Chapter 6

Just For My Love

Satu bulan sudah pernikahan Yunri & Woohyun berlangsung. Dan semua tetap seperti biasa, Yunri, Woohyun, & Sunggyu yang selalu disibukan oleh pekerjaan masing2.

Namun jika menanyakan hubungan mereka ya masih sama tetap tidak ada yang berubah, Woohyun & Sunggyu tetap menjalin hubungan, bahkan semakin dekat karena kini mereka sedang terlibat project bersama, membuat Yunri yang berstatus istri hanya bisa pasrah menerima semuanya, karena 'istri' hanyalah status, itu yang selalu dipikirkan Yunri.

Sama seperti yang terjadi pagi hari ini.

"Pagi Bibi Jung" sapa Yunri sambil berjalan gontai menuju meja makan.

"Pagi Nyonya Muda Nam" balas Bibi Jung, seorang pelayan kepercayaan keluarga Nam, yang kini menggantikan Yunri mengerjakan pekerjaan rumah, karena Yunri sudah berstatus menantu keluarga Nam.

"Aih Bi.. sudah berapa kali ku bilang, jangan memanggilku seperti itu" omel Yunri

"Nde.. Tapi.. "

"Tapi.. Tapi apa bi?? Mau membantah??" Ujar Yunri kesal

"Bukan begitu, maksud Bibi, tapi kenapa wajahmu sperti itu?"

"Wajahku? Ada apa dengan wajahku?" Tanya Yunri bingung sambil memegang2 wajahnya sendiri

"Itu loch kenapa matamu seperti itu?"

"Mataku? Kenapa mataku?" Yunri masih tidak mengerti dan kini memegang2 matany sendiri dengan bingung

"Matamu seperti habis mennn" omongan Bibi Jung terpotong oleh seseorang

"Seperti habis menangis noona" ucap Sunggyu yang kini sudah berada didepan Yunri

"Menangis?!" Tanya Yunri kaget dan bingung

"Yups, hitam, bengkak dan sembab, ciri2 orang yang habis menangis, betul kan Bibi Jung?" Jelas Sunggyu yang hanya di jawab anggukan oleh Bibi Jung

"Owya aku belum menyapa pagi Bibi Jung pagi Noona"

"Pagi Tuan Muda Kim" balas Bibi Jung

Sedangkan Yunri yang dari tadi masih mencerna tidak menjawab apapun.

"Owya dimana Woohyun Bi?" Tanya Sunggyu

"Sepertiny masih dikamarnya, apa perlu saya panggil Tuan?"

Belum sempat Sunggyu menjawab, tiba2 Woohyun muncul

"Siapa yang menangis eoh?" Tanya Woohyun bergabung dengan mereka di meja makan

"itu loch Yunri noona" jawab Sunggyu

"Ann" ucapan Yunri terpotong

"Jinjjaro? Wae wae? Benarkah kau menangis?" Tanya Woohyun khawatir yang kini menatap Yunri.

Yunri yang di tatap menjadi salah tingkah, dan berniat menjelaskan, tapi lagi2 terpotong.

"Yaakk.. kau benar Gyu, mata noona sembab.. aish noona kenapa? Ada masalah apa? Ceritakanlah pada kami" cecar Woohyun dengan nada khawatir

"Hmm.. siapa tahu dengan cerita bisa sedikit mengurangi bebanmu dan bisa membantumu, betulkan Hyun?" Sunggyu ikut mencecar

"Iya benar... ayoolahh ceritaaa" desak Woohyun

Sedangkan Yunri yang didesak & dicecar berbagai macam pertanyaan sedang menahan amarah karena tidak diberi kesempatan untuk menjawab.

"Yaakk!! Bisa tidak kalian berhenti.. Biarkan aku menjawab dulu!!" Teriak Yunri kesal membuat semua manusia yang ada disana diam dan mengangguk.

"Nach bagus begitu. Dan dengarkan aku baik2 ya. Aku tidak habis menangis. Tapi habis begadang menyelesaikan project dr Eomma. So sekarang kalian lebih baik habiskan sarapan kalian sebelum kalian terlambat meeting" ujar Yunri tegas

Mendengar kata2 Yunri itu membuat Sunggyu dan Woohyun cukup takut dan menurutinya.

Sekitar sepuluh menit kemudian, setelah menyelesaikan sarapannya Woohyun pamit pergi kerja.

"Noona aku dan Gyu pergi dulu ya. Istirahatlah. Aku tidak ingin kau sakit.." ucap Woohyun sambil mencium kening Yunri lalu berjalan keluar apartement dengan menggandeng tangannya Sunggyu.

Sunggyu yang melihatnya hanya menatap miris.

'Semoga yang aku pikirkan benar.. Dan kau akan menerimanya di hati mu Hyun' harap Sunggyu tulus walaupun sebenarnya hatinya sakit.

Dan tepat sebelum pintu ditutup,
"Owya malam ini aku menginap di apartement Gyu ya.."

Membuat Yunri hanya menatap sedih tanpa membalas apapun.

'Kenapa sikap mu begitu membingungkan Woohyun-ah?' Gumam Yunri

Bibi Jung yang menyadari perubahan mimik muka Yunri, berusaha memberikan kekuatan.

"Yang sabar ne"

"Hhmm" hanya itu yang bisa Yunri lakukan, karena dia tidak mau mengeluarkan airmata didepan bibi Jung

"Yunri-ah" tiba2 bibi Jung memanggil lagi

Membuat Yunri menoleh, dan menampilkan mimik muka menanyakan maksud panggilan bibi Jung.

"Yang dikatakan mereka benarkan?"

"Mwo? Maksud bibi?" Tanya Yunri kaget & heran

"Kau bukan habis begadang kan? Tapi benar kan habis menangis?"

"Hah?!! Ani ani!!" elak Yunri

"Jinjja?" Bibi Jung masih tidak percaya

"Jin jinjjaro" jawab Yunri meyakinkan tapi tidak menghilangkan sedikitpun rasa gugupnya.

"Sudahlah Yunri-ah.. Bibi sudah mengenalmu sejak lama. Kau tidak bisa membohongi bibi. Jujurlah.."

Setelah mendengar pertanyaan Bibi Jung itu, Yunri sudah tidak dapat menahannya lagi. Dan kini air matanya sudah banjir membahasi pipi.

"Waegeureu Yunri-ah, ceritakanlah pada Bibi" tanya Bibi Jung sambil menangkup pipi & menatap mata Yunri

Bukannya menjawab, yang dilakukan Yunri adalah memeluk erat Bibi Jung & menumpahkan kesedihanya dalam tangisan pilu.

Bibi Jung hanya bisa memeluk erat Yunri dan membiarkan menangis.

Setelah dirasa Yunri sudah lebih tenang dan tangisannya sudah melemah.
Bibi Jung melepas pelukannya dan kembali bertanya.

"Jja sekarang ceritakan lah"

Akhirnya dengan tangisan yang masih sedikit tersisa, Yunri berusaha menceritakan apa yang terjadi.

"Bi.. aku bingung.. apa yang harus ku lakukankan"

"Maksudmu?"

"Kemarin Eomma menanyakannya lagi. Aku harus bagaimana?"

"Tentang anak lagi?"

"Hhmm.. Eomma trus mendesakku. Aku sudah tidak tahu harus berbohong apalagi. Aku bingung Bi.." lagi air mata itu mengalir

"Ssstt.. Tenanglah.. Pasti ada jalan keluarnya" ujar Bibi Jung sambil mengelus pundak Yunri berusaha menenangkan

"Tapi Bi.. Kau tahukan aku tidak mungkin melakukannya dengan Woohyun.. Aku lelah.." ujar Yunri dengan airmata yang trus mengalir

"Kalau kau lelah kenapa tidak mencoba jujur saja" saran bibi Jung

"Jujur?! Tidak mungkin itu.. Bisa membahayakan hubungan Woohyun & Sunggyu" tolak Yunri tegas

"Trus apa yang akan kau coba lakukan?"

"Ntahlah Bi.. Mungkin aku akan terus mengelak & berbohong, walaupun dengan konsekuensinya aku kehilangan pekerjaan ku & tinggal dirumah Eomma & Appa"

"Yasudah jika memang itu terbaik untukmu. Bibi akan selalu mendukung. Dan selalu berdoa yang terbaik untukmu"

"Gomawo Bi.. Semoga akan ada jalan terbaik"

"Hhmm.. Jja sekarang istirahatlah.. Ingat pesan Woohyun dia tidak ingin kau sakit" perintah Bibi Jung dan dituruti oleh Yunri yang berjalan masuk kekamar mengistirahat badan & pikiran lelahnya.

*** Malam hari Gyu apartement

"Gyu" panggil Woohyun yang melihat Sunggyu menatap kosong pemandangan malam hari kota Seoul.

Ya kini mereka berdua sedang duduk dibalkon apartement Gyu.

"Nddeee" jawab Sunggyu kaget dan menoleh kearah Woohyun

"Kau sedang memikirkan apa Gyu?" Tanya Woohyun khawatir

"Ani" jawab singkat Sunggyu dan kembali menatap pemandangan didepan

"Gyu... Ayolah.. Kau tidak pandai berbohong.." desak Woohyun

Mendengar ucapan Woohyun itu membuat Sunggyu mendesah pelan dan mengumpulkan keberaniannya untuk mengungkapkan pikirannya.

"Hyun.. sepertinya apa yang kita pikirkan tadi pagi benar.." ujar Sunggyu

"Pikirkan?? Tadi pagi?? Tentang apa?? " tanya Woohyun dengan menatap heran Sunggyu

"Tentang Yunri noona, aku yakin dia habis menangis"

"Menangis?? Bagaimana kau bisa yakin Gyu?? Bukannya tadi dia bilang habis mengerjakan projectnya" elak Woohyun

"Karena aku tahu penyebabnya"

"Penyebabnya?!" Membuat Woohyun semakin heran

"Hhmm.. kemarin aku tidak sengaja mendengar percakapan Eomma Nam dengan Noona, dan sepertinya itu yang jadi penyebabnya Hyun"

"Eomma dengan Noona?! aish Gyu, kau semakin membuat ku bingung.. coba kau ceritakan apa yang sebenarny terjadi Gyu"

"Baiklah Hyun.. Jadi kemarin ketika aku keapartement mu aku tidak sengaja mendengar percakapan Eomma dengan noona..."

*flashback

"Yunri-ah bagaimana? Apakah sudah ada hasilnya?"

Itulah kalimat pertama yang Sunggyu dengar ketika memasuki apartment Woohyun.

'Hhmm.. Seperti suara Eomma Nam' gumam Sunggyu

"Masih belum Eomma" jawab Yunri

'Dan ini suara noona, sepertiny serius' gumam Sunggyu yang masih setia berdiri didepan pintu, ntahlah ada perasaan ganjil dalam diri Sunggyu untuk terus masuk.

"Aish.. ini sudah lebih sebulan, masa belum ada hasil? Apa kalian berbohong?"

"Nde? Maksud Eomma apa? Apa yang berbohong?"

"Hhmm.. Bisa saja kalian berbohong telah melakukan padahal belum kan?!" Selidik Ny. Nam

"Nnddee.. Aniya!! Aku tidak berbohong" Spontan dan juga gugup Yunri membantah

"Lalu kenapa masih belum ada hasil?" Selidik Ny. Nam lagi.

Yunri yang dicecar seperti itu, sedikit kebingungan namun masih bisa mengatasinya.

"Hmm.. muung-mungkin karena aku telalu sibuk Eomma.. dan kecapaian jadi tidak berhasil" Yunri mencoba memberi alasan

"Baiklah jika memang itu yang menjadi alasan mulai sekarang project yang Eomma berikan padamu Eomma cabut, jadi kau tidak akan kecapaian lagi"

"Mwo? Maksud Eomma aku tidak berkerja lagi?"

"Hmm.. Mulai sekarang kau tidak akan melakukan apa2 hanya melayani Woohyun saja"

Yunri hanya bisa diam tidak bisa membantah sedikitpun

"Dan Eomma tunggu dalam 2 minggu ini, jika masih belum berhasil kalian akan pindah ke rumah Eomma"

"Tapi Woohyun tidak akan setuju" tolak Yunri yang memikirkan bagaimana nasib hubungan Sunggyu & Woohyun

"Tidak tapi2an, pokoknya dengarkan ucapan Eomma tadi, sekarang Eomma pulang dulu" tegas Ny. Nam tidak ingin dibantah sama sekali.

Mendengar perkataan yang tegas itu Yunri hanya pasrah menerimannya.

Dan Sunggyu yang mendengarkan secara diam2 semuanya langsung berlalu pergi sebelum Ny. Nam melihatnya.

*Flashback End

"Begitulah Hyun.. Menurutku noona menangis karena memikirkan perkataan Eommamu"

Woohyun cukup terkejut mendengar cerita Gyu tadi, karena dia tidak menyangka bahwa Eomma melakukan itu pada Yunri. Dan membuat Woohyun lagi2 merasa bersalah karena selalu menjadi beban Yunri.

"Kau benar Gyu sepertinya begitu, tapi kenapa noona tidak bercerita padaku?" Tanya Woohyun penuh sesal

"Mungkin noona tidak ingin membuatmu khawatir dan memikirkannya"

"Tapi Gyu tidak seharusnya noona menanggung ini sendirian"

"Kau benar Hyun, oleh karena itu bagaimana kalau kau membantunya"

"Membantunya? Dengan cara apa Gyu?"

"Mengabulkan keinginan Eomma" jawab Sunggyu singkat

"Gyu?! Apa maksudmu?!" Teriak Woohyun kaget

"Lakukanlah hal itu pada Noona" lagi Sunggyu memberi saran yang membuat Woohyun sedikit emosi

"Hah?!! Melakukannya dengan Noona?! Oh My God Gyu!! Tidak mungkin itu!!" Bentak Woohyun yang sudah tidak dapat mengontrol emosinya.

"Tapi Hyun cuma ini satu2nya cara membantu noona meringankan bebannya. Bukankah maksud dari pernikahan kalian adalah hal ini, untuk mendapatkan keturunan" Sunggyu mencoba memberi penjelasan dan berharap Woohyun mengerti

"Astaga Gyu!! Aku tidak mungkin melakukannya karena dia sudah ku anggap seperti kakakku sendiri. Dan juga aku mencintaimu Gyu." Ucap Woohyun yang sudah sedikit melunak

"Ya aku tahu kau tidak melakukannya karena kau mencintaiku, tapi bukan kah jika Eomma sudah mendapatkan apa yang dia inginkan akan mempermudahkan hubungan kita" lagi Sunggyu memberi alasan

"Terserahlah!!" Woohyun sudah kehabisan kata2 mendengar semua perkataan Sunggyu

Pertengkaran ini membuat mereka terdiam dan memilih menatap lurus kedepan.

"Dan Hyun, sebenarnya ada hal yang sudah lama ingin aku tanyakan padamu?" Gyu kembali berbicara memecahkan keheningan berusaha mengeluarkan semua hal yang dipikirannya.

"Hmm.. Tanyakanlah" ujar Woohyun yang sudah kembali melunak.

"Apa kau mencintai Yunri noona?"

Sontak pertanyaan Sunggyu ini berhasil membuat Woohyun kembali emosi dan menoleh ke arah Sunggyu.

"GOD!! Ini apalagi Gyu? Darimana kau bisa dapat pikiran seperti itu?"

"Dari sikapmu yang mulai berubah setelah menikah, kau lebih perhatiannya Hyun"

Ya.. Setelah menikah Woohyun memang lebih perhatian dan jangan lupakan kebiasaan baru Woohyun yang selalu mengecup kening Yunri sebelum bepergian.

"Heol Gyu!! Jadi kau sudah meragukan cinta ku??!" Bentak Woohyun

"Bukan begitu maksudku, aku tidak pernah meragukan cintamu Hyun, hanya jika memang benar kau mulai mencintainya aku rela" sanggah Sunggyu yang kini menatap Woohyun.

"Hah?! Rela?! Bahkan sampai2 kau menyuruh ku untuk tidur dengannya?! Kau mengetes ku Gyu?!" Bentak Woohyun lagi amarah sudah tergambar jelas diwajahnya

"Hyun aku tidak mengetesmu, aku mempercayaimu Hyun. Namun jika memang ini jalan terbaik lakukanlah apalagi jika kau mencintainy, bukannya lebih bagus"

"Jalan terbaik?! Gyu aku tidak tahu apa yang terjadi padamu, tapi satu hal yang perlu kau tahu, aku tidak pernah melakukannya karena aku hanya mencintaimu & selalu menghormatimu sebagai kekasihku walaupun aku harus melalaikan kewajibanku sebagai seorang suami"

Sunggyu hanya diam terpaku mendengar perkataan Woohyun tadi, menyesali semua perkataannya.

"Dan sekarang aku lebih baik pergi, aku tidak ingin masalah ini menjadi  lebih besar"

Merasa tidak mendapat respon dari Sunggyu, Woohyun langsung melesat pergi tanpa ada kata perpisahan dan ciuman yang biasa dilakukannya.

Sunggyu yang baru tersadar ketika suara pintu tertutup dan Woohyun sudah menghilang dari hadapan hanya bisa menangis.

"Hyun, mianhe.. bukan maksud ku meragukan mu Hyun, aku hanya hanya"

"Nyuutt" tiba2 nyeri menyerang di dada Sunggyu.

"Oh my god, kenapa harus disaat seperti ini" gerutu Sunggyu  ketika  merasakan nyeri didadanya, dan langsung menelepon sang adik  untuk menolongnya

"Argh!! Myunggg... ccce-cee-paat kee- apaaar-tementku.." ucap Sunggyu terbata2 sebelum kesadaran menghilang dan membiarkan Myungsoo bertanya panik sendiri.

TBC

Huah part terpanjang yang pernah dibuat..

Ini kynya efek nulisny di restoran cepat saji.. hehehe..

Dan maaf klo makin ga nyambung & ga jelas ya..

Owya kyny cerita ini mw dipercepatnya ach,  biar ide cerita lain mulai ditulis ya.. #semoganiatya

Atau malah bisa2 lama update.. Mianhe..

Btw seperti biasa terimakasih buat reader yang dah sempet baca..  ^_^

Ditunggu up vote ny ya..

-Trieriz-

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Novinwh98 #1
Chapter 6: Ini kapan dilnjutnya thor. Penasaran sama kelanjutannya.
ain112 #2
Chapter 6: Sunggyu punya sakit jantung? Lanjut thor... ku menanti2 updatenya di watpad
meimei2002 #3
Chapter 2: Thanks for updates ... I love it ^^
Next ya !! ^^
Fighting