Oppa!

Fate of Love
Please Subscribe to read the full chapter

“Nuna, aku rasa aku tidak bisa berlama-lama disini.” Jong Ki memeluk Song Ji Hyo untuk kedua kalinya. Mereka berpelukan sebentar.

“Baiklah, menjadi seorang presdir tentu sangat sibuk bukan?” Ji Hyo tertawa ringan.

“Nuna, mari kita bertukar nomer telepon. Dan kali ini kau harus berjanji untuk memberitahuku bila mengganti nomer telepon. Aishh… Bisa-bisanya kau menghilang begitu saja. Apa kau sengaja melakukannya?” Jong Ki mengeluarkan Handphonenya.

“Omo! Siapa yang menghilang? Aku masih di Pohang. Aku tidak bisa mengabari apapun waktu itu, karena handphoneku menghilang.” Ji Hyo menggigit bibir bawahnya.

“Hilang? Siapa yang berani mencuri handphone nunaku?” Jong Ki berkacak pinggang.

Ji Hyo memukul lengan Song Jong Ki perlahan. “Ya..! Memangnya kau pikir dirimu siapa? Atlet Takewondo?” Ji Hyo mengacak-ngacak rambut Jong Ki. “Handphone itu hanya hilang begitu saja. Mungkin terjatuh.” Ji Hyo menghela nafas. “Sudahlah, kita jadi bertukar nomer telepon, tidak?”

“Dangyunhaji… Palli! Mana nomer Nuna?”

“+82010687127xx”

Bukan hanya Song Jong Ki yang mendengarkan dan menyimpan nomer telepon Ji Hyo. Jong Kook juga melakukannya secara reflek. Jong Kook heran dengan dirinya sendiri.

“Baiklah, akan menghubungimu nanti! Jal ga-yo Nuna!” Jong Ki sedikit membungkukkan badan pada Jong Kook sebelum akhirnya pergi meninggalkan ruangan.

“Jong Kook-shi mianhamida. Kau pasti merasa terganggu.” Ji Hyo mendekati Jong Kook.

“Kwenchana, Ji Hyo-shi.” Jong Kook hanya tersenyum tipis. Sebagian dirinya ingin bertanya mengenai hubungannya dengan putra presdir. Namun, Ia menahan dirinya karena tak ingin membuat Ji Hyo merasa tidak nyaman.

***

“Aaargggh… Tolong.!”

Kim Jong Kook yang sedari tadi fokus pada jalanan, kini dikejutkan oleh teriakan seorang wanita. Ia menepikan mobilnya dan mencari tahu darimana sumber teriakan tadi. Dari arah barat, ya suara itu dari arah barat. Ia turun dari mobil dan segera menuju gang sempit di dekat kedai ramen.

Dari kejauhan, Jong Kook dapat melihat dua orang lelaki berpakaian serba hitam yang berusaha menarik tas seorang wanita.

“Nyalimu besar juga rupanya!” Seorang lelaki berjambang mulai memaksa. Pandangan Jong Kook beralih pada wanita di hadapan kedua lelaki berandalan itu. Deg! Seketika jantungnya mulai berpacu lebih cepat daripada sebelumnya. Ia kenal sosok itu. Song Ji Hyo-shi. Seketika Jong Kook mempercepat larinya. Kedua orang berandal tersebut mennyadari kehadiran Jong Kook.

Lelaki berjambang tadi segera maju ke hadapan Jong Kook, sementara yang satunya mencengkram tangan Ji Hyo.

“Mau apa kau? Tidak usah ikut campur!” Berandalan berjambang melayangkan tinjunya pada Jong Kook.  Jong Kook segera menunduk melihat aksi berandal berjambang.

“Erghh.” Erangan justru datang dari berandal berjambang. Bukannya berhasil melayangkan tinju pada Jong Kook, malah sisi kiri perutnya serasa tertohok oleh batu. Padahal yang baru saja mengenai perutnya adalah tinju tangan kanan Jong Kook.

Menyadari lawannya mulai kehilangan keseimbangan, Jong Kook tidak menyia-nyiakan kesempatan. Ia segera membentuk posisi kuda-kuda dasar, lalu melangkahkan kaki kirinya, dan mendorong bahu sekeras mungkin ke arah depan. Straight Punch! Berandal berjambang sedikit terpental ke belakang sebelum akhirnya tersungkur di hadapan temannya sendiri.

Berandal yang satu lagi memiliki perawakan yang lebih kurus dibanding yang pertama. Jong Kook tidak tahu apakah berandal yang satu ini lebih susah ditaklukkan atau tidak dibanding yang sebelumnya.

Berandal kurus segera melepas cengkramannya di tangan Ji Hyo dan melepas topinya. Ia tidak berkata apapun.

Belum sempat Jong Kook mempersiapkan dirinya, lelaki tadi memutar tubuhnya dan menendang keras ke arah kepala. Jong Kook sedikit terhuyung ke belakang. Darah segar mengalir dari ujung bibirnya yang sedikit terkoyak.

Capoeira! Jong Kook sedikit terkejut. Mengingat tidak banyak orang Korea yang mengenal seni bela diri yang satu ini. Musuhnya menyeringai. Tak ingin gegabah Jong Kook mengambil beberapa langkah ke belakang. Berandal kurus tadi maju mendekati Jong Kook dan melayangkan kakinya lagi.

Jong Kook berhasil menghindari tendangan setengah putara berandal kurus itu. Namun, posisinya kali ini kurang menguntungkan, Ia memunggungi dinding.

“Bug!” Seketika berandal kurus tadi limbung. Ketika berandal kurus tadi telah jatuh, sosok Ji Hyo dapat terlihat, berdiri basah kuyup oleh keringat dengan plang nama sebuah kedai di tangannya. Kim Jong Kook tak kuasa menahan tawa. Gadis di hadapannya ini benar-benar di luar dugaan.

“Kim Jong Kook-shi? Kau tidak apa-apa? Apa tendangannya terlalu keras menghantammu?” Ji Hyo panik melihat lelaki di hadapannya hanya tertawa. Apakah tendangan berandal tadi membuatnya gegar otak?

Diletakkannya plang nama kedai kopi dan mendekati Jong Kook. Ia menyentuh bibir Jong Kook yang terluka.

Seketika tawa lenyap dari bibir itu. Jong Kook merasakan ada sengatan menjalar dari sudut kanan bibirnya hingga memenuhi seluruh wajah dan lehernya. Bukan, itu bukan rasa sakit. Semacam rasa hangat menenangkan.

Ji Hyo memindahkan tangannya ke dahi Jong Kook yang berpeluh. Diusapnya kening lelaki itu sembari merapikan rambutnya.

“Gamsahanida, Jong Kook-shi. Mari kita harus merawat lukamu.” Ji Hyo hendak membantu Jong Kook berdiri. Namun lelaki itu menolak.

“Tidak perlu repot-repot Ji Hyo-shi. Ini hanya luka kecil.” Jong Kook tersenyum. Namun, rasa sakit menghentikannya tersenyum lebih lebar lagi. “Auu.”

“Jong Kook-shi…” Ji Hyo mendekatkan wajahnya, memastikan keadaan bibir Jong Kook.

“Aku rasa, aku hanya tidak bisa tersenyum terlalu lebar.” Ia memegang sudut bibirnya yang terluka.

“Aku tidak tahu bagaimana caranya berterimakasih Jong Kook-shi. Jadi setidaknya izinkan aku merawat lukamu.”

“Baiklah. Kaja!” Jong Kook menarik lengan Ji Hyo secara tidak sadar. Bahkan Ji Hyo juga te

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
pingpongkio #1
Ayeeee spartace fanfic in indonesian language
ana177 #2
Chapter 12: Pliss update :((
ana177 #3
Chapter 14: Yeey! Thank sudah di up. Ini sudah masuk konflik blm?
ana177 #4
Kemana chingu? Rindu sekali ceritanya :"
ana177 #5
Jihyo balik gih kasihan boyfie mu sakit tuh
BabyBugsy
#6
Chapter 13: jihyoo kemana nih? Ga terjadi apa apa kan sama jihyo?
Mereka berdua malu malu kucing selalu
ana177 #7
Menunggu lanjutannya chingu :(
nuhaya #8
Chapter 12: Happy ied mubarrok authornim..minal aidzin wal faidzin...di tunggu lanjutannya....semangattt...(wink)...
ana177 #9
Chapter 12: Maaf lahir batin jg authornim. Di buat pov akhirnya jd makin semangat baca hehe.. maklum lah byk yang terpikat senyumannya~
nuhaya #10
Chapter 11: Hahaha...thanks author...makin seru ceritanya...fightinggg...aku selalu nunggu kelanjutannya...keep update ya...