Day 1 (2)

Fate of Love
Please Subscribe to read the full chapter

Sejak pertama kali mendengar pengarahan dari Kepala desa Myuk, Jong Kook berusaha keras mengingat nomor ponsel Song Ji Hyo. Ia memutar kembali memori lamanya, saat Song Jong Ki menemui Song Ji Hyo di ruang kerjanya.

“Nuna, mari kita bertukar nomer telepon. Dan kali ini kau harus berjanji untuk memberitahuku bila mengganti nomer telepon. Aishh… Bisa-bisanya kau menghilang begitu saja. Apa kau sengaja melakukannya?” Jong Ki mengeluarkan Handphonenya.

“Omo! Siapa yang menghilang? Aku masih di Pohang. Aku tidak bisa mengabari apapun waktu itu, karena handphoneku menghilang.” Ji Hyo menggigit bibir bawahnya.

“Hilang? Siapa yang berani mencuri handphone nunaku?” Jong Ki berkacak pinggang.

Ji Hyo memukul lengan Song Jong Ki perlahan. “Ya..! Memangnya kau pikir dirimu siapa? Atlet Takewondo?” Ji Hyo mengacak-ngacak rambut Jong Ki. “Handphone itu hanya hilang begitu saja. Mungkin terjatuh.” Ji Hyo menghela nafas. “Sudahlah, kita jadi bertukar nomer telepon, tidak?”

“Dangyunhaji… Palli! Mana nomer Nuna?”

“+82010687127x_”

“Berapa angka terakhirnya?” Jong Kook bergumam. Ia kembali menoleh ke arah Ji Hyo. Hanya dengan melihat Song Ji Hyo, keyakinannya pun membuncah.

Senyum Kim Jong Kook yang tiba-tiba muncul sempat membuat Ji Hyo blank. ‘jadi inilah penyebabnya mengapa banyak wanita jatuh hati padanya.’ Ji Hyo menggelengkan kepalanya cukup keras. ‘aish… lupakan Song Ji Hyo lupakan!’

Ji Hyo kembali memperhatikan jalannya festival.

***

Seoul, South Korea

“Apa dia sudah bisa dihubungi?” Seorang wanita muda baru saja keluar dari dalam ruangan. Yang Ia dapat hanya gelengan lemah.

“Sebenarnya dia pergi kemana?” Wanita itu kembali bertanya. Lagi, lelaki di hadapannya hanya menggeleng.

***

Song Ji Hyo P.O.V

Meski cuaca sedang bersahabat, bukan berarti air danau tak terasa dingin kan? Mungkin jika ku katakan rasanya seperti menusuk hingga ke dalam tulang akan sedikit berlebihan. Namun  bayangkan saja jika kau harus menyelam untuk waktu yang lama di akhir musim semi.

Sesekali Ia muncul ke permukaan hanya untuk beberapa detik. Sebelum kembali menghilang menyelam menelusuri dasar danau.

Apa dia boleh menyerah sekarang saja? Toh, pada akhirnya kami pun akan kalah.

Aku hanya bisa menatapnya dari kejauhan. Berjuang seorang diri.

Author P.O.V

45 menit berlalu. Namun Kim Jong Kook belum menemukan buah melon yang Ia cari. Kedalaman danau berkisar antara 4 – 5 meter. Ia tentu tak bisa berdiam diri di dasar dalam waktu yang lama. Belum lagi banyaknya buah melon yang berserakan di tempat yang berjauhan, membuatnya kerepotan untuk berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Memastikan satu demi satu.

“Byuuur…” Air kembali memancar. Ujung kepala Kim Jong Kook baru saja muncul ke permukaan. Rambut coklat keemasannya berkilau terpapar sinar matahari sore. Hanya sekejap sebelum akhirnya Ia kembali menyelam.

Tiga puluh detik… Satu menit… dua menit… Kim Jong Kook tak kunjung kembali ke permukaan. Kecemasan dengan kentara terlukis di wajah  Song Ji Hyo. Tangannya mengepal dengan erat seiring dengan suhu badannya yang menurun. Ia begitu khawatir.

Lee Kwang Soo merangkul bahu Song Ji Hyo. Berusaha menenangkan nunanya. Meski Ia juga sama gelisahnya dengan Song Ji Hyo.

Dua setengah menit… tiga menit…

“Mengapa dia lama sekali?” Haha bertanya cemas.

“Dia pasti baik-baik saja.” Perkataan Yoo Jae Suk sebenarnya lebih kepada dirinya sendiri. Ia tahu Kim Jong Kook memang bukan pria biasa, namun seharusnya Ia tak selama ini berada dalam air.

Tak sanggup lagi menghitung detik demi detik yang penuh kegundahan, Yoo Jae Suk bangkit dari duduknya. Ia harus melakukan sesuatu, setidaknya.

Baru saja satu kakinya hendak melangkah, “Byuuurr…” Kim Jong Kook muncul ke permukaan. Keempat rekannya pun tersenyum lega. Terlebih-lebih melihat buah melon yang diacungkan Kim Jong Kook. Dia mulai berjalan menuju tepi danau.

Meski keempat rekannya masih diambang keraguan, apakah Kim Jong Kook membawa buah melon dengan nomor HP yang benar atau tidak. Setidaknya, Kim Jong Kook baik-baik saja.

Seiring dengan merapatnya Kim Jong Kook ke tepi danau,  perasaan kesal dalam hati Ji Hyo mulai merambat naik. ‘bisa-bisanya Dia hanya memakai kaos putih tipis itu!’

Abs Kim Jong Kook semakin jelas tergambar di balik bajunya yang basah. Mata Ji Hyo dan Jong Kook bertemu. Senyum mengembang di wajah Jong Kook.

“Dia tersenyum.”

“Benar, lihatlah senyumnya.”

“Andai aku bisa melihatnya setiap hari sepanjang hidupku.”

Beberapa  gadis yang berdiri tak jauh dari Ji Hyo saling berbisik. Niat Ji Hyo untuk membalas senyum Jong Kook pun sirna. Ia hanya menelan ludah dengan dongkol.

‘Senyum macam apa yang sedang ingin Dia perlihatkan? Apa Dia berusaha merayu gadis-gadis polos? Jeongmal!’

“Nuna, apa Hyung akan berhasil?” Kwang Soo menyikut lengan Ji Hyo.

“Hah?” Song Ji Hyo belum kembali dari dunia kecemburuannya. Lagi-lagi, blank.

‘Astaga, beruntunglah kau dianugerahi wajah cantik, jika tidak pasti akan sangat menjengkelkan berbicara padamu.’

“Ya! Mengapa kau menatapku dengan aneh? Apa yang Kau pikirkan? Jangan pernah berkata sembarangan mengenai diriku meski hanya dalam pikiranmu” Ji Hyo menyentil dahi Kwang Soo.

‘Apa Dia  bisa membaca pikiran? Celaka.’

“Haih, Nuna. Kau selalu saja berburuk sangka padaku.” Kwang Soo mengusap dahinya perlahan.

“Baiklah, kita akan memeriksa buah melon yang dibawa Kim Jong Kook ssi.” Suara Kepala Desa Myuk terdengar jelas hingga ke tempat Ji Hyo. Tanpa aba-aba semua orang tak terkecuali KwangMong bersaudara pun mendekat ea rah  Kepala Desa Myuk.

“Saat ini aku telah memegang kertas yang berisi nomer handphone Ji Hyo ssi. Kita akan mengetahui apakah Kim Jong Kook ssi telah berhasil atau tidak.”

Buah melon yang basah, kini berada di tangan seorang pemuda. Pemuda tersebut mengangkat melon agak ke atas sehingga orang-orang di sekelilingny

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
pingpongkio #1
Ayeeee spartace fanfic in indonesian language
ana177 #2
Chapter 12: Pliss update :((
ana177 #3
Chapter 14: Yeey! Thank sudah di up. Ini sudah masuk konflik blm?
ana177 #4
Kemana chingu? Rindu sekali ceritanya :"
ana177 #5
Jihyo balik gih kasihan boyfie mu sakit tuh
BabyBugsy
#6
Chapter 13: jihyoo kemana nih? Ga terjadi apa apa kan sama jihyo?
Mereka berdua malu malu kucing selalu
ana177 #7
Menunggu lanjutannya chingu :(
nuhaya #8
Chapter 12: Happy ied mubarrok authornim..minal aidzin wal faidzin...di tunggu lanjutannya....semangattt...(wink)...
ana177 #9
Chapter 12: Maaf lahir batin jg authornim. Di buat pov akhirnya jd makin semangat baca hehe.. maklum lah byk yang terpikat senyumannya~
nuhaya #10
Chapter 11: Hahaha...thanks author...makin seru ceritanya...fightinggg...aku selalu nunggu kelanjutannya...keep update ya...