I Just Can’t Life Without You Chapter 3

I Just Can't Live Without You

~ Lucky Thing ~

Shin Hyo ra pov

 

“Plakkk.!” Dengan gerakan cepat, tamparan Jiyoen mendarat di pipiku. Rasanya panas sekali. Apa perempuan ini gila?!

“Ya! Jiyoen! Kau sudah gila?!” ada apa ini? Kenapa Jiyoen menamparku??

          “Kau..! Kau! Kenapa merebut namjachingu ku?!” Apa!! Merebut?! Aku?! Apa dia tidak mengaca?? Dia yang sudah merebut Min Hyuk dariku!? Apa dia masih belum merasa cukup?!

            “Apa yang kau maksud hah?! Kau! Kau yang merebutnya dariku Jiyoen! Aku sudah merelakannya. Dan kenapa sekarang kau tiba-tiba menampar dan menuduhku macam-macam! Aku menahan semua ini sejak lama! Kaulah orang yang membuatku meledak seperti ini!” aku benar-benar sudah muak padanya. Aku sudah tahan-tahan selama ini. Tapi, dia lah yang menyiramkan minyak pada bara api. Dia yang membuatku meledak seperti ini.

            “Jangan pura-pura lugu deh! Aku tahu akal busukmu Hyora ah!”

“Jiyoen..Jijja..Aisshh. dengar.. aku, Shin Hyo Ra sudah tidak tertarik lagi dengan namja busuk itu. Terserah apa yang mau kau katakan. Tapi aku tidak pernah mengambil ataupun berniat merebut namjachingu busukmu itu! ” aku sudah gemas di buatnya. Lalu akupun pergi begitu saja meninggalkan Jiyoen yang masih mencerna kata-kataku.

Aku benar-benar di landa emosi yang sangat tinggi. Rasanya emosi ini menuntut sebuah pelampiasan. Aishh ini semua benar-benar mebuatku kesal. Aku Benci sekali hari ini. Hari ini sangat sial! Ah ya! Aku teringat sesuatu! Namja suara emas itu! Lalu aku memutuskan untuk mengunjungi cafe tempat namja bersuara emas itu tampil. Lagipula ini sudah hampir menuju jam penampilannya.

Lima belas menit, setengah jam sampai satu jam. Tak terasa aku disini menunggu selam satu jam. Kemana perginya namja itu. Saat ini aku benar-benar membutuhkannya. Lalu akupun teringat dengan tape recorder di tasku. Aku sudah merekam suara namja itu pada penampilan sebelumnya. Dan tak lama akupun terhanyut dengan suara lembut yang mengalun di telingaku.

“Annyong haseo” tiba-tiba di sebelahku muncul seorang namja yang menyapaku yang masih menunggu perform dari namja yang spesial itu. “Kau masih ingat denganku?” Lalu namja itu mengambil tempat duduk di hadapanku. Aku mencoba membongkar brankas ingatanku. Tunggu! Rasanya aku pernah melihat namja ini sebelumnya. Ah iya aku ingat!

“Shin woo bukan?” aku menjawab dengan penuh yakin.

“Bingo! Aku kira kau sudah lupa denganku. Syukurlah kau masih mengingatku” Kesempatan emas! Aku bisa menggali informasi namja spesial itu dari Shin woo. Aku rasa mereka cukup dekat. Mereka kan teman satu profesi..

“Apakah aku boleh bertanya?” Aku merasa ragu untuk menanyakannya. Aku takut dia mencurigaiku macam-macam.

“Silahkan” Shin Woo pun tersenyum ramah padaku. Ah senangnya hari ini bisa melihat senyuman. Dari tadi yang kulihat adalah tatapan yang hanya membuat emosiku meletup-letup.

“Apa kau kenal seorang namja yang sering sekali menyanyikan lagu I Will Forget You CN blue?” aku bertanya dengan hati-hati. Sudah berkali-kali aku kesini. Namja misteius itu selalu menyanyikan lagu yang sama.

“Oh! Ya tentu saja aku kenal! Namanya adalah Sun!” Terlihat sekali di wajahnya bahwa mereka cukup dekat.

“Sun?” apa benar namanya Sun? Entah kenapa aku tidak yakin namja itu bernama Sun.

“Ne! Kami memanggilnya Sun karena dia memiliki senyuman yang bisa menghangatkan orang-orang yang ada di sekitarnya” Ah itu benar sekali. Nama itu cocok sekali dengannya! Senyumannya menghangatkan hatiku yang keras membeku. “Oh ya.. Kenapa kau menanyakan namanya? Jangan.. jangan..” Aku merasakan sepasang bola mata menatapku dengan penuh rasa penasaran.

“Annyieo.. Annyieo.. Aku hanya menyukai suaranya. ” Aku mencoba untuk memilih kata-kata yang tepat.

“Oh.. Tentu saja! Dia memang sering mengikuti lomba nyanyi dan dia selalu menang!”

“Jinjja?? Wahh..”  Pantas saja suaranya begitu indah.. aissss aku jadi merindukan suaranya.

“Shin Woo-ah! Kajja! Kita harus segera menyusul ahjussi bawel itu!” Tiba-tiba  ada seorang namja yang menarik tangan Shin Woo untuk segera pergi. Apa Sun juga akan pergi.

“Ne! Tunggu dulu. Aku duluan ya! Sampai jumpa..” Aku pun menatap kepergian dua namja itu. Ah Sun.. aku merindukan suaramu..

 

 

 

 

 

Lee Jung Hwan pov

                “Shin Hyo Ra..” akupun membaca nama yang tertera di makalah itu. Saat aku berniat mengembalikan makalah itu, sosok yoeja itu sudah tidak ada. Sepertinya dia sedang terburu-buru. Aku terkejut saat membaca nama sekolah yang tertera di cover makalah itu. Ternyata dia juniorku! Dia satu sekolah denganku. Baiklah aku akan mengembalikannya nanti saat masuk sekolah.  kemudian aku segera membeli minuman dan kemudian kembali ke Shindong hyung.

            “Ya! Jung-ah kau lama sekali! Kajja! Kajja!” Shindong hyung tampak sebal karena lama menungguiku. Aku berlari kecil menuju Shindong hyung.

“Mianhae hyung. Tadi ada masalah sedikit yang harus aku selesaikan. Kajja hyung!” lalu kamipun segera meneruskan jogging kami dan kembali ke dorm.

 

Minggu.Kali ini aku minta cuti sama ahjussi pemilik cafe. Hari ini aku berniat menghabiskan hariku dengan memasak bersama dengan Ryeowook hyung di rumahku. Yesung hyung, Kyuhyun hyung dan Donghae hyung juga ikut serta.  Saat mereka tiba di rumahku Ryeowook hyung langsung menuju  dapur, Donghae hyung melihat akuariumnya yang di penuhi ikan hias miliknya, Yesung hyung ikut Kyuhyun hyung bermain games di ruang tengah. Aku senang sekali saat rumah menjadi ramai seperti ini.

“Hyung hari ini kita mau bikin apa?”  Aku bingung mau masak apa kali ini.

“Hmm bikin apa ya? Bagaimana kalau kita bikin Dorayakki saja?” jadilah aku dan Ryeowook hyung membuat makanan favorite robot kucing di animasi anak itu. Tapi Ryewook hyung mengubah beberapa hal di resep. Katanya sih biar lebih enak. Aku percaya saja dengan apapun yang akan dilakukakn hyung satu ini. Kan dia lebih professional daripada aku. Satu jam aku berkutat di dapur bersama Ryeowook hyung. Setelah Dorayakki matang, aku dan Ryeowook hyung segera menghidangkannya di ruang tengah di dampingi dengan jus pir buatanku.

“Wah.. Bau apa ini? Harum sekali..” Tiba-tiba saja Donghae hyung, Yesung hyung dan Kyuhyun hyung datang berbondong – bondong mencium bau dari Dorayakki buatan ku dan Ryeowook hyung. Tanpa perintah dan aba-aba mereka bertiga segera memburu Dorayakki  buatan kami. Tak lama isi piring berupa Dorayakki tandas dalam sekejap oleh tiga hyung di hadapanku ini. Bahkan aku dan Ryeowook hyung belum mencicipinya sedikitpun.

“Ya! Wookie,Jung-ah!! Masakan kalian memang dua ibu jari!! Top!!” Yesung hyung memuji masakan kami dengan mulut yang masih di penuhi oleh Dorayakki.

“Aku mau lagi hyunggg” Kyuhyun hyung merengek kepada Ryeowook hyung untuk membuatkannya lagi.

“Apa yang aku bilang Jung-ah. Lebih baik kamu menekuni kemampuan masakmu ini. Siapa tahu kamu bisa jadi Koki professional!” Puji Donghae hyung yang sedang menghabiskan jus pir buatanku  dan masih banyak pujian yang terluncur dari mulut ketiga hyung di hadapanku ini. Ryeowook hyung pun terseyum bahagia karena masakkan nya berhasil. Aku pun membalas senyumannya. Aku kan ingin menjadi penyanyi.. bukannya mau jadi koki...

**********

“Ya Shin Woo hyung!” Aku segera berlari ke arah Shin Woo hyung saat ia memainkan gitar kesayanganku.

“Apa sih! Aku kan hanya pinjam sebentar” Aku berusaha merebut gitarku dari tangan Shin Woo hyung.

“Sebentar saja ya..” Lalu dengan berat hati aku mengizinkan Shin Woo hyung memainkan gitarku. Hari ini ahjussi pemilik cafe mentraktir kami semua di sebuah restaurant demi merayakan ulang tahun pernikahan dengan istrinya.

“Sun..” Tiba-tiba saja Shin Woo hyung menghentikan permainan gitarnya. Akupun menengok kearahnya. “Chukkae!! Kau punya sicret admirer lhoo”

“Mwo? Mana mungkin hyung.. Jangan suka mengada-ada dehh” Ada ada saja Shin Woo hyung. Mana mungkin ada yang tertarik dengan ku..

“Benerr.. Masa aku bohong sih. Dia menanyakan namamu lusa. Oh ya dia bilang dia menyukai suaramu!”

“Mwo? Suaraku? Lalu kau memberitahu namaku hyung”

“Ne! Dia tampak senang sekali bisa mengetahui namamu. Chukkae! Chukkae!”

“Aku jadi penasaran nih hyung. Namanya siapa?” Tiba-tiba wajah Shin Woo hyung berubah. Dia menepuk-nepuk kepalanya.

“Babo! Aku lupa menanyakan namanya!”

“Ah kau hyung” Aku menjadi kesal. Kenapa Shin  Woo hyung senang sekali membuatku penasaran.

“Mianhae Sun -ah” Lalu Shin Woo hyung mengeluarkan jurus tawanya. “ Oh ya bagaimana rencanamu mengikuti ajang pencari bakat  itu?. Jadi, kan?”

“Entahlah hyung.. Aku masih bingung” Aku memang memimpikan menjadi seorang penyanyi. Tapi aku pusing dengan kehidupan seorang artis yang di atur. Lihat saja Donghae hyung. Paling banyak, aku bisa bertemu dengannya 1 minggu sekali. Beruntung sekali bila bisa lebih dari satu dalam satu minggu. Aku tidak mau ribet seperti itu.

“Ini kesempatan emas Sun! Kapan lagi kau bisa ikut seperti itu lagi. Aku yakin sekali kau pasti lulus.!”  Audisi diadakan hampir 1 bulan  lagi. Aku benar-benar harus memutuskannya saat ini.

Keesokan harinya aku berniat mengunjungi dorm hyung-hyung baik ku. Aku ingin meminta pendapat mereka.

Saat aku menginjakkan kaki di dorm. Entah kenapa tiba-tiba saja aura dorm di selimuti rasa sepi. Terlihat Donghae hyung menangis di pelukkan Eunhyuk hyung. Semua hyung juga terdiam melihat sikap Donghae hyung yang aneh. Sepertinya mereka tidak menyadari kedatanganku. Aku pun bertanya-tany ada apa gerangan yang sudah terjadi.

“Annyong!! Kenapa dorm di selimuti alam mendung? Ada apa ini?” Akupun menyapa mereka dengan ceria dengan harapan aura dorm ini kan berubah. Sesaat setelah aku menyapa mereka semua, semua hyung memindahkan pusat perhatian dari Donghae hyung ke arahku. Tiba-tiba saja Donghae hyung sudah berlari ke arahku dan menangis terisak-isak di bahuku.

“Ya hyung! Ada apa ini? Kenapa kau menangis?” Aku masih tidak paham apa yang sedang terjadi.

“Mianhae Jung-ah.. mianhe..” Donghae hyung berkata- kata  dengan terpatah-  patah.

“Hyung ada apa?” akupun melembutkan nada bicaraku agar Donghae hyung bisa lebih tenang.

“Mianhae Jung-ah.. Mianhae.. Omma Jung-ah.. Omma..” aku terkejut Donghae hyung menyebut-nyebut Omma. Omma kenapa?!

“Ya Hyung! Bicarah dengan jelas! ” aku sensitif hyung membawa-bawa omma. Firasat aku mengatakan ada hal buruk yang terjadi. Lalu perlahan Donghae hyung mengangkat wajahnya.

“Omma meninggal Jung-ah...”

 

TBC

 

Gimana? Gimana?

Kepo? kepo?

Commentnya di tunggu yaaa!!

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet