I Just Can’t Life Without You chapter 6

I Just Can't Live Without You

 

 

Lee Jung Hwan pov

“Ya barang keberuntungan ku!” Akhirnya setelah Shin Woo hyung pergi. Aku beranikan diri menyapa yoeja pembawa keberuntunganku. Hari ini setelah aku mengambil formulir di WM Entertaiment, kebetulan aku melewati taman dan berniat berkunjung ke taman. Kupikir semuanya akan biasa saja sampai aku menemukan seorang yoeja yang asyik bercanda dengan seorang namja berkacamata dan berambut gondrong sebahu. Ne. Itu adalah Shin Woo hyung. Sejak kapan mereka menjadi dekat?

Aku hanya bisa menatap kedekatan mereka dari kejauhan. Terlihat Shin Woo hyung mengelap mulut yoeja yang bernama Hyo Ra itu. Ya! Beraninya dia menyentuh yoeja itu seenaknya! Aku merasa kesal dengan kelakuan Shin Woo hyung yang bersikap seenaknya.

............

 Tunggu! Tunggu! Aku diam sejenak. Kenapa aku marah? “Andwae! Andwae!” Aku merutuk dalam hati. Ini bukan sebuah perasaan yang ‘itu’. Tapi hanya perasaan menjaga wanita untuk tidak di sentuh seenaknya oleh namja seperti hyung! ne! Aku yakin akan perasaan itu 100 persen benar! Ya! Jung-ah! Jangan jadi jung-ah babo!!

Akhirnya satu jam berlalu. Ya! Shin Woo hyung! kenapa kau lama sekali! Aku tidak mau berbincang dengan Hyo Ra bersama denganmu. Aku tersenyum penuh kemenangan saat melihat kepergian Shin Woo hyung.

“Ya barang keberuntungan ku!” Yoeja itu tampak terkejut melihat kehadiranku. Aku sudah siapkan senyuman terindahku untuk yoeja itu saat dia membalikkan badannya. Tak sulit bagiku melihatnya membuat sebuah lengkungan manis membentuk huruf u menghiasi wajahnya.

“Kau.. Sun –ah?” Wah yoeja ini masih mengingat namaku.

Jung-ah babo! Aku lupa kalau dia mengaku sebagai penggemarku! Sebagai penggemar di sudah pasti mengetahui semua hal tentangku. Untuk urusan namaku sudah pasti menjadi sesuatu yang sudah tidak ‘beharga’ lagi.

“Ne. Kau masih ingat bukan? Apa kabar?” Yoeja itu membalasnya dengan tersenyum ramah. Senyumnya.. aku rasa aku menyukai senyumnya! Manis dan penuh arti! ...... Ya Jung-ah! Ingat! Kau tidak menyukai yoeja ini!

“Aku? Seperti yang kau lihat sekarang. Aku baik-baik saja. Terima kasih sudah bertanya.”

“Apakah tadi Shin Woo hyung?” aku ingin memastikan apa benar itu adalah Shin Woo hyung.

“Ne. Kau kenal dengannya bukan. Dia oppa yang baik..”

“Kau sudah lama mengenalnya?”

“Annyio belum ada satu bulan” Apa?! Itu masih baru sekali. Tapi kenapa mereka bertindak seakan-akan mereka sudah berteman selam bertahun-tahun. Aisshh..

“Belum ada sebulan?? Bagaimana bisa sedekat itu tapi berteman belum ada sebulan?!”

“Tentu saja bisa! Apa kau pikir itu mustahil??” Dia tampak kesal aku menanyakan hal seperti itu. Segera aku meminta maaf kepada Yoeja manis ini. Sebelum dia semakin memajukan bibirinya lebih dari ini.

“Mianhae. Aku tidak bermaksud banyak bertanya padamu. Mianhae” Perlahan wajahnya cerianya kembali pulih. Aduh hampir saja aku membuatnya membenciku.

“Ne. Sedang apa kau disini?”

“Ah aku hanya sedang ingin berkunjung kesini. Kau tampak seperti akan pergi?”

“Ne. Aku mau membuat ulang naskah liburan musim panasku. Kesal sekali! Makalah aku yang sudah selesai hilang entah kemana” Tiba-tiba aku teringat dengan makalah seorang yoeja yang menabrakku di taman tempo lalu. Jangan-jangan pemilik makalah itu adalah Hyo Ra yang ini.

“Hyo Ra ah. Apa sampul makalahmu berwarna biru?” Aku harus memastikan siapa pemilik makalah itu.

“Ne.. bagaimana kau tahu?” Aku langsung teringat makalah itu aku letakkan di kamar Kyuhyun hyung!

“Makalah mu ada padaku! Apa kau tidak ingat? Kau pernah menabrakku sehinggak makalahmu jatuh. Dan aku menyimpannya di rumah hyung ku!”

“Jinjja!! Syukurlah!! Mana sekarang makalahku? Kau tidak membuangnya bukan” Mata bulatnya menyipit menatapku curiiga.

“Ya Hyo Ra! Bagaiman bisa kau menuduh orang yang menyelamatkan makalah mu yang berharga itu!” Setelah mendengar omelanku Hyo Ra ttertawa kecil.

“Mianhae Sun-ah. Mianhae..” Aissh aku merasa tidak nyaman dengan panggilan itu. Lagipula seharusnya dia kan memangilku Jung oppa.

“Sun? Jangan panggil aku begitu. Aku tidak suka kau memanggilku Sun-ah. Panggil aku Jung. Jung oppa”

“Jung Oppa??” Di tampak kebingungan dengan permintaanku. Aku di buat kesal dengan sikapnya yang selalu susah mengerti. Tanpa basa basi aku segera menarik tangannya agar dia mau mengikutiku mengambil makalah di dorm hyung.

 Sepanjang perjalanan yoeja bawel ini bertanya tanpa henti. Aku lebih  memilih diam daripada harus menjelaskannya sekarang secara panjang lebar. Lagi pula bila aku bilang tempat yang akan dia datangi adalah dorm Super Junior, aku khawatir nanti dia malah berteriak histeris kegirangan sehingga semua orang yang mendengar tempat tujuan kami, akan ikut serta juga. Ah! Itu sungguh merepotkan.

 Kalau ingatanku tak salah hari ini hyung-hyung sedang rekaman di luar dorm. Aku harap dorm sedang sepi sehingga aku bisa membawa masuk Hyo Ra ke dalam

Setelah kami tiba di dorm, aku memerintahkan Hyo Ra untuk menunggu di depan pintu dulu, supaya aku bisa memastikan dorm ini benar-benar kosong. Selamat!! Perkiraanku tepat! Aku tidak menemukan adanya tanda-tanda kehidupan di dorm ini. Setelah aku benar-benar yakin aku mengajak Hyo Ra masuk.

“Ya Jung-ah! Apa ini rumah hyung mu?” aissh . aku bilang panggil aku Jung oppa, bukannya Jung ah! Tapi.. biar saja untuk hari ini aku membiarkannya.

“Kau tunggu di ruang tengah dulu” Kataku kepada Hyo Ra. Sementara Hyo Ra menunggu, aku berusaha mengingat dimana aku letakkan makalah itu. Gotcha! Dapat! Setelah mendapatkannya aku bergegas mengajak Hyo ra pergi dari sini sebelum..

“Ya hyung! jangan sentuh dia!” Aku terkejut melihat kehadiran kyuhyun hyung di dorm ini. Di tambah lagi dia sedang berusaha memegang mata Hyo Ra! Hyo ra tampak sedikit terganggu dengan kelakuan aneh kyuhyun hyung.

“Siapa namanya Jung-sshi ? Yoeja kecil ini manis sekali. Matanya bulat hitam bersinar. Kau seperti boneka! Aku tidak percaya kalau kau keturunan asli korea! ”

“Memang. Aku bukan keturunan Korea asli. Ommaku orang Indonesia dan Appa ku asli Korea “Sejak pertama kali bertemu aku bertanya-tanya teneng matanya yang beda dengan yang lainnya. Pantas saja matanya berbentuk bulat dan bersinar. Terlihat jelas dia bukan asli Korea.

“Ya hyung! bukankah hari ini ada rekaman?” aku ingin segera menjauhkan Hyo Ra dari Kyuhyun hyung. Aku khawatir dia akan menjadi korban kejahilan Kyuhyun hyung.

“Aku ketinggalan PSP ku. Makanya aku balik lagi. Nanti aku akan menyusul mereka”

“Baiklah hyung, aku pamit duluan. Titip salam sama hyung lainnya”lalu aku menarik tangan Hyo Ra agar dia bergegas meninggalkan dorm ini.

“Jung-ah! Tadi itu hyung mu?” Lha? Yoeja ini sedang berbohong atau sedang bercanda?! Jelas –jelas tadi adalah Kyuhyun hyung.Sesuatu yang tidak mungkin bila Kyuhyun hyung adalah kakak ku. Jelas semua orang tahu. Kyuhyun hyung, salah satu bagian dari Super Junior tidak memiliki seorang adik, melainkan seorang noona bernama Cho Ara. Astaga! Aku bertanya-tanya dimanakah Goa yang menjadi tempat tinggal yoeja satu ini!!

“Sepertinya wajah orang tadi mirip dengan seseorang artis yang terkenal ya! Aduh! tapi aku lupa namanya...hmmm.. kuy.. yuk...” Rasanya greget dengan sifat tidak pekaan yoeja ini. Kyuhyun! Ne kau benar! Bukan hanya saja mirip tapi memang yang tadi adalah Kyuhyun hyung! Aku berteriak dalam hati “Hyo Ra pabo itu memang Kyuhyun hyung. Artis yang kau maksuud!”

 

Shin Hyo Ra pov

 

Wahh.... Aku terpana melihat bangunan sekolahku saat ini. Sepertinya sepanjang liburan, pemilik sekolah memutuskan untuk merenovasi sedikit bagian dari bangunan ini. Nde. Hari ini liburann telah usai. Jadi, aku harus segera kembali dengan kehidupan masa sekolah ku. Aku yang asyik mengamati bangunan sekolah sembari berjalan menuju kelas tiba-tiba di tabrak oleh seseorang dari belakang. Karena kerasnya dorongan orang itu membuatku terjatuh.

“Ya! Bisakah kau lebih berhati-hati” Aku mengumpat-umpat kesal karena lututku terbentur aspal lapangan sekolah. Apa dia tidak bisa melihat keberadaanku!?

“Dasar kau yoeja ceroboh..” Aku terperanjat mendengar suara dari seseorang yang menabrakku. Saat aku membalikkan badan, terlihat seorang namja yang memakai seragam sama sepertiku. Aku memandanginya dari bawah ke atas. Ya! Aku refleks menutup mulut dengan tanganku untuk mencegah ku berteriak histeris saat mataku melihat wajah dari namja itu.

“Jung-sshi..” Tanpa sadar aku menyebut nama namja yang ada di hadapanku.

            “Nde Hyo Ra. Mianhae sudah menabrakmu. Siapa suruh kau terdiam berdiri melihat sekeliling. Kau menghalangi jalanku” Terlihat senyum evil menghiasi wajahnya.

            “aihh kau..” Jung-ah mengulurkan tangannya untuk membantuku berdiri. Aku masih saja terjebak di persaan bingung yang kian memuncak. Dia.. Murid sekolah ini??

“Ada apa denganmu? Apa kau terkejut dengan kehadiranku?”

“Anniyo.. kau.. kau.. murid sekolah ini??”

“Nde. Apa kau baru tahu? Aku ini seniormu tahu!” Aduhh!! Di menepuk dahiku. Entah kenapa bukannya sakit yang ku rasakan adalah getara yang ada di hatiku. Ups.

“Ya Jung-ah.. eh mianhae Jung oppa maksudku. Kenapa sebelumnya kau tidak memeberitahuku kalu kita berada di satu sekolah”

“Haruskah aku lakukan itu? ”  Jung oppa tersenyum miring mendengarkan aku memberikan pertanyaan yang aneh. Aduhh Hyo Ra babo!! Jelas merupakan hal yang tak penting Jung oppa memberitahukan aku tentang informasi yang tidak telalu penting ini!

“Mianhae.. Mm .. baiklah aku masuk kelas dulu ya..Sampai nanti” Aduhh malunya aku.. segera aku menuju ke kelas meninggalkan Jung oppa yang masih berdiri di tengah lapangan. Aisshh bagaimana bisa ternyata kami berada di sekolah yang sama!!

Saat pelajaran berlangsung, tiba-tiba saja entah dari mana di otakku tergambar jelas pertemuanku kemarin dengan Jung oppa. Sebelumnya aku memanggilnya Jung-sshi atau Jung ah. Tak ku sangka ternyata dia seniorku. Kemarin setelah mengambil makalahku di rumah hyungnya, Jung-sshi eh Jung oppa mengajakku jalan jalan. Tadinya dia mau mengajakku ke taman bermain. Tapi, aku menolaknya dengan alasan hari libur begini pasti penuh. Akhirnya, kami memutuskan hanya berjalan-jalan ke pusat perbelanjaan murah pinggir kota. Disana aku tidak membeli apa-apa. Hanya mencoba beberapa baju dan topi lalu aku meminta Jung oppa memfotoku dengan baju yang sedang ku coba. Hahahaha..

“Ya Hyo Ra-ah!” Refleks aku terkejut bahkan hampir terjatuh. Aihhh.. namja ini entah kenapa memiliki hobby mengagetkan aku. Ne, Jung oppa. Entah ada apa tiba-tiba saja dia datang ke kelasku saat jam istirahat. Dia menghampiri aku yang asyik membaca manga kesukaanku. “Apa yang kamu baca?” Dia mencoba mengintip komik yang aku baca.

“Jung oppa. Bisakah kau berhenti mengejutkan aku? Kau selalu saja membuat jantungku nyaris copot” Aku berusaha sekuat tenaga menahan emosiku dan menjaga agar suaraku stabil, tidak meninggi tiba-tiba.

“Hahahaha.. kau terkejut Hyo Ra-ah??” Aihh apa dia masih tidak bisa memahaminya! “Mianhae.. mianhae.. Cukup jangan kau majukan lagi bibirmu itu. Aku minta maaf” Aku baru menyadarinya kalau bibirku sedikit ... Mwo?!

“Ya Jung oppa!! Kau berusaha mengejekku?! Bibirku tidak maju! Aisss kau membuatku frustasi” Setelah aku membentaknya seperti itu aku berharap dia segera pergi membiarkan aku nyaman membaca komik ku lagi. Bukannya pergi, Jung oppa malah tersenyum dan dia tertawa... “Apa yang lucu hah!! Apa kau benar-benar ingin membuatku meledak”

“Aigoo Aigoo  Kau sedang PMS bukan.. Wajar saja kau menjadi galak sperti singa begini. ” Senior satu ini memang minta di pukul!

“Stop Hyo Ra!! Sakit tahu..” Lalu aku menghentikan pukulanku. Sebenarnya sih aku belum puas memukulnya.

“Kau yang memintanya oppa.! Untuk apa kau datang? Aku tahu pasti karena ada sesuatu bukan?” Aku menatapnya penuh curiga. Pasti ada maunya..

“Kau jenius Hyo Ra ya.. Setelah jam pulang selesai maukan kau menemaniku ke perpustakaan” Mwo!? Perpustakaan? Aku malas sekaliii.

“Pergi saja sendiri! Hari ini aku malas kemana-mana”

“Harus! Kau harus menemaniku. Ini sebagai hukuman karena kau memanggilku Jung ah tadi pagi”

“Kenapa kau seenaknya begitu! Lagi pula aku sudah meralatnya dengan memangggilmu oppa!” Pokoknya aku malas hari ini. Tahu sendiri kan.. PMS benar-benar menyiksa.. Tiba-tiba saja Jung oppa berlutut di hadapanku. ‘”Ya! Apa yang kau lakukan oppa!” Aku menarik-narik badannya agar dia segera bangun. Aku mengedarkan pandangan, beberapa pasang mata memperhatikan tindakan bodoh namja yang c=sedang berlutut dihaapanku.

“Apa kau suka membuat aku malu di depan umum? Bangun! Kajja!!”

“Aku akan bangun bila kamu mau menemaniku nanti..” Namja ini...

“Arraseo.. arraseo... aku akan menemanimu.. Tapi cepat kau bangun” Setelah mendengar jawaban dariku. Dia segera bangun dan mencubit pipiku!

“Gomawo Hyo Ra ya!” Lalu dia langsung berlari meninggalkan kelasku. Namja satu itu benar-benar membuatku kesal!

 

Lama sekali namja bawel itu..! aihh betapa menyebalkannya memiliki senior seperti dia! Aku sudah hampir 5 menit menunggu Jung oppa dan dia tak kunjung datang. Apa dia tidak tahu kalu aku membenci menunggu! Semakin lama semakin siang dan semakin panas pula cuaca siang ini. Grep! Tiba-tiba badanku di pegang  erat  dari belakang oleh seseorang!

“Tentu kau mengingatku kan Hyo Ra..” Suara itu.. suara dingin itu.. Suara dari seorang namja yang ku benci. Tiba-tiba saja aku merasa badanku seringan kapas. Fikiranku kembali menarikku ke peristiwa malam itu..

 

TBC

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet