13.

The Three Kingdoms (BAHASA) (INDONESIAN)
Please Subscribe to read the full chapter

Pangeran Yoongi tengah mempelajari jurnal keuangan Kerajaan ketika Pintu ruang kerjanya terbuka bersama dengan suara dentuman keras dari pintu yang terbanting, seorang pemuda dengan seragam prajurit dan ikat kepala bertahtakan perak berbentuk kepala harimau putih yang membuka mulutnya lebar dengan gigi taring yang tajam, setajam mata pemuda itu yang menatap kesal pada Pangeran Yoongi yang masih menekuri deretan angka tanpa sedikitpun menghiraukan kehadiran si pemuda.

“Tak taukah kau cara mengetuk pintu, Panglima Kim?”

Pangeran Min menutup pelan bukunya dan menatap mata Namjoon yang kini menghela nafas panjang yang sedari tadi ia tahan.

“Maafkan hamba yang mulia, tapi Yang Mulia Raja tengah menunggu anda di aula Kerajaan untuk mengikuti perjamuan kerajaan” Ujar Namjoon sembari menundukkan kepalanya penuh hormat.

“Aku tidak akan datang ke perjamuan itu, kau kembalilah dan sampaikan pesanku pada Ayahku”Ujar Pangeran Min yang kini beranjak dari tempat duduknya dan berjalan ke salah satu rak di sisi ruangan dan meletakkan kembali jurnal tersebut.

“Maafkan hamba Yang Mulia, namun kali ini tuanku harus datang, nona muda Park sudah menanti kehadiran anda Yang mulia”

“Aku sudah tahu, karena itu aku tak akan datang”

Namjoon dengan jelas mendengar ketegasan dari ucapan Pangeran Yoongi dan entah mengapa itu membuatnya semakin gusar.

“Yang Mulia!” Hardik Namjoon hampir berteriak

Keduanya kini seolah saling menusuk satu sama lain dengan tatapan tajam mata mereka, dan Namjoon seketika segera menundukkan kepalanya bukan karena ia mengaku kalah, namun karena ia tahu di saat ini ia tak ingin menjadi Kim Namjoon sahabat setia Pangeran Yoongi, melainkan Panglima Kim, Prajurit dan Pelindung Kerajaan Gongjun. Sebagai sahabat ia memahami apa yang dirasakan sahabatnya, namun dengan jabatannya saat ini, ia memiliki tugas dan tanggung jawab yang besar dan untuk tanggung jawab yang besar itu ia rela melepaskan segalanya, bahkan kebahagiaannya, termasuk……

“Bagaimana mungkin aku menikah dengan kekasih sahabatku sendiri” Ujar Pangeran Yoongi

Matanya mulai melembut, ia tahu ini pun berat untuk Namjoon setelah semua yang terjadi pada Ayah dan suadari-saudarinya, sudah terlalu banyak pengorbanan yang ia dan keluarganya lakukan, termasuk melepaskan kekasihnya sendiri.

Pangeran Yoongi dan Nona Park Jimin adalah sahabat sedari kecil, keluarga Park merupakan salah satu petinggi kementrian dan Jimin sering bertandang ke kerajaan, di saat itulah, Pangeran Yoongi dapat melihat binar di mata Namjoon setiap kali Jimin muncul dengan senyum terkembang, dan meskipun Namjoon adalah Prajurit yang handal dan kuat di tengah pertarungan namun di hadapan seorang Park Jimin yang bertubuh lebih pendek darinya, dengan kedua pipi tembab yang terlihat selembut mochi itu, tak sepatah katapun mampu terucap dari bibir kelu sang prajurit yang terlihat gugup. Bagi Namjoon puluhan prajurit menyerangnya secara bersamaan terdengar lebih mudah dibanding berhadapan dengan kedua mata bulat penuh binar cahaya seterang bintang milik Park Jimin. Di tengah krisis yang terjadi di Kerajaan, Jimin adalah satu-satunya orang yang mampu menenangkan kekalutan dalam diri Namjoon, di tengah rasa bencinya pada kerajaan, Jimin lah yang membuatnya tak berpaling meninggalkan Pangeran Yoongi yang terpuruk kala itu. Bagi Namjoon, jimin adalah dunianya.

“Bagaimana mungkin aku melakukannya”

Namjoon mengalihkan pandangannya, ia tak ingin Pangeran Yoongi melihat matanya, karena jika ia melihatnya, maka luka di hatinya itu akan terlihat jelas di matanya.

“Anda dapat melakukannya Yang mulia, Yang mulia adalah Seorang Putra Mahkota, di tangan Yang mulia lah masa depan kerajaan ini di letakkan. Dan demi Kerajaan Gongjun, hamba telah menyerahkan jiwa dan raga hamba.”

“Namjoon-ah…..”

“Yang mulia….. anda tahu apa yang akan terjadi bila pernikahan ini tak sampai terlaksana”

Pangeran Yoongi melihat nya, luka itu bersama kilatan amarah dan juga rasa cemas bercampur aduk di mata seorang Panglima yang selama ini tak pernah merasa takut pada tajamnya pedang yang teracung tepat di nadi lehernya.

Tentu saja, Pangeran Yoongi dapat memahami kecemasan itu, tentang apa yang terjadi apabila dirinya menolak pernikahannya dengan Jimin. Setelah usia 15 tahun, Keluarga Park memutuskan untuk menerima lamaran dari keluarga kerajaan, tentu saja mereka tak memiliki pilihan lain selain menerimanya. Dan semenjak itu kehidupan Jimin berubah. Tak hanya pelajaran tata krama dan kesenian serta perilaku bangsawan yang harus ia pelajari, namun juga pedihnya kehilangan seseorang yang ia cintai dan juga impian masa depannya juga luluh lantak begitu saja. Takdir ketiganya telah ditentukan, tak ada jalan keluar dari takdir yang menyiksa ketiganya. Sebagai gadis yang terpilih, hidupnya tak lagi menjadi miliknya, melainkan milik kerajaan, dan jika kerajaan membuangnya, maka seumur hidupnya ia tak akan pernah dinikahi oleh siapapun. Diterima atau ditolak, hidupnya akan berakhir sama. Ia tak akan pernah bersama dengan kekasihnya.

“Katakan sejujurnya Yang Mulia…apa ini karena Kim Jin?”

“Apa maksudmu?, kenapa kau membawa Jin dalam masalah ini?”Desis Pangeran Yoongi, entah mengapa amarahnya meluap begitu Namjoon menyebut nama Jin dengan dengan seringai menyebalkan.

Pangeran Yoongi memahami perasaan terluka Namjoon, namun membawa Jin ke dalam pusara permasalahan ini adalah hal terakhir yang ingin Pangeran Yoongi dengar. Meski ia sangat mencintai Jin, namun sudah sedari awal jauh sebelum Jin muncul di kehidupannya, Pangeran Yoongi telah lama menentang pernikahannya dengan Jimin, karena bagaiman pun ia tak ingin menghancurkan kebahagiaan dalam hidup sahabatnya, terlebih Jimin sudah seperti adiknya sendiri. Meskipun tak dapat di pungkiri kehadiran Jin membuatnya semakin kukuh menentang pernikahan yang telah direncanakan Kerajaan.

“Kau dapat menyimpannya sebagai gundikmu!”

“KIM NAMJOON!!”

“Prang!”

Keduanya pun melangkah cepat ke arah pintu dan mendapati Jin yang terlihat berlutut sembari memunguti mangkuk keramik yang pecah berserakan di lantai, namjoon melihat sup yang tercecer tak lagi mengepulkan asap, pertanda sup itu tak lagi hangat, yang artinya Jin telah ada di sana sedari tadi dan mendengar pembicaraan mereka.

“Jin.. apa yang…”

“Maafkan kecerobohan hamba Yang Mulia, hamba membawakan sup karena ini sudah lewat waktu makan siang, namun hamba kurang berhati-hati dan menjatuhkan sup nya. hamba akan segera membersihkannya” Ujar Jin sembari mengumpulkan serpihan kecil keramik yang tersisa dengan tergesa-gesa

“Akh!”Pekik Jin, ketika salah satu serpihan menancap di jari telunjuknnya

“Biar aku…”

Pangeran Yoongi berlutut di hadapan Jin untuk melihat jemari Jin yang terluka, namun belum sempat jemari Pangeran menyentuh Tangan Jin, dengan segera Jin menarik tangannya dan mencabut serpihan itu sendiri dengan cepat, membuat luka nya semakin menganga dan darah menetes dari jari telunjukknya yang terluka.

“Hamba akan meminta Dayang Hosuk menyiapkan sup yang baru dan mengantarkannya ke ruang kerja Yang Mulia, sekali lagi maafkan kecerobohan hamba Yang mulia”

Dengan tergesa Jin berjalan melalui lorong menuju pintu keluar kompleks Perpustakaan sembari membawa pecahan piring dan luka di jari telunjuknya yang terus meneteskan darah segar yang tercecer di la

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
JinPlumplips
Fic BTS pertamaku.. Please give me some support..

Comments

You must be logged in to comment
Noonaawan #1
Chapter 13: Uu yess minjoon... Seneng bgt sama kapal ini, unyu2 gemesin pengen nyaplok??
4ur0r4 #2
Chapter 13: Fic ini...bener2 yach gereget nya. Dr awal dulu sampe skrng feelnya dapet banget. Semua partnya mudah tergambar dgn jelas dlm imajinasi (atleast buat ku sih gitu). Tutur bahasanya jg rapi & teratur. Klopun gw hrs sabar agak lama demi nungguin update yg berkualitas kya gini, ga apa2 deh gw rela asal yg penting lambat2 asal sampe tamat aka ga terbengkalai ditengah jalan. Btw, wah tebakanku benar Yoongi mo dijodohin sama Park Jimin. Tp yg ga terduga Park Jimin disini gendernya cewek. Jd teringat member girl band atau artis cewek yg namanya Jimin jg deh. Ini Jimin yg BTS atau yg artis cewek itu yach. LOL. Oke deh. Ditunggu updatenya terutama part Jungkook dgn Jin & reaksi Taehyung nanti klo tahu Yoongi dijodohin dgn Jimin. Ugghh..JD ga sabaran deh nunggu updatenya
ameysitompul
#3
Chapter 12: aku bener" menikmati baca fic ini. belum pernah sejarahnya baca fic ttg kerajaan yg bener" buat aku nangis. :( . aku seneng sm pair yoonjin disini, feel nya dpt bgt. cuman sedikit di awal sempat bingung dgn perbedaan umur jin ( ketika bocah ) dengan pangeran yoongi dan karakter yg lain. but after all this fic is so good . :) i love it. :)
4ur0r4 #4
Chapter 12: Siapa itu diatas genteng/atap; Taehyung kah? Ga mungkin Namjoon atau Jungkook khan?! Yg dia maksud pangeran ceroboh yg selalu ingin tahu itu ttg si Jin waktu masih kecil dulu diistana mereka khan?! Ih jd penasaran.. Duh bagaimana ini? Ada tanda2 kya Yoongi mau dijodohkan (dgn keluarga Park??). Bener ga ya?? Klo iya gimana dong? Siap2 patah hati deh.. Udah yoonjin melangkah sejauh itu (berhubungan intim) lagi.. Please author mudah2an bisa segera update. But anyway, selamat ya buat job barunya.. Tp please klo bisa jgn sampai cerita ini terbengkalai & bisa diselesaikan selesai/tamat. Thank you
Noonaawan #5
Chapter 12: Uwu... Uwu ... Uwu... Never ending uwu...
SOCJ11 #6
Chapter 11: Your story is cute and interesting author nim. You can do it. Pursue your dreams :
Noonaawan #7
Chapter 11: Uncchh jangan sedih ya.. Semoga nanti dapat pengganti yg lebih baik plus gajinya lebih gede?... Still love your story so much.. Keep fighting authornim