9.

The Three Kingdoms (BAHASA) (INDONESIAN)
Please Subscribe to read the full chapter

sebelumnya aku mau minta maaf karena udah lamaaaaaa banget gak update, padahal janjinya bakal update cepet, tapi nyatanya hidup itu tak mudah kawan *apaseeeh* yup author selama beberapa bulan terakhir emank lagi banayk di uji, jadi dengan sangat terpaksa updetan tertunda terus, tapi gak usah kesel, karena buat update kali ini cukup panjang, dan semoga gak boring ampe bikin kalian skip beberapa paragraf hhe.. please kasih komen kalian dan juga feed back nya biar semakin semangat dan makin bagus nulisnya.. thankyou semuaaaa

 

 

lima bulan berlalu, Jin mulai resah ia tak tahu apakah harus merasa senang atau bersedih. Ia senang karena ia masih memiliki waktu untuk tinggal lebih lama di istana pangeran Min, namun ia merasa sedikit kecewa karena ternyata Pangeran tak menepati janjinya. Sesungguhnya, ia cukup kecewa.

Lima hari setelah bulan purnama di minggu pertama musim semi muncul lima bulan lalu, terlihat beberapa rombongan prajurit yang merupakan rombongan pengawal Pangeran Min datang memasuki Istana, kedatangan mereka langsung di sambut sang Raja di halaman istana, mereka segera bersujud di hadapan sang Raja. Seorang diantara mereka nampak bangkit dan berjalan sembari menunduk ke arah sang Raja dan menyerahkan sebuah gulungan, sang Raja pun hanya terdiam dan mengangguk sesekali. Nampak sedikit guratan di keningnya, salah satu alisnya terangkat dan ia pun mengelus jenggotnya yang tak begitu panjang sebelum akhirnya mengangguk perlahan dan menggulung kembali perkamen itu, sang perdana menteri yang ikut menemani segera menengadahkan tangan dan menerima gulungan itu, lalu kemudian semuanya bergegas pergi kembali ke aula utama. Tampaknya ada pertemuan yang digelar setelah kedatangan para prajurit tersebut.

Jika bukan karena Taehyung, mungkin Jin akan di seret oleh para penjaga yang sudah sedari tadi melihatnya mengintip dari semak-semak. Dan dari Taehyung pulalah Jin mengetahui isi pesan dari Pangeran Min yang dibawa oleh para prajurit. Pesannya tidaklah panjang, pesan bahwa Pangeran Min masih belum akan kembali hingga menemukan apa yang ia cari. Entah apa itu.

“Yah…Kim Jin, apa masakanku tidak enak?”

“Eh?”

Ah benar…. Entah sudah berapa lama Jin terbawa lamunannya hingga tak sadar sedari tadi ia terus mengaduk nasi dihadapannya hingga lumat dan dingin.

“ti..tidak bukan begitu..”

“aaaah… aku sudah tidak tahan!, ayo ikut aku sekarang!”

Hosuk menarik lengan jin dan berjalan cepat keluar dari istana timur diikuti oleh Taehyung yang entah sejak kapan bediri menanti keduanya di gerbang istana. Hari ini memang sebagian besar pekerja di liburkan karena adanya perayaan festifal musim panas di kota, dan benar saja begitu melangkahkan kaki di ibukota. Jin, Hosuk dan Taehyung telah disambut hiruk pikuk warga yang merayakan festifal.

Hiasan lampu lampion berwarna warni tergantung di sepanjang jalan kota, para pedagang sibuk melayani pesanan hiasan dan makanan di sudut-sudut jalan terlihat beberapa orang memilih topeng mana yang akan dipilih sementara yang lain menyiapkan lampion untuk diterbangkan nanti malam. Hari masih cukup terik dan Jin tak sabar menanti malam hingga semua lampion dinyalakan. Pasti akan sangat indah.

Mereka melanjutkan berkeliling di sepanjang jalan di tepi sungai setelah menyelesaikan makan siang mereka yang tertunda. Taehyung berjalan sembari sesekali menenggak soju di tangannya, langkahnya cukup stabil meski tiga botol telah habis ditenggaknya. Di hadapannya, Hosuk dan Jin nampak berlarian riang bermain dengan kincir angin di tangan mereka.

Langkah Taehyung terhenti ketika matanya menemukan sosok yang cukup menarik di sana. Terlihat Pangeran Jungkook yang diam-diam memperhatikan Jin yang kini terlihat bermain bersama dengan anak-anak. Mereka menari bersama diiringi tabuhan musik yang menggema dari para penghibur jalanan.

“aku tidak tahu jika seorang pangeran bisa bebas berjalan di jalanan kota tanpa pengawalan”

Pangeran Jungkook yang sedari tadi tersenyum melihat Jin yang menari dengan konyol bersama anak anak, kini nampak terkejut dan ketika ia berbalik dan menemukan wajah angkuh Taehyung ia pun hanya memutar bola matanya dan kembali melihat Jin yang kini menjadi rebutan anak-anak.

“aku bukanlah pangeran” ujar sang pangeran tanpa mengalihkan pandangannya

“aku tahu itu”

Jawaban singkat itu entah mengapa berdampak cukup banyak pada diri Pangeran Jungkook. Dari suara itu, Jungkook tahu taehyung mengetahui sesuatu yang selama ini dikubur dalam-dalam oleh beberapa orang yang tinggal di istana, ini tentang identitas dirinya yang sesungguhnya. Pangeran yang tak memiliki setitikpun darah keturunan Raja, dan bahkan Raja pun tak mengetahui fakta tersebut.

“a-apa maksudmu?”

Taehyung menyeringai tipis tatkala mendapati wajah pucat pangeran Jungkook, terlihat matanya yang kini melebar dua kali lebih besar dari biasanya. Senyum yang selalu terkembang dan gigi kelinci yang seolah mengintip diantara kedua bibir yang yang tersenyum kini tak terlihat, selain sebuah guratan ketakutan seperti seorang pencuri yang tertangkap basah.

“hahaha… bukankah kau sendiri yang selalu mengatakannya, aku sampai bosan mendengarnya”Ujar Taehyung berpura-pura meski tawanya tidaklah dibuat-buat.

Melihat Pangeran dari Negeri Gongjun ketakutan adalah hiburan yang menarik baginya.

“berhati-hatilah, para bangsawan tak seharusnya berjalan sendirian di tengah keramaian seperti ini, ikutlah bersama kami” Ucap Taehyung seolah mengejek Pangeran Jungkook yang menyamar sebagai bangsawan tanpa pengawal. Setidaknya seorang Bnagsawan biasanya ditemani oleh satu pelayan.

Jungkook menatap Taehyung dalam-dalam dan ia tahu ada sesuatu dari pemuda itu, Jungkook tahu bahwa Taehyung benar-benar telah mengetahui jati dirinya, dari awal dia memang bukan pemuda biasa, ia lebih dari sekedar pekerja kasar di kandang kuda, Jungkook bisa melihat dari kilatan yang terpancar dari kedua mata itu, jelas sekali ia lebih dari apa yang terlihat di luar.

Lima bulan lalu, tepat setelah Taehyung muncul, diam-diam Pangeran Jungkook memperhatikan tiap gerik pemuda itu, ia bahkan rela bersembunyi di balik tumpukan jerami di samping kandang demi melihat pemuda itu bekerja, ia hampir menyerah, lelah serta tak tahan dengan gigitan nyamuk yang terus menganggunya, ia pun berencana untuk kembali ke istana, namun belum sempat ia berdiri, dilihatnya Taehyung yang mengeluarkan sebilah pedang dari bawah tempat makan kuda tersembunyi dbalik kain hitam yang membalut rapi sebuah pedang yang nampak indah dengan ukiran di pegangan dan sebuah pola tergambar di ujung runcingnya.

Pangeran jungkook menghabiskan satu jam melihat Taehyung berlatih pedang malam itu, waktu berjalan begitu cepat dan belum puas rasanya Pangeran Jungkook menganggumi gerak gesit dan langkah ringan namun begitu kuat, tangannya yang seolah berayun membelah udara di bawah sinar rembulan yang berkilau menempa pedang pemuda itu, Pangeran Jungkook bahkan yakin kemampuan pemuda itu hampir sebanding dengan Namjoon.

“Pa..pangeran Jungkook, apa yang anda lakukan di sini?”

Suara lembut itu mengembalikan pikiran Jungkook yang sedari tadi dipenuhi pertanyaan tentang seorang Kim Taehyung, dan sembari tersenyum ia pun hanya mengatakan jika dirinya ingin menikmati malam festifal di luar istana. Tanpa Jin tahu, ialah alasan kenapa sang Pangeran repot-repot menaiki pagar istana dan hampir tertangkap oleh penjaga yang berlari mengejarnya.

“baiklah… karena semua telah berkumpul, aku akan membelikan kalian topeng untuk festifal, festifal musim panas belum lengkap tanpa topeng dan lampion”

Segera ajakan pangeran Jungkook mendapatkan anggukan cepat terutama dari Jin dan Hosuk yang terlihat bersemangat. Semuanya pun berjalan memasuki pasar, mereka berjalan saling beriringan. Jin dan Pangeran Jungkook berjalan di depan sementara Hosuk dan Taehyung mengikuti di belakang. Keempatnya berhenti di salah satu pedagang topeng tak jauh dari tempat mereka tadi bertemu, Hosuk nampak sibuk memilih topeng dan bebera

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
JinPlumplips
Fic BTS pertamaku.. Please give me some support..

Comments

You must be logged in to comment
Noonaawan #1
Chapter 13: Uu yess minjoon... Seneng bgt sama kapal ini, unyu2 gemesin pengen nyaplok??
4ur0r4 #2
Chapter 13: Fic ini...bener2 yach gereget nya. Dr awal dulu sampe skrng feelnya dapet banget. Semua partnya mudah tergambar dgn jelas dlm imajinasi (atleast buat ku sih gitu). Tutur bahasanya jg rapi & teratur. Klopun gw hrs sabar agak lama demi nungguin update yg berkualitas kya gini, ga apa2 deh gw rela asal yg penting lambat2 asal sampe tamat aka ga terbengkalai ditengah jalan. Btw, wah tebakanku benar Yoongi mo dijodohin sama Park Jimin. Tp yg ga terduga Park Jimin disini gendernya cewek. Jd teringat member girl band atau artis cewek yg namanya Jimin jg deh. Ini Jimin yg BTS atau yg artis cewek itu yach. LOL. Oke deh. Ditunggu updatenya terutama part Jungkook dgn Jin & reaksi Taehyung nanti klo tahu Yoongi dijodohin dgn Jimin. Ugghh..JD ga sabaran deh nunggu updatenya
ameysitompul
#3
Chapter 12: aku bener" menikmati baca fic ini. belum pernah sejarahnya baca fic ttg kerajaan yg bener" buat aku nangis. :( . aku seneng sm pair yoonjin disini, feel nya dpt bgt. cuman sedikit di awal sempat bingung dgn perbedaan umur jin ( ketika bocah ) dengan pangeran yoongi dan karakter yg lain. but after all this fic is so good . :) i love it. :)
4ur0r4 #4
Chapter 12: Siapa itu diatas genteng/atap; Taehyung kah? Ga mungkin Namjoon atau Jungkook khan?! Yg dia maksud pangeran ceroboh yg selalu ingin tahu itu ttg si Jin waktu masih kecil dulu diistana mereka khan?! Ih jd penasaran.. Duh bagaimana ini? Ada tanda2 kya Yoongi mau dijodohkan (dgn keluarga Park??). Bener ga ya?? Klo iya gimana dong? Siap2 patah hati deh.. Udah yoonjin melangkah sejauh itu (berhubungan intim) lagi.. Please author mudah2an bisa segera update. But anyway, selamat ya buat job barunya.. Tp please klo bisa jgn sampai cerita ini terbengkalai & bisa diselesaikan selesai/tamat. Thank you
Noonaawan #5
Chapter 12: Uwu... Uwu ... Uwu... Never ending uwu...
SOCJ11 #6
Chapter 11: Your story is cute and interesting author nim. You can do it. Pursue your dreams :
Noonaawan #7
Chapter 11: Uncchh jangan sedih ya.. Semoga nanti dapat pengganti yg lebih baik plus gajinya lebih gede?... Still love your story so much.. Keep fighting authornim