Heartbroken

Unrequited Love
Please Subscribe to read the full chapter

My girl.

Suatu perasaan aneh kembali menyusup kedalam hatiku. Aku jadi merasa terlindungi.

Selesai mengatakan itu, Chanshik menarik tanganku untuk pergi. Aku mengira kami akan kembali ke taman, tapi tidak. Dia malah membawaku ke kamarnya.

Aku duduk di atas tempat tidur, sementara Chanshik mengintip dari jendela untuk melihat keadaan di belakang. Terdengar suara Eunji.

If I would have known that you wanted me, the way I wanted you, then maybe we wouldn’t be two worlds apart.

Hatiku sakit. Lagu ini seakan menamparku keras-keras. Sekarang rasanya aku ingin menyuruh Eunji untuk berhenti menyanyi.

“Astaga, jangan menangis,” Chanshik berlutut dihadapanku dan membekap mulutku. “Nanti orang-orang penasaran. Nanti makeup dan kecantikanmu luntur.”

Aku tertawa sumbang mendengarnya. Rasanya sudah seabad semenjak seorang laki-laki memuji aku cantik setulus dia. Perlahan, aku melepaskan tangannya dari mulutku. Tapi aku tidak membiarkan tangan itu pergi. Aku menggenggamnya.

“Kamu benar-benar penyembuh, ya.” Ujarku.

Chanshik tersenyum. “I’ve told you that you can count on me, right?”

“Jangan kebanyakan bicara bahasa Inggris. Aku nggak ngerti.” Candaku. Dia tertawa.

Eunji dan Kyungsoo sudah selesai berduet. Beberapa detik kemudian, kembali terdengar musik pelan. Suara Eunji mengalun dengan lembut.

Maybe I was naïve,
Got lost in your eyes and never really had a chance
My mistake, I didn’t know to be in love
You had to fight to have the upper hand
I had so many dreams about you and me
Happy endings, now I know

“Aku bisa menyuruhnya untuk berhenti bernyanyi kalau kamu tidak mau menangis.”

Aku menggeleng. “Aku tidak bisa menangis lagi, Chanshik-a. Air mataku sudah habis.”

“Syukurlah. Habis sekarang aku tidak punya lagu yang pas untuk menenangkanmu.”

Tawaku menyembur. Dan berkat dia, aku bisa menyelesaikan pesta ini dengan baik.

--

Sampai dirumah, aku tidak langsung tidur. Sebaliknya, aku membuka satu persatu kado yang kudapat hari ini. Aku mendapatkan banyak sekali kado sampai Chanshik harus membantuku untuk membawanya ke kamar. Dia pergi setelah mengucapkan selamat tidur padaku.

Ada album Lee Hyori terbaru dari Hyejeong dan Daehyun, satu set pewarna kuku dari Eunji, majalah dengan sampul wajah Hongbin, juga boneka panda dari Tao. Aku tidak membuka hadiah dari Woohyun dan malah membuangnya ke tempat sampah.

Tinggal satu hadiah yang belum ku buka, yaitu sebuah kotak merah besar. Hadiah dari Minah. Aku menatap kotak itu lama, ragu-ragu. Tapi akhirnya aku membukanya.

Minah memberiku ransel Vans yang sudah lama sekali ingin kubeli. Aku tidak percaya dia masih mengingatnya. Dia juga meninggalkan kartu ucapan.

Aku tahu kamu tidak akan pernah menerimanya, tapi aku hanya ingin meminta maaf. Selamat ulang tahun yang ke enam belas.

Aku terdiam menatap tulisan tangan Minah di kartu itu. Aku yakin dia masih belum tahu apa-apa, tapi kami berbagi nasib. Sama-sama disakiti oleh orang yang sama. Jika nanti Minah tahu, dia sendirian. Dia tidak mempunyai siapapun untuk bersandar.

Aku segera meraih ponselku dan menelepon Eunji. Setelah beberapa nada sambung, gadis itu mengangkat teleponku dengan suara mengantuk.

“Jung Eunji, aku mau mengganti lagu untuk lomba menyanyi nanti.”

--

Kompetisi dilaksanakan di pertengahan September. Hari itu cuacanya menyenangkan. Aku bangun dengan segar, sudah siap untuk berkompetisi. Latihan yang maksimal dengan Eunji membuatku tidak demam panggung sama sekali.

Pada akhirnya, aku memilih lagu Atlantis Princess. Lagu yang membuat Chanshik mengetahui bakat terpendamku. Lagu yang juga membuatnya menyaranku untuk mengikuti lomba ini.

“Fighting!” seru keenam temanku saat namaku dipanggil.

Aku dapat tampil dengan baik, terutama pada bagian nada tinggi. Kulihat beberapa siswa di kursi penonton sedikit terkejut melihatku menyanyi. Selama ini aku memang tidak menonjol dalam hal selain pelajaran.

Giliran Kyungsoo setelah aku. Dia begitu menghayati menyanyikan Open Arms. Ruang auditorium langsung hening. Semua orang seperti tersihir.

“Saingan berat.” Komentar Tao, ditujukan padaku.

“Jangan menbung ya, Bomi.” Bisik Daehyun.

“Jangan dengarkan mereka.” Eunji menatap dua orang itu sengit.

Kyungsoo menyelesaikan penampilannya diiringi tepuk tangan meriah dari penonton. Pembawa acara meminta penonton untuk diam lagi dan memanggil peserta selanjutnya.

Penonton yang lain menepukinya, tapi deretanku hening. Kami bertujuh diam sambil mengawasi Minah yang naik ke atas panggung. Musik mengalun dan dia mendekatkan mikrofon ke mulut.

You and me, we made a vow
For better or for worse
I can't believe you let me down
But the proof's in the way it hurts

For months on end I've had my doubts
Denying every tear
I wish this would be over now
But I know that I still need you here

You say I'm crazy
'Cause you don't think I know what you've done
But when you call me baby
I know I'm not the only one

Setitik air mata mengalir di pipi Minah selesai dia menyanyi. Beberapa penonton bertepuk tangan, yang lainnya berbisik-bisik. Minah dan Woohyun memang baru putus seminggu yang lalu, dan sekarang orang-orang berasumsi lagu tadi ditujukan untuk Woohyun.

Bahwa Woohyun sudah berbohong pada Minah. Bahwa sebenarnya bukan Minah yang ada di hati Woohyun.

--

Bisik-bisik itu masih terdengar sampai ke kantin. Orang-orang berbicara sambil menatap Minah yang sekarang duduk sendirian. Dia makan dengan wajah yang tertunduk sekali. Aku yang tadinya ingin bergabung dengan keenam temanku, memilih untuk duduk disampingnya.

Minah terkejut mendapatiku disampingnya. “Bomi-ya…”

“Just eat comfortably.” Kataku sambil menyuapkan makanan kedalam mulut.

“Aish, aku yakin dia yang memutuskannya.”

“Padahal dia beruntung sekali bisa mendapatkan Woohyun.”

“Mana mungkin Woohyun berselingkuh.”

“Aku yakin dia hanya menyanyikan lagu itu biar tetap populer walau sudah putus.”

“Biar orang-orang

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
tachibanarin #1
Chapter 1: it's so interesting ><
Yoonsa66
#2
Chapter 8: Bonus chapter pleasee!!! (T^T)
Really want to see bomi n gongchan wedding!!! ㅋㅋㅋㅋ
ara2712 #3
Chapter 8: aaaa so sweet bangeeet >< sequel juseyoooo
celaaar #4
Chapter 7: One more chapter? Yah udh mau abis doong?-_-
ara2712 #5
Chapter 6: awwww itu kalimat terakhirnya so sweet gilaaaaa /spazzing/
duh disini namu ngeselin pake banget sumpah. Sebutuh apa sih dia sama kepopuleran? Gedeg ih -_-
Lanjut juseyooo
ara2712 #6
Chapter 5: minah-woohyun ngeselin banget sumpah -_- awas aja kalo putus pada balik ke bomi.
Gongchan-bomi jadian juseyooo
auliazizaa #7
Chapter 4: waaaah udah ada next chapternya...
minah kok tega banget sih sama sahabatnya :''')
bomi sama gongchan aja~ sama daehyun juga gpp/? wkwkwk
next chap ditunggu authornim :')
bbomiya
#8
Chapter 1: bomi gongchan! walaupun mereka jarang ada moment nya tp kalo dipikir pikir lucu juga- hehe
first chapter was good. aku suka part pertama. bahasanya sederhana jadi enak di baca :3
walaupun alurnya udah biasa tp castnya gak biasa aku suka>_<
gak bisa komen banyak banyak aku bingung-
can't wait for next update. fighting authornim>_<)bbb
sunlight_ #9
Yeah gongchan and bomi. Update soon ~