Chapter 3

In your arm i want to stay

Irene hanya melihat pria itu keluar dari aparetmen mereka, mungkin mulai saat ini ia bisa mempercayai Seungwan, karena selama seharian  Seungwan hanya menunjukkan perilaku yang baik padanya. Mungkin apa yang ia lihat selama ini tentang pria itu tidak menunjukkan siapa pria itu sebenarnya. Mulai sekarang ia akan bersikap lebih baik pada Seungwan.

 

“Hyun Soo yaa, lihat ini.” Seungwan menunjukkan beberapa foto pernikahannya pada Hyun Soo sebelum adiknya itu menjalankan operasinya.

“Oppa sudah menikah?” Tanya Hyun Soo sedikit bingung.

“Bagaiamana istri oppa cantikkan?” Gadis kecil itu mengangguk, ia sangat senang namun wajahnya sedikit sedih.

“Waee?”

“Harusnya aku bisa menghadiri pernikahan oppa,”

“Aku sudah menanykannya pada dokter Kim, tapi dokter Kim mengatakan tidak aman jika kau keluar dari rumah sakit,” Hyun Soo memeluk kakak satu-satunya itu.

“Oppa, aku takut.” Seungwan mengelus kepala gadis itu perlahan.

“Bagiamana jika operasinya tidak berhasil oppa,”

“Jangan bicara seperti itu Hyun Soo yaaa, semua akan baik-baik saja.”

“Aku takut jika aku tidak bisa membuka mataku lagi, aku takut tidak bisa bertemu lagi dengan oppa.”

“Tenanglah, oppa akan selalu bersamamu.” Seungwan memeluk gadis itu dengan erat dan malam itu ia tidak kembali ke apartemennya dan menginap di rumah sakit untuk menenangkan Hyun Soo.

 

Seungwan kembali ke apartemennya untuk mengganti pakaian dan akan kembali ke rumah sakit untuk menemani Hyun Soo sampai operasi yang akan dilakukan siang ini selesai. Ia mendapati Irene yang masih berbaring malas di kasurnya.

“Kau baik-baik saja?”

“Kepala ku sedikit pusing.”

“Sudah bicara pada dokter?” Irene menganggukkan kepalanya sambil memejamkan matanya menahan kepalanya yang sedikit pusing.

“Gimana kalau panggil Seulgi aja, biar nemenin kamu?”

“Nanti aku hubungi  kalau dia udah selesai kuliah. Mau pergi lagi?”

“Ia, malam ini aku juga kayaknya ngak pulang. Kamu baik-baik aja kan kalau aku tinggal?”

“Ia, pergi saja,” Seungwan mendekat ke arah Irene dan mendekatkan kepalanya ke arah perut Irene.

“appa pergi dulu ya, jangan nakal, omma lagi pusing.” Irene yang mendapatkan perlakuan seperti itu sedikit terkejut. Dan ia tidak bisa berkata apa-apa saat Seungwan mengecup perut dan setelah itu dahinya. Ia tersenyum sebelum akhirnya keluar dan meninggalkan Irene yang tidak bisa berkata apa-apa.

 

Hyun Soo memegang tangan Seungwan erat, seolah ia tidak ingin Seungwan tinggal. Namun pria itu hanya bisa menenangkan adiknya dan mengatakan kalau dokter Kim akan melakukan yang terbaik untuknya. Ia tersenyum melepaskan pegangan tangannya pada Hyun Soo yang sudah memasuki ruang operasi. Selama 5 jam Seungwan menunggu sambil berdoa agar ia bisa  bersama Hyun Soo, ia sangat menyayangi gadis kecil itu. Ia berjanji setelah Hyun Soo keluar dari rumah sakit, ia akan meminta izin pada tuan Bae agar ia dan Hyun Soo bisa tinggal bersama di apartemen yang sekarang ia tinggali bersama Irene. Ia akan berusaha membahagiakan Hyun Soo karena selama ini gadis itu lebih sering menderita bersamanya. Seungwan berusaha untuk tenang ketika lampu ruang operasi sudah dimatikan. Dokter Kim keluar dari ruang operasi, dengan segera Seungwan mendekati pria itu.

“Terjadi pendarahan internal dan terjadi gagal jantung, maaf Seungwan. Hyun Soo tidak bisa kami bantu.” Kaki Seungwan lemas dan ia tidak mampu berkat apa-apa, ia seperti tak menginjak bumi lagi. Ia hampir tidak mendengar penjelasan dokter Kim. Sampai akhirnya dokter Kim menepuk pundaknya dan ia kembali sadar.

Ia tidak bisa menangis hari itu, tubuhnya masih lemas dan lama ia duduk di samping tubuh Hyun Soo yang tidak bernyawa lagi. Ia raih tangan dingin itu dan mengecupnya pelan.

“Terima kasih sudah bertahan sejauh ini Hyun Soo yaa, maafkan oppa karena tidak menjaga mu dengan baik. Mulai sekarang omma dan appa yang akan menjagamu di sana. Aku rasa mereka akan sangat menyayangimu. Damailah di sana Hyun Soo yaa, sekali lagi oppa minta maaf.” Ia keluar dari ruangan itu dengan hati yang hancur.

Seungwan memberikan penghormatan terakhirnya sebelum menguburkan gadis kecilnya itu. Pihak rumah sakit memberikan sebuah buku harian yang di tulis Hyun Soo sehari-hari dan dengan linangan air mata Seungwan membaca setiap lembar buku harian itu.

Oppa, aku minta maaf karena selalu membuat oppa khawatir.

Aku sangat menyayangi oppa. Oppa yang terbaik.

Aku takut oppa, tapi seperti yang oppa katakan semuanya akan baik-baik saja. Aku ingin oppa tahu kalau aku sangat bahagia memiliki kakak lelaki seperti oppa yang sangat menyayangiku. Aku pernah bilang takut jika mataku tertutup aku tidak bisa melihat mu lagi, aku memang ketakutan. Namun Tuhan pasti tahu apa yang terbaik bagiku, aku yakin ketika aku membuka mata, aku akan berada di tempat yang baik.

Seungwan semakin tidak bisa menahan tangisnya, ia menyandarkan tubuhnya di kusri keras rumah sakit sambil memeluk buku diary itu. Ia hanya berharap Hyun Soo mendapatkan tempat yang baik di sana.

Ia berjalan gontai menuju apartemennya dan melihat Irene tengah mencuci beberapa piring kotor, dan tanpa pikir panjang Seungwan langsung memeluk istirnya itu. Irene sedikit terkejut namun membiarkan Seungwan memeluknya dari belakang.

“Biarkan seperti ini sebentar, hari ini cukup berat bagiku.” Ujarnya sambil memeluk Irene dengan erat. Irene hanya diam dan tanpa ia sadari ia sudah meletakkan tangannya di atas tangan Seungwan yang memeluknya dan membelai tangan dingin itu perlahan.

“Malam ini tidurlah di kamar,”

“Tidak usah, nanti tidurmu terganggu, aku akan tidur di sofa seperti biasa.”  Seungwan meletakkan tubuhnya yang lelah, ia kembali menangis karena hatinya saat ini sangat hampa. Ia mengingat bagaimana Hyun Soo yang tersenyum padanya dan berlari kepadanya setiap ia pulang dari pekerjaan  yang melelahkan namun dengan pelukan dari Hyun Soo semuanya jadi tak terasa berat lagi.

“Hyun Soo yaa, oppa sangat menyayangimu.” Dengan begitu Seungwan memejamkan matanya dan berusaha untuk tidur walaupun berat namun ia tertidur dengan hatinya yang hampa.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Dhedhe0788
Semoga cerita ini menghibur kalian semua ya
Aku harap bisa bikin cerita lain.
Bye

Comments

You must be logged in to comment
Favebolous #1
Chapter 1: OH BAHASA
Wann77
#2
Chapter 10: Ampun dah kelakuan istri yang sedang hamil 😅
Epilog dong
Jung1804
#3
Chapter 8: JENNIE NO!!!! Kenapa kamu berkelakuan gitu?!?! 😤😤😤😤😤

I hope Irene is not blaming herself because of what happened to Seungwan and I hope she didn't stay away from Seungwan either
_SWenRene
#4
Chapter 7: I'm starting to worry now. Jennie ah~ Don't do something stupid hah hehe
Jung1804
#5
Chapter 7: I hope Jennie doesn't come in between Wenrene 😩
Jung1804
#6
Chapter 7: I hope Jennie doesn't come in between Wenrene 😩
Chaemin21 #7
Next pls
_SWenRene
#8
Chapter 6: Yehettt finally!!!
Jung1804
#9
Chapter 6: Akhirnyaaa! 😭😭😭😭😭❤💙❤💙
Wann77
#10
Chapter 5: Cobaan bertubi-tubi untuk Irene
Yang sabar, untung ada Seungwan