Chapter 2

Chouzetsu no Hogosha (Amazing Guardian)
Please log in to read the full chapter

Other Character: EXO’s Park Chanyeol (Namja), EXO’s Byun Baekhyun (Yeoja)

Chapter 2

 

Tengah malam yang kelam, keempat orang itu berdiri tepat di depan sebuah rumah berwarna coklat muda. Dengan pakaian serba hitam dan jubah panjang menjuntai di belakang punggung, mereka tampak mengamati rumah itu. Merekalah anggota OSIS sekaligus idola di Hogosha High School, yang diam-diam memiliki pekerjaan sampingan sebagai Guardian. Namun penampilan mereka sungguh berbeda dari biasanya. Dan tidak akan ada orang yang bisa mengenalinya, apalagi Guardian selalu beraksi di malam hari dengan cahaya minim untuk mengurangi resiko penyamaran besar ini terbongkar.

Kim Joonmyeon, sang Leader Guardian dan satu-satunya yeoja yang ada diantara mereka, memiliki rambut panjang berwarna ungu dengan mata biru sedalam lautan. Kelebihannya adalah insting serta keberanian yang menakjubkan. Saat menjadi Guardian ia memiliki code name Suho.

Wu Yifan, leader kedua Guardian yang selalu tenang dan berpikir jernih. Kekuatan fisiknya sungguh luar biasa. Ditambah dengan keenceran otaknya, ia seperti ilmuwan muda yang sanggup menciptakan ponsel yang bisa mengubah suara, kamera mini, dan alat-alat aneh lain yang sangat berguna saat bertugas.  Ia memiliki mata kuning setajam elang serta rambut biru tua. Ia menggunakan code name Kris.

Kim Jongin, anggota Guardian yang selalu cepat dan tepat mengumpulkan informasi mengenai target mereka. Ia adalah moodmaker dan kelebihannya adalah dapat dengan mudah mempengaruhi para targetnya melalui ucapan manis yang ia lontarkan. Si cassanova berambut kuning emas dan mata hijau zambrud ini memilki code name Kai.

Dan Oh Sehun, anggota Guardian terakhir. Seorang hacker misterius yang bertugas menyusup dan mencuri data-data pribadi para targetnya. Dan juga membantu Kris menciptakan alat-alat baru mereka. Ketika bertugas, ia selalu melepas kacamatanya. Berambut merah menyala dan mata berwarna nutbrown seperti cokelat susu. Steven adalah code name-nya saat bertugas.

Dengan penampilan seperti ini, tak heran jika para target Guardian selalu takjub ketika melihat mereka yang berkeliaran di malam hari. Dandanan aneh dan fisik yang mencolok. Menakutkan sekaligus mengesankan.

“It’s show time!” Jongin alias Kai terlihat penuh semangat.

“Steve, jadi ini kediaman Byun Baekhyun?” tanya Suho tanpa memperdulikan kehebohan Kai.

“Ya, di sebelahnya adalah rumah Park Chanyeol.”

“Lebih baik kita masuk lewat jendela.” Kris yang selalu irit bicara, berkata dengan gumaman.

“Oke, kalau begitu kita berpencar,” putus Suho. “Steve, Kai… kalian lakukan seperti yang kukatakan tadi.”

Keduanya mengangguk dan melesat pergi. Itulah salah satu kelebihan Guardian lainnya. Mereka terlatih, tidak hanya kemampuan otak, fisik mereka pun harus memiliki kemampuan di atas rata-rata. Berlari dengan kecepatan tinggi, melompat pagar dan jendela, memanjat pohon tinggi, bertarung tanpa senjata atau pakai senjata… semuanya mereka bisa.

Suho yang masih belum beranjak dari tempat itu bersama Kris tiba-tiba mengeluarkan ponsel berukuran kecil dari saku roknya. Ia menekan sebuah nomor yang langsung tersambung di ujung sana.

Drrrt… drrrt… sebuah ponsel bergetar di sebuah kamar, tepat pukul sebelas malam. Cepat-cepat pemiliknya yang bernama Park Chanyeol mengambil ponsel yang tergeletak di meja belajar. Dahinya langsung berkerut begitu melihat layar ponselnya. “Nomor tidak dikenal? Siapa malam-malam begini?”

Di dalam kamar pribadi yang dominan berwarna soft blue, ia masih memegang ponselnya yang masih tak berhenti bergetar. Namja bertubuh jangkung itu masih ragu untuk menerima panggilan itu, di jam yang tidak biasa pula.

“Yeoboseyo?” Karena penasaran ia akhirnya mengangkatnya, suara Chanyeol terdengar waspada.

“Guardian time!” Suara merdu seorang yeoja langsung terdengar diseberang.

Tanpa sadar Chanyeol melempar ponselnya hingga jatuh kelantai, matanya membelalak lebar. “Mwoya? Gu… Guardian?” Ia masih terkejut, bahkan nyaris kaku.

“Halo? Halo? Kau masih di sana, Park Chanyeol-ssi?”

Chanyeol menarik napas dalam-dalam, berusaha tenang. Ia buru-buru mengambil ponsel yang terjatuh beberapa meter dari tempatnya berdiri.

“Ka… Kau benar-benar Gu… Guardian?” Chanyeol tergagap, ia sama sekali tidak sanggup menyembunyikan rasa kagetnya.

Padahal awalnya dia cuma iseng mengirim permohonan pada Guardian. Chanyeol tidak menyangka bahwa legenda itu benar-benar nyata.

“Ya, ini Guardian,” seru Suho ramah. “Kau mengirimkan permohonan pada Guardian, kan?”

Chanyeol terdiam cukup lama, sebelum akhirnya menjawab, “Y… ya, aku memang mengirim permohonan… tapi dari mana kau tahu nomor ponselku?”

“Bukan itu persoalannya,” sela Suho, suaranya mendadak berubah berat. “Oh iya, berbicara tentang permohonanmu itu… apa kau sedang bermain-main dengan Guardian?”

Suara penuh tekanan itu membuat Chanyeol gugup, padahal hanya lewat telepon, tapi suara yeoja itu sudah membuatnya terintimidasi. “A… apa maksudmu bermain-main?”

“Kalau begitu… sampai nanti,” kata Suho tanpa menjawab pertanyaan Chanyeol lalu menutup sambungan teleponnya.

“Halo? Halo? Guardian!” Sekarang Chanyeol hanya bisa bingung sendiri. Ia memandang ponselnya selama beberapa saat.

Tak!

Tiba-tiba bunyi yang cukup keras terdengar tepat di depan jendela kamarnya. Ia langsung terlonjak, tanpa sadar jantungnya mulai berdebar kencang, semakin lama semakin kencang, dan akhirnya membuat dirinya diliputi perasaan takut yang mencekam.

Setelah menutup sambungan teleponnya, Suho dan Kris pun bergegas. Tepat di depan mereka terdapat sebuah pagar dengan tinggi 1,5 meter. Mereka berdua saling melempar pandang sekilas, lantas bersamaan memanjat pagar itu, yang terlihat begitu mudah saat mereka melakukannya. Dengan kemampuan mengagumkan, mereka mendarat halus di pekarangan kecil rumah tersebut.

“Kris, tadi Steven bilang kamarnya yang sebelah mana?” Suho melihat dua kamar yang berjejer di lantai dua.

“Yang sebelah kiri, tepat di depan pohon itu.”

“Oke, ayo naik!”

“Memanjat pohon lagi?”

“Ya iyalah. Mau lewat mana lagi?” Suho memandang namja di sebelahnya dengan tak sabar.

Meski terkesan keren saat bertemu para target, itu hanya karena tidak ada yang tahu behind scene-nya. Tidak ada yang namanya dengan datang tiba-tiba dan menghilang tiba-tiba, atau melayang di udara seperti para super hero terkenal. Guardian sih cara kerjanya manual. Kalau mau menyusup paling-paling pilihannya kalau tidak manjat pohon, naik pakai tali atau melompati pagar. Jujur saja, cara kerjanya lebih seperti maling daripada pembela kebenaran.

Begitu sampai di cabang pohon yang paling dekat ke jendela sebelah kiri, keduanya duduk santai. Coba saja mereka bawa pisang, pasti mirip monyet hutan.

“Kamarnya gelap, mungkin dia sudah tidur.” Kris bicara dalam suara lirih.

Suho memandangnya sekilas. “Aku akan membangunkan Putri satu ini.” Ia lalu mengambil ponsel dalam rok hitamnya. Menekan sebuah tombol dan mendekatkannya ke telinga.

“Guardian time!” Suho langsung menyapa begitu seseorang menerima sambungan teleponnya. Itulah sapaan yang khas dari Guardian sebagai pengganti kata hallo.

“Gu… Guardian?” Rasa cemas jelas terdengar dari suara lirih di seberang sana.

“Byun Baekhyun-ssi, kami ada di depan jendela kamarmu…”

Belum selesai Suho menyelesaikan kalimatnya tiba-tiba saja lampu ruangan di depannya menyala. Dengan gerakan terburu-buru bayangan orang di kamar itu membuka jendela kamarnya.

Sret!

“Guardian time!” Suho dan Kris langsung menyapa yeoja yang terperangah di depan mereka. Keduanya lalu menjentikkan jari bersamaan dan “GOTCHA!” ucap mereka sambil menunjuk wajahnya.

Yeoja berambut panjang sepunggung tak teratur, wajah tirus dan kantung mata besar di atas pipinya yang putih pucat, dialah Byun Baekhyun.

Pemilik rumah bercat coklat itu benar-benar terkejut, wajahnya tegang. Ia hanya bisa berdiri kaku di depan jendela kamarnya yang terbuka. Bahkan angin yang membuat rambutnya bergerak-gerak sama sekali tak bisa menyadarkannya dari rasa takjub.

Sekarang, di atas pohon besar yang berhadapan dengan kamarnya, ia bisa melihat yeoja dan namja asing berwajah menawan yang sedang duduk santai. Rambut dan mata mereka berwarna-warni. Yang rambut ungu memandangnya dengan tatapan hangat dan ramah. Berbeda dengan si rambut biru yang memandangnya dingin hingga tanpa sadar membuatnya takut sekaligus berdebar.

“Sepertinya tidak enak mengobrol di sini… bisa kami masuk ke kamarmu?” Suho memecah keheningan yang sudah beberapa detik berlalu.

Baekhyun tidak sanggup menjawab pertanyaan itu. Ia terlalu kaget dan bingung. Mulutnya hanya terbuka tanpa mengeluarkan suara sedikitpun.

“Kuanggap jawabanmu iya,” tukas Kris tanpa basa-basi.

Hampir bersamaan Suho dan Kris bangkit dan berdiri, berpijak di atas batang pohon tersebut tanpa sedikitpun kehilangan keseimbangan.

Setelah itu semua berlangsung cepat. Tanpa Baekhyun sadari, kedua orang asing itu sudah melompat dari cabang pohon dan masuk melalui jendela kamarnya dengan mulus, seperti jagoan kungfu di film-film. Melewati sisi kanan kirinya yang kosong seperti angin dengan gerakan sangat halus.

Baekhyun langsung menoleh ke belakang, ia membelalakkan mata sipitnya dengan wajah pucat. Namja berambut biru dan yeoja berambut ungu itu telah berada di kamarnya. Keduanya berdiri dengan sempurna di dekat tempat tidur.

“Ka… kalian Guardian? Tapi aku sama sekali tidak pernah mengirimkan permohonan,” ujar Baekhyun sambil mengatur napasnya yang mulai sesak karena kejadian mengejutkan tadi.

“Ya, memang bukan kau yang mengirim permohonan. Tapi ada seseorang yang meminta kami untuk menolongmu. Yeoja yang dijadikan bulan-bulanan di kelas 1-F sehingga menolak untuk datang ke sekolah, Byun Baekhyun,” jawab Suho masih dengan senyum ramah.

Baekhyun langsung terperanjat. “Seseorang yang menolongku? Siapa?”

“Park Chanyeol.” Kris langsung menjawabnya. “Dia yang mengirim permohonan pada Guardian.”

“Eh?” Mata Baekhyun berkaca-kaca, begitu mendengar nama tersebut, senyumnya mengembang perlahan-lahan. “Chanyeol melakukan itu untukku…”

“Tapi dia mempermainkan Guardian,” sela Suho, wajahnya yang ramah berubah. Tidak ada lagi senyuman di wajahnya yang cantik. “Dialah pelakunya. Park Chanyeol adalah pelaku penyiksaan itu.”

Selama beberapa saat Baekhyun terdiam.

“Kris, aktifkan kedap suaranya.” Suho cepat-cepat memberi perintah yang langsung dilaksanakan namja itu.

Ia mengambil remote kecil yang biasa di bawanya dalam saku celana, menekan sebuah tombol dan mendadak saja udara seolah berkumpul di ruangan itu. Transparan, tetapi bisa mereka rasakan jelas mengelilingi kamar itu.

Baekhyun sama sekali tidak menyadari perubahan yang terjadi. Otaknya berputar keras, terlalu sibuk mencerna kata-kata Suho yang tidak masuk akal baginya. “Ba… bagaimana mungkin…” Ia bahkan nyaris tak bersuara, air matanya tumpah seketika. “Itu tidak mungkiiiinnnn!” Mendadak suaranya melengking.

BINGO! Tepat seperti dugaan Suho, yeoja ini pasti akan histeris. Karena itu Guardian pasti akan menyiapkan alat-alat seperti ini. Bisa gawat kalau suaranya terdengar sampai keluar. Itu jelas membahayakan eksistensi Guardian.

“Kami punya bukti.” Kris seolah tidak peduli dengan kekagetan yeoja di depannya.

“Buk… bukti apa?” Baekhyun yang sesenggukkan tidak sanggup berdiri, ia terduduk lemas di lantai.

“Park Chanyeol melakukan semua ini sejak SMP. Dia memanfaatkan perasaan Park Sandara yang menyukainya untuk terus menyiksamu. Begitu pula saat SMA, dia berusaha melindungimu sekuat tenaga… tapi nyatanya itu semua cuma kedok,” ujar Suho tegas. “Sadarlah Baekhyun-ssi.”

“Tapi untuk apa?”

“Tentu saja agar kau bergantung padanya. Dia melakukan ini agar kau bergantung hanya padanya. Hanya mempercayainya. Dia terobsesi padamu, benar-benar seorang psikopat.”

“Bohooongggg!” Baekhyun mendadak berteriak, ia mulai tak terkontrol lagi. “Chanyeol tidak mungkin melakukan itu! Lalu, kenapa dia malah meminta bantuan Guardian?”

“Itu yang sedang kami cari tahu.” Kris masih memasang wajah datar, dia benar-benar tidak merasa terganggu meski ada yeoja menangis histeris di depannya. “Chanyeol menantang Guardian.”

Drrrt… drrrt…

Getaran ponsel dalam saku Suho langsung membuatnya tersenyum. “Nah… kita akan tahu alasannya sekarang.”

“Guardian time!” Terdengar suara di seberang. Suho lalu menjauhkan ponselnya dari telinga lalu menekan tombol loudspeaker.

“Steve, Kai. Bagaimana keadaan di sana?”

“Park Chanyeol berhasil ditangkap,” suara Steven terdengar penuh semangat.

“Lalu? Apa dia sudah mengaku?”

“Sayangnya dia tetap bungkam,” jawab Kai dengan nada kesal. “Dia sangat aneh!”

“Biarkan aku bicara dengannya.”

“Guardian…” Suara Chanyeol di seberang terdengar lirih.

Baekhyun yang sejak tadi terduduk lemas langsung berdiri. “Yeollie? Kau di sana?” Wajahnya terlihat cemas, air mata kembali menetes dari pelupuk matanya.

“Baekkie, aku…”

“Oke, kita tidak punya banyak waktu.” Mendadak telepon kembali dikuasai Kai dan Steven.

“Suho, jadi apa yang harus kita lakukan?” Steven terdengar serius.

Kris dan Suho berpandangan sejenak. Mereka memiliki batas waktu dalam menyelesaikan misi, tepat sebelum matahari terbit. Selalu seperti itu. Jadi, tidak bisa mengulur-ulur waktu untuk kompromi.

Dengan wajah muram akhirnya leader Guardian memberi keputusannya. “Berikan Hukuman Guardian pada Park Chanyeol.”

Lalu sambungan telepon terputus. Suho memasukkan ponsel ke dalam saku roknya dengan desahan napas berat.

“Mwoya? Apa maksudmu dengan hukuman Guardian?” Tiba-tiba Baekhyun mencengkeram tangan Suho dengan keras. Kecemasan dan ketakutan membuat wajah tirusnya terlihat makin pucat.

“Park Chanyeol adalah orang yang membuatmu menderita. Sudah saatnya kau sadar Baekhyun-ssi! Dia akan mendapatkan hukuman dari Guardian atas tindakannya. Yang pasti, dia akan menghilang dari kehidupanmu dan kau akan bebas.” Suho berusaha menenangkannya dengan sabar.

“Aniyoooo!!” Baekhyun menjerit sangat keras. “Kalian salah! Kalian salah! Chanyeol tidak mungkin melakukan hal itu!”

Kris dan Suho langsung menghela napas. Seolah mereka sudah menduga reaksi yang ditunjukkan oleh Baekhyun.

“Bekerjasamalah! Kami akan membuatnya mengaku, bagaimanapun caranya. Jadi kami harap kau ikut…”

“Aku bilang kalian salah! Hal itu tidak akan mungkin terjadi! Bukan hanya tidak mungkin… Aku tahu jelas bukan Chanyeol pelakunyaaa!!” Baekhyun tak mampu lagi menahan emosinya.

“Jadi hentikan apa pun yang kalian sebut dengan hukuman i

Please log in to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
ephemeral24
2412 streak #1
Chapter 8: awwww it was just getting to the part we've all been waiting for! POOR YIFAN HUHUHU Jun wake up???
and also the introduction of a black guardian???
so sad that it's the last of the available chapters...

still, thank you for this authornim!
ephemeral24
2412 streak #2
Chapter 7: JUST GET TOGETHER YOU TWO! UGHHHHH
awwwww... how sweet of Jun to make Leerang realize that she needs to be confident and needs to love herself first... really nice!
ephemeral24
2412 streak #3
Chapter 6: OH YIFANNNNNN WHAT DO WE DO WITH YOU
Sehun, that was rude! a rejection is not bad, but the way he did it was really mean! Jun just wants to teach Sehun a lesson
ephemeral24
2412 streak #4
Chapter 5: damn, Yifan is down baddddddd
Jun is really intelligent and deductive and so perfect to be the leader of Guardians!!!
ephemeral24
2412 streak #5
Chapter 4: wow, i have no words at how elaborate this whole thing is, even if I'm a bit confused... bravo authornim!
ephemeral24
2412 streak #6
Chapter 3: wow, this request is bigger in scale than the first one... it's so well thought of and elaborate i would've been doubtful if only one student pulled it off... turns out it was a group of students and a teacher even? interesting!!!

can't wait to find out what happens next!
ephemeral24
2412 streak #7
Chapter 2: okay, first of all! COOLEST GUARDIANS!
they do their job right and they have the right leader for it! Jun is incredibly analytical and discerning to have figured it out from the letter alone! and yet they still staged the whole operation to let the two realize their mistakes and to change the way they live from then on... they really deserve that guardians title

but what's more interesting is how Yifan deduces everything not from facts but from Jun's face, to be able to read what's on the other's mind perfectly... idk man, if that's not love idk what is!!!

ps. why do they always scream Guardian Time lmao
ephemeral24
2412 streak #8
Chapter 1: interesting... this secret group the SC has is very interesting! also, Jun's shift in personality LOL well someone has to keep the others in check! if not her, no one will lol
ChiminCake #9
Chapter 8: Note : thanks to readers-nim for read my fanfic and big thanks for your comment and subscribers.

Bukankah ini remake dari judul yang sama. Kenapa kamu menyebut ini ff kamu?
Rasanay tidak benar kali kamu menyebut ini ff kamu. Kamunkan cuma remake tidak bis amenyebut ini ff kamu.
churaphica #10
Chapter 8: penasaran sm black guardian???