SEVEN - EPILOG

YUNHO JUST YUNHO

THREE YEARS LATER…

Seorang pria dipertengahan tigapuluhan sedang menatap layar computer di depannya dan berkas di atas mejanya. Mata dibalik kacamatanya memanarkan keseriusan dan kemantapan.

Pria lain yang sama tampannya duduk di sofa yang ada di ruangan besar dan nyaman itu, bersikap agak santai dan menunggu.

Kegiatan mereka agak terganggu ketika terdengar ketukan di pintu dan pintu itu terbuka begitu saja.

“APPA!”

Pria berkacamata di balik meja besar itu langsung mengangkat wajahnya dan tersenyum. Dia segera meninggalkan apa yang sedang dikerjakannya dan membuka kacamatanya serta melangkah menghampiri seorang balita tampan yanag berlari ke arahnya.

“Jae hyunnie! Anak appa yang tampan sudah datang,” ujar Yunho, menggendong putra tampannya yang wajahnya sangat mirip dengannya dan memiliki bibir dan kulit milik sang ibu.

“Makan ciang appa!” ujar Jae Hyun.

Di belakang Jaehyung, sang eomma melangkah tenang dengan membawa perut besarnya.

“Jae noona, apa kabar?” tanya Changmin, yang sejak tadi duduk sambil tersenyum melihat interaksi ayah dan anak di depannya, sekarang membantu sang kakak ipar untuk duduk.

“Kamu ini, basa-basi saja, padahal kamu tahu Jaejoongie memang akan datang membawakanku makan siang,” ujar Yunho, yang masih menggendong putranya menghampiri sang istri untuk mencium bibirnya lembut.

“Terima kasih Jaehyun eomma, sudah membawakanku makan siang, padahal kamu harusnya sudah banyak istirahat,” ujar Yunho, lembut.

“Ini baru 6 bulan Yun, lagipula tidak terlalu berat juga dan aku tak mau jadi pemalas,” ujar Jaejoong, tersenyum lembut.

Ya, Jaejoong sedang hamil lagi 6 bulan dan menurut USG anak mereka ini berjenis kelamin perempuan kali ini.

Yunho dulu sangat menginginkan seorang anak perempuan, tapi sekarang ini dia akan menerima apapun yang akan dititipkan padanya, yang penting anak dan ibu sehat.

***

Dua tahun lalu Yunho, Changmin dan Heechul memutuskan mendirikan agency artis sendiri dengan nama Rising Sun Entertainment, RSE.

Memang saat ini belum terlalu besar, tetapi artis yang ada di agency mereka adalah artis-artis berkualitas. Yunho yang menjadi CEO. Changmin dan Heechul menjadi bagian dari direktur.

Kedua orang tua Yunho sudah benar-benar menerima Jaejoong dan Sung Jae. Mereka juga sangat menyayangi Jaehyun.

Jaehyun sendiri sangat menyayangi sang kakak. Bagi Jaehyun kakaknya itu adalah idolanya selain orang tuanya. Sang kakak pun sangat melindungi dan menjaganya. Jaejoong bisa meneruskan pekerjaannya sebagai designer bagi para artis kenalannya dengan tenang.

Hampir setiap hari Jaejoong akan datang mengantarkan makan siang untuk sang suami dan Changmin sering sekali ikut serta, karena Changmin memang penggemar sejati masakan Jaejoong.

Para artis di agency ini sudah mengenal baik keluarga Yunho. Memang sekali dua kali ada saja artis wanita yang tak bisa berhenti berusaha mendekati Yunho, tetapi Yunho sendiri menarik garis batas dengan jelas pada para artis itu, jadi mereka juga tak bisa berkutik. Untuk artis yang seperti itu agency memutuskan tidak memperpanjang bila kontrak sudah habis. Yunho tak perduli kalau dia dianggap tak bisa memisahkan urusan pribadi dan kantor, dia akan melakukan apapun untuk keluarganya dan menjaga keutuhan rumah tangganya. Dia tak mau terjadi fitnah atau jebakan lagi yang akan mengancam keutuhan keluarganya.

***

Mereka sedang asyik makan ketika terdengar ketukan lagi. Yunho mempersilahkan masuk karena dia tahu yang datang pastilah orang yang dekat dengan mereka, karena kalau tidak pasti salah satu sekretarisnya ada yang menghubungi telepon di mejanya dulu.

Yunho membuat list siapa saja yang bisa masuk dan mengetuk kapanpun dia mau. Itu berlaku untuk keluarga intinya, orang tuanya, Jihye, Changmin, dan Heechul.

Pintu terbuka dan terlihat seorang pemuda tampan masuk, mengangguk pada Changmin untuk memberi hormat dan segera menghampiri Jaejoong.

“Hyung!” Jaehyun berteriak senang melihat kehadiran sang kakak dan langsung berlari untuk duduk di pangkuan Sung Jae yang duduk di samping sang eomma setelah mencium pipi sang eomma penuh sayang.

“Jaehyun baby, sudah makan?” tanya Sung Jae, lembut.

“Cudah hyung!” ujar Jaehyun, semangat.

“Schedule-mu sudah selesai? Kamu sudah makan, baby?” tanya Jaejoong, mengelus lembut kepala sang anak yang sekarang berusia 16 tahun dan sudah lebih tinggi darinya.

“Sudah eomma, aku hanya ingin jemput eomma dan pulang bersama,” ujar Sung Jae.

Sung Jae menjadi seorang model tanpa bantuan sang appa, tapi ketika Sung Jae membutuhkan agency sang eomma tak mengijinkan dia menjadi artis di agency lain selain di agency milik sang appa, karena Jaejoong akan merasa lebih tenang kalau anaknya itu berada di tempat yang sama dengan suaminya.

Hari ini Sung Jae baru selesai shooting iklan smartphone dan dia tahu eomma dan adiknya datang ke kantor makanya dia memutuskan untuk kesini dulu.

“Ya sudah, kita pulang bersama saja,” ujar Yunho.

“Memang pekerjaanmu sudah selesai, Yun?” tanya Jaejoong.

“Pekerjaanku hari ini tak terlalu banyak, Changmin dan Heechul hyung bisa menghandle-nya, yak an Min?” ujar Yunho.

“Benar, tenang saja noona, Yunho hyung sudah bekerja cukup banyak hari ini, sisanya biar aku dan Heechul hyung yang bereskan,” ujar Changmin, tulus.

“Terima kasih, Min,” ujar Jaejoong, tersenyum lembut.

Keluarga itu akhirnya keluar ruangan bersama Changmin setelah Yunho merapikan mejanya dan mengatakan pada sekretarisnya kalau dia akan pulang cepat hari ini. Sang sekretaris yang juga akrab dengan keluarga inti tersenyum mengiyakan.

Changmin menatap kepergian keluarga kecil itu dengan senyuman. Dia bersyukur akhirnya kakaknya itu bisa berbahagia. Juga bersyukur karena kesalahan semalam itu tidak mengubah hidup sang kakak menjadi tragedy, melainkan mengubahknya menjadi kebahagiaan sejati. Changmin sangat paham sang kakak juga kakak iparnya itu berhak untuk bahagia. Mereka adalah orang-orang baik, maka pasti akan menerima berkah yang besar juga dari Sang Maha Kuasa.

***

“Appa ingin bicara sesuatu,” ujar Yunho, saat mobilnya sudah mulai berjalan menjauhi kantornya.

“Ada apa Yun?” tanya Jaejoong yang duduk di belakang bersama Jaehyun. Sung Jae duduk di depan bersama sang appa.

“Untuk kali ini, tolong ijinkan appa memberi nama untuk adik kalian ya?!” ujar Yunho, dengan nada serius.

Jaejoong dan Sung Jae terdiam sejenak menatap Yunho, sementara Jaehyun asyik dengan snacknya saja.

“Aku suka nama Jaehyun, tapi aku dari dulu sudah punya nama untuk anak perempuan, jadi biar aku yang beri nama, ya?” pinta Yunho.

Jaejoong dan Sung Jae bertukar pandang kemudian tertawa.

“Ya ampun, appa! Kupikir ada yang serius! Tenang saja appa, aku ga akan nyerobot buat beri nama adik kok, kalau kasus Jaehyun kan berbeda,” ujar Sung Jae, ringan.

“Ya, dan aku setuju kok dengan nama yang kamu inginkan,” ujar Jaejoong.

“Memang kamu tahu aku mau beri nama apa pada anak kita?” tanya Yunho.

Jaejoong dan Sung Jae memutar matanya gemas. Siapa yang tidak tahu bahwa seorang U know Yunho ingin memberi nama apa pada anak perempuannya? Karena pada setiap interview Yunho hanya akan menyebutkan satu nama.

“Jiyool” ujar Jaejoong dan Sung Jae berbarengan.

Yunho tertawa riang dan lega membuat Jaejoong jadi agak heran.

“Kenapa tertawamu seperti merasa puas begitu?”

“Aku merasa senang saja, ternyata istri dan anakku sangat perhatian padaku.”

“Maksudmu?”

“Soalnya kan hanya fans setiaku saja yang tahu persis kalau aku ingin beri nama anak perempuanku Jiyool, berarti kalian memang sangat perhatian sama aku kan?”

Jaejoong dan Sung Jae hanya bisa memutar mata malas. Bagaimana mereka tak tahu kalau Yunho selalu mengajak mereka menonton semua talkshownya, semua acaranya dimana pertanyaan itu kerap muncul. Meski begitu keduanya hanya tersenyum akhirnya, membiarkan pria yang mereka sayangi itu merasa bahagia dan puas, toh itu juga membuat mereka bahagia.

“Saranghae, appa,” ujar Sung Jae, tersenyum hangat.

Yunho terpana sesaat. Baru kali ini dia mendengar anak tirinya itu mengucapkan kalimat itu dan ternyata itu membuatnya sangat terharu.

“Saranghae, adeul,” ujar Yunho, tulus.

Jaejoong menatap kedua orang yang sangat dicintainya itu dengan perasaan hangat. Saat itu juga hatinya berbisik.

“Terima kasih Tuhan, Engkau telah menganugerahkanku keluarga ini. Yeobo, aku dan Sung Jae sudah bahagia sekarang, tenanglah dirimu disana, meski sekarang aku mencintai Yunho, tapi selamanya aku tak akan pernah melupakanmu.”

Yunho menatap sang istri sekilas dari kaca spion dan tersenyum melihat kebahagiaan terpancar jelas di mata indah itu.

“Jaejoongie, saranghae,” ujar Yunho, sepenuh hati.

“Nado Yun, nado…”

###

a/n : akhirnya selesai…maaf atas segala kekurangan…terima kasih karena sudah membaca cerita klise ini… salam

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
BabyBugsy
#1
Chapter 7: Bagus storynya.. Huhuhu sweet dan sedih juga di chap awal.. But i like it.
nanajunsu
#2
Chapter 7: Beautiful story XD
nanajunsu
#3
Chapter 6: Syukurlah jaejoong melahirkan dg selamat

Mr jung jahat bgt sih
Kasian jaejoong dr dlu smp skrg menerima hinaan mulu dr org2
nanajunsu
#4
Chapter 5: Yj saling menyayakan cinta XD
nanajunsu
#5
Chapter 4: Mrs jung jahat bgt
Dan jj orgnya sabar bgt
nanajunsu
#6
Chapter 3: Akhirnya stlh 4 bln yunho dtg nemui jj
Keknya yunho cinta ma jj
Cuman jj blm ad rs yaa ma yunho
nanajunsu
#7
Chapter 2: Yun pabo stlh kejadian itu bukannya tanggung jwb malah bilang maaf doang
Dan Skrg jj hamil ap yunho bakal nikahin jj
nanajunsu
#8
Chapter 1: Yunho kok gtu sih
Lg ato gmn kok tega ngelecehin jae (T.T)
helden #9
Chapter 7: Baguss deh ceritanya. Ak suka banget.
momo_chan
#10
Chapter 7: its beautiful~~..^,^.....
berharap ada sambungannyaaa lagiiii...pas baby jiyol lahir gitu.....
btw...thanks for the story....