Kondisi bisnis keluarga Son perlahan membaik. Seungwan akhirnya memutuskan kembali ke Korea setelah dua tahun harus bolak balik ke berbagai negara untuk menguatkan relasi bisnisnya. Ia belum memiliki kekasih karena ia sangat sibuk dengan pekerjaannya. Ia bahkan tidak pernah memikirkan hal itu. Orang pertama yang ia temui adalah tuan Bae. Ia menghubungi pria yang sudah banyak membantunya dalam membangun kembali bisnis keluarganya. 

Dan malam ini, ia mendapat undangan makan malam dari tuan Bae untuk menyambut kedatangannya kembali ke Korea. Tuan Bae memeluk Seung Wan yang sudah ia anggap seperti anaknya sendiri. Ia sangat bangga dengan Seung Wan, ia juga sering membanggakan pria itu pada rekan-rekan bisnis lainnya. Seung Wan yang rapuh kini mampu berdiri dengan kedua kakinya sendiri dan membangun bisnis yang banyak membantu banyak orang. Seung Wan tidak canggung lagi saat melihat Joo Hyun dan Seulgi yang bergandengan tangan. 

"Paman, malam ini aku ingin melamar Joo Hyun secara resmi pada anda." ujar Seulgi mantap.

"Ya, asal Joo Hyun menyetujinya, kalian tinggal menentukan kapan kalian ingin menikah." Seulgi tersenyum bahagia sambil mengecup pipi Joo Hyun. 

"Seung Wan, kapan kau menyusul mereka berdua?"

"Aku belum memikirkan hal itu paman, lagi pula belum ada wanita yang tertarik padaku." ujar Seung Wan sambil tersenyum.

"Bagaimana dengan Soo Young, Sajoeng, siapa lagi yah ah Soo Jung." Joo Hyun tersedak mendengar nama-nama yang ayahnya sebutkan, Seulgi memberikan air pada Joo Hyun. 

"Soo Young akan bertunangan dengan Yeri paman, Sejoeng ia menikah bulan lalu, dan Soo Jung ia sudah pindah ke LA bersama suaminya dan Soorim."

"Bukankah kalian sangat dekat?, kau melepaskan semua wanita yang kau dekati begitu saja, sangat disayangkan." tuan Bae melirik sekilas ke arah Joo Hyun, melihat peruabahan wajah putrinya. 

"Ah, mereka semua sudah seperti adikku paman, karena beberapa mereka adalah teman adikku."

"Apa kau sudah mengunjungi makan keluargamu?"

"Ne Paman."

"Andaikan Jisoo anak perempuan, aku akan menjodohkannya dengan mu." Seungwan tertawa mendengar lelucon tuan Bae. Joo Hyun memerhatikan Seung Wan yang terlihat berbeda karena sekarang ia bersikap jauh lebih santai. Joo Hyun menggelengkan kepalanya ketika ia memikirkan bahwa ia sangat merindukan pria itu dan ingin memeluknya, merasakan kehangatan Seungwan. ini akan menjadi malam yang sangat panjang pikir Joo Hyun sambil menghabiskan makanannya.