“Junho: what is love”




This from junho side.
**^^**


Junho ,mendesah frustasi,menatap beberapa buku dihadapannya.ntah sudah berapa kali ia berguling-guling dikasur big-nya itu.junho menghela napas besar kembali membaca buku yang ia pinjam saat diperpustakaan tadi.

“cinta adalah sebuah anugerah yang terbesar didunia ini”

“Kau akan membutuhkan cinta saat kau kehilangan seseorang”

“Cinta seperti air,yang akan terus mengalir sesuai wadah-nya”junho menggeleng menutup buku yang ia pegang.’ini berlebihan..’gumamnya.lalu kembali mengambil buku yang lainnya.”Love..”junho membaca judul sampulnya.lalu membuka-nya perlahan.“Kau akan selalu menangis didepannya”ntah berapa kali junho menggeleng,menolak semua isi dalam buku itu.’aku memang pernah menangis didepan wooyoung,tapi itukan hanya sekali-sekali’baru beberapa baris membaca ia langsung menutup isi buku itu dan mencampakkannya kesisi kasurnya yang lain,dan mengambil buku yang keempat sekaligus juga yang terakhir.dengan malas junho membuka buku ke-empatnya dan membuka halaman itu secara acak.

“dalam tata bahasa cinta dapat diartikan sebagai rasa kasih dan sayang untuk seseorang”

“cinta adalah perasaan yang tak bisa dicegah oleh siapapun”

“Cinta adalah rasa ingin tau tentang seseorang”

Ejanya berkali-kali.sudah hampir satu jam ini ia membaca buku-buku dihadapannya itu.buku itu adalah buku yang mendeskripsikan tentang bagaimana perasaan orang jatuh cinta serta definisi tentang cinta.yah, junho sama sekali tidak mengerti tentang itu.percakapannya dengan nichkhun tiga hari yang lalu benar-benar membuatnya terpaksa harus tau apa itu cinta. “Jantung mu akan berdetak kencang bila berdekatan dengan orang yang kau cintai”Benar,setiap ia berdekatan dengan wooyoung jantungnya akan berdetak,tapi kalau tidak berdetak berarti dia sudah mati dong?—kembali junho menyangkal pernyataan didalam buku itu.”kedua kau akan merasa nyaman dengannya”junho berfikir sebentar,meresapi kalimat dari buku itu,sekejab ia menggeleng.’yah..aku merasa nyaman dengan wooyoung karena kami memang selalu ditempat yang aman,bukan  ataupun palestina jadi tidak akan ada perang..dasar buku aneh’gumamnya—kembali menyangkal isi buku itu.”ketiga,kau akan tersenyum gila saat melihat wajah orang yang kau sukai itu tersenyum.”kali ini junho mengangguk,tapi kembali ia menggeleng.’memang iya,disaat wooyoung tertawa aku juga akan tertawa,apalagi wajah wooyoung yang benar-benar humoris itu jadi sepertinya ini juga tidak deh..lagian aku-kan tidak gila?’junho menggaruk tengkuknya kemudian membaca kembali buku dihadapannya itu.”keempat kau akan melindungi orang yang kau suka bagaimana-pun caranya”junho mengangguk mengingat-ngat kapan ia menolong wooyoung sebelumnya.’benar-benar waktu wooyoung jatuh dari pohon aku langsung menangkapnya dari bawah,alhasil kami berdua jatuh bersama.—junho terkekeh mengingat kejadian tiga tahun yang lalu,saat umur mereka tiga belas tahun.—tapi kembali junho menggeleng menidakkan,karena menurutnya itu adalah hal wajar bagi sahabat.”dan yang terakhir..—sebentar junho membenahi cara tidurnya agar semakin nyaman—kau..takut kehilangannya terutama disaat ada seseorang yang akan merebutnya darimu..”

Satu detik.

Lima detik.

Dua puluh detik

Empat puluh detik.

Satu menit.

Deg~.


“A-apa benar..aku..mencintai wooyoung?”

Junho berjalan mondar mandir.dari semalam ia terus memikirkan kalimat terakhir dalam buku yang ia baca.’apa benar aku menyukai wooyoung’gumamnya terus menerus mengulang kalimat yang sama.’tapi sepertinya tidak eh tidak-tidak sepertinya ia eh tidak’junho mencoba ber-agument dengan sang hati dan pikirannya sendiri.tanpa mengingat bahwa ia sekarang berada dikelas dengan wooyoung disampingnya,bukan dirumah.

“Hey junho!berhentilah seperti itu..kau mau menghabiskan jam istirahat yang tidak seberapa ini ha?ayo..aku lapar..”ucap wooyoung sambil menarik tangan junho.hampir saja j