Walaupun keduanya seumuran namun Yena dapat merasakan aura yang membuatnya nyaman dari roomatesnya yang bernama Hyewon. Hyewon dimatanya adalah sosok individu yang weird, interesting, cool, fun dan always positif. Dan ada saatnya ia memandang Hyewon sebagai seorang Unnie or hyung yang cool. Hyewon akui yang dirinya agak protective terhadap sahabatnya terlebih lagi kepada Maknae mereka iaitu Yena walaupun dirinya hanya tua beberapa bulan dari rakan serumahnya itu.

“Unnieee”, perkataan tersebut yang diucapkan Yena dalam keadaan terisak-isak dan hanya membiarkan airmatanya mengalir membasahi pipinya.

“Yesss”, sahut Hyewon lembut sambil menghapuskan Kristal yang mengalir dipipi gadis manis tersebut.

Yena hanya memanggilnya dengan sebutan Unnie jika ada mahunya saja ataupun jika ia merasa ada berbuat salah dan Hyewon dah biasa dengan trik tersebut.

Namun berlainan dengan suasana saat ini yang mana sebutan panggilan “Unnie” tersebut tulus dan murni dari sosok seorang adik yang tengah down dan memerlukan perhatian kasih sayang dari sosok seorang kakak yang menjadi sandarannya saat dirinya merasa kecil dan lemah.

“Unnieeee”, ucap Yena mengeratkan pelukkannya kearah Hyewon.

“Unnie here, Yena ah” sahut Hyewon mengusap badan dan ubun-ubun sahabatnya tersebut.

Sekilas Hyewon merasakan sosok yang sangat dirinduinya itu berada dekat dengannya saat itu. Sosok yang sangat penting baginya dan yang mewarnai hari-harinya.

“Please let me hug you for a bit longer”, izin Yena.

Untuk beberapa detik keduanya dalam keadaan posisi tersebut sebelum Yena merenggangkan pelukkannya.

“Mian”

“Gomawo”, dua perkataan yang diucapkan Yena sebaik saja dia kembali tenang.