Chapter 6

Trust

Wendy lulus dengan gelar terbaik di bidangnya, dan ia sudah memiliki waktu penuh untuk mengurus semua peninggalan sang ayah. Ia sangat bersyukur karena Jae In selalu membantunya, dan sama sekali tidak meninggalkannya.

“Yaaa, unnie aku tidak mau makan itu,” rengek Wendy pada Jae In yang memaksa Wendy untuk memakan timun, karena ia tahu gadis itu sangat membenccinya. Jae In tertawa melihat ekspresi lucu Wendy.

“Omma,” rengek Wendy pada nyonya Son yang juga duduk di dalam ruangan kantor itu. Nyonya Son hanya tertawa melihat wajah Wendy yang terlihat sangat lucu. Sudah lama ia tidak melihat Wendy seperti itu, karena anak gadisnya selalu saja membawa wajah serius setiap ia mengunjungi Wendy di prusahaan untuk sekedar mengantar makan siang.

“Apa kalian tahu kalau miss Lim akan bergabung bersama kita untuk merayakan peningkatan penjualan kita tahun ini?”

“Ya, aku sangat senang karena miss Lim akan hadir,”

“Agar kau bisa menggodanya?”

“Tentu saja, siapa yang tidak tergoda dengan y Dynamite seperti ku?” Seulgi hanya tertawa pada Joy yang akhir-akhir ini mencuri perhatiannya.

“Apa kau juga akan datang Irene?” Irene hanya menganggukkan kepalanya. Sebenarnya ia hanya ingin beristarahat dan tidur dengan nyaman di apartemen kecilnya. Ia memutuskan untuk pindah dari rumah bibinya setelah ia mendapatkan pekerjaan, di salah satu perusahaan kosmetik terbesar yang di pimpin oleh seorang gadis seusianya bernama “Lim Seungwan”. Penjualan kosmetik mereka mengalami kenaikan cukup drastic karena ide Irene yang cukup cemerlang sebagai salah satu karyawan di bagian penjualan. Dan untuk itu, miss Lim ingin berterima kasih pada seluruh karyawannya. Ia meminta diadakan sebuah pesta kecil untuk mereka, sebagai tanda terima kasih dan berjanji akan datang memberikan selamat pada semua tim.

Semua orang memperbaiki riasan mereka, berusaha merapikan pakaian mereka yang sedikit berantakan setelah seharian bekerja, termasuk Joy, Seulgi dan Irene. Mereka semua bersiap menyambut CEO, yang sudah mereka nantikan sejak lama. Miss Lim terkenal dengan kebaikan hatinya, bahkan ia tidak ragu untuk mempromosikan seorang cleaning servise yang memiliki ide bagus untuk membangun perusahaan mereka. Setiap orang berusaha dengan keras untuk mendapatkan perhatian dari CEO mereka, bukan dengan menjelekkan orang lain namun dengan prestasi yang mereka buat. Karena itu lah mereka sangat loyal pada perusahaan dan berusaha berbuat yang terbaik, karena gaji dan bonus yang mereka terima, bisa dibilang cukup tinggi di banding perusahaan yang serupa.

Miss Lim, akhirnya tiba dan segera menyapa beberapa kepala bagian di bagian penjualan. Ia terlihat sangat elegan dengan balutan jas hitam. Semua orang menatap kagum padanya, termasuk Irene yang tidak percaya dengan siapa yang ia lihat.

“Bukankah itu Wendy?” Tanya Seulgi pada Irene.

“Ya dia Wendy.” Jawab Irene dengan tidak percaya. Bagaimana Wendy bisa menjadi Lim Seungwan? Pikirnya.

“Irene, kemarilah,” panggil salah satu kepala bagian.

“Perkenalkan miss Lim, ia adalah Irene yang sangat membantu penjualan produk kita.”

“Senang bertemu dengan anda Irene,” Irene hanya terpana dengan Wendy yang menjabat tangannya dengan sebuah senyuman di wajahnya. Irene sangat merindukan gadis itu, karena setelah lulus dan mendapatkan pekerjaan Irene sama sekali tidak pernah bertemu dengan Wendy, setelah 2 tahun lamanya. Ia telah menutup hatinya untuk siapapun, beberapa orang hendaka menjadi kekasih Irene, namun gadis itu menolaknya dengan sangat sopan, karena tidak ada yang ia cintai selain Wendy. Ia melakukan suatu kesalahan dan ia sudah mendapatkan semua pelajaran dari itu. Tapi ia sama sekali tidak bisa melupakan Wendy karena ia adalah cinta pertama bagi Irene.

“Kau pulang sendiri?”

“Ya,”

“Ini sudah larut malam, naiklah, aku akan mengantarmu.” Tanpa ragu Irene langsung naik ke dalam mobil Wendy. Joy yang melihat itu sedikit frustasi karena usahanya untuk menggoda miss Lim gagal total karena Seulgi yang tidak meninggalkan Joy seorang diri. Bahkan sekarang pun Seulgi berusaha membujuk Joy untuk ia antar pulang. Dengan terpaksa, namun di dalam hatinya Joy juga senang jika selalu di dekat Seulgi.

“Apa kau mengubah namamu?” Tanya Irene yang masih bingung dengan nama Wendy.

“Nama asli ku Lim Seungwan, Wendy adalah nama panggilan yang melekat padaku, karena Jae In unnie yang memanggilku seperti itu.”

“Jae In unnie?”

“Ia adalah kakak perempuanku,”

“Sepertinya aku tidak tahu apa-apa tentang mu, di saat aku berfikir tahu segalanya tentangmu.” Wendy tersenyum.

“Lalu apa yang akan kau lakukan mengenai hal itu?”

“Jika kau mengizinkannya, aku ingin lebih mengenalmu.”

“Kau sangat berterus terang Irene, aku suka dengan hal itu.”  Wendy tertawa dengan sikap Irene yang tanpa ragu bicara pada Wendy. Ia sangat suka dengan Irene yang tanoa basa-basi padanya.

“Apa kau ada waktu makan malam bersamaku?” Tanya Irene lagi.

“Maaf, tapi aku akan makan malam bersama ibu dan Jae In unnie.”

“Oh,” Irene sedikit kecewa mendengarnya.

“Bagaimana kalau kau datang dan makan malam bersama kami?” Irene cukup terkejut dengan tawaran itu.

“Kau yang bilang kalau ingin lebih mengenalku,” Irene yang awalnya kecewa, terkejut dan sekarang merasa sangat bahagia, tersenyum pada Wendy.

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet