Bencana?

Fate of Love
Please Subscribe to read the full chapter

“Brum…” Jong Kook mulai memelankan mobilnya. Parkiran Apartemennya terlihat sepi. Lepas 10 menit dari jam 11 malam. Ia mencari-cari tempat kosong.

Setelah berhasil memakirkan mobilnya, Ia turun dan berlari kecil menuju lift. Tanpa sadar senyumnya mengembang. “Aiishh..” Seketika rasa sakit kembali menjalar. Ia meringis.

Sesampainya di dalam apartemen, Jong Kook menyalakan semua lampu dan bergegas menuju kamar mandi. Tak butuh waktu lama, Jong Kook telah selesai membersihkan tubuhnya.

Aroma woody  menyebar ke seluruh ruangan ketika Jong Kook baru membuka pintu kamar mandi. Sembari berjalan menuju lemari, kedua tangannya sibuk mengeringkan rambut. Absnya terlihat begitu jelas malam ini. Baru saja kemarin Ia membenahi Absnya yang berada dalam kondisi kurang baik. Akhir-akhir ini Dia memang kurang istirahat dan tidak punya banyak waktu untuk berolahraga.

Diambilnya kaos putih bergambar Micky Mouse dan celana katun pendek. Ia segera merebahkan tubuh usai mengenakan pakaian. Ia meregangkan lehernya sedikit, efek tendangan berandal kurus tadi cukup membuat pegal rupanya.

Tiba-tiba matanya tertuju pada foto seseorang di atas nakas. Sesosok gadis dengan rambut berwarna coklat muda sebahu tersenyum cerah, menampakkan dua gigi kelincinya yang imut. Wajah bulatnya terlihat begitu serasi dengan mata indahnya. Detak jantung Jong Kook mulai berdetak kencang. Matanya mulai berkaca-kaca. Ia terseyum getir pasca melihat tanggal yang tertera di foto tersebut. ‘080912’.

“Jong Kook Oppa!” Yoon Eun Hye berlari kecil sembari meneriakkan nama Jong Kook meskipun keadaan taman telah ramai. Di tangannya terdapat sebuah keranjang makanan yang cukup besar. Hari ini, Ia ingin menghabiskan akhir pekan berdua dengan kekasihnya. Kaos kuning yang Ia kenakan seolah bersinar karena rasa bahagia dari hatinya

Jong Kook hanya tergelak pelan melihat tingkah sang gadis. Warrior girlnya ini benar-benar menggemaskan. Ya, semua orang memanggilnya demikian bukan tanpa alasan. Yoon Eun Hye adalah gadis mandiri yang selalu bisa menjaga diri sendiri dengan baik. Bahkan Ia seringkali menang adu panco dengan teman-teman lelakinya. Ia seorang yang kompetitif dan pekerja keras. Namun disisi lain, kau bisa menemukannya mengerucutkan bibir dan mengerjapkan mata, berbicara dengan aegyo, dan merajuk manja pada saat-saat tertentu.

“Chagi, kau sudah berumur 20 tahun. Apa kau lupa?” Jong Kook menyusul Eun Hye.

Yoon Eun Hye berbalik, matanya memandang Jong Kook lekat. “Tidak. Aku ingat. Memangnya kenapa?”

Jong Kook hanya mengelus rambut Eun Hye perlahan. Mata sipitnya kian menyipit seiring senyumnya yang mengembang.

“Kaja! Daerah sana masih belum banyak pengunjung. Kita disana saja.” Jong Kook meraih pergelangan tangan Yoon Eun Hye.

Yoon Eun Hye mengamati sekelilingnya. Beberapa pohon Ginko dan Pohon Maple telah berubah warna menjadi kuning dan merah. Udara terasa hangat. Langit hanya diliputi sedikit awan. Ini adalah hari yang sempurna.

Sementara itu, Jong Kook mulai menggelar tikar yang sedari tadi dibawanya. Tikar berwarna hijau emerald tersebut cukup besar bagi mereka berdua.

“Selesai! Silahkan duduk Tuan Putri.” Jong Kook meletakkan tangan kanan di dada sedang tangan kiri di belakang, Ia segera membungkuk memberi hormat ala pengawal-pengawal Eropa.

Yoon Eun Hye mengalihkan pandangannya ketika mendengar kekasihnya berbicara. Ia berjalan menuju tikar, segera melepas alas kaki dan mendaratkan badan. Jong Kook melakukan hal serupa. Mereka duduk berhadapan. Yoon Eun Hye mengeluarkan jus apel dan jus jeruk. Eun Hye menyerahkan jus jeruk pada lelaki di hadapannya dan meletakkan jus apel miliknya.

Aroma hotteok semerbak tercium. Yoon Eun Hye segera menyuapi hotteok pada Jong Kook. Hotteok merupakan makanan favorit Yoon Eun Hye dan Ia juga sering membuatnya. Setelah puas memakan beberapa lembar Hotteok, Yoon Eun Hye kembali melihat kesekitarnya. Ia menangkap bayangan putih kecil berlarian di balik barisan bunga canolla. Yoon Eun Hye berdiri.

“Mau kemana?” Tanya Jong Kook heran.

“Oppa, aku rasa ada kelinci di sekitar sana. Aku ingin memastikannya.”

Mau tak mau Kim Jong Kook juga mengikuti tindakan Yoon Eun Hye. Ia berdiri. Tiba-tiba semilir angin menghadang mereka. Beberapa helai rambut Jong Kook mulai beterbangan. Namun Ia tak sempat menyadarinya dikarenakan pemandangan indah tersaji di hadapannya. Rambut Yoon Eun Hye berkibar indah tertiup angin. Seketika Jong Kook kembali terduduk merogoh tasnya. Ia mengambil kamera dan mulai membidik.

“Chagi!”

Yoon Eun Hye menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang. Ia melihat Jong Kook dengan kamera yang telah menyala siap membidik. Yoon Eun Hye tersenyum cerah.

Tak disangsikan lagi, air mata mulai mengalir di pipi Jong Kook. Ia segera menghapus air matanya dan mengalihkan pandangan. Ia menatap langit-langit. Jauh dalam sorot matanya ada kerinduan yang mendalam.

***

“Hah, Otteokhae? Mengapa aku bisa bangun sesiang ini.” Ji Hyo segera mengenakan sepatu black pumpnya. Semakin tergesa-gesa seseorang maka semakin berantakanlah apa yang Ia kerjakan. Hal ini juga berlaku pada Ji Hyo pagi ini. Rambutnya dikat kuda asal. Ia hanya mengenakan white blouse dipadukan dengan dark grey blazer dan pencil skirt selutut. Kini, Ia punya waktu 20 menit lagi sebelum terlambat masuk kantor. Sayangnya perjalanan menggunakan subway umumnya memakan waktu 30 menit. Mau tak mau Ia harus naik taksi.

Dengan cekatan Ji Hyo mengunci apartemennya. Dan bergegas menuju lift. Sesampainya di lobi Ji Hyo segera meluncur keluar.

Please Subscribe to read the full chapter

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
pingpongkio #1
Ayeeee spartace fanfic in indonesian language
ana177 #2
Chapter 12: Pliss update :((
ana177 #3
Chapter 14: Yeey! Thank sudah di up. Ini sudah masuk konflik blm?
ana177 #4
Kemana chingu? Rindu sekali ceritanya :"
ana177 #5
Jihyo balik gih kasihan boyfie mu sakit tuh
BabyBugsy
#6
Chapter 13: jihyoo kemana nih? Ga terjadi apa apa kan sama jihyo?
Mereka berdua malu malu kucing selalu
ana177 #7
Menunggu lanjutannya chingu :(
nuhaya #8
Chapter 12: Happy ied mubarrok authornim..minal aidzin wal faidzin...di tunggu lanjutannya....semangattt...(wink)...
ana177 #9
Chapter 12: Maaf lahir batin jg authornim. Di buat pov akhirnya jd makin semangat baca hehe.. maklum lah byk yang terpikat senyumannya~
nuhaya #10
Chapter 11: Hahaha...thanks author...makin seru ceritanya...fightinggg...aku selalu nunggu kelanjutannya...keep update ya...