A Kiss from A Stranger 3

A Kiss from A Stranger

Soonyoung menekan tombol intercome dengan kesal. Berkali-kali dia sudah menekannya, tapi tak ada respon dari sang pemilik rumah, bahkan, dia sudah menghubungi lewat ponsel tapi tak ada jawaban.
“Ya! Mingyu! Tidak bisakah kau muncul?” tanya Soonyoung, sesekali mengetuk pintu.
Pip!
Soonyoung terdiam.
“Sorry, hyung. Aku sedang di kamar mandi tadi.” ucap Mingyu lewat intercome sambil terkekeh.
“Satu jam? Kau bercanda. Apa yang kau lakukan di dalam? Fap-fap?” tanya Soonyoung.
“Enak saja! Aku bukan orang bejat sepertimu!” seru Mingyu tidak terima.
“Ya, pokoknya cepat. Kau sudah membuatku berdiri bosan disini.” Ucap Soonyoung.
“Oke, tunggu, biarkan aku mengganti pakaianku.”
“Huh? Eeeeerrgh! Kim Mingyu! Aku akan mencecokimu dengan wasabi nanti!”
.
.
.
“Kau akan berpartisipasi dalam kompetisi hip-hop nanti?” tanya Soonyoung menaikkan alisnya.
“Yup.” Jawab Mingyu sambil tetap fokus pada jalan.
“Dan kau berlatih dikamar mandi?” tanya Soonyoung.
“Kurang lebih begitu,” Mingyu terkekeh, “Kau juga harus mencobanya hyung, cukup cepat untuk menghapal disana.”
“Kau gila. Aku bisa saja terpleset jika latihan menari di sana.” Ucap Soonyoung.
“Oh, aku lupa, haha.”
Mobil yang dikendarai Mingyu berhenti di depan sebuah rumah mewah. Tak sedikit juga mobil lainnya terparkir didepan rumah itu.
“Oh wow, rumah Junghan benar-benar super awesome.” Komentar Soonyoung.
“Tidak, ini rumahnya Seungcheol-hyung.” Jawab Mingyu.
Soonyoung meliriknya, “Bagaimana bisa? Bukankah rumah Seungcheol-hyung tidak disini?”
“Yang waktu itu rumah orang tuanya dan rumah ini dalam proses pembangunan jadi dia tidak disini.” Jawab Mingyu sambil melepaskan belt.
Soonyoung melakukan hal yang sama, “Lalu Junghan?”
“Seungcheol-hyung mengajaknya tinggal bersama.” Jawab Mingyu.
“Oh, sweet.” Komentar Soonyoung lalu membuka pintu mobil, “Aku penasaran apa yang sering mereka lakukan saat bersama, hahaha, karena kalau sedang berdua yang ketiga pasti setan.”
Mingyu menatapnya datar, “Jadi, apa kau mau mengatakan disini ada yang ketiga itu?” tanyanya.
“Huh?”
“Karena kita sedang berdua sekarang.” Ucap Mingyu.
Soonyoung tertawa keras, “Ntahlah? Lagipula aku tidak tertarik padamu.”
Mingyu terkekeh, “Lalu kau tertarik pada siapa? Si rambut pink itu?” tanyanya.
Soonyoung terdiam sebentar, lalu tersenyum, “Yeah, aku cukup tertarik padanya. Aku pastikan jika aku bertemu dengannya, aku tidak akan melepaskannya.”
“Hoo..”
“Dan, pastikan kau mengurus si rambut hitam, aku tidak mau dia mengangguku seperti kemarin.” Ucap Soonyoung.
“Baiklah. Baiklah.” Mingyu mengangguk.
.
.
Junghan menyambut keduanya dengan senyuman lebar.
“Terimakasih sudah datang.” Ucap Junghan.
“Terimakasih juga sudah mengundang, hyung.” Jawab Mingyu.
“Selamat ulang tahun, hyung. Moga makin cantik aja~” ucap Soonyoung sambil mengedipkan sebelah mata kearah Junghan.
Junghan tertawa lalu menepuk Soonyoung beberapa kali, “Seharusnya kau mengatakan, makin ganteng bukan makin cantik.”
“Tidak ah.” Jawab Soonyoung lalu terkekeh.
“Hyung, dimana aku harus menaruh hadiah ini?” tanya Mingyu.
“Oh, thanks. Kau bisa menaruh di box besar disana.” Jawab Junghan.
“Oke.”
“Aku titip punyaku juga, Mingyu!” ucap Soonyoung.
“Oke.”
“Well, apa kau juga akan mengikuti salah satu dari kompetisi yang aku adakan?” tanya Junghan.
Soonyoung tersenyum, “Tentu. Dance competition, please.”
“Okay.” Ucap Junghan lalu menuliskan nama Soonyoung dikertas.
“Kau menulisnya?” tanya Soonyoung.
“Tentu saja,” Jawab Junghan, “kau mau lihat?” tanyanya.
“Boleh?”
Junghan mengangguk dan menyerahkan kertas yang ia pegang pada Soonyoung.
“Thanks.” Soonyoung mengambil kertas itu dan membaca deretan nama yang ada.
“Oh, Seokmin ikut juga,” Ucap Soonyoung, “Boo Seungkwan…. Hong Jisoo…” Soonyoung kembali membaca deretan nama hingga ia terhenti di sebuah nama yang tak ia kenal tapi tampak tak begitu asing baginya.
Lee Jihoon
Soonyoung teringat dengan orang berambut pink itu. Ia perlahan menyeringai dan kembali membaca deretan nama.
“Kim Mingyu, Choi Seungcheol…. Tunggu, Seungcheol-hyung juga ikut?” tanya Soonyoung.
“Yep.”
Soonyoung mengangguk dan membaca lagi, “Jeon Wonwoo..” Soonyoung terdiam sebentar lalu menatap Junghan.
Yang ditatap balas menatap dengan heran, “Apa?”
“Apakah Lee Jihoon dan Jeon Wonwoo selalu bersama?” tanya Soonyoung.
Junghan mengernyit, “Ya… mereka selalu bersama…. Mereka teman sejak kecil kalau tidak salah… ng.. kenapa kau menayakan hal itu? aku pikir kau tidak mengenal mereka.”
“Tidak, hanya ingin tahu saja.” Soonyoung kembali membaca.
“Lee Chan, Wen Junhui… Xu Minghao… kau punya teman orang China juga?” tanya Junghan.
Junghan mengangguk, “Sebetulnya masih ada lagi, tapi ada beberapa yang lebih memilih menjadi penggembira saja..”
Soonyoung mengangguk dan mengembalikan kertas tadi, “Apa kau akan mengacaknya?” tanyanya.
“Ya.”
.
.
.
“Apa yang kau bicarakan dengan Junghan-hyung?” tanya Mingyu saat Soonyoung menghampirinya dengan dua gelas lemonade.
Soonyoung  tersenyum lalu tertawa kecil. Mingyu bingung mengapa Soonyoung begitu dan hampir saja ia mencap pemuda itu telah lengser akalnya.
“Junghan meminjamkanku daftar peserta kompetisi. Dan tebak aku menemukan apa?” tanya Soonyoung.
Mingyu menaikkan alisnya, “Yang pasti itu membuatmu senang.” Jawabnya lalu meminum sedikit lemonade.
“Ada nama mereka disana!” seru Soonyoung senang.
Mingyu membulatkan matanya, “Serius?”
“Dua rius.” Jawab Soonyoung dan membentuk V dengan jarinya.
“Jadi, apa yang akan kau lakukan?” tanya Mingyu.
Soonyoung tersenyum, “Entahlah. Tapi aku harap aku bisa berbicara dengannya kali ini.”
Mingyu mengangguk.
Soonyoung menatap kearahnya, “Bagaimana denganmu? Kau akan menemui pacarmu?” tanyanya.
Mingyu tersenyum gugup, “Se—sepertinya begitu.”
Soonyoung memukul punggung pemuda itu, Mingyu terbatuk.
“Kenapa kau tiba-tiba gugup?” Soonyoung terkekeh.
“Entahlah. Tiba-tiba saja rasanya dadaku berdebar kuat.” Mingyu tertawa kecil.
Keduanya terdiam, hingga suara keras dari loundspaker disamping Mingyu terdengar membuat pemuda itu tuli sejenak.
“HELLO EVERYBODY!”
.
.
.
Pesta semakin meriah. Setelah peniupan lilin dan pemotongan kue dilaksanakan, kompetisi pun dimulai. Sudah sejak dua puluh menit sejak kompetisi diadakan. Peserta yang ikut menampilkan aksi mereka dengan baik. Tepuk tangan terdengar berkali-kali.
Soonyoung berdiri bersender pada dinding sambil menatap kearah panggung dengan senyuman tipis. Satu peserta turun. Jeda sejenak, hingga Junghan memanggil peserta berikutnya.
“Kim Mingyu!”
Soonyoung tertawa saat melihat Mingyu berdiri gugup diatas panggung. Tapi itu tidak berlangsung lama, Mingyu mengucapkan salam dan memperkenalkan dirinya dan memulai aksinya.
Soonyoung mengedarkan pandangannya, mencari-cari dimana sosok yang ia inginkan.
Tidak ada. Soonyoung tidak menemukannya. Ia mengernyit heran. Ia pun berjalan menuju Junghan yang berada di tangga panggung.
“Aku tidak melihat mereka.” Ucap Soonyoung.
“Mereka akan datang sebentar lagi.” ucap Junghan sambil melirik arlojinya.
“Mereka telat? Kenapa?” tanya Soonyoung heran.
“Jam kuliah.” Jawab Junghan.
Soonyoung mengangguk, Junghan menatapnya.
“Kau punya masalah dengan mereka?” tanya Junghan.
Soonyoung menoleh, lalu tersenyum kecil, “Tidak terlalu, tapi.. ya.. aku butuh penjelasan dari salah seorang dari mereka.”
Junghan terdiam sebentar, “Apakah itu Jihoon?” tanyanya.
Soonyoung menatapnya, “Bagaimana kau bisa tahu?”
“Well, aku pernah mencuri dengan pembicaraannya dengan Wonwoo.” Jawab Junghan.
“Pembicaraan tentang apa?” tanya Soonyoung penasaran.
Junghan terdiam sebentar, lalu membuka mulutnya kemudian mengatupkannya kembali saat melihat pintu utama terbuka dan seorang pemuda berambut hitam masuk.
“Aku tidak bisa memberitahumu.” Ucap Junghan dengan senyum lebar.
Soonyoung menghela napas.
“Oh ya, Soonyoung. Giliranmu akan tiba.” Junghan berucap.
“Oke, aku siap,” Soonyoung menjawab dengan cengiran lebar, “siapa sebelum ku?” tanyanya.
“Minghao,” jawab Junghan.
“Siapa dia?” tanya Soonyoung, walaupun dia sudah baca nama itu sebelumnya dari daftar di kertas Junghan.
“Kekasih Jisoo. Dia seorang b-boy.” Jawab Junghan, tersenyum.
Soonyoung tertegun, “Jisoo-hyung punya kekasih? Kenapa semua orang kini sudah mulai punya kekasih?!” tanyanya tidak terima, “Pertama, kau dengan Seungcheol-hyung. Kedua, Seokmin dengan Seungkwan. Ketiga Mingyu. Lalu Jisoo-hyung?”
Junghan tertawa, “Kapan-kapan kau harus mencari juga.”
Soonyoung menunduk lesu. Kemudian kembali mengangkat wajahnya.
“Akan kulakukan.” Ucapnya, “Tapi… seorang b-boy. Aku harus berteman dengannya! Aku sedang butuh beberapa ide dan mungkin dia bisa memberikannya padaku!”
“Kau bisa merugikan dirinya nanti.” ucap Seungcheol yang baru saja datang dan merangkul Junghan.
“Oh, kau benar juga. Kalau begitu aku akan mengajaknya bekerja sama denganku.” Ucap Soonyoung.
Seuncheol menatapnya datar. Junghan tertawa lalu melepaskan rangkulan Seungcheol dan naik lagi ke panggung.
“Giliranmu kapan hyung?” tanya Soonyoung.
“Oh, aku setelah kau.” Jawab Seungcheol.
Soonyoung mengangguk, “Kalau begitu… good luck.”
“Kau juga.”
.

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
LeoNyan
Comment! :3

Comments

You must be logged in to comment
ilovechangkyunim
#1
Chapter 4: argh!!!! lanjut thor lanjut dong! lanjut! >,<
erina14 #2
Chapter 4: ini endingnya? masih ada lagikan?
lay9095 #3
Chapter 2: Batu nemu ff inui dan langsuyng get curious about wonwoo and jihoon weird behaviour..keep update