T W O

YUNHO JUST YUNHO

Sudah hampir dua bulan setelah peristiwa naas itu. Jaejoong terpaku di kamar mandinya, menatap stick bergagang berwarna biru itu. Dua garis pink yang muncul membuatnya sesaat kehilangan kata-kata dan benaknya kosong.

Jaejoong merasakan symptom itu beberapa hari ini. Awalnya dia masih berharap itu hanya symptom bulanannya, tapi ternyata harapan tinggal harapan.

Jaejoong menghela nafas panjang sebelum akhirnya dia memutuskan mandi dan menemui Sung Jae untuk sarapan bersama. Hari ini hari minggu dan kebetulan Jaejoong sedang libur juga.

“Sung Jae, baby, eomma ingin bicara,” ujar Jaejoong.

Semenjak suaminya meninggal, memang Jaejoong berusaha terbuka dengan anak mereka. Keluarga suaminya tinggal di Gwang Ju, sementara keluarga Jaejoong tinggal di Busan. Di Seoul ini dia hanya bersama Sung Jae dan seorang sepupu. Sang sepupu sudah memiliki anak juga jadi sudah sibuk juga dengan keluarganya.

Hubungan Jaejoong dengan putranya itu sangat akrab dan mereka benar-benar saling terbuka satu sama lain. Untuk ukuran anak 12 tahun Sung Jae termasuk dewasa dalam berpikir dan bertindak. Meski tetap saja dia bisa menjadi anak seusianya yang senang main bola atau games online.

“Ada apa eomma, ada masalah di kantor?” tanya Sung Jae, penuh perhatian.

Sang anak ini sangat mirip almarhum suaminya baik secara fisik maupun sifat. Yang diturunkan dari Jaejoong hanya matanya yang bulat dan berbinar indah serta sifat cerianya.

Jaejoong akhirnya menceritakan apa yang terjadi termasuk kondisinya saat ini. Sung Jae terlihat tenang mendengarkan.

“Lalu, apa yang akan eomma lakukan? Eomma ga akan membuang adikku itu kan?” tanya Sung Jae.

“Kamu tidak marah pada eomma?” tanya Jaejoong, tercekat.

“Buat apa aku marah? Aku tahu siapa eomma dan bagaimana eomma, dan aku tahu persis eomma sama sekali tak bersalah dalam hal ini, adikku juga tidak bersalah, kalau ada yang harus disalahkan mungkin keadaan atau Yunho ahjussi,” ujar SungJae, yang mengubah panggilannya pada Yunho dari hyung menjadi ahjussi.

“Sunggie…”

“Eomma, aku akan mendukung apapun yang akan eomma lakukan kecuali membuang adikku, karena membuang adik akan membahayakan buat eomma juga, aku tak mau,” ujar Sung Jae, tegas.

“Kamu…tidak khawatir kalau kamu dicela orang kalau mereka tahu kamu akan punya adik?”

“Mereka tidak tahu apa yang terjadi, mereka juga tidak memberi makan kita, buat apa khawatir, tapi eomma, bagaimana dengan pekerjaan eomma? Maksudku, pekerjaan eomma ini memakan energy dan pikiran, aku mengkhawatirkan kondisi eomma dan adik,” ujar Sung Jae.

“Eomma akan mengundurkan diri dan akan menerima tawaran Jong Kook  ahjussi untuk bekerja di kantor manajemennya, menjadi stylish juga, tapi tidak sesibuk disini, bagaimana menurutmu?”

“Lalu, apa eomma akan menceritakan kondisi eomma?”

“Harus, eomma tak mau berbohong, mudah-mudahan mereka bisa menerima kondisi ini.”

“Kapan eomma akan bertemu mereka?”

“Secepatnya. Sung Jae ah, terima kasih karena kamu mengerti eomma, maaf karena eomma sudah menyusahkan kamu,” ujar Jaejoong, memeluk sang anak penuh haru.

“Aku sayang eomma, aku akan melakukan apa saja untuk eomma,” ujar Sung Jae.

Mereka memutuskan menghabiskan sarapan mereka dan melewati hari libur ini dengan berkebun.

“Eomma, apakah eomma akan memberi tahu Yunho ahjussi?”

“Entahlah, seharusnya iya, bukan untuk minta pertanggung jawaban, hanya memberitahukan saja, untuk menghindari hal buruk di depannya,” ujar Jaejoong.

“Hal buruk?”

“Kalau Yunho tidak tahu tentang anaknya ini, lalu dia memiliki anak dari istrinya dan anak itu bertemu dan saling jatuh cinta dengan adikmu ini akan bahaya kan?”

“Benar juga.”

“Eomma akan cari waktu yang tepat. Bagaimanapun dia memang harus tahu.”

“Aku akan mendukung eomma, tenang saja,” ujar Sung Jae, tersenyum lembut.

“Eomma tahu, terima kasih sayang, I love you.”

“Love you too eomma.”

***

Jaejoong kemudian menemui Kim Jong Kook dan sang istri Song Jihyo untuk pekerjaan itu. Jong Kook, sang penyanyi, adalah sahabat suami Jaejoong sejak kuliah, sementara Jihyo mengenal Jaejoong sebelum dia menikah dengan Jong Kook, lewat adik ipar Jaejoong. Ketika suami Jaejoong meninggal dan Jaejoong mencari pekerjaan, Jong Kook baru merintis agency nya ini dan merasa tak tega kalau Jaejoong mengalami kesusahan bila harus bekerja di perusahaan yang baru berdiri, akhirnya Jaejoong memilih bekerja di boutique milik kakak ipar Jong Kook, sampai kemudian dia ditawari menjadi stylish untuk Yunho dan Changmin.

Sekarang, meski tidak sebesar perusahaan tempat Yunho dan Changmin, agency milik Jong Kook sudah mapan juga, menaungi artis berkualitas, tak hanya penyanyi tapi juga actor dan aktris.

Jaejoong menceritakan kondisinya dan suami istri itu bisa menerima dengan baik, karena mereka tahu persis kepribadian dan kualitas pekerjaan Jaejoong. Jaejoong juga jujur menceritakan siapa ayah bayi-nya karena dia tak ingin nantinya ada hal yang tak diinginkan bila dia menutupi kenyataan itu.

Jong Kook dan Jihyo tentu saja cukup terkejut, tapi Jaejoong bersyukur karena mereka berdua percaya kalau dia tidak bersalah dalam hal ini.

Dua bulan setelah peristiwa itu akhirnya Jaejoong resmi mengundurkan diri dari pekerjaannya sebagai stylish TVXQ.

***

“Min Kyeong noona, dimana Jaejoong noona?” tanya Changmin.

Jaejoong memang mengundurkan diri tanpa bertemu dua orang kliennya itu. Dia merasa tak sanggup bila harus bicara langsung pada Yunho dan Changmin.

“Jaejoongie mengundurkan diri, “ ujar Min Kyeong, yang masih sibuk memakaikan kostum Changmin.

“EH? KAPAN?!” tanya Changmin.

“Terhitung mulai hari ini.”

“Kenapa?” tanya Changmin.

“Sepertinya dia menerima tawaran teman almarhum suaminya untuk bekerja di tempatnya.”

“Kok tiba-tiba? Apa dia tak puas bekerja disini?” tanya Changmin.

“Jujur saja, aku juga agak bingung, soalnya Jaejoong gak pernah mengeluh selama bekerja disini, tiba-tiba saja dia mengundurkan diri dan tidak bisa ditahan lagi, sayang sekali, soalnya jarang orang kayak dia apalagi kalau menyangkut kalian,” ujar Min Kyeong.

“Maksud noona?” tanya Changmin.

“Kalian juga tahu sendiri stylish sebelum Jaejoong seperti apa, kalau tidak jatuh cinta sama Yunho, ya sama kamu, yang akhirnya kerjanya ga benar, malah merepotkanku, kalau Jaejoong kan professional banget, ga pernah kelihatan bengong ngeliatin kalian sampai lupa sama kerjaan sendiri,” ujar Min Kyeong.

“Benar juga ya. Tapi yang paling penting…aku ga bisa makan masakannya Jaejoong noona lagiiii!!!!” ujar Changmin, sedih.

“Dasar! Yang dipikirin makanannya bukan Jaejoongnya!”

“Itu satu paket noona!” ujar Changmin.

Selama percakapan itu Yunho mendengarkan dalam diam. Entah kenapa ada yang mengganjal dalam hatinya saat ini.

Setelah acara hari ini mereka harus bersiap untuk ke Jepang lagi dan mereka memutuskan menginap di rumah Yunho.

Changmin yang memperhatikan sikap sang leader saat dia bicara tentang Jaejoong bersama Min Kyeong akhirnya tak tahan untuk bertanya.

“Hyung, tolong jujur sama aku, sebenarnya ada apa dengan Jaejoong noona? Belakangan ini kalian terlihat aneh ditambah noona yang tiba-tiba ,mengundurkan diri,” ujar Changmin, serius.

Kalau Changmin sudah serius seperti ini Yunho tahu bahwa dia akhirnya harus bicara. Changmin bukan orang yang senang ikut campur urusan orang, tapi Changmin juga tak mau kalau sang leader menanggung beban sendiri terus menerus seperti ini.

Akhirnya Yunho menceritakan semuanya, apa yang terjadi hari itu, dan bagaimana sebelum kejadian itu dia menerima tamu lain dan menerima minuman yang dibawa sang tamu yang bermaksud mengucapkan selamat atas come backnya mereka berdua, dan bagaimana saat dia merasa aneh dan memutuskan menyuruh tamunya itu pergi sebelum kemudian Jaejoong datang untuk mengambil kostumnya.

Changmin terkejut sekali mendengarnya, apalagi saat dia tahu siapa tamu yang datang sebelum Jaejoong itu, yang menyebabkan semua itu terjadi.

“Lalu, apa yang hyung lakukan?” tanya Changmin.

“Aku hanya meminta maaf, seperti yang kamu dengar saat noona mengukur baju kita itu,” ujar Yunho.

“Hanya mengatakan ‘mianhe’? Hyung tidak menanyakan apa-apa? Kondisinya?” HYUNG!”

“Aku tahu aku salah Min, aku bingung,” ujar Yunho.

“Ya ampun hyung!”

“Aku akan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi dan aku akan menyelesaikan masalah ini sebaik mungkin,” ujar Yunho.

“Gimana caranya? Hyung, kita di Jepang untuk sebulan, ya walau kadang ada schedule disini, lalu?”

“Pasti ada caranya. Love always find the way,” ujar Yunho.

“Love?” tanya Changmin, terkejut.

Yunho tak menjawab, hanya tersenyum tipis dan menuju kamarnya. Changmin menatap sang leader dengan tatapan bingung. Love?

***

“Noona, kenapa wajah noona bingung begitu?” tanya Changmin, sebulan kemudian saat mereka ada schedule di Korea lagi.

“Aku memikirkan Jaejoong,” ujar Min Kyeong, member jarum pentul pada baju Changmin untuk dibenarkan ukurannya.

“Kenapa?”

“Aku bertemu dia di rumah sakit, keluar dari ruangan dokter kandungan, tapi saat aku tanya apa dia hamil, dia hanya tersenyum sedih, sepertinya bukan hamil, apa ada sesuatu dengan kesehatan rahimnya ya?”

Changmin dan Yunho bertatapan terkejut. Mereka memikirkan hal yang sama. Peristiwa hari itu belum menemukan ujungnya.

###

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
BabyBugsy
#1
Chapter 7: Bagus storynya.. Huhuhu sweet dan sedih juga di chap awal.. But i like it.
nanajunsu
#2
Chapter 7: Beautiful story XD
nanajunsu
#3
Chapter 6: Syukurlah jaejoong melahirkan dg selamat

Mr jung jahat bgt sih
Kasian jaejoong dr dlu smp skrg menerima hinaan mulu dr org2
nanajunsu
#4
Chapter 5: Yj saling menyayakan cinta XD
nanajunsu
#5
Chapter 4: Mrs jung jahat bgt
Dan jj orgnya sabar bgt
nanajunsu
#6
Chapter 3: Akhirnya stlh 4 bln yunho dtg nemui jj
Keknya yunho cinta ma jj
Cuman jj blm ad rs yaa ma yunho
nanajunsu
#7
Chapter 2: Yun pabo stlh kejadian itu bukannya tanggung jwb malah bilang maaf doang
Dan Skrg jj hamil ap yunho bakal nikahin jj
nanajunsu
#8
Chapter 1: Yunho kok gtu sih
Lg ato gmn kok tega ngelecehin jae (T.T)
helden #9
Chapter 7: Baguss deh ceritanya. Ak suka banget.
momo_chan
#10
Chapter 7: its beautiful~~..^,^.....
berharap ada sambungannyaaa lagiiii...pas baby jiyol lahir gitu.....
btw...thanks for the story....