I Just Can't Life Without you Chapter 7

I Just Can't Live Without You

 

I Just Can’t Life Without You Chapter 7

 

“Tentu kau mengingatku kan Hyo Ra..” Suara itu.. suara dingin itu.. Suara dari seorang namja yang ku benci. Tiba-tiba saja aku merasa badanku seringan kapas. Fikiranku kembali menarikku ke peristiwa malam itu.. Choi Min Ho...

Tiba-tiba saja aku merasa di putar. Semuanya bergerak cepat memutariku. Aku serasa di tarik paksa masuk ke peristiwa malam itu..

“Ya! Kau kenapa Hyo ra?” Tiba-tiba saja aku merasa kakiku lemas semua. Smar-samar ku lihat wajah orang yang membekapku. Sesaat aku pasrah tertangkap lagi oleh Min Hyuk.. “Hyo Ra!” Perlahan aku dapat melihat jelas apa yang ada di hadapanku. Terlihat jalas Shin Woo oppa di hadapanku. “Hyo Ra Gwencanha?”

Betapa leganya hatiku.. Ku yakinkan hatiku bahwa bukan Min Hyuk tapi Shin Woo oppa. “Oppa.. Kau jahat sekali” Aku tersenyum lega mengetahui kehadiran Min Hyuk hanya khayalanku saja.

“Kau menangis Hyo Ra ya? Kau kenapa? Kenapa kau tiba-tiba pingsan? Kau sakit?” Menangis? Perlahan aku memegang wajahku. Mwo? Kenapa sampai menangis.

“Anniyo oppa.. aku tidak sakit. ” perlahan aku coba berdiri bertumpu dengan kedua kakiku yang masih lemas. Aku paksakan diriku untuk bangun tapi, ternyata aku masih lemas sehingga terjatuh.

“Hyo Ra ya! Kau tidak baik-baik saja. Kau sakit. Biar oppa antar kamu pulang”

“Tidak usah oppa. Aku baik-baik saja” Aku berusaha bangun kembali. Aku ingat kalau aku sudah ada janji dengan Jung oppa

“Kenapa kau keras kepala sekali Hyo Ra?Dengarkan oppa. Kau sakit. Tidak ada alasan. Kau harus pulang sekarang juga! Oppa akan mengantarmu” Tak pernah aku melihat wajah Shin Woo oppa semarah itu. Karena takut aku pun menurut kata-kata Shin Woo oppa. Biar besok aku meminta maaf ke Jung oppa.

 

“Istirahatlah Hyo Ra. Suhu tubuhmu panas sekali.” Shin Woo oppa benar-benar mengantarkan aku sampai rumah. Bahkan sampai ke dalam. Hari ini appa, omma dan Adikku sedang pergi mengunjungi saudara jauh. aku benci saat berada sendiri di dalam rumah. Shin Woo oppa tampak sibuk bolak balik mengompres dahiku agar panasnya cepat turun. Rasanya aku ingin meminta oppa untuk tinggal disini satu malam saja, untuk menemaniku. Tapi aku rasa Shin Woo oppa sibuk sekali.

“Oppa.. Mianhae, aku jadi merepotkanmu.” Aku menahan tangannya saat oppa akan mengganti air kompresan yang baru. Lalu tampak sebuah cekungan di bibir Shin Woo oppa.

“Jangan bilang begitu Hyo Ra ya.. Kau tidak merepotkanku. Sungguh. Bukaknkah tindakan itu memang sudah seharusnya di lakukan oleh seorang oppa terhadap dongsaeng kesayangannya?” Oppa.. Entahlah aku tidak tahu bagaimana caranya aku bisa memabalas kebaikan  hati Shin Woo oppa. Dia penyelamatku. Dialah yang menyelamatkan aku dari peristiwa yang membuatku menjadi trauma sepert ini. Andaikan dia tak ada, entah apa yang akan terjadi..

“Oppa.. Gomawo.. joengmal gomawo. Aku tidak tahu apa yang harus ku lakukan untuk membalas semua kebaikanmu..”

“Hyo Ra.. aku tidak akan meminta apapun darimu. Aku hanya minta kepadamu agar kamu jangan hidup dengan menyedihkan seperti ini. Kau tahu  Hyo Ra ya? Apa yang aku suka darimu? Ne, aku menyukai senyumanmu. Senyumanmu seakan memberikan energi positif yang besar kepada orang-orang yang ada di sekitarmu.. Kapanpun kau membutuhkanku aku akan ada.. ” aku terharu mendengar ucapannya. Jinjja Gomawo oppa. Mataku semakin lama semakin berat. Mungkin ini efek dari obat yang Shin Woo oppa berikan padaku. Tak butuh lama akupun tertidur..

 

Jam berapa ini?? Kamarku tampak gelap. Sepertinya sebelum oppa pulang dia mematikan lampu kamarku terlebih dulu. Apa dia tidak tahu aku takut gelap? Karena efek istirahat dan obat tadi, kepalaku terasa lebih baik dari pada sebelumnya. Tapi, rasa pening di  kepalaku masih tersisa sedikit, membuatku sesekali terhuyung berjalan menuju sakelar lampu.

“Klek” tiba-tiba saja lampu menyala. Bukan aku yang menyalakan sakelar lampu itu. Mataku langsung tertuju ke sakelar lampu yang seharusnya aku yang menyalakannya.

“Kkk.. Kau.!.” Rasanya kaki ku tak dapat berpijak. Lemas dan tak bertenaga setelah aku melihat siapakah orang yang menyalakan sakelar lampu. Mataku terbelalak lebar melihat wajah dari orang tersebut. Choi Min Ho..

“Selamat malam Jagiya! Apakah kau baik-baik saja? Aku dengar kau sedang sakit. Mau ku temani jagiya?” Terlihat Min Hyuk semakin lama semakin maju mendekatiku.

“Andwae.. Andwae..Pergi! ” Aku mengambil langkah mundur menjauhi Min Hyuk. “oppa tolong aku” kataku dalam hati berharap Shin Woo oppa datang menolongku.

“Wae jagiya? Kau takut padaku?” “Grep” namja gila ini berhasil memegang kedua lenganku. “Jagiya lihat aku jagiya! Jagiya!” Aku memalingkan wajahku darinya. Seakan kembali ke kejadian itu. Saat ini pun Min Hyuk dalam keadaan mabuk. Oppa...

“Lepaskan aku! Biarkan aku pergi!” tangis ku pecah meminta belas kasihannya agar dia mau melepau.  “Plakk!!” Karena aku menangis semakin kencang, Min hyuk menamparku.

“Kau..!! Apa mau mu!” Lalu di menamparku lagi.. “Plakk” “Min Hyuk! Hentikan kataku! Hentikan!!!!”

 

“Hyo Ra ya!” Seketika aku terbangun. Nafasku tak beraturan.Jantungku  berdetak cepat. Di hadapanku Shin Woo oppa terlihat panik. Shin Woo oppa. Bukan Min Hyuk gila itu! “Hyo Ra ya! Gwencanha?” Shin woo oppa mengulangi kata-katanya. Langsung aku berhambur ke dalam pelukan Shin Woo oppa.

“Oppa... Oppa.. aku takut sekali.. Aku mimpi Min Hyuk oppa menyerangku. Aku takut oppa” Ku rasakan tangan hangat Shin Woo oppa meligkar di pinggangku dan yang satunya mengelus-elus rambutku.

“Tenang Hyo Ra.. Tenang.. oppa ada disini. Takkan ku izinkan dia menyakiti atau menyentuhmu.. Ada oppa disini Hyo Ra ya..” Betapa leganya hatiku. Aku masih memiliki oppa sepertinya.

“Gomawo oppa” Tak terhitung lagi ucapan terima kasih yang harus ku berikan kepada Shin Woo oppa.

“Ne, Hyo Ra. Sekarang kau tidur lagi ya? Masih larut malam. Kau harus lebih banyak beristirahat. Meskipun suhu badanmu menurun. Tapi suhu nya masih tinggi” oppa melepaskan pelukannya dan merapihkan bantalku, membuatku kembali tidur di kasur. Lalu dia menyelimutiku dengan selimut yang hangat.

“Oppa.. uljimma” Aku benar-benar berharap oppa ada di sampingku saat ini. Tanganku masih bergetar hebat setelah mimipi tadi. Ku rasakan tangan oppa mengenggam tanganku yang masih saja bergetar.

“Ne, Hyo Ra ya. Oppa tidak akan kemana-mana. Oppa ada di sampingmu. Jangan khawatir.. Kau istirahat lagi ya” Setelah aku mulai berhenti gemetar dan perasaanku sudah kembali nyaman aku kembali tertidur dengan tanganku yang masih di genggaman Shin Woo oppa.

 

Lee Jung Hwan pov

            Tepat satu jam aku menunggu Hyo Ra di gerbang sekolah. berkali-kali aku melirik kearah yoeja yang lewat di hadapanku. Berharap ada Hyo Ra di antara mereka. Apa dia sudah pulang dan melupakan janjinya? Aiihh!! Aku menggaruk-garuk rambutku yang tak gatal. Yoeja ini benar-benar menjengkelkan! 10 menit. Ne, 10 menit lagi aku akan menunggunya. Kalau dia tetap tak datang terpaksa aku batalkan acara hari ini.

            Padahal hari ini setelah ke perpustakaan aku ingin mengajaknya ke taman bermain. Dengan putus asa ku rogoh sakuku mencari handphone.  Berkali-kali ku cari nomor yoeja yang menyebalkan itu. Dari abjad A sampai Z. Kemudian aku tersadar dan mengerang frustasi. Babo! Aku kan belum memiliki nomor Hyo Ra! Buat apa aku cari nomornya di kontak handphone ini? Sampai katak jenggotan pun tetap saja aku tidak dapat menemukan nomornya! Pelajaran untukku.. Jangan lupa meminta nomor nya saat aku bertemu dengannya!

“Jung Hwan nim? ” Tiba-tiba datang seorang yoeja menghampiriku. Bagaimana dia bisa mengetahui namaku?

“Aku dapat pesan dari Hyo Ra. Hari ini dia tidak bisa pergi. Ada sesuatu yang mendadak. Dia meminta maaf” Hhh.. Ternyata yoeja itu benar-benar melanggar janjinya menemaniku..

“Baiklah kamsahammida” Kemudian yoeja itu pergi. Lesu rasanya mengetahui gagalnya rencanaku hari ini. Padahal aku hanya ingin menebus rasa terima kasihku padanya . Karena sejak aku bertemu dengannya, semuanya perlahan membaik. Omma kembali dan appa berhasil di temukan..

Untuk menghilangkan rasa kesalku hari ini, aku akan berkunjung ke dorm. Ryeowook hyung mengundangku untuk mencicipi masakannya. Dan juga memenuhi undangan Kyuhyun hyung untuk bersama mencoba game yang baru saja dia beli. Aku rasa ini semua bisa menetralkan perasaan kesal ku.

“Anyyong!!” terlihat dorm agak sepi hari ini. Hanya ada Ryeowook hyung, Kyuhyun hyung, Yesung hyung, Shindong hyung dan Sungmin hyung. Donghae hyung dan Siwon hyung sedang syuting drama. Siasanya sedang sibuk mengikuti reality show.

“Wahh!! Junghwan sudah tiba! Kajja! Kita ke kamarku.” Tiba-tiba saja Kyuhyun hyung menarik tanganku.

“Junghwan! Kau seharusnya ke dapur dulu bukan.” Terlihat kehadiran  Ryeowook hyung dari arah dapur. Dia sudah siap menggunakan celemek dapur. Wah wah aku di perebutkan nih!

“Ya hyung! biarkan Junghwan ikut denganku bermain game dulu” kyuhyun hyung tampak memelas ke arah ryeowook hyung.

“dia harus ikut aku ke dapur dulu kyu..” Lalu Ryeowook oppa menarik tanganku ke arah dapur. Dengan cepat Kyuhyun hyung menarik tanganku yang satunya.

“Hyungg.. ku mohonnn” lalu Kyuhyun hyung mengeluarkan jurus aegyo andalannya.

“Ya kyu! Kau fikir aku bisa tergoda oleh aegyo mu itu?” Aduh semakin ruwet saja! Kalau tidak cepat ku putuskan tampaknya akan terjadi peperangan di dorm ini.

“Biarkan aku yang memutuskan hyung! emmm.. aku fikir lebih baik aku masak dulu. Setelah itu aku baru bermain game bersama Kyuhyun hyung” Kyuhyun hyung tampak tidak setuju dengan keputusan yang telah ku buat.

“Ya Junghwan. Kenapa kau lebih memilihnya?”

“Anniyo hyung.. Kau fikir lebih lama aku beermain game dari pada memasak. Aku fikir lebih baik mendahulukan Ryeowook hyung. Lagipula Ryeowook hyung lebih dulu mengundangku”

“baiklah aku menyerahhh” Lalu Kyuhyun hyung kembali ke kamar dan meneruskan gamenya.

“Gomawo Junghwan sudah mau datang. Padahal kau baru saja pulang sekolah.” Ryeowook oppa memberikan celemek berwarna pink kepadaku. Kalau sudah begini jelas ini punya Sungmin hyung.

“Ne hyung. lagipula aku sedang kosong.” Akhirnya selama hampir satu jam aku berkutat di dpur bersama ryewook hyung. Berkali-kali Kyuhyun hyung menghampiriku menanyakan kapan akan selesai memasaknya. Yesung hyung juga datang ke dapur hanya untuk mengambil makanan untuk ddangkoma brothers. Sungmin hyung dan Shindong hyung yang menanyakan apakah masakan sudah matang. Sepertinya mereka sudah sangat lapar. Setelah aku selesai masak, aku segera masuk ke kamar Kyuhyun hyung.

“Kyuhyun hyung!! aku datang!”

“Kajja Junghwan! Aku sudah bosan bermain sendiri” Tak butuh waktu lama, aku sudah berkutat dengan game yang aku mainkan bersama Kyuhyun hyung.

 

“Yeoboso..” Aku menelfon Shin Woo hyung. Lusa dia mengajakku ke cafe untuk bernyanyi bersama. Aku fikir menyanyi juga dapat membuatku melupakan kekesalan tadi siang.

“Nde Junghwan. Mianhae aku sedang ada masalah. Kita tunda dulu ya. Mianhae”

“Masalah apa hyung?”

“Ada temanku yang sedang sakit. Dirumahnya sedang kosong. Hari ini aku akan menemaninya” Yah kalau itu alasannya mau bagaimana lagi..

“Ne hyung. semoga teman hyung bisa cepat sembuh ya”

“Jung-ah! Apa kau lihat bando ku yang pink?” Tiba-tiba saja Sungmin hyung sudah ada di sebelahku. Dia tampak panik mencari bando kesayangannya.

“Aku tidak tahu hyung. Memangnya hyung letakkan dimana?” Aku membantunya mencarikan bando pink yang dimaksud Sungmin hyung itu.

“Arrgghh!!” Tiba-tiba terdengar jeritan dari kamar Yesung hyung. Wah wah.. ada apa itu??

“Ada apa hyung??” Setelah tiba di kamar Yesung hyung aku memandang berkeliling mencari asal suara itu.

“Yesung-ah! Kembalikan bando ku!” Terlihat Sungmin hyung marah-marah kepada Yesung hyung. Yesung hyung? aku tidak melihat Yesung hyung memakai bando itu.

“Yesung hyung?Lihatlah Sungmin hyung! Yesung hyung tidak memakai bandomu. Kajja kita cari ke tempat yang lain” kataku sembari menarik tangan Sungmin hyung.

“Siapa bilang Yesung yang memakainya? Apa kau tidak lihat kura-kuranya?!” mataku terbelalak saat melihat ddangkoma yang ada di pangkuan Yesung hyung. Diatas tempurungnya terdapat benda warna pink yang aku kenal itulah bando yang di cari Sungmin hyung.

“Yesunggg!! Kembalikan bando kuu!!!”

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet