Up: Sequel 5.1

Up: Sequel
Please Subscribe to read the full chapter

Hari ini merupakan hari kedelapan sejak Nichkhun pergi ke Thailand. Kebetulan sekali hingga siang ini Taecyeon tidak datang ke rumahnya. Katanya ia punya jadwal syuting dari semalam hingga kurang lebih pagi ini. Kalau begitu ia bisa tenang sedikit, menenangkan pikirannya, tubuhnya, dan juga hatinya. Karena, Minjun merasa ia seperti berselingkuh di belakang Nichkhun. Padahal nyatanya, sama sekali tidak.

Minjun menggunakan hari ini sebagai hari bebasnya. Bebas melakukan apapun yang ia inginkan. Mulai dari memakan cemilan, bahkan hampir menghabiskan cemilan yang dibelinya dua minggu lalu. Kemudian dilanjut dengan menonton film sampai ketiduran hingga jam makan malam.

"Minjun Hyung, ayo makan!" seru Junhyeon sembari membuka pintu kamar Minjun. Sedangkan hyung-nya itu masih tidur dengan posisi telungkup.

"Uhh, sebentar lagi..."

"Minjun Hyung!!! Ada Khunnie Hyung menunggumu di bawah!"

"Tung— apa?! Khunnie? Khunnie sudah pulang???" Masih dengan sedikit sempoyongan, Minjun bangun dan berlari ke bawah hingga hampir saja terjatuh.

"Mana Khunnie? Eomma! Di mana Khunnie— Eh? Taecyeon?" Minjun menoleh kaget pada Taecyeon yang menahan lengannya. Oh, pantas saja Minjun tidak terjatuh.

"Tidak ada Khunnie-mu di sini. Itu hanya pancingan dari Junhyeon supaya kau bangun." Minjun mendengus kesal sebelum menjauhkan dirinya dari Taecyeon untuk duduk di ruang makan.

Sepanjang makan malam, Minjun hanya diam dan merengut karena masih merasa kesal pada adiknya. Ia juga merasa kesal karena dibangunkan saat ia sendiri masih ingin tidur.

"Jangan terus-terusan merengut seperti itu, Minjun-ah. Tidakkah kau malu dengan Taecyeon?"

Minjun tidak menjawab Eomma-nya. Kekesalannya sudah memenuhinya sehingga ia jadi malas berbicara.

"Tak masalah, Eomma. Aku tetap senang melihat wajahnya walau merengut seperti itu." ucapan Taecyeon itu berhasil menarik perhatian Minjun. Hanya saja, Minjun tetap mempertahankan ekspresi tidak menyenangkan itu.

Setelah makan malam, Minjun kembali ke kamarnya diikuti oleh Taecyeon di belakangnya. Taecyeon sendiri hanya diam sembari terus memperhatikan gerak-gerik mantan kekasihnya itu. Hari ini, Taecyeon berencana untuk melanjutkan ceritanya pada Minjun.

"Minjunnie, aku ingin bercerita lagi. Kau mau mendengarnya?" Minjun melirik Taecyeon yang berdiri di ambang pintu dari atas tempat tidurnya.

"Hanya bercerita atau apa?"

Taecyeon menaikkan sebelah alisnya, "Maksudnya apa?"

"Sudah dua kali kau bercerita, pasti diakhiri dengan ... kau tahu sendiri apa maksudku." Minjun lanjut berbicara tanpa berani bertatapan dengan sahabatnya itu.

"Tunggu, maksudmu kau marah karena aku sudah dengan lancang menciummu? Tapi kenapa baru bilang sekarang? Kupikir kau tidak masalah dengan hal itu ... ya, walaupun memang sedikit tidak masuk akal."

Minjun menggeleng kuat, "Lalu apa?" Taecyeon melangkah mendekat untuk duduk di hadapan Minjun.

"A—aku ... aku hanya, hanya merasa kalau ini semua aneh. Bukannya apa, tapi ciumanmu itu selalu berhasil membuatku lemas, Taec. Aku tahu ini terdengar bodoh, tapi aku selalu merasa kalau aku tidak bisa menolaknya. Argh, ini sungguh memalukan."

Taecyeon mendekat ke arah Minjun sembari tersenyum lebar dengan jantung yang berdegup cepat. Ini pertanda baik, bukan? Kalau Minjun bilang ia tidak bisa menolaknya, berarti Minjun sudah tidak asing dengan apa yang akhir-akhir ini ia lakukan.

"Kenapa kau jadi senyum-senyum seperti itu? Ingat, kau sudah punya seorang istri. Lagipula tidak mungkin kita berselingkuh hanya karena hal ini."

Senyum Taecyeon sekarang sudah hilang sepenuhnya, "Memang ada sejarahnya kalau aku ingin mengajakmu berselingkuh? Aku juga hanya menciummu sebagai salah satu latihan sebelum aku berciuman dengan lawan mainku."

Minjun meninju lengan Taecyeon dengan kesal, "Kau ini menyebalkan sekali sih!"

"Maaf, aku hanya bercanda. Toh sekarang aku juga tidak menerima permintaan untuk bermain di film ataupun drama romansa. Jadi aku hanya menciummu saja."

"Bagaimana dengan istrimu?"

"Kami jarang melakukan itu." Bahkan tidak sesering saat kita berdua masih berpacaran...

"Pasangan suami istri macam apa sih kalian berdua ini? Masa mencium istri sendiri saja jarang?"

"Sudahlah, lupakan saja tentang itu. Sekarang aku akan kembali bercerita." Taecyeon merebahkan tubuhnya secara telentang, diikuti oleh Minjun.

"Aku akan bercerita mengenai suatu kali ketika aku dan keka

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
ruellovcr
yaaa, akhirnya bisa update lagi di tengah-tengah kondisi seperti ini wkwkw.

Comments

You must be logged in to comment
YoungieChannie
#1
Chapter 13: Hore......🥳🥳🥳🥳🥳🥳🥳

Akhirnya di-update juga ini ff 😭😭😭😭😭😭😭

Setelah menunggu sampe lumutan,

Update update update update update update

Jangan lama2
YoungieChannie
#2
Chapter 12: Kurrrrrrrrraaaaaaannnng panjang.

Jujur sih aku pengen minjun inget lagi sama taec tapi sekedar inget bukan buat balikan lagi, karena aku lebih setuju dia tetep sama Khun.

Oke nextnya jangan lama2 ya😁😁😁
YoungieChannie
#3
Chapter 11: Sumpah itu ortunya taec bener2 mengerikan, sampe segitunya pengen ngejebak taec.
Aku bener2 berharap ortunya taec bisa tau kalo minjun itu baik banget
Tapi aku tetep berharap minjun tetep sama Khun.

Update jangan lama2 n lebih panjangin lagi chapternya
YoungieChannie
#4
Chapter 10: Minho gemesin banget.
Pokoknya apapun yg terjadi aku tetep dukung minjunnie sebagai Khun.

Update jangan lama2
YoungieChannie
#5
Chapter 9: Kok aku jadi agak kesel ya, taec bilang masih cinta sama minjun tapi Yoona bisa hamil.
Ya udah minjunnie tetep sama Khun aja.
Ayo Khun oppa pertahankan minjunnie, jangan biarkan siapa pun mengambilnya dari mu..

Update jangan lama2
YoungieChannie
#6
Chapter 8: Asli ini cerita seru banget.
Update jangan lama2