“Aku tidak punya pilihan lain selain menuruti apa yang diperintahkan kedua orang tuaku.”  Irene menunudukkan wajahnya dengan lesu, ia mengelus perlahan perutnya yang sudah mulai mengalami perubahan. Seulgi meraih tubuh Irene dan berusaha menenangkan gadis yang lebih tua darinya. Ia seolah tahu kebungan seperti apa yang Irene sedang hadapi, ia tidak bisa bicara banyak hanya memeluk seseorang yang sudah ia anggap seperti kakak perempuannya itu.

“Bagaimana dengan Kang Jun unnie?”

“Dia kabur entah kemana, mengapa aku bisa sebodoh ini Seul?” Irene kembali menutup wajahnya, ia kehilangan kepercayaan kedua orang tuanya. Ia bersikeras kepada kedua orang tuanya bahwa ia bisa menjaga dirinya sendiri dan meraih impiannya namun, kepercayaan itu ia sia-siakan karena mencintai seorang pria bernama Kang Jun, pria tampan yang mencuri hati Irene, dengan gampangnya gadis itu memberikan semua yang ia miliki pada Kang Jun yang setelah mengetahui apa yang terjadi pada Irene ia kini meninggalkan Irene yang sedang mengandung.

“Appa akan menikahkan ku dengan seorang pria yang ia anggap mampu merahasiakan semua ini dan menerima anak ini apa adanya. Dan kau tahu pria itu siapa?” Seulgi menggelengkan kepalanya.

“Son Seungwan,”

“Apa? Seungwan?,bukan kah ia play boy unnie?”

“Ya, appa memilih pria seperti ia agar orang-orang yakin bahwa kami melakukannya atas suka-sama suka, dan mereka akan mengerti dengan reputasi Seungwan, hal ini bisa saja terjadi.”

“Lalu, apa yang membuat pria buaya itu menyetujinya unnie?”

“Entahlah Seul, apa yang dipirkan ayah ku, menikahkanku pada orang seperti dia.” Irene menghela nafasnya dan ia bersandar di sofa empuk milik Seulgi.

“Operasinya akan berlangsung minggu depan tuan Son.” Seungwan melihat adiknya yang sedang tertidur dengan cukup nyenyak. Ia menatap gadis itu dengan wajah sendu, dokter Kim yang melihatnya pun sangat terharu bagaimana Seungwan sangat menyayangi adik perempuannya itu.

“Terima kasih dokter,” ujarnya, sambil membelai rambut gadis berusia 12 tahu itu. Dokter Kim keluar dari kamar rawat itu dan meninggalkan Seungwan dengan Hyun Soo yang tertidur. Seungwan melihat handphonenya dan mendapat pesan dari tuan Bae kalau pernikahan akan berlangsung dua hari lagi. Dan besok ia dan Irene akan bertemu untuk pertama kalinya. Yang ia tahu Irene adalah anak konglomerat Bae yang mengambil jurusan bisnis dikampusnya sementara Seungwan mengambil jurusan music. Ia mendapatkan beasiswa penuh untuk jurusan itu dan nilai-nilai pria itu selalu baik. Dan Seungwan adalah pria yang ramah dan sebenarnya ia adalah pribadi yang menyenangkan, sehingga banyak gadis yang senang jika berada di dekatnya dan alhasil orang-orang menyebutnya Casanova karena dengan gampang membuat gadis-gadis dekat dengannya. Tapi bagi Seungwan semua yang mendekatinya hanya sebatas teman karena ia tidak sempat memikirkan tentang memiliki seorang kekasih, ia terlalu sibuk untuk hal itu.

Suatu hari tuan Bae menemuinya, entah bagaimana pria paruh baya itu tahu mengenai Seungwan membutuhkan biaya yang cukup besar untuk operasi adiknya, sehingga tuan Bae meminta Seungwan untuk menandatangani sebuah surat perjanjian yang menyatakan di mana Seungwan harus menikahi anak perempuan tuan Bae yang sedang dalam masa kehamilan karena hubungannya dengan sang kekasih. Tuan Bae meminta Seungwan untuk menjadi suami Irene dalam beberapa tahun agar wajah tuan Bae dapat terselamatkan dari rasa malu karena kekasih Irene pergi begitu saja tanpa ada kabar dan meninggalkan Irene sendiri. Tuan Bae tidak menuntut apapun dari Seungwan selama pria itu berjanji bahwa akan memperlakukan anaknya dengan baik. Dan perjanjian itu akan berakhir jika Seungwan menyakiti Irene dan ia harus mengembalikan apa yang telah tuan Bae berikan padanya. Karena sangat membutuhkan uang untuk operasi Hyun Soo, Seungwan langsung saja menyetujui apa yang tuan Bae tawarkan padanya.

“Kau akan baik-baik saja Hyun Soo yaaa,” Seungwan mengecup dahi adiknya. Malam ini ia memiliki kesempatan untuk tampil di sebuah club. Ia meninggalkan Hyun Soo yang sudah tidur dan berjanlan keluar menuju club. Selama ini Seungwan mendapatkan uang dari beberapa perkejaannya, ia harus merawat adiknya yang terkena infeksi dan harus di rawat intensif di rumah sakit, sementara kedua orang tua mereka sudah lama berpulang karena bencana alam yang menimpa pemukiman mereka saat itu. Seungwan dan Hyun Soo awalnya dirawat oleh adik sang ayah, namun kehidupan ekonomi bibi mereka tidak bisa membantu kedua anak itu. Dan akhirnya setelah berusia 18 tahun Seungwan putuskan untuk keluar dari rumah bibinya dan berusaha untuk mandiri. Semua pekerjaan Seungwan terima agar ia dan adiknya bisa makan hari demi hari.

Suatu hari Hyun Soo pulang dengan hidungnya yang berdarah, Seungwan yang melihat kondisi adiknya langsung membawa Hyun Soo menuju rumah sakit. Dokter mendiagnosis Hyun Soo mengalami inveksi pada livernya dan harus di rawat intensif di rumah sakit.

“Oppa mengapa aku belum boleh pulang?” Tanya gadis itu penuh dengan harap karena ia sudah bosan berada di rumah sakit.

“Kau akan lebih baik jika berada di sini Hyun Soo,”

“Oppa harus bekerja lebih keras jika aku di sini,”

“Tenang saja, asalkan kau baik-baik saja oppa juga akan baik-baik saja.” Seungwan mengecup dahi adiknya itu agar gadis kecilnya merasa jauh lebih baik. Setiap bekerja Seungwan akan mengingat senyuman Hyun Soo agar ia bisa bekerja dengan lebih keras.