Up: Sequel 1
Up: SequelTaecyeon pasrah ketika menyadari bahwa ia benar-benar sulit untuk bertemu dengan Minjun. Hanya saja hatinya terus memaksa untuk setidaknya sekali lagi bertemu dengan Minjun dan menceritakan semuanya. Pria bermata panda itu tidak boleh melupakan fakta kalau mereka pernah terikat dalam hubungan yang lebih dari sekedar berteman.
Dalam memasuki tahun ketiga bersama dengan Yoona, Taecyeon selalu hidup dalam bayang-bayang Minjun. Setelah mereka menikah tahun lalu, Taecyeon sendiri semakin terbayang oleh Minjun. Lagipula,tiba-tiba pria itu muncul di hadapannya dengan status yang sudah menjadi kekasih rekan kerjanya. Bahkan Taecyeon diam-diam selalu memainkan lagu Up, ketika ia sedang sendirian.
Yoona sendiri tidak terlalu mengerti dan mencoba untuk bersikap tak acuh walau hal itu sedikit mengganggunya. Ia tahu kalau Taecyeon belum bisa mencintainya sepenuhnya. Hanya saja kalau berlama-lama seperti ini, ia sendiri mana tahan.
"Junnie sayang, kau serius tidak ingin ikut aku ke Thailand? Aku akan berada di sana selama hampir dua minggu loh."
Minjun menghampiri Nichkhun dengan memegang nampan yang menampung dua gelas teh hangat untuk mereka berdua. Minjun menyerahkan gelas pertama untuk kekasihnya.
"Aku serius, Khunnie. Aku harus menyelesaikan projekku untuk solois yang akan debut minggu depan. Kalau aku sedang senggang tentu saja aku ingin ikut."
Nichkhun menampilkan wajah cemberutnya pada Minjun, "Aku merindukanmu."
"Aih, kita masih bertemu saat ini. Masa tiba-tiba bilang rindu?" Walau begitu, Minjun tetap melingkarkan lengannya pada leher jenjang Nichkhun.
Dua hari setelahnya, Nichkhun pagi-pagi datang ke rumah Minjun. Sekedar pamit pada calon mertua dan juga si adik ipar. Tidak lupa untuk sedikit bermanja dengan Minjun. Minjun sendiri awalnya masih enak terlelap, tapi dengan tidak elitnya justru dibangunkan dan kini hanya pasrah ketika Nichkhun terus-terusan memeluknya.
"Junnie, aku akan merindukanmu."
"Kalau itu sih aku juga tahu."
"Apakah kau akan merindukanku juga?" Kini Nichkhun menggendong Minjun keluar rumah. Sebentar lagi ia akan berangkat ke bandara. Eomma Kim dan Junhyeon hanya mengekori mereka dari belakang.
"Tidak, untuk apa? Sekarang ayo turunkan aku, Khunnie." Minjun terkekeh ketika Nichkhun mengecup lehernya.
"Jahat sekali kekasihku ini..." Minjun kini sudah berdiri tegak di hadapan pria Thailand itu. Ia melingkarkan lengannya pada leher Nichkhun lalu memberikan kecupan singkat.
"Tanpa ditanya juga aku pasti akan merindukanmu, Khunnie. Jadi cepatlah kembali, aku akan menunggumu."
"Aigoo, kekasihku ini manis sekali. Kalau begitu, aku akan segera pergi supaya bisa cepat pulang. Baik-baik di rumah dengan Eomma dan Junhyeon, jangan keseringan malas bangun juga. Kalau masih begitu, aku akan menghukummu ketika aku kembali."
Minjun mendengus, "Kau ini sudah seperti orang tua saja. Aku jamin aku tidak akan nakal selama kita berpisah." Minjun tersenyum manis ketika kepalanya diusap oleh Nichkhun.
"Baiklah, aku percaya padamu. Sampai berjumpa dua minggu lagi, Sayang. Aku akan sering mengabarimu selama aku di sana." Nichkhun memeluk Minjun sekali dan menepuk-nepuk bokongnya.
Eomma Kim hanya
Comments