Diculik!!

Wild Rose
WILD ROSE




Cast:
Do Kyungsoo!main
All Member Exo
Min Dae Shin/Shinji (OC)
Park Hee Rin/Rin (OC)
Yang lain menyusul

Disclaimer: I didn't own anything but the story and OC is mine!










• ~Lyla Angelica's present~ •







Warning! BoyxBoy!







Dont like dont read!







I WARNED YOU









Tao berjalan santai melewati trotoar sambil memainkan ponselnya. Dia masih berusaha menghubungi seseorang, tetapi sudah berkali-kali dia mencoba tetap saja tidak aktif.

"Aargghh! Kau kemana sih Kyung?!" Tao mengacak rambutnya frustasi, kemudian dia menyerah. Dia memasukkan kembali ponselnya ke saku celana. Kyungsoo tidak masuk hari ini, saat dia menanyakannya kepada Shinji dia juga tidak tahu menahu tentang Kyungsoo. Nomornya tidak aktif sejak semalam.

BRUK

Tao merasa ada seseorang yang menabrak punggungnya. Tao menoleh ke belakang, seorang gadis berbadan kecil jatuh terduduk. Dia meringis memegangi hidungnya.

"Kau tidak apa-apa noona?" Tao membantu gadis itu berdiri.

"Aku baik-baik saja, terima kasih. Bisa kau beritahu dimana kantor polisi? Adikku diculik!" Gadis itu terlihat sangat khawatir, terlihat jelas dari ekspresi wajahnya. Pakaiannya juga kusut, Tao yakin kalau gadis ini berlari kesana kemari mencari kantor polisi.

"Tentu noona, ayo ikut denganku." Tao menarik tangan gadis itu untuk mengikutinya. Beruntung kantor polisi tidak terlalu jauh dari sini.
.

.

.

.

.

.

*bayangin latar mv danger-bts*

Gelap, kepalanya pusing. Aroma besi dan debu tercium di indra penciumannya. Kyungsoo mencoba membuka matanya, tetapi hanya gelap yang dia lihat. Kyungsoo mencoba menggerakkan tangannya, tapi tangannya seperti ditahan sesuatu.

"Hmmmpppfftt!" Kyungsoo panik begitu menyadari bahwa dirinya diikat di kursi, tangannya diikat di belakang tubuhnya. Mata dan mulutnya ditutup. Kyungsoo mencoba berontak, tapi ikatan di tangannya sangat kuat, membuat tangannya terasa perih.

"Dia sudah bangun."

"Ternyata dia lama juga tidurnya."

"Sepertinya dia kesakitan. Apa kita terlalu kuat mengikatnya?"

Kyungsoo semakin takut, dia bisa mendengar suara langkah kaki yang mendekat ke arahnya.

"Hai manis, apa kau takut?" Seseorang mengelus rahangnya. Kyungsoo dengan cepat menggelengkan kepalanya. Dia tak sudi disentuh oleh tangan kotor dari orang yang menculiknya.

"CIH! Sialan!"

PLAK

Si penculik yang tidak senang dengan reaksi Kyungsoo langsung menampar pipinya. Kyungsoo bisa merasakan karat dimulutnya. Rasanya sangat perih, tapi dia berusaha tidak menunjukkannya.

"Kau sudah merekamnya Kookie?" Pria itu menoleh pada temannya yang sedang sibuk dengan ponselnya.

"Sudah, tinggal dikirim saja." Jawab temannya singkat. Begitu pesan terkirim, Jongkook tersenyum sinis. "Kita lihat reaksi mereka jika melihat si manis ini terluka."

Pria berambut mohawk yang tadi menampar Kyungsoo tersenyum mendengarnya. Dia menatap Kyungsoo yang hanya duduk pasrah. "Tidak ada ruginya kita dibayar untuk menculiknya. Sepertinya ini akan menyenangkan. Aku tidak terima diperlakukan seperti itu."

"Tapi hyung, mereka cukup kuat, bagaimana kalau kita kalah?" Pemuda bertubuh kecil yang duduk diatas meja bertanya.

"Kita bisa memanfaatkannya." Seorang lagi berambut merah yang bersandar di dinding berkata sambil menatap lurus pada Kyungsoo. Kyungsoo yang mendengar percakapan mereka hanya bisa diam, dia takut jika dia membuat mereka marah nyawanya bisa terancam. Kyungsoo berusaha keras mencari pangkal dari masalah ini. Tapi hal itu malah membuat kepalanya semakin pusing.

"Kalian merasa tidak? Orang yang menyuruh kita menculik anak ini sangat aneh." Seorang pemuda yang sedari tadi hanya diam sambil duduk diatas meja berucap. Lima temannya menoleh padanya.

"Maksudmu apa V?" Tanya Jongkook yang berada di dekatnya.

"Dia menyuruh kita agar tidak membuat anak ini terluka, tapi kita bahkan boleh membunuh genk itu." Ucapan V membuat mereka terdiam. Tapi kemudian RapMon mengangkat bahunya.

"Entahlah, mungkin orang itu memiliki dendam pada genk itu."

'Tapi aku merasa aneh....' Batin V, dia memiliki firasat yang kuat. Dia yakin sekali bahwa pria yang membayar mereka bukanlah orang biasa.

'Dan lagi, aku sepertinya pernah melihat orang itu, tapi dimana?'

.

.

.

.

.

.

Di markas Wolf ramai seperti biasanya, Luhan dan Baekhyun bertanding dart. Mereka berlomba untuk melemparkan dart sebanyak-banyaknya ke arah boneka voodo buatan Chen dan Baekhyun. Chen sedang bereksperimen dengan senjata api yang diberikan oleh Kris. Kris sedang sibuk di depan laptopnya. Xiumin seperti biasa makan cemilan sambil sesekali menyoraki Luhan dan Baekhyun.

Kai yang sedang duduk di sofa mengerutkan keningnya, tangannya sibuk memencet tombol di ponsel. "Kenapa tidak aktif?" Gumamnya pelan, Sehun yang duduk disebelahnya mendengar gumaman Kai.

"Apanya yang tidak aktif Kai?" Tanya Sehun penasaran. Kai hanya menoleh sekilas.

"Nomor Kyungsoo... Sejak semalam nomornya tidak aktif, tidak biasanya dia menonaktifkan ponselnya." Kai kembali memencet tombol 'panggil' tapi yang terdengar adalah suara operator.

"Coba lagi." Suruh Sehun, dia agak khawatir juga jika menyangkut malaikat manisnya.

"Aku sudah mencobanya berkali-kali Hun."

BRAK!

Sontak semua orang kaget dengan suara debuman keras, mereka menoleh ke sumber suara. Kris melotot kearah laptopnya, tangannya terkepal kuat diatas meja.

"Kau kenapa Kris?" Xiumin yang paling dekat dengannya mendekati Kris, melihat isi laptop yang membuat Kris memukul meja. Seketika matanya melotot.

"Astaga! Kyungsoo!!" Mendengar teriakan Xiumin mereka dengan cepat mengerubungi Kris, ekspresi mereka tidak jauh beda dengan Kris dan Xiumin.

Kris menerima email dari anonymous, berisi sebuah video yang menunjukkan Kyungsoo terikat di kursi, didalam sebuah ruangan yang terdapat meja dan kursi juga kotak kardus, dan seseorang yang mendekatinya. Hal selanjutnya membuat mereka menahan diri agar tidak membanting laptop Kris, seorang pemuda berambut mohawk mengelus wajah Kyungsoo, kemudian menamparnya. Video meng-close up wajah Kyungsoo yang kesakitan dengan pipi yang merah bekas tamparan. Kemudian video itu mati, meninggalkan tujuh orang pemuda yang menahan emosinya. Tak lama ada sebuah email yang masuk.

'Come if you want him alive.'

-boys scout-

Mereka semua langsung berlari begitu mengetahui pengirimnya. Luhan berlari kencang menuju lantai satu, rahangnya dia katupkan rapat-rapat menahan emosinya. "Awas kau Namjoon brengsek..." Desisnya berbahaya.

Kai yang berada dibelakang menelepon seseorang sambil terus berlari.

"Halo."

'Halo, Kai, Kyungsoo diculik!'

"Aku tahu itu Tao, sekarang kami berusaha menyelamatkannya."

'Kau tahu siapa penculiknya?'

"Iya, dan aku ingin minta tolong padamu."

"Kai! Cepatlah!" Baekhyun berteriak kepada Kai yang berada dibelakangnya. Baekhyun terlihat yang paling panik, dia mengenal baik boys scout terutama pemuda yang menampar Kyungsoo.

"Iya hyung! Tao, kau masih disana?" Kai mempercepat larinya.

'Iya, apa yang harus aku lakukan untukmu?'

.

.

.

.

.

.

Tao mengerutkan keningnya mendengar permintaan Kai. "Kau yakin Kai? Kau bisa mencelakai dirimu sendiri."

'Tidak masalah, lakukan saja, bye.'

Tut tut tut

Tao menghela napas, permintaan Kai bisa membahayakan dirinya, tapi ada benarnya juga. Tao memperhatikan hyungnya, Suho masih berusaha menenangkan gadis yang bernama Rin, yang ternyata adalah sepupu Kyungsoo.

"Hiks, tolong temukan adikku, hiks aku khawatir dia terluka, hiks."

"Iya noona, noona tenanglah dulu, kami sedang berusaha melacak keberadaan Kyungsoo."

"Kyungsoo-ie hiks, aku menyesal menyuruhnya keluar malam hiks, itu."

Taeyeon yang melihatnya tidak tega juga, meskipun dia baru sekali bertemu Kyungsoo tapi dia merasa Kyungsoo adalah anak yang baik. Banyak orang yang sayang padanya, tapi pasti ada orang yang membencinya. Akhirnya Taeyeon membawa Rin menjauh dari keramaian untuk menenangkan dirinya. Suho menghela napas lega, setidaknya dia sekarang bisa fokus untuk mencari Kyungsoo.

"Joonmyeon-shi."

Suho menoleh, "Ketua Choi." Siwon berjalan ke arahnya.

"Anak buahku kecolongan, mereka tidak menyadari kalau Kyungsoo keluar sangat larut."

"Apa ini ada hubungannya dengan 'Dia' ?"

"Entahlah, mungkin saja."

"Hyung." Suho dan Siwon menoleh kepada Tao yang berdiri disana. Suho hampir melupakan adiknya itu.

"Ada apa?" Tanya Suho.

"Aku tahu dimana Kyungsoo." Ucap Tao datar, Suho dan Siwon sontak membulatkan matanya.

"Benarkah?!" Tanya mereka bersamaan. Tao tersenyum.

"Ya, tapi aku ada permintaan pada kalian."

.

.

.

.

.

.

.

.

Kyungsoo menghela napas, dia memperhatikan sekelilingnya. Hanya terdapat dirinya yang tangannya terikat dibelakang tubuhnya juga kakinya yang terikat, dan sebuah cermin besar disalah satu dindingnya. Cermin itu sangat besar, memenuhi setengah dinding. Dia bisa melihat dirinya yang sedang duduk dengan tangan terikat.

Kriieet...

Kyungsoo menoleh ke arah pintu yang terbuka. Namjoon masuk ke dalam ruangan dengan semangkuk bubur di tangannya. Kyungsoo mulai waspada, takut pemuda tampan di hadapannya melakukan sesuatu yang buruk.

"Makanlah, kau belum makan sejak pagi." Namjoon meletakkan mangkuk berisi bubur dihadapan Kyungsoo. Kyungsoo hanya menatap bubur yang masih mengeluarkan uap. Membiarkan Namjoon melepaskan ikatan tangannya, memindahkan ikatan itu kedepan tubuhnya. Namjoon berdiri menatap Kyungsoo, menunggu Kyungsoo untuk memakan buburnya. Tapi Kyungsoo diam saja.

Kesal, Namjoon mengambil sesendok bubur dan mencengkeram rahang Kyungsoo, membukanya secara paksa dan menjejalkan bubur yang masih agak panas ke dalam mulut Kyungsoo.

"Telan." Ujar Namjoon dingin. Airmata sudah menumpuk di pelupuk mata Kyungsoo, lidahnya perih merasakan bubur yang masih panas dan rahangnya yang sakit karena di cengkeram sngat kuat. Dengan perlahan Kyungsoo menelan bubur itu. Diliriknya Namjoon, dia tersenyum, tidak seperti tadi. Namjoon menyodorkan gelas berisi air yang langsung diminum oleh Kyungsoo.

"Bagus, sekarang habiskan makananmu." Namjoon mengelus kepalanya dan beranjak keluar dari ruangan. Kyungsoo menatap pintu yang tertutup, dia merasa aneh dengan sikap Namjoon.

"Dia aneh sekali, terkadang baik, tapi terkadang langsung berubah jahat, jangan-jangan..." Kyungsoo langsung memakan bubur dengan cepat begitu menyadari sesuatu.

Dia tidak ingin mendapat masalah dengan pemuda Psycho.

.

.

.

.

.

.

CKIT

Sebuah mobil mewah berwarna merah berhenti didepan disebuah jalanan sempit, diikuti oleh mobil kuning. Hampir sama seperti markas Wolf, markas boys scout terletak dipinggir kota diantara gedung-gedung besar. Tempatnya terpencil dan hanya bisa dicapai dengan berjalan kaki, karena terletak di jalan sempit.

Tanpa mereka sadari, ada seseorang yang memperhatikan dua buah mobil yang berhenti itu. Kemudian bibirnya tersenyum sinis. "Plan two, success..." Bisiknya pelan.

Kris, Luhan dan Kai keluar dari mobil merah, Baekhyun, Xiumin, Chen dan Sehun keluar dari mobil kuning. Mereka berlari masuk kedalam gedung dengan Luhan yang memimpin. Luhan membuka pintu, dia akan berlari menaiki tangga sebelum sebuah balok kayu melayang ke arahnya.

BRAK

"Akkhh..." Luhan meringis kesakitan, dia menahan balok itu dengan kedua tangannya. Alhasil tangannya lecet dan berdarah.

"Luhan, kau tidak apa-apa?" Xiumin menghampiri Luhan yang kesakitan.

"Yaahh, sayang sekali tidak kena kepalanya." Mereka mendongak ke atas, seorang pemuda yang cukup manis duduk bersila di tangga paling atas. Wajahnya yang seperti polos tanpa dosa membuat Luhan ingin menghantamkan wajah itu ke tembok.

"Cih! Anak sialan! Turun kau! Lawan aku!" Luhan berteriak marah.

"Baiklah, aku akan menemanimu bermain." Pemuda itu turun dan berdiri dihadapan Luhan.

"Kalian pergilah, aku akan melawannya. Dia harus membayar untuk tanganku yang terluka." Luhan berdiri, dari kilatan matanya menunjukkan bahwa dia sangat marah. Kris mengangguk, dia mengisyaratkan yang lain untuk naik ke lantai atas. Meninggalkan Luhan dengan pemuda itu.

"Well, salam kenal, aku anggota baru, namaku Jongkook." Jongkook mengarahkan tinjunya ke wajah Luhan. Luhan dengan sigap mengelak, dia balas meninju wajah Jongkook, tapi bisa ditangkis olehnya. Luhan tidak menyerah, dia mengarahkan kakinya ke perut Jongkook, kemudian menendangnya kuat-kuat. Jongkook mundur beberapa langkah sambil memegang perutnya yang nyeri.

"Itu salam perkenalan dariku, aku Luhan." Luhan menyeringai melihat Jongkook yang kesakitan. Jongkook melirik Luhan, kemudian menyeringai. Dia kembali berdiri tegak sambil mengambil sikap waspada.

"Ini akan menyenangkan."

Di lantai atas, terdapat banyak pintu. Mereka mencoba membuka pintu satu-persatu. Tapi mereka tidak menemukan keberadaan Kyungsoo.

"Kyungsoo tidak ada di ruangan ini." Kata Baekhyun yang membuka sebuah pintu.

"Ini pintu terakhir, jika dia tidak ada disini berarti dia berada di lantai tiga atau empat." Ucap Chen, tangannya menggenggam kenop pintu. Begitu pintu dibuka, sebuah kepalan tangan menyambutnya.

BUAK

"Chen!" Teriak Baekhyun begitu melihat Chen terjatuh di lantai. Dia memegangi hidungnya yang berdarah.

"Kena telak." Seorang pemuda berbadan kecil muncul dari dalam ruangan. Dia memandang rendah pada Chen. "Lama tidak bertemu Jongdae."

"Sialan kau Park Jimin!" Chen dengan cepat berdiri dan meninju ulu hati Jimin, Jimin sedikit terbatuk karena pukulan Chen. "Pergilah! Cari Kyungsoo, aku akan menyelesaikan si bedebah sialan ini." Chen kembali menyerang Jimin, mereka terlibat adu fisik yang cukup sengit.

Anggota yang lain segera pergi ke lantai tiga untuk mencari Kyungsoo. Tapi begitu sampai di atas, mereka sudah dihadang oleh dua orang pemuda. Kris mengenal salah satu diantara mereka. Dia maju kedepan, "Seokjin..." Desisnya.

Jin tersenyum miring, "Halo teman lama. Merindukanku?"

"Dalam mimpimu. Kalian cari Kyungsoo." Ucap Kris dingin. Xiumin maju dan menepuk pundak Kris.

"Aku akan membantumu, dua lawan satu tidak adil." Kris tersenyum, dia memiliki teman yang baik.

"Kalian terlalu banyak bicara!" J-hope yang merasa bosan langsung berlari menerjang Xiumin. Xiumin dengan sigap menahan serangan J-hope, mereka saling memukul, berusaha menjatuhkan lawannya. Kris juga bertarung dengan Jin, mereka saling membanting tubuh lawannya ke dinding. Baekhyun, Kai dan Sehun berlari cepat menaiki lantai empat. Mereka membuka pintu satu-persatu, mencari keberadaan Kyungsoo.

SYUT

"Awas hyung!!"

PRAK

Sehun menarik Baekhyun yang sedang lengah, sebuah kayu yang runcing dibagian ujungnya meluncur ke arah Baekhyun. Jika Sehun terlambat sedikit saja bisa dipastikan bahwa kayu itu sudah menancap di kepala Baekhyun.

"Itu nyaris saja..." Baekhyun menetralkan deru nafasnya, dia belum siap jika harus mati sekarang. Sehun menoleh ke ujung koridor, seorang pemuda berambut caramel menyeringai ke arahnya.

"Kau mau membunuhku hah?" Teriak Baekhyun pada V.

"Memang." Ucap V enteng.

"Kau-" Baekhyun mengepalkan tangannya, dia bisa saja menghajar V jika Sehun tidak menahannya.

"Dimana Kyungsoo?" Tanya Sehun. V tersenyum mendengarnya.

"Entahlah, dia sedang bersama ketua kami."

"Apa?!" Baekhyun membulatkan matanya. Kyungsoo bersama Namjoon? Pemuda psycho itu? Itu gawat!

"Hyung, Kai, cepat cari Kyungsoo. Aku yakin dia ada di dekat sini." Sehun menatap Baekhyun dan Kai, menyuruh mereka untuk segera pergi. Baekhyun dan Kai mengangguk, mereka kemudian kembali berlari.

"Hei, ternyata yang bernama Kyungsoo itu manis juga ya, dan hot." V menyeringai kepada Sehun.

"Brengsek!" Sehun yang emosi langsung menerjang V, dia mengarahkan tinjuan mautnya ke arah V. Membuat V kewalahan menghadapinya. Sehun berhasil memukul mundur V, dia menyeringai puas melihat V. V balas tersenyum pada Sehun.

"Hehehe, jangan senang dulu bocah."

Baekhyun dan Kai berlari sambil membuka pintu, mereka berharap dapat menemukan Kyungsoo.

"Kyungsoo... Kau dimana... Beri petunjuk pada kami..." Gumam Kai. Dia khawatir dengan keadaan Kyungsoo.

PRANG

Baekhyun dan Kai menoleh ke pintu yang terletak di ujung. Mereka segera berlari mendekati pintu itu.

BRAK

"KYUNGSOO!!" Baekhyun berteriak senang begitu melihat Kyungsoo, dia duduk di lantai, didekatnya terdapat sebuah mangkuk yang pecah. Kyungsoo mengeliatkan tubuhnya berusaha melepaskan diri.

"Hmmph, hmmph." Kyungsoo mencoba mengatakan sesuatu, tetapi mulutnya ditutup dengan kain. Baekhyun mendekati Kyungsoo, dia melepaskan ikatan yang menutup mulut Kyungsoo.

"Di belakang kalian!" Kyungsoo berseru kepada Baekhyun begitu kain yang membungkam mulutnya terlepas. Baekhyun mengerutkan keningnya bingung.

"Ap-"

"AAAKKHH!!"

Ucapan Baekhyun terpotong karena mendengar suara kesakitan Kai. Dia tergeletak di lantai kotor sambil memegang kepalanya yang berdarah, dihadapannya Namjoon berdiri sambil memegang balok kayu. Namjoon menatap Baekhyun sebentar, kemudian dia berlari menerjang Baekhyun sambil mengayunkan balok kayu di tangannya.

PRAK

"Ukkh!" Baekhyun sekuat tenaga menahan sakit di tangannya yang menahan kayu, Namjoon menekan balok kayu itu dengan kuat hingga membuat tangan Baekhyun terluka akibat tergores.

"Baekhyun!" Kyungsoo berteriak khawatir, dia ingin menolong mereka, tapi tangannya masih terikat kuat.

Kai yang melihat Baekhyun dalam keadaan terdesak Kai berusaha menolongnya. Dia memukul tengkuk Namjoon hingga membuatnya terguling.

"Cih! Pengganggu!" Namjoon berdecih kesal, dia mengambil balok kayu yang terlepas dari genggamannya dan kembali memukulkannya ke kepala Kai. Kai pingsan seketika karena mendapat dua pukulan di kepala.

"KAI!!" Kyungsoo berteriak histeris, dia menangis menyaksikan Kai yang terkapar. Dia berusaha keras melepaskan diri, tapi malah membuat tangannya menjadi perih. Dia menangis semakin keras saat Namjoon dan Baekhyun berkelahi.

.

.

.

.

.

.

Di sisi lain, Luhan sudah terengah-engah. Dia mengalami luka yang cukup parah, Jongkook juga tidak beda jauh dengannya.

"Uukhh..." Luhan memegangi bahu kanannya yang terluka parah. Jongkook berhasil melukai bahunya dengan kayu saat dia lengah. Sendinya terasa bergeser. Jongkook yang menyadari hal itu menyeringai.

"Kau sudah mencapai batas ya Lu?"

"Berisik!" Luhan kembali menyerang Jongkook, mengabaikan rasa sakit di bahunya.

Keadaan Chen saat ini terdesak, Jimin mencengkeram lehernya. Membuat Chen kesulitan bernafas. Chen menggenggam tangan Jimin yang mencekiknya dengan tangannya yang berdarah. Darah mengalir deras dari kepalanya yang terluka.

"Menyerah Jongdae?" Tanya Jimin, dia tersenyum melihat Chen yang kesakitan.

Chen yang tidak terima di rendahkan seperti itu menendang alat vital Jimin. Jimin berteriak kesakitan dan melepaskan tangannya, dia memegangi benda pusakanya yang sakit karena tendangan Chen. Chen berdiri dengan nafas tersengal-sengal, dia tersenyum pada Jimin.

"Jangan harap aku akan menyerah semudah itu." Chen kembali menyerang Jimin, mereka kembali bertarung dengan sengit.

Kris dan Xiumin juga terluka parah, mereka saling memunggungi, memasang sikap waspada terhadap Jin dan J-hope yang juga sama terlukanya. Mereka kelelahan, tapi mereka tidak akan menyerah.

"Kau lelah?" Tanya Kris pada Xiumin.

"Pasti."

"Menyerah?"

"Tidak akan!" Xiumin maju menyerang J-hope, Kris tersenyum melihat semangat Xiumin. Dia kembali menyerang Jin.

Sehun memegang kakinya yang tergores, darah merembes dari celana kain yang digunakannya. V melukainya dengan kayu-kayu runcing yang dia dapatkan entah darimana. V mendapat lebam di sekujur tubuhnya. Nafas mereka terengah-engah, mereka bertarung cukup lama. Tapi tak ada satupun dari mereka yang roboh.

"Sampai kapan ini akan berlanjut? Ini sangat melelahkan." Sehun kembali berdiri, dia menahan rasa sakit di kakinya yang terus mengeluarkan darah.

V tersenyum, "Sampai kau mati."

"Teruslah berkhayal!" Sehun dan V kembali bertarung.

.

.

.

.

.

.

"Hiks, hentikan!" Kyungsoo berteriak lemah, tangannya berdarah karena mencoba melepaskan ikatan tangannya. Dia menangis sambil meremas pakaiannya sendiri. Dia memperhatikan Kai yang pingsan di sebelahnya. Dia kembali menatap Namjoon dan Baekhyun yang berkelahi.

Baekhyun memukul rahang Namjoon, membuatnya mundur beberapa langkah. Tapi kemudian Namjoon mencengkeram kerah baju Baekhyun.

"Kau hebat juga Baek..." Namjoon mengusap darah yang mengalir dari sudut bibirnya.

Baekhyun menyeringai, "Lebih baik kau kembali ke rumah sakit jiwa Namjoon."

Mata Namjoon menggelap, tanpa perasaan dia melempar tubuh Baekhyun ke arah cermin besar.

PRANG

Pecahan kaca menyebar kemana-mana, tubuh Baekhyun jatuh begitu saja ke lantai dengan beberapa pecahan kaca yang menancap di punggungnya. Baekhyun sudah tidak sadarkan diri. Namjoon tersenyum puas, dia mendekati tubuh Baekhyun dengan langkah pelan, mengingat kakinya sakit akibat tendangan Baekhyun.

"Andwe!! Baekhyun!! Hentikan Namjoon!! Hentikan!!" Kyungsoo semakin histeris, Kyungsoo mencoba mencari sesuatu untuk menolong Baekhyun. Kyungsoo melihat pecahan kaca di dekatnya. Tiba-tiba sebuah ide melintas di benaknya.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

TBC/DELETE?


Haai ^o^
Lama gak nongol nih, soalnya lagi sibuk banget.

Gimana? Gimana? Bagus? Atau makin aneh?

Masih adakah yang menanti fanfic gaje milikku ini? #mojok bareng kecoa

Review please.... ^^
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
OWLove #1
Chapter 15: duhh.
lanjut lanjut thor.
seru deh
penasaran akuu TT
ini harus dilanjut author nim tercinta (eaaaakkk) :D
namjoon mau ngapain tuuh hayoooo,.... duh, author jago bikin penasaran hikseuuu TT

buruan updet ya thoorr. jebaall (buing buing ) #SeketikaAuthornyaMuntah

keep writing thor.
semangat yaaa, mumpung liburan jangan banyak males XD
lopyuu thoor #AuthorNggakLopSamaKamuWekk
:*:*:*
LylaAngelica
#2
Tenang, Ada abang2 ganteng yang jagain baby Soo kok ^3^
DOut29 #3
Baru sempat baca, akhirna ngebut XD
Beuh, akhirnya Krisoo muncul! ♥
duh duh jd penasaran, siapa sih yg ngincar ksoo itu >_<
DOut29 #4
Chapter 3: Ini kira2 main pairnya apa ya? Semoga aja kalo ga Krisoo, Kaisoo atau Hunsoo #plak XD
Krisoo momennya dibanyakin donk :D
*nasib Krisoo shipper minim hiburan*XD
Chansoo sama Laysoo blm ketemu nih? aduh makin penasaraaan >_<
Kira2 siapa ya yg bunuh ortunya Babysoo? :/
update ASAP juseyooooo
DOut29 #5
Chapter 2: sebenarnya saya udah baca di ffnet, tp susah ngereview kaga masuk2 -_-
saya review disini aj ya :D
Penasaran sama yg bunuh ortunya ksoo, sadis bener, kasian soo nya jd trauma gitu π_π
Ah, KaiTaoBaek udah muncul, nunggu KriSoo sama HunSoo momen ini XD
itu Baek main bawa kabur anak org aja coba :v
update juseyooo
MilkyPocky #6
Chapter 1: Lanjutkan~
DOut29 #7
menarik! jarang2 ada ff Kyungsooxeveryone bahasa indo di AFF XD
ditunggu lanjutannya authornim :D