I Just Can’t Live Without You Chapter 2

I Just Can't Live Without You

~ Big Trouble~

Lee Jung Hwan pov

“Aisshh.. ne, gwencana... Ah.. Kau..” Yoeja itu tampak terkejut melihat wajahku. Apakah wajahku semengerikan itu?

“Wae? Ada yang salah denganku?”

“Ah.. Andwae.. andwae.” Yoeja itu tampak menahan rasa sakit karena terkena gitarku, dengan susah payah. Aku tersenyum melihatnya yang masih meringis kesakitan. Aku teringat dulu Omma selalu mengusap-usap kepalaku saat terbentur.

“Ah..” dia tampak terkejut aku mengusapa kepalanya.

“Mianhe aku nggak sengaja. Tenang saja. Dulu tiap kali kepalaku terbentur omma ku selalu mengusap kepalaku seperti ini dan sakitnya hilang ”

“Kamsahammida.. aku sudah merasa baikkan” lalu dia menegakkan kepalanya. Yoeja ini lucu sekali. Pipinya tampak merah. Apa itu memang  dari sananya atau..

“Aduh! Aku harus buru-buru! Aku duluan ya” aku panik melihat jam. Aku sudah terlambat lima menit. Bisa- bisa ahjussi yang mempekerjakanku memotong gajiku. Aku pun berlari tanpa menoleh yoeja itu lagi.

Dengan langkah lebar-lebar. Aku berlari menuju ruang persiapan.

“Ah Ahjusssi. Mianhae aku telat. Tadi aku keasikan ngobrol dengan Donghae hyung”

“Telat? Kau datang tepat Jung-ah. Lihat lah jam itu” Aisshhh.. Jung babo! Aku lupa bahwa jamku aku majukan 5 menit lebih awal.

“Hahaha... ” aku menertawai diriku sendiri yang dengan bodohnya lupa akan kebiasaanku memajukan jam.

“Wae Jung-ah. Kau sudah gila ya?”

“Annyieo ahjussi. Aku hanya sedang ingin tertawa ”

“Huh.. Cepatlah kau bernyanyi. Jangan hanya tertawa saja. Atau kau ingin gajimu ku potong!”

“Nde ahjussi”  lalu aku mempersiapkan gitarku dan segera naik dan panggung. Setelah aku rasa persiapan cukup aku segera memulai performku..

 

Hari ini adalah ulang tahun Yesung hyung. Aku di undang oleh hyung lainnya untuk ikut meramaikan kejutan untuk Yesung hyung. Aku senang sekali bisa berada di tengah-tengah hyung-hyung ku ini. Rasanya aku seperti memiliki keluarga yang besar.

“Ting tong” aku memencet bel dorm.

“Siapa? ” terdengar suara Kyuhyun hyung dari balik pintu.

“Ini aku Jung-ah”

“Jung-ah! Kajja! Masuk saja” aku pun masuk karena sudah di persilahkan kyuhyun hyung.

“Brukk!!” Siapa sih yang iseng numpahin minyak di depan pintu. Aiss.. aku jadi terpeleset dan jatuh ke lantai dengan kerasnya. Suara jatuh ku yang keras membuat semua hyung di dorm menghampiriku panik.

“Aihh Jung-ah. Ada apa?” Leetuk hyung membantuku untuk berdiri. Lalu aku menjelaskan kenapa aku bisa terpleset sampai rasanya tulang ekorku sakit.

“Ya! Kyu! Aku tahu kau pelakunya bukan!?” Tiba-tiba Donghae hyung menatap tajam ke arah Kyuhyun hyung yang terlihat tampak menahan tawa. Aku sudah sering mendengar keisengannya. Tapi aku tak menyangka menjadi salah satu korbannya.

“Mianhe Jung-ah. Tadinya aku melumuri lantai dengan minyak untuk Yesung hyung. Tapi, malah kau yang terpeleset. Bukan salahku bukan. Siapa suruh kau tidak hati-hati”

“Ya! Kyu! Kau seharusnya minta maaf sama Jung-ah. Lihat dia sampai meringis kesakitan seperti itu” Tidak hanya Leetuk hyung, Donghae hyung, Ryeowook hyung, Eunhyuk hyung,Heecul hyung, Kangin hyung, Sungmin hyung, Siwon hyung, Shindong hyung juga memarahi Kyuhyun hyung yang dengan teganya menjadika aku korban keisengannya.

“Tak apa hyung. Aku tidak kenapa-napa kok. Ini salahku yang tidak hati-hati”

“Ya! Kyu!”

“Baiklah.. Mianhae Jung-ah. Tapi aku benar-benar tidak bermaksud menjahilimu. sungguh”

“ya hyung aku tahu.. Lagipula aku sudah baikan kok.”

“Jinjja?? Baiklah sekarang kau ikut aku ke kamar. Aku punya game baru! Kajja!” lalu selama 3 jam aku bermain game bersama kyuhyun hyung di kamar. Berkali-kali hyung lainnya menyambangi kamar ini. Menawarkanku ini dan itu. Salah satunya Eunhyuk hyung membawakan sekeranjang besar buah pir kesukaanku Kyuhyun hyung. Aku jadi merasa betah berada di sini. Mereka semua menyayangiku. Sebagi dongsaeng tentunya..

“Ya! Jung-ah. Aku bosan bermain game. Kenapa aku selalu kalah darimu. Haisshh gelar gamekyu ku jadi tidak aman karenamu. Jangan sampai ada orang yang tahu, seorang gamer sejatiku di kalahkan anak kecil sepertimu!” Akupun tertawa melihat kelakuan hyung ini. Meskipun umurnya jauh di atasku entah kenapa sikapnya jauh keanak-anakkan dibandingkan denganku. Kyuhyun hyung.. Kyuhyun hyung..

“Brakk!” tiba-tiba Ryeowook hyung mendobrak kamar dan berteriak-riak bahwa Yesung hyung hampir tiba di dorm. Kami semua disuruh siap-siap. Akupun turut serta menyiapkan kue dan juga lilin tentunya. Leetuk hyung mematikan lampunya untuk memberi kesan dorm ini kosong.

“Cklekk” terdengar suara pintu di buka. Aku sudah bersiap-siap dengan kue cake di tanganku.

“Wah.. semuanya pada kemana nih” terdengar suara Yesung hyung di kegelapan. Ctek yesung hyung pun menyalakan lampunya dan..

“Saengil chukka hamida.. saengill chukka hamida.. saengil chukka yesung-ah!! ”  yesung hyung tampak surprise mendapat kejutan seperti ini.

“Gomawo..” yesung hyung pun terharu dan meneteskan air mata. Segera ryeowook hyung mengelap air matanya dan memeluknya. Ah betapa hangatnya mereka semua.

“Hyung! Jangan lupa tiup lilinnya” aku mengingatkan hyung-hyung yang masih terlarut dalam rasa haru.

“Jung-ah! Senangnya kau ada disini” Seakan Yesung hyung baru menyadari keberadaanku. Lalu dia menghampiriku dan meniup lilin di kue yang ku pegang.

“Yei!! Potong kuenya dong!” Tiba-tiba shindong hyung berlari kearah kami dengan membawa pisau. Lalu acara potong kuepun berlangsung. Aishh.. betapa enaknya kue cake ini. Ryeowook hyung membikinnya khusus untuk ulang tahun Yesung hyung. Aku berniat meminta resepnya setelah ini. Tibalah di saat membuka hadiah. Satu persatu hadiah di buka tentunya sambil di iringi komentar-komentar hyung lainnya.

“Ya! Jung-ah! Kau memang Hyung ttakoma terbaik!” terlihat Yesung hyung mengacungkan hadiah dari ku. Sebenarnya sih hadiah itu cocok menjadi hadiah untuk ulang tahun ddangkoma daripada hadiah untuk Yesung hyung. Ya hadiah dariku adalah makanan kura-kura. Sebenarnya aku sudah bingung mau memberikan apa untuk Yesung hyung. Dengan kepopuleran Yesung hyung tentu saja dia bisa membeli apapun. Jadi dia tidak membutuhkan hadiah dariku. Untungnya Yesung hyung menyukai hadiah dariku. Atau ddangkoma yang lebih senang(?)

Lalu malam ini aku di ajak oleh hyung-hyung ku yang manis ini untuk menginap. Ya aku sih mau saja. Apalagi semalaman tanding game sama Khyuhyun hyung. Ah itu tidak usah di tanya lagi! Jadi aku mengiyakan dengan senang hati keinginan hyung-hyung ini.

Paginya aku dan hyung-hyung pergi lari pagi. Cukup lama membangunkan hyung-hyung lainnya. Beberapa bangun dengan cara keisengan Kyu hyung , dengan menyiramkan air ke wajah hyung lainnya. Yang tentunya diiringi dengan tawa evilnya. Setengah jam kemudian kami semua sudah siap untuk berlari pagi. Tentu saja semua hyung memakai peralatan penyamaran masing-masing. Haduh repotnya menjadi mereka.

“Hyung aku istirahat disini dulu. Aku sudah tak kuat lagi” shindong hyung tampak kelelahan dan segera mengambil tempat di bangku yang kosong.

“Ya! Kau payah sekali. Kita tinggal saj hyung” Lagi-lagi ide evil itu muncul dari Kyuhyun hyung.

“Kyuhyun ah! Kenapa kau jahat sekali sama hyung mu” Leetuk tampak jengkel melihat sikap kurang ajar magne nya itu.

“Sebaiknya kalian duluan saja. Soalnya sebentar lagi taman pasti ramai dan nanti kalin semua bisa di kenali. Biar aku yang disini menemani Shindong hyung” aku mencoba menengahi mereka berdua.

“Sungguh tak apa Jung-ah?”Donghae hyung tamapak khawatir denganku.

“Tenang hyung. Aku tak apa kok”

“Baiklah kami duluan ya. Kami tunggu di dorm!” lalu hyung-hyung lainnya meneruskan joggingnya dan meninggalkan aku dan Shindong hyung di taman. Shindong hyung berkali-kali mengucapkan gomawo karena aku sudah mau menemaninya. Kemudian aku izin ke Shindong hyung untuk membeli air mineral karena aku sangat ke hausan.

“Brukk!!” aduh kenapa orang ini ceroboh sekali. Tiba-tiba saja aku di tabrak oleh seseorang dari samping.

“Mianhe.. mianhe..” setelah minta maaf dengan sembarang, tanpa menunggu jawabanku, yoeja itu pergi begitu saja. Aisshh orang itu membuatku sedikit kesal. Terlihat sebuah makalah yang terjatuh setelah yoeja itu pergi. Lalu ku baca namanya .. Shin Hyo ra..

 

~end Lee Jung Hwan pov~

 

Shin Hyo ra Pov

            Detakan jantungku memacu dengan cepat saat tangannya mengusap-usap rambutku. Ya! Namja itu , namja yang memiliki suara emas itu mengusap rambutku lembut. Ah rasnya lututku melemas.

 “Mianhe aku nggak sengaja. Tenang saja. Dulu tiap kali kepalaku terbentur omma ku selalu mengusap kepalaku seperti ini dan sakitnya hilang ”

“Gomawo.. aku sudah merasa baikkan”  aku merasakan pipiku memanas atas tindakan namja ini.

“Aduh! Aku harus buru-buru! Aku duluan ya” dia tampak panik melihat jam. Sepertinya dia telat. Tanpa menoleh lagi dia langsung pergi meninggalkanku. Aku pun melihat punggungnya yang mulai menghilang di kejauhan.

“Babo ya!” Aku lupa menanyakan namanya! Aduhh bagaimana ini?! Tadi itu kan kesempatan emas untukku mengetahui namanya. Bodohhhh...!! akupun berjalan lunglai. Oh iya! Aku kan bisa menanyakan namanya di cafe nanti. Aku memang sedang perjalanan menuju cafe tersebut. Aku pun tergopoh-gopoh berlari ke arah cafe.

Akupun mulai terhanyut saat namja suara emas itu naik kepanggung dan menyanyikan lagu I will forget you Cnblue. Ah.. kenapa lagu itu tepat dengan suasana hatiku.

Setelah performnya selesai, hp ku berbunyi tanda masuknya panggilan di hpku. Ternyata omma yang telfon. Akhirnya selama hampir satu jam Omma menelfonku. Omma ku memang over protective. Setelah aku menutup telfon aku baru sadar bahwa aku harus menemui namja itu. Akupun berlari kearah backstage. Terlihat seorang ahjussi yang sibuk dengan kertas di tangannya.

“Annyong haseo ahjussi. Saya Hyo Ra imnida. Bisa saya bertemu dengan penyanyi yang baru saja turun panggung”

“Oh.. kau ingin menemuinya.. boleh saja.. Shin Woo-ah! Ada yang mencarimu!” jadi namanya Shin Woo.. Hmm.. Tak lama muncullah seorang namja dari balik pintu. Tapi...

“Mianhae ahjussi. Yang aku maksud bukan dia.”

“Tapi, dia baru saja turun dari panggung” Aisss, karena lamanya aku telfonan sama Omma tanpa sadar sudah ada yang menggantikan posisi namja bersuara emas itu di atas panggung.

“Mianhae yang saya maksud yang menyanyi I Will Forget You”

“Oh! Dia sudah pergi dari tadi Kau telat” namja yang bernama Shin Woo itu menginformasikan hal itu.

“Mwo! Emmm.. Kamsahammida” akupun segera pergi untuk mengejar namja bersuara emas itu. Tapi sialnya sepertinya dia sudah pergi menjauh. Ah..

 

Hari ini aku mengunjungi perpustakaan kota untuk mencari bahan tugas. Jujur aku mals sekali menggerakan kaki hari ini. Yah namanya pelajar mau nggak mau harus terima.

“Annyeong jagiya” aku tersentak mendengar sapaan khas itu. Choi Minho! Terlihat sosoknya di hadapanku. Apa sih maunya orang satu ini?! Akupun segera beranjak dari kursiku dan pindah ke kursi lainnya. Dia berhasil membuatku badmood hari ini!

“Jagiya.. kau marah padaku? Mianhae”

“Pergi kau dari sini. Aku tidak mau melihatmu lagi”

“Jagiya..” Kenapa!? Kenapa dia masih memanggilku dengan sapaan itu. Aku benar-benar tak tahan menahan air mataku. “jagiya Mianhae. Aku akui salah. Aku kena karma. Aku di empatkan sama Jiyoen. Sekarang aku baru sadar kamu yang terbaik jagiya.” Aku meyakinkan diriku untuk tahan dengan dengan mulut buayanya. Akupun segera beranjak dari kursi ku mencari tempat lain agar aku bisa tenang mengerjakan tugasku.

“Greep” tiba-tiba saja Minho sudah mendorong badanku merapat ke arah dinding dan memegang tembok di belakangku. Aku terhenyak sesaat. Jarak wajahnya dari wajahku hanya beberapa centi. Omma..!!!

“Jagiya.. apa kau membenciku? Saranghae jagiya” sedetik kemudian Minho mendekatkan wajahnya ke wajahku...

“Plakk..” sukses aku mendaratkan tamparan di wajahnya sebelum dia bisa mendapatkan apa yang dia inginkan. Enak saja! Aku tidak akan pernah merelakan apapun untuk pria buaya seperti dia! Lalu aku segera merapihkan barangku dan beranjak pergi dari  perpustakaan. Akupun berlari meninggalkan Minho yang masih mengumpat-umpat tamparanku tepat di pipinya.

Aku bersusah payah menahan air mata yang sedari tadi siap tumpah. Akupun berjalan dengan air mata yang terus turun dari kelenjar air mataku. Tanpa sadar aku menabrak seorang namja yang ada di hadapanku. Dan aku hanya bisa mengucapkan kata maaf lalu segera pergi dari tempat itu.

Choi Minho!! Kau benar-benar jahat! Setelah kau membuangku. Sekarang kau ingin kembali padaku. Tidak! Aku tidak akan pernah mau lagi kembali ke pelukan namja  buaya itu!

“Ya! Hyo ra ah!” tiba-tiba aku di panggil Jiyoen. Akupun berusaha sekuat tenaga untuk menghaapus air mataku.

“Ada apa Jiyoen” aku berusaha sekuat tenaga untuk tersenyum.

“Plakkk.!” Dengan gerakan cepat, tamparan Jiyoen mendarat di pipiku. Rasanya panas sekali. Apa perempuan ini gila?!

“Ya! Jiyoen! Kau sudah gila?!” ada apa ini? Kenapa Jiyoen menamparku??

 

TBC

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet