Chapter 1

The Path

Seorang gadis dengan rambut curly berwarna coklat muda berjalan di tengah padang rumput yang sangat luas tak tentu tujuannya kemana. Dia mengenakan dress putih selutut dengan lengan pendek dan sepatu putih yang sudah terlihat kotor karena lumpur. Sinar matahari menerpa wajah putihnya refleks membuat dia harus menyipitkan mata hazelnya agar tidak terasa silau.


Dia terus berjalan menyusuri padang rumput entah sudah berapa hari. Tidak ada siapapun disana, hanya dia sendirian. Angin yang bertiup menyentuh kulit putihnya terus mengikuti kemanapun dia berjalan. Tapi bila dilihat lebih dekat, terdapat luka-luka di sekujur kakinya. Terutama di lututnya yang terdapat luka dengan bekas darah yang perlahan mengering menandakan kalau dia baru saja terjatuh dan melukai kakinya.


Dengan keadaan kakinya yang terluka memaksanya untuk berjalan terpincang-pincang sambil menahan rasa sakit. Entah sudah berapa lama dia berjalan di tempat yang sangat luas ini. Yang dia butuhkan saat ini hanyalah menemukan rumah seseorang untuk tinggal disana beberapa waktu sampai dia bisa kembali. Entah bagaimana caranya dia tidak bisa berpikir apapun, saat ini yang dia rasakan hanya lapar, haus, dan sakit di kakinya.


“Hah harus berapa lama lagi aku berlajan? Kurasa aku tidak bisa merasakan kakiku” dia merutuki dirinya sendiri sambil mencoba duduk di tengah padang rumput yang luas dan memeriksa keadaan kakinya yang terlihat sangat miris, “Mungkin sebentar lagi aku akan ditemukan oleh polisi disini dengan keadaan pingsan dan menyedihkan. Ckck” dia sudah cukup putus asa, tidak bisa meneruskan berjalan ataupun menemukan rumah seseorang.


Tiba-tiba dari kejauhan, dia melihat seorang pria berjalan tak jauh dari tempatnya.


Dengan segera dia berdiri dan berjalan sambil menahan kembali rasa sakitnya. Dia menghampiri pria itu dengan penuh harapan agar bisa membantunya.
“Jeogiyo?” pria itu berbalik dan kini pria itu melihat gadis di hadapannya yang keadaannya sudah sangat miris.

  
“Apa kau tinggal di sekitar sini? Aku tersesat dan tidak tahu ada dimana. Aku sangat senang bisa bertemu denganmu, kuharap kau bisa membantuku” Ucap Hyomi langsung tanpa basa-basi karena keadannya tidak memungkinkan untuk berbasa-basi.
Pria itu memperhatikan gadis dihadapannya dari kaki sampai kepala, menyadari kalau gadis ini benar-benar tersesat, “Kakimu kenapa?” Tanya pria itu
“Kakiku terluka, mungkin aku jatuh atau…ya…semacamnya. Aku tidak ingat persis tiba-tiba terbangun di tempat ini dengan keadaan seperti ini. Kau mau membantuku?”
“Siapa namamu?”
“Hyomi”


****
“Lalu kenapa kau membawanya kesini?”
“Aish, hyung! Kalau tidak kesini lalu kemana lagi? Satu-satunya rumah yang ada disini hanya rumah kita”
“Ck, baiklah. Dia boleh tinggal disini”
“Tenang saja hyung, dia hanya gadis yang tersesat. Tidak mungkin dia akan melakukan hal yang macam-macam.


Setelah bertemu pria tadi, Hyomi dibawa ke tempat pria itu dan kakaknya tinggal. Hanya mereka berdua yang tinggal disini, tidak ada siapa-siapa lagi. Saat ini, Hyomi sedang duduk di kursi putih yang terdapat di dalam rumah. Rumah yang didominasi dengan warna putih dan beberapa jendela besar memungkinkan dia untuk melihat ke luar dengan bebas.


Sambil menunggu pria itu kembali, Hyomi menggerakan pandangannya keseluruh penjuru rumah. Tidak terdapat banyak barang disini karena hanya ada 2 pria yang menempati rumah ini. “Kau boleh tinggal disini, asal kau harus bisa menjaga perilakumu. Mengerti?”
Binaran cahaya terpancar dari mata Hyomi, dia sangat senang akan hal ini. Itu artinya dia tidak perlu lagi berjalan kesana-kemari tanpa arah tujuan, “Baiklah! Aku mengerti! Kamsahamnida….em…”


“Chanyeol. Namaku Chanyeol” Ucap pria itu sembari tersenyum kepada Hyomi, “Kamsahamnida Chanyeol oppa!” Hyomi tersenyum sambil menundukan kepalanya sebagai tanda terima kasih. “Kenapa kau memanggilku oppa? Apa aku benar-benar terlihat tua, kah?” Tanya Chanyeol disambut dengan tertawaan dari Hyomi
“Aniya oppa. Hanya saja kau terlihat tidak jauh seperti kakak ku” Jawab Hyomi, “Benarkah? Jadi kau mempunyai kakak?”
“Iya, tapi aku terpisah dengan dia. Itu yang menyebabkan sekarang aku ada disini” Jawabnya dengan ekspresi sedih. Hyomi menatap lantai dibawahnya karena teringat dengan kakaknya
“Ayo kita obati lukamu, setelah itu kau harus makan. Kau sungguh terlihat seperti zombie!”


****
“Nah, sudah selesai. Sekarang ayo kita makan” Ajak Chanyeol sesudah dia mengobati luka Hyomi, mereka menuju meja makan dan disana juga ada kakaknya Chanyeol, “Kalian sudah selesai? Cepat duduk, kita makan dulu” Hyomi tidak tahu pria di hadapannya ini siapa, dia tampak kebingungan sembari terus menatapnya, “Dia kakak ku, namanya Suho”



Chanyeol memberi tahu Hyomi dan sekarang Hyomi sudah tahu. Dia tidak merasa bingung lagi dan langsung duduk untuk menyantap makanannya.
Mereka bertiga makan dengan tenang, hanya ada suara dentingan sendok dan angin yang berhembus dari luar sampai Suho membuka pembicaraan, “Jadi kau terpisah dengan kakakmu dan tersesat kesini?” Tanyanya kepada Hyomi, “Iya, aku pun tidak tahu kenapa bisa sampai kesini”


“Tempat ini sangat jauh kemanapun. Tidak banyak orang yang datang kesini, lalu kenapa kau bisa berjalan sampai kesini” Ucap Suho sembari memakan makanannya, Chanyeol yang mendengar perkataan Suho langsung angkat bicara, “Mungkin Hyomi tidak sadar kalau dia sudah berjalan sangat jauh sampai kesini. Jangan sampai kau berpikir kalau dia punya kekuatan teleportasi seperti Kai”


“Apa yang sedang kau bicarakan, Chanyeol? Kenapa kau kembali membicarakan Kai?” Tanya Suho sementara Hyomi hanya bisa diam melihat tingkah kakak beradik ini, “Memangnya kenapa? Kau rindu Kai, bukan?”
“Diam kau” Chanyeol tertawa bahkan sampai terbatuk melihat reaksi dari kakaknya itu, sementara Suho hanya bisa menggelengkan kepalanya, “Ngomong-ngomong, siapa nama kakakmu?” lebih baik Suho bertanya kepada Hyomi dibanding terus mendengar tertawaan Chanyeol yang terlihat sangat puas, “Namanya Sehun”
Seketika Chanyeol menghentikan tawanya, sementara Suho langsung membeku di tempat. “Si..siapa?” Suho yang masih belum percaya dengan apa yang dikatakan Hyomi kembali bertanya untuk memastikan kalau telinganya tidak salah mendengar.


“Namanya Sehun. S-e-h-u-n. Sehun” Suho dan Chanyeol menatap satu sama lain. Perasaan mereka diantara bingung, kaget sekaligus senang, “Hyung, sepertinya kau harus berterima kasih padaku karena menyelamatkan dia”
“Eoh? Memangnya aku kenapa?” Hyomi tak kalah bingungnya bahkan dia tidak tahu apa-apa lalu kenapa 2 orang di hadapannya ini terlihat sangat aneh, “Kenapa kalian diam? Memangnya Sehun oppa kenapa? Apa dia orang jahat? Apa dia melakukan kejahatan?”


“Aniya! Kenapa kau berpikir seperti itu” Ucap Chanyeol yang melihat reaksi dari Hyomi. Gadis ini benar-benar tidak mengetahui apapun, “Lalu kenapa kalian berdua bersikap seperti ini, eo?” Tanya Hyomi
“Selesaikan dulu makananmu, sesudah itu akan aku jelaskan” dan Hyomi kembali melanjutkan makan dengan sesegera mungkin agar bisa mengetahui apa yang terjadi sebenarnya saat ini


****
Malam pun tiba, Hyomi membersihkan badannya yang sangat kotor karena tanah dan debu begitu juga dia mengganti pakaiannya dengan pakaian milik Chanyeol. Sebuah sweater putih yang tampak sangat kebesaran di badan Hyomi.
Setelah mengganti pakaiannya, Hyomi keluar dari ruangan yang mulai saat ini menjadi kamarnya, “Kau sudah selesai? Duduklah” ucap Chanyeol yang sedang duduk disamping Suho, Hyomi menuruti perintah Chanyeol dan duduk di kursi lainnya yang terdapat disana


“Sekarang kami akan menjelaskan kepadamu tentang Sehun, kakakmu” Ucap Chanyeol, Hyomi merasa sangat tertarik dengan pembicaraan ini menyangkut kakaknya. Karena selama ini Sehun tidak terlalu membuka dirinya kepada Hyomi, dia adalah seorang pria yang dingin namun hangat pada saat yang bersamaan.
“Sebenarnya kami dan Sehun juga bersaudara” Hyomi membulatkan matanya, bagaimana mungkin kakaknya mempunyai saudara yang tinggal disebuah tempat yang seperti tidak ada kehidupan


“Sehun oppa bersaudara dengan kalian? Berarti kalian juga bersaudara denganku?” Tanya Hyomi, Suho dan Chanyeol mengangguk “Tentu saja”
“Tapi kenapa Sehun oppa tidak pernah memberitahu ku kalau dia punya saudara lain? Dan, kenapa kalian bisa tinggal ditempat sejauh ini?” Begitu banyak pertanyaan yang ada di dalam diri Hyomi, dia benar-benar tidak tahu apapun.
“Akan kujelaskan, dengarkan baik-baik karena aku tidak akan mengulangnya. Mengerti?” Hyomi mengangguk dan sedikit memajukan badannya dari posisi duduknya tadi.


“Jadi, kami semua berasal dari sebuah planet. Bukan bumi, jadi bisa dibilang kami bukan benar-benar manusia….”
“BUKAN MANUSIA? LALU KALAU BEGITU AKU JUGA BUKAN MANUSIA?”
“YAK! Dengarkan dulu! Aish kau ini” Chanyeol berdiri dari duduknya saat mendengar Hyomi berteriak sedangkan keadaan sudah serius saat ini. Setelah memperingati Hyomi, Chanyeol kembali duduk dan Suho meneruskan ceritanya


“Kami semua bertemu di sebuah tempat bernama Tree Of Life. Dan dari sana kami mendapat kekuatan-kekuatan yang sampai saat ini masih kami miliki, termasuk kakakmu juga. Dia memiliki kekuatan angin, aku air dan Chanyeol api” jelas Suho, Hyomi tercengang belum bisa mencerna semua informasi yang dia dapat karena dia terlalu terkejut dengan semuanya
“Oh ya? Lalu kekuatanku apa?” Tanya Hyomi sambil tersenyum dengan aegyo yang membuat Chanyeol memalingkan pandangannya, “Heol anak ini benar-benar….seperti kakaknya. Karena dia tinggal bersama Sehun, lihat? Dia benar-benar seperti Sehun”


“Mungkin kau percampuran dari 12 kekuatan lainnya karena kau memiliki 12 saudara yang masing-masing memiliki kekuatannya sendiri”
“12 SAUDARA? SEBANYAK ITU? HAH LALU APA YANG SELAMA INI AKU LAKUKAN? AKU HANYA TAHU SEHUN OPPA SAJA? CKCK”
“Itu karena pada suatu hari, tiba-tiba kami semua terlempar dari tempat semacam labirin-tempat tinggal kami dulu. Kami terlempar sangat jauh keluar dari labirin dan terpisah. Lalu kebetulan kau terlempar bersama Sehun itulah yang menyebabkan kau hanya mengetahui Sehun sebagai satu-satunya keluargamu” Suho menghela nafasnya sebelum kembali melanjutkan ceritanya
“Tapi tidak semua dari kami terlempar keluar. Ada 2 orang lainnya yang terjebak disana, kami tidak tahu kenapa mereka masih terjebak disana. Mereka adalah Kris dan Luhan”


“Jadi sampai saat ini kalian tinggal di tempat-tempat yang terpisah dan belum pernah bertemu lagi?” Tanya Hyomi, Suho dan Chanyeol menganggukan kepalanya, “Aku pun bertemu Suho hyung saat tak sengaja menemukan dia di sebuah kolam kering, dan kau tahu? Akibat kekuatan air yang dia miliki hampir saja dia tenggelam karena air langsung memenuhi kolam itu hahaha” Ucap Chanyeol kembali tertawa saat mengingat bagaimana dia menemukan Suho
“Iya dan kau juga membakar hutan karena kekuatan api mu itu” Ucap Suho yang langsung membungkam tertawaan Chanyeol, “Itu aku tidak sengaja hyung”
“Sekarang kau sudah tahu, kan? Kalau begitu lebih baik sekarang kau tidur. Istirahatlah, kau membutuhkan banyak tidur” Suruh Suho sembari berdiri diikuti oleh Hyomi dan Chanyeol.
Hyomi menganggukan kepalanya dan masuk kedalam kamar, “Hyung, pantas saja dari kemarin tempat ini terus berangin tidak seperti biasanya. Saat aku mencari sumber angin itu, aku malah menemukan dia” Ucap Chanyeol
“Uri Sehunnie, sepertinya dia sudah dewasa. Dia tetap menjaga adiknya meskipun dia tidak tahu Hyomi ada dimana. Ck, aku rindu dia…aigoo uri Sehunnie”

****

 

Chapter 1!!! ^^ Cerita ini emang terinspirasi dari pathcode exo dan teaser exo 2015 itu ;) tapi buat jalan ceritanya, pure from my mind :)

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
osanhs #1
Chapter 1: sifatnya hyomi lucu.
aku suka.
di lanjut ya. penasaran sama kris juga luhan.