I Just Can’t Life Without You chapter 5

I Just Can't Live Without You

 

            Akhirnya aku tiba di rumah. Aku langsung merebahkan tubuhku yang lelah ke kasur. Benda keberuntungan? Yoeja itu lucu sekali. Aku terkejut saat dia mengakui bahwa dia adalah penggemarku. Tanpa sadar aku sedikit menarik ujung-ujung bibirku membentuk sebuah lengkungan. Drrt.. Aku segera mencari letak Hpku. Aduh aku lupa mematikan hp ku. Hari ini kau tidak ingin di ganggu siapa-siapa. Terlihat nama ‘My fish hyung’ di layar handphone ku. Tanpa berfikir ulang segeraku angkat telfon itu.

“Jung-ah! Jung-ah!” Terdengar teriakan Hyung di speaker handphone ku. Refleks aku menjauhkan handphone dari telingaku.  Apa dia tidak bisa  memelankan suaranya? Kenapa hyung teriak-teriak seperti itu?

“Ada apa hyung?” Aku penasaran apakah yang membuat hyung menjadi histeris seperti itu.

“Omma! Omma! Lihat berita di TV sekarang Jung-ah! Kajja!!” Aku segera menyalakan TV mengikuti instruksi Donghae hyung. Pembawa berita memberitakan sebuah berita tentang kematian seorang wanita keturunan korea di Amerika yang meninggal akibat kebakaran. Saat pembawa berita memberi tahu nama wanita itu, aku tersentak. Wanita itu memiliki nama yang sama dengan nama ommaku. Tak lama layar TV menampilkan foto dari wanita itu. Dann.. dia.. dia.. Wanita itu bukan Ommaku!! “Jung-ah? Apa kau sudah melihat berita itu?! ”

“Hyung.. Jadi..” Seakan aku baru saja di setrum dengan listrik bertegangan tinggi, saat aku menyadari peristiwa apa yang baru saja terjadi.

“Ne! Omma kita masih hidup Jung-ah! Masih hidup!! Kau tahu Jung-ah? Barusan aku mendapat Yahoo messanger dari seseorang yang memiliki nama yang sama dengan nama omma. Dan ternyata Jung-ah itu benar-benar Omma! Omma kita! Omma kita masih hidup Jung-ah !” Aku masih belum bisa sadar atas apa yang di jelaskan Donghae hyung. “Cepat kau ke dorm Jung-ah! Aku akan jelaskan semua selengkapnya!” Aku langsung mengambil jaketku dan bergegas menuju dorm suju.

Akhirnya aku tiba di Dorm. Disana aku disambut oleh Eunhyuk hyung ,Yesung hyung dan Leetuk hyung. Mereka turut senang atas kabar baik yang datang. Lalu muncul Donghae hyung dari dalam kamar.

“Kajja Jung-ah! Lihat YM dari Omma” Aku segera masuk ke kamar Donghae hyung dan melihat pesan dari omma. Perlahan-lahan senyumku mengembang membaca pesan-pesan yang di kirim Omma kepada Donghae hyung. Aku sangat lega. Omma menjelaskan kenapa dia bisa loss contact selama 3 bulan. Itu semua karena Omma di rampok dan semua barang omma habis di ambil perampok. Jangankan Handphone untuk menghubungi kami, untuk makan pun omma harus bekerja disana agar bisa mendapatkan uang. Tanpaku rasa aku meneteskan air mata mengetahui betapa berat usaha yang omma lakukan demi bertahan hidup disana. Kemudian senyumku berkembang lagi saat omma membawa kabar gembira. Omma berhasil menemukan appa!! Ternyata appa menderita kecelakaan disana dan appa mengalami amnesia sehingga dia lupa kalau dia telah memiliki keluarga di Seoul. Dan di pesan itu omma berjanji akan pulang dalam waktu dekat ini. Sungguh keberuntungan yang berkali lipat!

“Hyung.. Omma dan Appa akan kembali.. Mereka akan kembali hyung”

“Ne Jung-ah. Hyung tahu. Akhirnya kita bisa kembali berkumpul bersama mereka..” lalu kami berpelukan bahagia mensyukuri atas keberuntungan berkali lipat yang telah kami dapat.

Tiba-tiba aku teringat dengan Hyo Ra. Benda keberuntunganku mungkin memang dia. Aku bersyukur telah memiliki benda keberuntungan seperti Hyo Ra. Aku berniat ingin bertemu dengannya untuk mengucapkan terima kasih. Aku teringat dengan keinginanku menjadi penyanyi. Aku mantapkan hati untuk mengikuti casting di WM Entertaiment. Aku akan menjadi penyanyi terkenal. Sehingga Omma dan Appa bisa melihatku menyanyi di atas panggung dari negara yang jauh disana.

“Yesung hyung! aku tahu kau adalah hyung terbaik yang pernah aku temui..” Aku mencoba merayu hyung yang menjdi Leader Vocal di antara hyung lainnya.

“Jung-ah hentikan wajah aegyo mu itu! Aku tak tahan. Aku tidak ingin Wookie memakiku hanya karena aku tergoda oleh aegyo mu di banding dengan aegyo nya!” Akupun segera menghentikan aegyo ku.

“Plisss.. Aku tahu kau Pemilik suara terindah di dunia ini”

“Berhentilah memujiku! Kenapa kau merayuku sepert itu sih?! Donghae ya! Hentikan kelakuan dongsaeng mu ini! Dia merayu ku terus Donghae ya! ” Aku melirik Donghae hyung. dia hanya terseyum melihatku mengeluarkan jurus aegyo andalanku.

“Minggu ini aku akan ikut audisi pencarian bakat”

“Mwo??” Entah kenapa hyung disini kompak sekali reksi terkejutnya. Sepertinya aku lupa memberitahukan rencana audisiku ini kepada semua hyung disini.

“Ne, aku akan menjadi penyanyi terkenal. Sunbae! Ku mohon” Akhirnya ku keluarkan jurus aegyo terdahsyatku di depan Yesung hyung agar dia mau menjadi sunbae ku sehingga aku bisa lolos audisi.

“Ya Jung-ah! Aku tidak akan mau menjadi sunbae mu bila kau tak bisa menghentikan aegyo mu itu”

“Jinjja? Jinjja hyung?? Kau mau menjadi sunbae ku?? Yeiiiii!!”

“Aishhh.. Bahkan Kyu pun kalah bila di bandingkan dengan kelakuan dongsaeng kita yang satu ini”

“Ne. Bila aku di suruuh memilih aku kan lebih memilih Jung-ah dari pada Kyu.”

“Apa katamu hyuk-ah!” Entah dari mana masuknya. Tiba-tiba saja Kyuhyun hyung sudah ada di tengah-tengah kami.

“Ya! Aku hyung mu! Bisakah kau panggil aku dengan Eunhyuk hyung dan menhentikan panggilan Eunhyuk ah!! ” Aku hanya bisa bergeleng kepala melihat pertengkaran kedua hyung ku yang manis ini.

“Kajja Jung-ah. Kita tinggalkan mereka. Ayo kita melatih suaramu!!” Yesung hyung menarik tanganku menjauhi pertengkaran Eunhyuk hyung dan Kyuhyun hyung.

“Ya! Mau kemana kalian” Leetuk hyung berteriak mencoba menghentikan kami.

“Aku akan sedikit bersenang-senang dengan Dongsaeng kita yang manis ini. Kajja Jung-ah”

“Kita mau latihan dimana hyung?”

“Ke karaoke lahhh”

“Mwo? Karaoke? Aku ikut hyung!” tiba-tiba saja muncul Ryeowook hyung di depan pintu. Ryeowook hyung langsung menarik tanganku.

Jadilah hari ini aku mengisi hari dengan karaoke bersama hyung-hyung bersuara indah. Oh ya! Kyuhyun hyung juga menyusul kami di Karaoke. Beruntungnya... aku bisa dilatih oleh K.R.Y ! Betapa beruntungnya hari ini.

Tepat jam 12 malam aku selesai karaoke dengan mereka. Menyadari bahwa hari ini aku berkali-kali mendapatkan keberuntungan, aku jadi teringat Hyo Ra, yoeja pembawa keberuntunganku.

Kyuhyun hyung mabuk soju, sehingga kami harus membopongnya pulang ke dorm. Saat di tengah perjalanan, aku melihat seorang yoeja berlari di tengah malam. Sekilas sosoknya mirip dengan Hyo Ra. Namun, saat aku lihat lagi sosok itu sudah tidak ada. Sudahlah.. sepertinya aku salah orang. Mana mungkin tengah malam begini masih ada yoeja yang berkeliaran.

 

Shin Hyo ra pov

“Ya! Apa kau masih ingat padaku? ” tiba-tiba datang Shin Woo menghampiriku yang sedang menunggu bus.

“Tentu.. Kau Shin Woo bukan?”

“Bingo! Untung saja kau masih mengingatku.” Syukurlah ada Shin Woo. Aku takut sekali. Sehabis mengantar omma belanja, aku pergi mengunjungi nenek ku. Tapi, karena aku ke asyikan, akunjadi pulang kemalaman. Aku sudah takut sekali membayangkan aku jalan sendiri di tengah malam.

“Shin Woo. Apa kau juga sedang menunggu bus?”

“Ne. Apa kau juga? Oh ya apa yang membuat yoeja seperti mu masih diluar tengah malam begini” Lalu aku menjelaskan alasan aku pulang larut. Aku rasa Shin Woo seseorang yang baik. Saat bus kami datang, kami memilih bangku yang  berdekatan. Sepanjang perjalanan aku berbincang banyak hal bersamanya. Ternyata Shin Woo seniorku! Wahh untung saja dia tidak pernah marah saat aku memanggilnya dengan Shin Woo-ah.

Ternyata dia alumni dari SMA yang sama denganku. Tapi dia sudah lulus tahun lalu.

 Tak terasa aku tiba di halte tujuanku. Aku segera berpamitan dengan oppa baru ku.

“Oppa aku duluan ya! Bye oppa...Selamat malam!!”

“Hati-hati Hyo Ra –ah!” Akhirnya aku jalan sendiri memasuki gang menuju rumahku. Letak rumahku memang agak jauh dari halte. Malam yang gelap dan suasana yang sepi membuat aku sedikit takut. Sebentar-sebentar aku menoleh kebelakang. Entah mengapa aku seperti merasa diikuti. Akupun segera mengambil langkah seribu.

“Grep!” tiba-tiba tanganku di tarik oleh seseorang di belakangku. Aku bersiap untuk menjerit. Tapi orang tersebut menutup mulutku. Siapa dia?? Aku tak bisa melihat wajahnya. Karena posisi aku membelakanginya. Tiba-tiba orang tersebut memepetku hingga ke tembok gang. Aku takut sekali.. Aku merasakan  tubuhku gemetar karena ketakutan yang amat sangat. Kemudian orang tersebut membalikkan badanku. Tapi tangannya masih membekap erat mulutku dan juga sebagian hidungku. Choi Min Hyuk!! Samar-samar aku mencium bau soju dari tubuhnya. Astaga! Dia sedang mabuk!

“Hey Jagiya! Kau membuatku kesal! Kenapa kau menolakku hah?! Apa kau tidak kasihan padaku? Wanita jalang itu telah menngkhianati aku! Apa kau juga ingin membuangku jagiya?! Aku tahu aku salah Jagiya. Mianhae jagiya! Mianhae! ” Omongan Min hyuk mulai meracau.Pikirankui semakin kalut. Aku tidak dapat melawannya karena dia mengunci gerakanku dan juga dia membekap mulutku. “Kau benar benar wanita jahat jagiya! Kau menolakku! Kau menolak Choi Min Hyuk!  Kau tahu bukan resiko apa yang kau dapat bila menjahatiku! Kau tahu bukan!!” Keringat dingin mengucur di tubuhku. Badanku bergetar hebat. Aku sudah berusaha sekuat tenaga mencoba melepaskan diri dari Min Hyuk. Tapi sulit sekali. Aku sudah kehabisan tenaga untuk melawan. Siapapun, tolong aku!!

“Bukk!!” tiba-tiba terdengar pukulan yang menhantam tubuh Min hyuk sehingga dia melepaskan tangannya. Karena kehabisan nafas tubuhku melemas. Terjatuh duduk. Samar-samar aku melihat ada seorang namja yang memukuli Min Hyuk habis-habisan.

“Berani –beraninya kau membuatnya takut! Jangan sentuh dia lagi!! Pergi kau” setelah sedikit sadar aku melihat namja itu berhasil membuat Min hyuk pergi. Terlihat di hadapanku namja berambut gondrong dan berkacamata. Shin Woo oppa!!

“Gwencanha Hyo Ra-ah?” Shin Woo oppa menghampiriku yang masih ketakutan.

“Oppa!!” Aku langsung memeluk Shin Woo oppa. Aku lega oppa ada disini untuk menolongku. Lalu akupun menangis tersedu-sedu di pelukan Shin Woo oppa.

“Sudah hyo ra –ah. Sudah tak apa. Ada oppa disini.. sudah jangan menangis lagi..”

“Oppa aku takut.. Takut sekali” Kurasakan tangan oppa yang hangat melingkar di tubuhku. “Kajja! Kita pulang sekaarang? Dimana rumahmu. Oppa akan antarkan kamu sampai rumah.” Lalu oppa mengantarku hingga depan pagar rumah. Kurasakan tanganny yang hangat mengenggam tanganku yang masih gemetar.

“Gomawo oppa, Joengmal gomawo. Aku tidak tahu apa jadinya bila oppa tidak ada” Aku membungkukkan badanku 90 derajat. Aku benar-benarbersyukur Oppa datang. Andaikan saja oppa tidak ada...

“Ne, Hyo-ra. Cepat  masuk. Ini sudah semakin larut.” Aku pun menuruti perintah Shin Woo oppa. Lalu akupun masuk kedalam. Oppa menolak pergi sebelum dia melihatku sudah masuk ke dalam rumah yang aman.

 

Sejak saat itu. Hubungan aku dan Shin Woo oppa semakin dekat. Aku sering keluar bersama oppa. Setidaknya aku tidak lagi sedih seperti biasanya karena aku tahu ada oppa di sampingku. Oh ya! Aku  juga sudah tidak lagi  menantikan Sun-ah menyanyi di cafe. Karena, oppa selalu mengajakku keluar saat pertunjukkan Sun-ah. Entah kenapa aku merasa nyaman di sebelah oppa ku ini. Dia benar-benar oppa yang baik yang selalu melindungiku. Begitu pula dengan hari ini. Oppa mengajakku ke taman kota sekitar sini.

“Ya oppa! Ini enak dan manis sekali” Aku berkata seperti itu dengan mulut yang masih di penuhi dengan gumpalan arum manis. Sudah lama aku tidak memakannya. Terakhir kali saat aku SD. “Oppa mau?” lalu Shin Woo oppa membuka mulutnya lebar-lebar.“Oppa kau mirip sekali dengan arum manis ini”

“Wae? Apa pipiku juga bengkak seperti arum manis ini, Hyo Ra -ah” Kata Oppa sambil memegang kedua pipinya yang manis.

“Anniyo.. Kau sama manisnya dengan arum manis ini. Rasanya aku ingin memakanmu juga oppa. Hap! ” Lalu oppa pun tertawa bersamaku. Ah oppa aku senang sekali melihat senyummu.

Semuanya sudah mulai membaik. Aku sudah mulai melupakan tragedi penamparan Jung In di depan umum. Min Hyuk juga tidak pernah lagi mencoba menemuiku. Mungkin dia takut sama oppa..

Bagaimana menurutmu Hyo Ra –ah? Kau tahu bukan hobby menyanyiku? Aku mengikut sertakan diriku audisi menjadi penyanyi di WM Entertaiment.”

“Aku setuju Oppa! Suaramu bagus. Tapi aku lebih suka mendengarkan rap mu oppa!! ”

“Ya Hyo Ra! Apa kau meledek suaraku!”

“Anniyo oppa. Suaramu bagus. Sungguh!!”

“kau bohong Hyo Ra-ah”

“Ih. aku jujur kok. Hanya saja suaramu lebih cocok untuk rapper”

“ne.. ne.. aku percaya Hyo Ra-ah. Kau bawel sekali! Persisi seperti nenek ku. Lihat bibirmu Hyo Ra-ah! Kau makan arum manis saja sudah belepotan seperti itu.” Tiba-tiba saja tangan Shin Woo oppa mengelap mulutku yang belepotan.

“Ya Oppa!!” aku lalu memukuli badan Shin Woo oppa. Aduh senangnya bisa tertawa lepas seperti ini. Shin Woo oppa memang memiliki suara yang bagus. Tapi, entah kenapa aku merasa dia lebih cocok menjadi penyanyi rapper.

Satu jam kemudian oppa pamit padaku. Hari ini dia akan mengambil formulir di WM Entertaiment. Aku mendo’akan semoga dia bisa lolos audisi. Kalau Shin Woo oppa gagal audisi, aku  kira juri-jurinya tidak professinal. Suara oppa memang tidak terlalu ‘wah’. Tapi kemampuan rap-nya bagus sekali! Aku benar-benar menginginkan melihat oppa berdiri di atas panggung!

“Ya! barang keberuntungan ku!” Tiba-tiba terdengar suara namja dari belakangku. Lalu aku menoleh kebelakang mengikuti suara di belakangku. Dia...

 

TBC

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet