‌September, 2013

Hong Kong

Jessica Pov

Aku benci saat hujan, karena hujan membuat sekitar-ku terasa lembab dan terlalu senyap. Karena perasaan itu yang selalu ku dapatkan ketika hujan mulai turun, aku jadi membenci hujan.
Tapi hari ini Mama bersikeras kalau kami harus pergi keluar untuk menghabiskan waktu sebelum pergi ke Tokyo keesokan harinya.
"Sooyeon, ayo!" Mama terlihat terlalu bersemangat dengan hujan yang turun cukup deras, dan itu membuatku terlihat buruk karena tidak menyukai hujan sementara Mama sangat bersemangat.
"Okay, wait."
 

Disneyland, hujan, dan hanya kami berdua. Ya, hanya kami. Papa? Mungkin masih di Kantor, atau sudah di Tokyo lebih dulu untuk meeting.
Lagipula, kami selalu berdua, jadi... Aku sudah lama terbiasa hanya dengan Mama dan aku juga  mengerti, Yeah, I'm Jung Jessica, I can do anything without anyone's help.

Hari itu aku merasa sangat tidak nyaman, mungkin karena hujan yang membuat suasana terasa tidak menyenangkan bagi-ku. Saat itu aku ingin membeli pakaian ganti, karena itu aku menoleh untuk meminta izin Mama. Tapi saat itu,
"Ma, can I___"
Mama yang terlihat ceria sejak pagi, tiba-tiba terjatuh, kepalanya terbentur keras membuat-ku seketika menjatuhkan diri-ku untuk menangkapnya agar tidak jatuh sampai ke tanah. Tapi terlambat...
Mama terkulai tak sadarkan diri, ia seperti tak bernyawa saat ku guncang tubuhnya.
"Help!!! Please Help!!" Aku berteriak sehingga banyak orang yang datang.
"Ma, please ma. Talk to me please..."
Orang-orang berdatangan dan mencari bantuan, aku merasa kacau dan sulit berkonsentrasi. Hujan, lembab, dikelilingi orang-orang asing. Sesak. Dan aku merasa ketakutan.

Ketika aku ingin memeluk Mama karena merasa ketakutan ada seseorang yang mendahului-ku. Ia mendekatkan telinganya ke wajah Mama.
"Mam, can you hear me?" Orang itu bertanya kepada Mama dengan kedua tangan yang terus memegang leher Mama. Kemudian Tidak dalam waktu lama, Mama terlihat bergerak seperti baru mendapat oksigen.
"I need an Ice pack!!" Kata orang itu kepada orang-orang disekitarnya, dan beberapa dari mereka langsung berlarian mencari apa yang diminta olehnya.
"Mam, can you hear me?" Orang itu bertanya pada Mama, tapi Mama merintih tidak menjawabnya.
Kemudian orang itu bicara dengan seorang perempuan di sebelahnya, "Jun, make a call! Head injury, and mental stupor."
"My Mom, help my Mom."

Saat itu wajah orang yang berada dihadapan-ku itu berkeringat, dia terlihat pucat seperti menahan sakit.
"I will, now I need you to make a call. Call your family, kay?"
"O,okay."

Beberapa saat kemudian Ambulance datang, dan
ketika Mama masuk kedalam ambulance, dua orang itu ikut bersama kami. Perempuan dengan rambut pendek diatas bahu itu membantu petugas dengan cekatan, Ia seperti Dokter yang berada di ruang operasi yang sering ku lihat di tv.
"Taeyeon, kita tidak bisa menolongnya sampai ke rumah sakit, kau tidak punya kewenangan itu!" Kata Perempuan yang bernama 'Jun' itu, Aku terkejut karena dia tidak menggunakan bahasa Inggris, dan dari bahasa yang ia gunakan, ia memakai bahasa yang sama dengan Mama.
Taeyeon, perempuan berambut pendek itu melihat kearah-ku, lalu berkata
"Your mother will be alright." Dia melihat ku dengan tersenyum, dan lesung pipinya terlihat.

Begitu kami sampai di Rumah sakit terdekat, Taeyeon langsung berlari menghampiri Dokter yang bersiap menangani Mama.

"She was unconscious before, her head hit the ground and___"
"I'm sorry miss but who are you? You can't__"
"Doctor Ayleen Chen from Matilda. International Hospital , sh she work with my family, she is a Doctor." Aku berbohong. Jun melihat ku dengan mata terbelalak, terkejut mendengar ucapan-ku
"Oh! Doctor Chen! I heard a lot about you. Thank you for coming." Ucapan salah satu Dokter membuat Taeyeon menyeringai, lalu menghampiri seorang perawat.
"Gown please." Ucapan Taeyeon membuat Jun langsung memegang lengan Taeyeon, seper