Chapter 5

Sorry

"Kau bisa sakit, di sini sangat dingin. Dan paman Bae mengkhawatirkan mu."

"Aku akan mengirimkannya pesan." 

"Mau aku temani?" tanya Seung Wan ragu. Joo Hyun menganggukkan kepalanya. Seung Wan duduk di samping Joo Hyun, gadis itu menyandarkan kepalanya dipundak Seung Wan. Tak ada yang mereka bicarakan. Seungwan tidak bergerak saat tahu Joo Hyun tertidur di pundaknya. Ia melihat jam yang sudah menunjukkan tengah malam, Seug Wan membangunkan Joo Hyun perlahan. 

"Aku antar pulang? Joo Hyun menggeleng, ia tidak ingin pulang. 

"Di sekitar sini ada penginapan, kau mau aku antar ke sana?" Joo Hyun tak ingin sendiri malam ini, ia masih membutuhkan teman, atau seseorang yang ada di sampingnya. 

"Apa kau keberatan kalau aku menginap di rumah mu?" 

"Kau yakin?" Joo Hyun mengangguk. Sepanjang perjalanan Joo Hyun tertidur. Melihat Joo Hyun yang tertidur nyenyak, Seung Wan menggendong gadis itu menuju kamar. Seung Wan meletakkan Joo Hyun perlahan, membukakan sepatu Joo Hyun. Seung Wan yang hendak pergi, Joo Hyun minta Seung WAn untuk menemaninya. Pria itu mendekatkan sebuha kursi di dekat ranjang agar Joo Hyun merasa dtidak kesepian.

Joo Hyun terbangun dengan kepalnya yang pening karena terlalu banyak menangis. Ia melayangkan pandangannya ke sekitar kamar, ia cukup terkejut saat melihat foto yang ada di atas meja kecil di samping ranjang. Ia mengambil foto itu dan membelai lembut foto pertunangan mereka. Joo Hyun berusaha untuk tidakmenangis lagi karena ia sudah sangat lelah, namun ia kembali menangis menyesali apa yang telah ia lakukan pada Seung Wan. 

"Sarapan sudah siap." Joo Hyun segera menghapus air matanya, dan memberikan sebuah senyuman yang dipaksakan pada Seung Wan. 

"Kau mau mandi dulu atau langsung sarapan?" tanya Seung Wan lembut pada Joo Hyun.

"Aku ingin mandi, tapi pakaian ku tidak ada."

"Aku sudah menyiapkannya di sana." Seung Wan menunjuk ke arah kursi yang sudah ada beberapa pakaian bersih yang siap dipakai untuk Joo Hyun. 

"Aku tunggu di bawah." 

Bibi Kang sudah menyiapkan sarapan kesukaan Joo Hyun, wanita paruh baya itu sangat senang karena setelah sekian lama akhirnya Joo Hyun kembali ke rumah itu. Walaupun bibi Kang tahu mereka sudah putus tetap saja, bibi Kang sangat menyayangi Joo Hyun. Mereka sudah tiba di meja makan, nona Kang segera melayani Joo Hyun yang makan dengan lahap, karena ia sangat lapar.

"Ternyata menangis membutuhkan banyak energi," ujar Seung Wan yang tersenyum melihat Joo Hyun yang semangat menghabiskan makanan yang di sajikan oleh bibi Kang. 

"Wah, aku sangat kenyang." Joo Hyun menyandarkan tubuhnya di kursi.

"Sepertinya kau sudah baik-baik saja?"

"Entahlah, mungkin aku sudah tidak marah lagi." Seung Wan tak ingin menanyakan apa yang sebenarnya terjadi pada Joo Hyun malam itu, ia hanya kembali menghabiskan makanannya. 

"Seulgi, ia tidur dengan wanita lain dan aku memergokinya." 

"Lalu, apa yang akan kau lakukan?"

"Aku membatalkan pertunanganku." Seung Wan hanya diam, ia tak tahu harus mengatakan apa.

"Setelah ini apakah kau bisa mengantarku ke pantai, aku masih ingin berada di sana."

"Baiklah." 

Keduanya duduk di pasir yang cukup hangat sambil melihat ke arah laut. Joo Hyun memejamkan matanya, mendengar deburan ombak yang membuat dirinya jauh lebih tenang. 

"Bagaimana kau bisa menemukanku?"

"Apa kau lupa, kita pertama kali bertemu di sini. Dan kau bilang di tempat ini kau jauh lebih tenang." Joo Hyun tersenyum, ia mengingat moment pertama kali mereka bertemu. 

"Aku tak percaya waktu itu kau berenang ke tengah dengan khawatir dan menyeretku ke darat, padahal aku hanya ingin berenang." Seung Wan malu jika harus mengingat hal itu. 

"Kau tahu, aku kehilangan Seung Wan yang hangat dan menyayangiku beberapa tahun lalu. Aku memeiliki seseorang yang menyayangiku tapi aku tidak bisa merasakannya,"

"Maafkan aku Joo Hyun ah, " hanya itu yang bisa dikatakan Seung Wan. Joo Hyun melihat ke arah Seung Wan.

"Kau tahu, mengapa aku berada di sini kemaren malam?" Seung Wan menggelengka kepalanya. 

"Karena aku ingin kau menemukanku."

"Bagaimana jika aku tidak datang?"

"Tapi kau datang bukan?, kau menemukan ku Wan ah." Seung Wan sangat merindukan panggilan itu. 

 

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
SYoungSphere
#1
Chapter 7: Fiuhh. Untungnya happy ending buat wenrene
Wanda4576 #2
Chapter 4: Please another chara for seungwannie <3
Kutu_Asem #3
Chapter 3: Berharap bkn wenrene endgame. melihat kelakuan joohyun pada seunghwan sebelumnya lbh baik seunghwan dgn cewek yg setia dan sabar dgnnya, joohyun didnt do that before, so another character please for seunghwan
Chaemin21 #4
Wenrene endgame pls
Wanda4576 #5
Chapter 3: Wenrose please! Wenrose
lalalland #6
Chapter 3: No sedih sedih pleasee
SYoungSphere
#7
Chapter 2: 2 chapter pertama sudah berasa angstnya
hardcolors #8
Chapter 1: Please dont let it be angst...