S I X

YUNHO JUST YUNHO

Akhirnya Jaejoong menikah dengan Yunho, sangat sederhana dan hanya dihadiri keluarga inti dan sahabat dekat mereka. Yunho sudah mendapat ijin dari agencynya, tetapi dia tidak mengadakan pesta besar, hanya memberikan pemberitahuan saja tentang pernikahannya, dengan alasan schedulenya yang sangat padat.

Yunho memutuskan membeli rumah dengan halaman luas karena tahu sang istri menyukai berkebun. Rumah yang cukup besar dengan 5 kamar tidur. 4 di lantai atas untuk keluarga, sementara satu di lantai bawah untuk tamu.

Yunho memperkerjakan pembantu rumah tangga hanya untuk membantu Jaejoong membersihkan rumah. Seminggu sekali akan ada yang membersihkan kebun.

Yunho meminta Jaejoong berhenti bekerja, Jaejoong menurut, tapi karena dia tidak betah diam dia memutuskan menerima pesanan mendesain pakaian bahkan menjahit pakaian untuk Jihyo dan beberapa artis lain yang sudah sangat cocok dengan baju buatannya. Yunho mengijinkan dengan syarat tidak akan membuat dia lelah, dan tidak boleh menerima pesanan desain dan pakaian yang membutuhkan waktu cepat.

Sung Jae tetap sekolah dengan tenang karena memang Yunho berusaha melindungi privacy sang anak sebisa mungkin dengan tidak menguak identitasnya ke muka umum, jadi belum ada satupun orang di sekolahnya yang tahu tentang hubungan Sung Jae dengan Yunho.

***

Kandungan Jaejoong sudah berumur 9 bulan, tinggal menunggu hari kelahiran sang bayi. Dia menikah dengan Yunho saat kehamilannya berusia 6 bulan. Hubungannya dengan mertuanya sudah semakin membaik. Ibu Yunho akhirnya menyadari kalau sang menantu adalah wanita yang baik dan memang cocok untuk putranya. Yunho terlihat bahagia dan lebih tenang setelah menikah dengan Jaejoong. Ibu Yunho sudah menerima 100% kehadiran Jaejoong dan Sung Jae sebagai bagian keluarga Jung.

Saat mereka sedang bersantai menunggu kedatangan Yunho yang hari ini akan pulang dari schedulenya di Taiwan. Jaejoong, Sung Jae, orang tua dan adik Yunho. Mereka menonton acara TVXQ dan mengomentari dengan seru sampao terdengar suara bel. Sung Jae melihat kamera dan terpaku.

“Siapa, baby?” tanya Jaejoong.

“Kwon BoA ssi bersama seorang wanita lain,” ujar Sung Jae, dengan nada dingin.

“Mau apa dia kesini?” tanya nyonya Jung dengan nada kesal.

“Silahkan masuk saja, dia kan teman Yunho juga,” tuan Jung, yang meskipun sudah bisa menerima Jaejoong dan Sung Jae, tapi dalam hatinya dia masih berharap hubungan Yunho dan BoA tetap terjaga dan bila waktunya tiba mereka bisa menjalin hubungan.

Jaejoong tak kuasa menolak keinginan mertuanya. Bagaimanapun ini rumah suaminya. Akhirnya Sung Jae mempersilahkan BoA yang ternyata datang bersama ibunya masuk.

Begitu masuk, berbasa-basi sebentar dengan orang tua Jung, BoA mengeluarkan sebuah amplop dengan cap sebuah rumah sakit besar di Seoul, tersenyum sinis pada Jaejoong dan mengeluarkan isinya.

Jaejoong menatap surat keterangan yang menyatakan BoA telah positif hamil dan sebuah foto uSG di depannya.

“Ini anak Yunho, dan kupikir sebagai pria bertanggung jawab dan baik Yunho harus bertanggung jawab atas anakku ini,” ujar ibunda BoA.

Jihye dan nyonya Jung berpandangan, lalu menatap Jaejoong yang wajahnya memucat tapi tetap terlihat tenang.

Ayah Yunho membaca surat keterangan ini dan mengangguk.

“Aku akan menyuruh Yunho menikahimu, Jaejoong, kamu tidak keberatan berbagi kan? Bagaimanapun ini anak Yunho dan dia memang harus menyandang marga Jung,” ujar ayah Yunho, tegas, membuat BoA dan ibunya tersenyum legad.

BoA menatap sinis pada Jaejoong dan berteriak senang dalam hati, merasa menang dan punya kesempatan untuk mengenyahkan wanita itu dari hidup Yunho.

“Maaf appa, tapi aku akan menunggu Yunho dulu dan memastikan bahwa itu memang anak Yunho,” ujar Jaejoong, tenang dan tegas.

“TAPI DIA MEMANG ANAK YUNHO!!” teruiak BoA, geram.

“Apa kamu melakukan hal yang sama seperti yang kamu lakukan hampir sembilan bulan pada Yunho dan berhasil?” tanya Jihye.

“A…apa maksudmu?” gagap BoA.

“Panggil dia eonnie, dia akan menjadi kakak iparmu!” tegas tuan Jung pada putrinya.

“Tidak akan! Appa, apakah appa tahu yang sudah dia lakukan sembilan bulan lalu? Kenapa appa percaya begitu saja padanya?”

“Yunho mencintaiku! Dia menyadari bahwa dia mencintaiku dan tidak bisa tanpaku, tapi dia tak tega menceraikan istri menyedihkannya ini!” ujar BoA.

“BoA ssi, boleh aku tahu berapa usianya?” tanya Jaejoong, tenang.

“Kamu bisa lihat sendiri di foto USG itu!” ujar BoA.

Jaejoong mengambilnya dan membacanya. Perkiraan usia bayi 10 minggu. Dia berpikir dan menghitung mundur, kemudian tersenyum.

“Maaf BoA ssi, kalau memang kamu mencintai Yunho, aku akan merelakan berbagi Yunho, tapi kamu tidak mencintai Yunho, kamu hanya terobsesi padanya, makanya kamu menggunakan berbagai cara untuk menjeratnya, termasuk dengan kehamilan ini yang entah siapa ayahnya,” ujar Jaejoong.

“Apa maksudmu?! Kurang ajar sekali kamu menuduh anakku, wanita lajang terhormat, melakukan hal buruk pada orang yang dicintainya! Memangnya dia kamu, janda gatal yang menjebak Yunho  dengan kehamilanmu?!” ujar nyonya Kwon.

“Jaejoong, kamu diam saja, jangan membuat malu keluarga Jung lebih jauh lagi!” tegas tuan Jung.

“Aku tidak akan diam saat ada orang yang berusaha memfitnah suamiku, anak appa,” ujar Jaejoong.

“DIAM KATAKU! Janda sepertimu mana tahu bagaimana seorang gadis harus menjaga kehormatannya! BoA adalah gadis terhormat! Tak mungkin dia melakukan hal yang kamu tuduhkan itu!”

“Dasar janda jalang!” sinis BoA.

“Usia kandunganmu 10 minggu, jadi kira-kira kalian melakukannya 10 sampai 12 minggu lalu, tapi ada yang aneh disini,” ujar Jaejoong.

PLAKK!!

“Kubilang diam!” ujar tuan Jung setelah menampar Jaejoong, membuat BoA dan ibunya tersenyum puas, sementara nyonya Jung, Jihye dan Sung Jae menatap marah pada tuan Jung.

“Tuan Jung yang terhormat, ibu saya hanya ingin bicara sesuatu dan tidak berbicara kasar pada nona Kwon, ibu saya sedang hamil besar, cucu Tuan, kenapa tuan tega menamparnya? Apa itu perlakukan orang terhormat?” ujar Sung Jae, dingin.

“Kamu anak janda gatal! Mana tahu kamu tentang kehormatan sementara ibumu juga tidak bisa menjaga kehormatannya!”

“CUKUP!!!”

Semua terkejut mendengar suara baritone yang dingin itu. BoA segera bangkit dan berjalan hendak memeluk Yunho yang sudah berdiri di pintu ruang tamu itu, tapi Yunho segera menghentakkan tangan gadis itu.

“Lepas tangan kotormu, nona Kwon,” dingin Yunho, membuat BoA memucat.

“Yunho! Dia sedang mengandung anakmu! Jangan kurang ajar!” ujar tuan Jung.

“Yang sedang mengandung anakku hanya istriku, Jaejoong, karena aku tidak pernah merasa meniduri siapapun setelah Jaejoong,” tegas Yunho.

“Tapi Yun…waktu itu kamu memang sedang mabuk, kamu menyatakan cintamu padaku dalam keadaan mabuk, tidak ingatkah kamu? Di pulau Jeju waktu itu,” ujar BoA.

“Mabuk? Kamu menaruh obat perangsang lain padaku?”

Wajah BoA memucat sekarang.

“Dengar Kwon BoA ssi, aku tidak akan pernah percaya lagi padamu! Aku sudah mendengar semuanya, 10 minggu? Kamu tahu bukti kuat apa yang bisa kuucapkan kalau itu bukan anakku tanpa harus melakukan tes DNA? !0 minggu lalu aku sedang ke Indonesia bersama istriku dan anakku, juga Changmin dan Kyuhyun, buat apa? Buat menghadiri pernikahan sepupu istriku disana, berapa lama kami disana? Kami disana selama dua minggu dan setelah itu aku dan Changmin ada schedule bersama di Italia, sudah lebih dari dua tahun aku tidak pernah ke Jeju!”

Wajah BoA semakin pucat, sementara wajah ibunya memerah dan wajah tuan Jung tak bisa ditebak bagaimana perasaannya.

“Tapi…tapi…”

“BoA ssi, aku punya bukti tentang apa yang sudah kamu lakukan padaku sampai akhirnya aku harus melakukan kejahatan itu pada Jaejoongie, bukan dia yang menjeratku dengan kehamilannya, aku yang memaksa untuk menikahinya, karena aku mencintainya. Aku harus berterima kasih, karena kamu membuatku menyadari cintaku padanya, meskipun harus melalui cara yang salah dan menyakitkan hatinya. Berhenti menyakitinya, karena selamanya aku hanya bisa melihatmu sebagai teman, tapi sekarangpun itu tidak bisa lagi, sekarang kita hanya sebagai teman se kantor itu saja,” ujar Yunho.

“Aku…aku…tapi aku benar-benar hamil! Aku mohon tolong aku, jadilah appa untuknya, karena aku tak mau appanya, kumohon Yunnie, sebagai tanda persahabatan kita,” mohon BoA.

“Kamu benar-benar tak punya malu ya, BoA ssi, sudah jelas itu bukan anak Yunho oppa, kamu masih memaksanya menikahimu? Sekalipun Yunho oppa masih bujangan, aku tak akan pernah mengijinkannya, apalagi sekarang jelas-jelas dia sudah menikah dan sudah akan punya anak,” ujar Jihye.

“Kamu memang wanita murahan! Gara-gara kamu aku tak bisa memiliki Yunho! Kurang ajar kamu!” ujar BoA yang geram, yang lalu menghampiri Jaejoong dan mendorongnya begitu saja.

Jaejoong memang sudah bangkit dari duduknya saat melihat kedatangan sang suami. Dorongan itu membuatnya limbung dan jatuh ke sofa, kemudian dia mengernyit sakit.

Sung Jae yang melihat semua itu segera memegang ibunya dan berteriak pada Yunho.

“APPA! EOMMA…”

Yunho segera menghampiri sang istri.

“Jaejoongie, baby? Kamu tak apa-apa kan?”

“Yun…Jaehyun…aaahhh!!!”

“Yun, sepertinya dia mau melahirkan,” ujar sang ibu.

Yunho seketika panik, tapi Sung Jae ternyata bisa lebih tenang, dia segera menuju kamar orang tuanya dan membawa tas yang sudah disiapkan oleh sang eomma dan menghubungi sopir sang eomma untuk menyiapkan mobil.

Yunho segera membopong sang istri, Sung Jae mengikuti, tapi dia sempat berujar dingin pada BoA, ibunya dan kakek Jung nya dingin.

“Kalau sesuatu terjadi pada eomma dan adikku, meskipun aku harus jadi pembunuh aku tak akan melepaskan kalian!”

Sung Jae segera menyusul orang tuanya.

“Aku tak menyangkan appa bisa bersikap seperti itu setelah appa melihat sendiri bagaimana bahagianya Yunho oppa dengan Jaejoong eonni, appa ternyata sangat egois dan kejam!” ujar Jihye, yang ikut berlari mengejar keluarga kecil itu.

Nyonya Jung hanya menghela nafas, menyesali perbuatan suaminya. BoA dan ibunya terpekur diam.

“BoA yah, awalnya aku sangat menyayangimu dan memang mengharapkanmu untuk menjadi menantuku, tapi aku sangat kecewa dengan apa yang kau lakukan sembilan bulan lalu itu, jangan mengelak, aku melihat buktinya, rekaman CCTV hotel itu menunjukkan semuanya dengan gambling. Jaejoong benar, kamu tidak pernah benar-benar mencintai Yunho, kamu hanya tak mau kalah,” ujar ibu Yunho, tegas.

“Sebenarnya ada apa sembilan bulan yang lalu itu?” tanya tuan Jung.

Nyonya Jung merasa dia harus membuka semuanya agar suaminya berhenti merendahkan menantu terbaik mereka itu dan diapun menceritakan semuanya. BoA dan sang ibu menunduk semakin dalam saat mendengar penjelasan nyonya Jung, sementara wajah tuan Jung semakin lama semakin pucat karena rasa malu dan marah.

BoA dan sang ibu langsung diusir dengan tidak hormat dan tuan Jung memutuskan berhenti berhubungan dengan menghapus nomor telpon BoA dan keluarganya saat itu juga.

Kedua tetua Jung itu memutuskan menyusul ke rumah sakit saat itu juga. Sementara BoA dan sang ibu pulang dengan membawa malu luar biasa, terutana nyonya Kwon yang sudah percaya kalau BoA memang mengandung anak Yunho. Dia tak menyangka anaknya bisa melakukan hal kotor seperti itu.

***

Setibanya di rumah sakit, kedua orang tua Yunho menemukan sang anak sedang menunggu sang istri yang ternyata harus menjalani operasi untuk kelahiran cucu mereka.

Sung Jae duduk terpaku didampingi Jihye, sementara Yunho berjalan mondar-mandir gelisah. Dia sebenarnya ingin mendampingi sang istri, tapi apa daya tidak diijinkan, kecuali kalau sang istri melahirkan secara normal.

Sung Jae melihat kehadiran kakek neneknya. Dia tidak menyapa sama sekali, tidak juga memaki, hanya menatap dingin lalu melengoskan kepala. Dia sangat marah pada kakek Jung.

Yunho akhirnya menyadari kehadiran kedua orang tuanya. Dia menatap sang ibu dengan rasa khawatir terpancar kuat. Dia tak mau menatap sang ayah karena khawatir dia akan meledak. Bagaimanapun dia masih menghargai sang ayah. Dia memang anak yang berbakti.

“Tenang saja Yun, Jaejoong wanita yang kuat, begitu juga bayimu,” ujar sang ibu, mengelus pundak sang anak menguatkan.

Sung Jae selama itu benar-benar hanya diam dan berdoa saja untuk keselamatan ibu dan adiknya itu.

Ketika akhirnya dokter keluar untuk memberikan selamat pada Yunho serta mengabari kalau kondisi ibu dan anak dalam keadaan sehat, barulah Yunho dan Sung Jae bisa bernafas lega. Jaejoong masih harus berada di ruang observasi untuk beberapa jam karena memang seperti itu kondisi ibu melahirkan pasca operasi, karena sebenarnya operasi cesar itu adalah operasi besar, dan sebenarnya juga melahirkan secara cesar memiliki risiko kematian lebih tinggi dibandingkan melahirkan secara normal.

***

Jaejoong menatap anaknya yang sedang menyusu padanya dengan tatapan penuh haru. Mengingat bagaimana anak ini bisa hadir mungkin masih menyakitkan untuknya, tapi dia tetap mencintai buah hatinya itu sepenuh hati, karena bagaimanapun ini tetap anaknya, darah dagingnya.

Yunho menatap pemandangan di depannya itu penuh haru. Dia tahu anaknya itu hadir akibat kesalahan, tapi bukan berarti dia hadir tanpa cinta, karena Yunho memang mencintai ibu sang bayi, hanya saja caranya mungkin tidak terlalu tepat. Yunho berjanji dia akan menebus kesalahan itu dengan menyirami keluarganya dengan cinta, termasuk pada sang anak tiri, Sung Jae.

Sung Jae sudah bermarga Jung juga karena keluarga ayahnya tidak mau berurusan lagi dengan Jaejoong dan anak itu. Sung Jae masih belum mau menyapa kakeknya bahkan menghindari berada di ruangan yang sama. Ketika kakek Jung menengok Jaejoong, dia hanya mengucapkan selamat dan sama sekali tidak meminta maaf dan itu menyakitkan untuk Sung Jae. Tak habis pikir bagaimana orang tua yang katanya terhormat itu bisa melakukan itu pada sang ibu yang sama sekali tak bersalah.

Jaejoong sendiri berusaha mengerti ayah mertuanya dan menganggap ucapan selamat itu juga adalah ucapan penerimaan atas dirinya dan anak-anaknya. Yunho sangat bersyukur memiliki istri seperti itu dan dia berjanji akan melindungi keluarganya itu sekalipun itu dari ayahnya. Dia memang harus tetap menghormati sang ayah, tapi dia tak akan membiarkan ayahnya menyakiti keluarga kecilnya itu lagi.

Tuan Jung sendiri sebenarnya tahu kalau dia harus meminta maaf pada menantu dan cucunya, tapi pride-nya menahannya. Meski begitu dalam hati dia memutuskan menerima Jaejoong dan anak-anaknya dengan ikhlas, karena terbukti Jaejoong adalah menantu terbaik.

###

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
BabyBugsy
#1
Chapter 7: Bagus storynya.. Huhuhu sweet dan sedih juga di chap awal.. But i like it.
nanajunsu
#2
Chapter 7: Beautiful story XD
nanajunsu
#3
Chapter 6: Syukurlah jaejoong melahirkan dg selamat

Mr jung jahat bgt sih
Kasian jaejoong dr dlu smp skrg menerima hinaan mulu dr org2
nanajunsu
#4
Chapter 5: Yj saling menyayakan cinta XD
nanajunsu
#5
Chapter 4: Mrs jung jahat bgt
Dan jj orgnya sabar bgt
nanajunsu
#6
Chapter 3: Akhirnya stlh 4 bln yunho dtg nemui jj
Keknya yunho cinta ma jj
Cuman jj blm ad rs yaa ma yunho
nanajunsu
#7
Chapter 2: Yun pabo stlh kejadian itu bukannya tanggung jwb malah bilang maaf doang
Dan Skrg jj hamil ap yunho bakal nikahin jj
nanajunsu
#8
Chapter 1: Yunho kok gtu sih
Lg ato gmn kok tega ngelecehin jae (T.T)
helden #9
Chapter 7: Baguss deh ceritanya. Ak suka banget.
momo_chan
#10
Chapter 7: its beautiful~~..^,^.....
berharap ada sambungannyaaa lagiiii...pas baby jiyol lahir gitu.....
btw...thanks for the story....