ini Wooyoung? Bukan Chansung?”
“ya!!! Jangan samakan aku dengan Chansung, aku kan lebih tampan dari dia”
“sseh! Kau terlalu PD, tentu saja lebih tampan Channie, oh ya, kau itu lapar atau suka?”
“aku lapar, kenapa? Kaget?”
“aniya, sudahlah, itu buburmu sudah jadi”
Aku mengambil bubur yang diberikan penjual itu padaku dan memakannya, aku ingat pada hyung-hyungku didorm. Apa mereka semua sudah sarapan atau belum, aku bertanya pada Junho..
“Junho, apa yang lain sudah sarapan?”
“kelihatannya belum, pagi ini, kan kita tidak membuat sarapan”
“jadwal siapa yang membuat sarapan hari ini?”
“hey! Bukannya itu kau dah Khunhyung, dasar kau itu”
“aigo, aku lupa, aku kesiangan tadi, baiklah, aku akan membelikan mereka semua bubur telur, kasihan mereka belum sarapan, ahjussi, bungkus bubur telurnya 4”
Sang penjual bubur tersebut segera membuatkan pesananku, ini sebagai permintaan maafku karena lupa membuatkan mereka sarapan. Dan aku harap mereka menyukai makanan ini, sehingga mereka tidak marah padaku. Setelah kami selesai, aku segera membayar makanan dan kembali pulang ke dorm.
Sesampainya didorm, aku segera menaruh makanan tersebut dimeja makan, dan memanggil hyung-hyungku supaya bangun dari mimpi mereka..
“Taecyeon Hyung, Junsu Hyung, Nichkhun Hyung, Chansung, ayo bangun, sarapan!!!” aku berteriak
“Ya! Wooyoung ah, tidak perlu berteriak sekencang itu” Junho menegurku
“mianhae Junho, kalau tidak begitu mereka tidak akan bangun nanti, ah, Junsu hyung, cepat, keburu buburnya dingin”
“what? Bubur? Kau kira kami bayi? Dasar Udong”
“aishh, bukan bubur biasa hyung, tapi bubur telur, ini enak sekali, tadi aku dan Junho sudah memakannya, dan aku membelikannya untuk kalian semua”
“baiklah, mereka sudah datang, ayo makan”
Taec hyung, Chansung, Nichkhun hyung datang, dan mereka langsung membuka bungkusan yang ada dimeja makan, sepertinya jiwa Taecyeon hyung memang belum kembali utuh pada tubuhnya, mungkin saja setengah dari jiwanya masih ada dikasur, wajahnya saat bangun tidur memang benar-benar lucu...
“Uyongie?” Khun hyung memanggilku
“waeyo hyung?”
“mianhae, ini kan jadwal kita membuat sarapan bukan?”
“ah ndeh hyung, sshhhh... pelan-pelan, nanti kedengaran member lain”
“ok, kau beli dimana ini? Baunya enak sekali, aku coba ya”
Mereka makan dengan lahapnya, untung saja mereka tidak ingat tentang jadwal memasak sarapan pagi ini. Sudahlah, kami harus bersiap-siap, karena hari ini ada jadwal.
*Wooyoung POV end.
*Nichkhun POV
Bagiku hari terasa begitu cepat bila waktu itu terpakai, dan kali ini tiba-tiba saja berganti jadi malam. Aku sangat lelah sekali, tadi kami harus perform beberapaa lagu distage, dan cukup melelahkan. Ingin tidur, tapi tidak bisa tidur, aku membuka handphoneku dengan malas-malasan, mencoba membuka satu-persatu program didalamnya. Aku membuka Inbox ku dan, ada pesan dari Victoria, tapi aku merasa belum membacanya, waktunya pun tertera hari ini, dan pagi tadi, siapa yang membuka handphoneku? Aku membaca pesannya. WOW! Dia ini benar-benar Frontal, apa tidak malu mengungkapkan perasaannya kepada namja, dasar, akhirnya aku membalas pesan tersebut...
“Mianhae Vict, aku baru membuka handphoneku malam ini” aku tidak yakin Victoria membalas pesanku, karena ini sudah sangat malam, tapi dugaanku salah, Victoria membalas pesanku beberapa menit setelah aku mengirimnya balasan...
“gwaenchana oppa, apa oppa belum tidur? Bagaimana kalau oppa masuk angin nanti?”
===================================================================
“ya! Seharusnya aku yang bilang begitu padamu, kau ini benar-benar aneh = ] “
===================================================================
“kkkkkkk~ , kelihatannya aku mengkhawatirkanmu oppa, bagaimana kalau kita bertemu untuk sedikit mengobrol atau berbincang-bincang, kalau lewat pesan rasanya mengganjal, hehehe”
===================================================================
“bagaimana ya?”
===================================================================
“ayolah oppa, sekali saja, aku mohon padamu”
===================================================================
“baiklah, tapi jangan lama-lama ne?”
===================================================================
“terserah kau saja oppa, bahkan kalau kau minta 10 menit, aku menurut padamu saja”
===================================================================
“bagaimana kalau aku minta 5 menit saja?”
===================================================================
“kau tega sekali padaku oppa”
===================================================================
“kkkkkk~ mianhae, oklah, besok, dicafe dekat dorm”
===================================================================
“gomawo oppa... :* “
What? Dasar yeoja zaman sekarang, keadaan dunia memang benar-benar terbalik saat ini. Sudahlah, aku mau tidur saja, aku benar-benar mengantuk saat ini.
.
.
Sebuah cahaya kecil menyeruak masuk kemataku, membangunkanku dipagi yang terasa agak dingin. Aku membuka mataku dan meregangkan tubuh, turun dari kasur dan melihat kearah kaca, merapikan rambut yang acak-acakan. Setelah itu aku keluar kamar dan melihat sekeliling, belum ada orang disini, kulihat jam dan ternyata masih pukul 6, terlalu pagi, lagipula 2PM hari ini tidak ada jadwal. Aku kekamar Wooyoung saja, daripada di kamar tidak melakukan apapun, bahkan kembali tidurpun tidak bisa. Aku menaiki tangga, aku tau kebiasaan Wooyoung, tidak pernah mengunci pintu saat tidur, maka dari itu aku masuk. Dasar Wooyoung, dalam posisi apapun, entah tidur, entah marah, atau bahagia pun wajahnya tetap sama, tampak seperti seorang yeoja yang sangat cantik melebihi siapapun. Aku terdiam disamping kasur, memandangi Wooyoung yang masih tidur, aku akan membangunkannya saja, bosan, tidak punya teman untuk diajak mengobrol...
“Uyongie... bangun, sudah pagi”
“hoahmmm...” dia menguap
“Uyongie”
“ah... jam berapa ini hyung?”
“masih jam 6 lebih seperempat”
“masih sepagi itu? Untuk apa kau membangunkanku hyung?”
“mianhae, kau terganggu ya?”
“ah, aniya, gwaenchana, sudahlah hyung, kembali saja tidur”
“tapi aku malas kembali kekamarku”
“sseh! Alibimu hyung, sudahlah tidur disampingku saja”
“kau yakin?”
“asal kau tidak berbuat macam-macam padaku”
“kkkkk~, tidak mungkin Uyongie, baiklah, Gomawo”
Wooyoung kembali tidur, aku naik kekasur dan tidur disampingnya. Tapi aku tidak bisa tidur, entah mengapa jantungku berdegup kencang saat ini, tapi sudahlah, aku tidak akan mengganggu tidurnya...
Yap! Maaf nie chap agak nge-gaje dikit... padahal gajenya sumpah... author memang telat-an kalau soal update, konflik tentang victny blom muncul, di chap selanjtnya bakalan dimunculinnnnn... hehehe... I hope U are still waiting... J mianhaeyo... L
Waiting for your review... gommaseumnida
Comments