Prolog & Chapter 1

Chouzetsu no Hogosha (Amazing Guardian)
Please log in to read the full chapter

Other Character: Super Junior’s Lee Donghae (Namja), EXO’s Do Kyungsoo (Yeoja), f(x)’s Choi Jinri (Yeoja), SHINee’s Lee Taemin (Namja)

Prolog

 

Malam itu sepi dan dingin. Bulan juga hanya membiarkan sebagian dirinya untuk menerangi kegelapan kali ini. Tak seorang pun terlihat dikompleks perumahan ini. Hanya terdengar suara angin berhembus kencang. Di depan sebuah balkon rumah bertingkat dua, terlihat bayang-bayang orang yang berdiri. Mereka mengeluarkan suara-suara berbisik seperti aba-aba. “Si… siapa kalian?” Suara namja dari dalam ruangan itu terdengar panik. Pemilik rumah yang mendengar suara asing di depan balkon kamar tidurnya langsung ternganga.

Melalui pintu geser transparan yang menyambungkan kamar dan balkon, ia bisa melihat sosok-sosok misterius yang ada di sana. Tidak bisa ditutupi, ada perasaan takut yang tiba-tiba membuatnya gemetaran. Namja itu menelan ludah sekali sebelum akhirnya memberanikan diri membuka pintu geser di depannya.

Wusss. Angin langsung menyeruak masuk dan menerbangkan kertas-kertas tugas sekolahnya. Tiba-tiba…

Bukk!

Namja itu jatuh ke belakang tepat ketika akan keluar. Belum sempat ia berdiri, tubuhnya mendadak kaku karena melihat bayang-bayang itu mendekat, berdiri tepat di depannya.

Untung saja ada cahaya temaram dari kamar tidur yang sedikit membantunya di tengah kegelapan. Ia sontak terkesiap. Kali ini, ia dengan jelas bisa melihat bentuk bayangan tadi karena jarak mereka yang cukup dekat.

“Dari mana kalian masuk?? Apa kalian perampok?” Suara namja itu bergetar. Cepat-cepat ia berdiri menghadap mereka, bersikap defensif.

“Apa kami terlihat seperti perampok, Lee Donghae-ssi?” ucap salah satu bayangan. Suaranya berirama merdu. Terdengar seperti suara yeoja muda.

“Dari mana kau tahu namaku?” Namja yang bernama Lee Donghae itu semakin ketakutan, tapi ia tetap tak bisa mengalihkan pandangan dari wajah-wajah misterius yang ada di depannya.

Sebab, mereka tidak terlihat seperti manusia biasa. Semuanya memakai pakaian serba hitam, dengan jubah panjang yang menutupi bagian belakang tubuh mereka hingga mendekati kaki. Hanya satu dari mereka yang berambut panjang dan menggunakan rok di atas lutut dengan stocking yang juga berwarna hitam, satu-satunya yang diyakini Donghae sebagai yeoja dalam kelompok misterius itu. Lalu ada faktor lain yang membuatnya terpana. Secara fisik orang-orang ini sangat unik, mereka memiliki mata serta rambut dengan warna mencolok.

Donghae masih takjub, ia tak sanggup menjawab pertanyaan dari orang-orang misterius yang tiba-tiba ada di atas balkon rumahnya, ia terlalu kaget dan bingung. ‘Bagaimana cara mereka masuk dan naik kesini? Kenapa mereka bisa tahu namaku? Apa iya penjahat berpenampilan mencolok begini?’ Runtutan pertanyaan terus berputar di kepalanya.

“Guardian time!” Mendadak saja si yeoja misterius berkata dengan senyum manis.

Belum sempat Donghae bereaksi, beberapa bayangan itu tiba-tiba menjentikkan jari mereka bersamaan, lalu “GOTCHA!” ucap mereka sambil menunjuk wajah Donghae dengan jari telunjuk dan ibu jari, seperti membentuk sebuah pistol.

Setelah mencerna ucapan itu, tiba-tiba saja ketakutan yang terpancar di wajah Donghae berubah jadi kelegaan, yang ditunjukkan dengan sebentuk senyuman.

“Jadi kalian…” Ia terlalu senang sampai ia tidak bisa menyelesaikan kalimatnya. Sekarang ia bisa melihat orang-orang di depannya juga tersenyum.

Donghae tertawa pelan, merasa bodoh pada ketakutannya tadi. Selama beberapa detik ia memandang satu per satu sosok-sosok ajaib itu penuh rasa kagum. “Gamsahamnida…,” ucapnya dengan senyum merekah. “Guardian.”

Keempat sosok gelap itu tak membalas perkataan Donghae. Mereka hanya berdiri dalam diam, membuat Donghae yang semula sudah merasa lega, kembali dibuat berdebar-debar aneh. Diperhatikannya lagi dengan seksama, keempat manusia yang ia sebut Guardian ini memang terlihat mengagumkan. Aura mereka begitu kuat, menyihirnya hingga tak sanggup melawan. Sangat indah. Mempesona. Dan sekaligus… menakutkan.

 

***

 

Chapter 1

 

“Kyaaa… anggota OSIS sudah datang!! Beri jalan, beri jalan!” teriak seorang yeoja dengan nada memerintah.

Murid-murid yang ada di sekitar situ pun langsung memposisikan diri. Bukannya kesal, siswa-siswi Hogosha High School justru terlihat sangat senang. Bahkan tidak sedikit yang terlihat antusias dengan sorot mata berbinar-binar. Di koridor lantai dasar, semua murid berjejer di tepi kanan kiri. Mengosongkan bagian tengah jalan, persis seperti para ajudan yang menunggu tuan besarnya lewat.

“Ada apa ini?” tanya seorang yeoja kelas satu bernama Do Kyungsoo. “Kenapa semua orang memasang wajah aneh begitu? Apa perdana menteri mau datang ke sekolah ini?”

“Hah? Ini lebih penting dari perdana menteri tahu!” jawab Jinri, teman yeoja-nya yang berdiri di sebelahnya dengan penuh semangat. “Tiap pagi kita pasti menyambut kedatangan mereka! Siapa lagi kalau bukan anggota OSIS yang paling melegenda di Hogosha High School!”

“Memang apa hebatnya mereka? Cuma OSIS biasa saja kenapa diributkan?”

Jinri menarik napas sekali sebelum menjelaskan, “Kyungsoo kan murid pindahan, makanya tidak tahu seluk beluk sekolah ini. Di Hogosha High School, pesona anggota OSIS sangat hebat, bahkan tidak berlebihan kalau mereka disebut sebagai orang yang paling berkuasa selain kepala sekolah! Karena ini adalah pertama kalinya ada OSIS yang memiliki karisma seperti mereka.”

“Kok bisa?” Kyungsoo akhirnya penasaran juga, karena Jinri berkata dengan heboh sekali.

“Mereka membuat beberapa perubahan di sekolah ini. Sangat jelas dan signifikan! Membuat Hogosha High School yang awalnya punya aturan kolot dan kaku jadi lebih santai dan menyenangkan. Hebat sekali kan? Ditambah lagi mereka pintar, keren, dan sama sekali tidak sombong!”

“Ya, mereka memang hebat…,” timpal seorang namja di sebelah mereka yang bernama Taemin. “Tambah lagi satu alasan murid baru memilih sekolah ini.”

“Tambah lagi? Memangnya ada berapa alasan sampai sekolah ini jadi terkenal?”

“Kyungsoo-ssi bukan dari Busan ya?” tanya Taemin yang langsung dibalas anggukan Kyungsoo.

“Aku baru pindah dari Seoul.”

“Oh pantas saja…” Taemin merasa maklum dengan teman barunya itu. “Di kota ini, Hogosha High School adalah yang paling populer, dan banyak sekali anak-anak SMP yang mengincar SMA ini. Bukan karena alasan akademis atau fasilitas. Tapi legenda sekolah ini yang membuatnya terkenal.”

“Legenda?” Kyungsoo semakin terlihat bingung. “Maksudnya? Terus apa hubungannya sama anak OSIS?”

“Tidak ada hubungannya sih,” jawab Jinri. “Sebelum ada OSIS yang terkenal seperti sekarang, sebenarnya sekolah ini sudah memiliki legenda lain. Jadi dapat dikatakan, dengan OSIS tahun ini tidak heran kalau Hogosha High School makin diminati banyak orang.”

“Legenda selain OSIS?” tanya Kyungsoo bingung. “Apa itu?”

Taemin dan Jinri saling melepas pandang, tersenyum kecil sesaat, kemudian menjawab bersamaan, “Guardian.”

“Guardian?!” Suara Kyungsoo melengking. Dari sinar matanya terlihat ia sangat bingung dengan kata yang baru saja keluar dari mulut kedua temannya ini.

“Jangan keras-keras.” Jinri langsung membekap mulut yeoja itu.

“Guardian itu maksudnya apa?” Kali ini suara Kyungsoo jauh lebih pelan. Ia menatap Jinri dan Taemin dengan pandangan penuh tanya.

“Seperti namanya, Guardian adalah Penjaga. Lebih tepatnya pelindung Hogosha High School. Ini legenda lama, sudah ada sejak tujuh belas tahun lalu. Apa pun masalah yang ada di sekolah ini, Guardian pasti bisa menyelesaikannya. Sama seperti nama sekolah kita.” (Hogosha yang diambil dari bahasa Jepang yang berarti guardian/pelindung.)

“Apa legenda itu sungguh-sungguh nyata? Berarti mereka sudah tua dong… sudah ada selama tujuh belas tahun.”

Jinri dan Taemin langsung menggeleng.

“Guardian itu misterius, tidak ada yang tahu siapa dia, berapa umurnya, namja atau yeoja, apa tujuannya menjadi Guardian, atau berapa jumlahnya. Semua serba misterius. Tetapi, karena Guardian selalu melindungi sekolah secara diam-diam, guru-guru pun menutup mata dengan masalah ini.”

Kyungsoo cuma bisa ber-oh-ria sebagai jawaban. Ia terlalu takjub dengan cerita kedua temannya.

Di minggu pertamanya pindah ke Hogosha High School, ia sudah mendengar cerita-cerita aneh. Pada awalnya ia berpikir kepindahannya dari kota besar Seoul ke area Busan adalah sebuah kemunduran. Pindah ke sekolah yang sama sekali tidak istimewa, cuma sekolah biasa, tak terlalu besar, terkesan kuno, di daerah pinggiran pula. Namun siapa sangka, ada sebuah cerita menarik yang sanggup membuatnya penasaran. “Ternyata sekolah ini bukan sekolah biasa ya?” gumamnya kemudian.

“Lalu, bagaimana cara Guardian melindungi Hogosha High School?” Kali ini suara Kyungsoo terdengar lebih antusias.

“Lewat permohonan,” jawab Jinri sambil tersenyum. “Guardian membantu semua orang yang ada di sekolah ini tanpa terkecuali. Kalau kau punya masalah serius, kau bisa mengirim e-mail pada mereka.”

“Hah? Lewat e-mail?”

Keraguan yang kembali terdengar dalam suara Kyungsoo tidak begitu mengganggu Jinri, ia tetap saja melanjutkan ucapannya. “Kurasa, tak ada satupun di sekolah ini yang tidak percaya dengan keberadaan Guardian, karena mereka membantu Hogosha High School secara nyata. Meski di lain sisi identitasnya tetap misterius.”

“Kok aneh?” Kyungsoo langsung mengerutkan kening. “Apa tidak ada yang berusaha membongkar identitasnya? Aku tak percaya… tujuh belas tahun keberadaan Guardian di sekolah ini, masa tidak ada satupun yang penasaran  dengan jati diri mereka sebenarnya?” tanya yeoja itu dengan nada skeptis. “Di dunia ini kan banyak sekali orang iseng dan sirik.”

“Hahaha…” Jinri dan Taemin langsung terbahak.

“Ya, pendapat yang sangat masuk akal sebenarnya,” tukas Taemin di sela tawanya. “Tapi, kalau kau sudah bertemu Guardian…” Ia lalu memelankan suaranya, bahkan nyaris seperti berbisik. “Kau pasti akan tahu alasan kenapa tidak ada yang sanggup atau mencoba untuk membongkar identitasnya.”

“Ya, benar sekali. Guardian memang keren kan? Sang pelindung misterius,” imbuh Jinri dengan nada yang sama.

Kyungsoo terdiam cukup lama, berusaha mencerna ucapan mereka. “Jangan bilang…” Ia sontak melayangkan pandangan curiga pada keduanya. “Kalian ini adalah orang-orang yang pernah bertemu dengan Guardian?”

Bersamaan, Jinri dan Taemin tersenyum simpul, yang semakin menimbulkan seribu pertanyaan di kepala Kyungsoo. “Kalian sungguh pernah meminta pertolongan padanya?” ulang yeoja itu tak sabar.

“Kalau itu sih…” Jinri menggantung ucapannya dan menatap Taemin sejenak. Keduanya meletakkan jari telunjuk di ujung bibir masing-masing, lalu melemparkan pandangan penuh arti pada Kyungsoo yang cuma bisa bengong. “Rahasia,” ucap mereka seirama.

“Kyaaa… Yifan oppa!”

“Ah, Jongin!!”

“Sehunnie tetap imut seperti biasanya!!”

“Princess Kim!! Ya ampun, dia selalu saja menawan!”

Tiba-tiba sebuah sorak-sorai terdengar begitu keras, membuat ketiganya sontak menghentikan obrolan kecil mereka. Semua siswa Hogosha High School yang ternyata sudah berjejer rapi dari ujung koridor utara sampai selatan terlihat antusias. Sejak tahun lalu, anggota OSIS yang sekarang duduk di kelas dua memang membuat warga sekolah jadi tidak terkontrol. Setiap pagi, sambutan seperti ini jadi kegiatan yang dilakukan sejak tahun lalu. Mereka selalu menjerit histeris melihat empat orang anggota OSIS yang dinobatkan sebagai OSIS paling karismatik sejak sekolah ini berdiri.

Kyungsoo yang baru hari ini—dengan mata kepala sendiri—melihat anggota OSIS yang menghebohkan itu, kontan membelalakkan mata bulatnya. Dia yang sejak tadi tidak begitu tertarik sekarang mendadak berubah jadi terkagum-kagum.

Jinri langsung menyenggol lengannya. “Bagaimana? Mereka sangat berkarisma, kan?”

Kali ini, Kyungsoo otomatis mengangguk seperti terhipnotis. “Aku sama sekali tidak menyangka, di sekolah kecil seperti ini ada orang-orang seperti mereka!”

Jinri dan Taemin tertawa. “Mereka terlalu keren untuk cuma berada di sekolah negeri biasa, begitu maksudmu?”

Kyungsoo lagi-lagi hanya mengangguk, ia terlalu terkesima. Ditatapnya empat orang yang berjalan seperti top model ditengah para penggemar yang mengelilingi mereka. Tiga namja tampan dan satu yeoja cantik. Bahkan, seragam Hogosha High School yang sederhana yang terdiri dari kemeja putih, rok atau celana berwarna hitam dengan line merah di tepinya, blazer bermotif kotak hitam-merah, serta dasi hitam polos, bisa terlihat begitu mewah ketika mereka memakainya.

‘Mereka tidak cocok berada di sini, terlalu mencolok! Mereka harusnya sekolah di sekolah internasional atau swasta nomor satu. Bagaimana bisa orang-orang sekeren mereka memilih sekolah pinggiran yang tidak istimewa seperti ini??’

“Hei, Kyungsoo-ya! Kau lupa menutup mulut tuh,” seru Jinri sambil tertawa melihat ekspresi teman barunya.

“Mian…” Kyungsoo terlalu malu karena ketahuan bengong. “Mereka berempat jadi anggota OSIS sejak kelas satu?”

“Mereka yang pertama. Padahal menurut peraturan, OSIS selalu dipilih dari siswa kelas dua, tapi… karena mereka memang sangat menonjol waktu kelas satu dan banyaknya penggemar yang mendukung, akhirnya mereka membuat rekor baru sebagai OSIS yang paling muda juga paling berpengaruh dalam sejarah. Keempat anggota OSIS itu adalah murid-murid terpintar di angkatannya.”

“Wow!” Kyungsoo tak bisa dibuat lebih kagum lagi. Selain keren, mereka ternyata dikaruniai kepintaran yang luar biasa.

“Terus, siapa saja mereka?”

Jinri langsung terlihat penuh semangat. Rasanya sejak tadi ia menunggu Kyungsoo bertanya akan hal itu. Ia langsung memandang anggota OSIS yang masih terhadang oleh siswa-siswi di tengah koridor, lalu menunjuk salah satu dari mereka.

“Nah Kyungsoo-ya … yang berdiri di ujung kiri… namanya Oh Sehun, tinggi 183cm, berat 63kg, jago IT, orangtuanya pemilik rumah sakit besar, dan ia menjabat sebagai sekertaris sekaligus menjadi magnae di antara mereka berempat.”

“Daebak! Kau tahu profilnya sedetail itu?” Kyungsoo langsung geleng-geleng, kembali mengikuti telunjuk Jinri. “Yang pakai kacamata?”

“Ne. Bagaimana menurutmu?”

“Wajahnya imut sekali, tipe yang mudah disukai oleh siapapun.”

Jinri tertawa mendengar komentar itu, seolah dia sendiri yang mendapat pujian manis Kyungsoo. “Oke, lanjut.” Ia menggeser telunjuknya.

“Yang berdiri di sebelah Sehun oppa yang warna kulitnya kontras dengannya, namanya Kim Jongin, tinggi 182cm, berat 68kg, penakluk semua yeoja, namja yang sangat romantis. Kabarnya dalam sehari minimal dapat tiga pernyataan cinta dari yeoja. Jago sastra, orangtuanya pemilik perusahaan terkenal yaitu Kim Corp, dan ia menjabat sebagai bendahara.”

“Daebak!” Lagi-lagi Kyungsoo cuma bisa terpana mendengar penjelasan Jinri. Ia betah memandangi wajah Jongin dari kejauhan yang masih dikerubuti fansnya.

“Memang tampan sekali. Dia bisa membuat para yeoja tumbang, senyumnya juga menggoda sekali!”

“Benar sekali. Apalagi dia juga masih single, semua yeoja berlomba-lomba mendapatkan hati Jongin oppa.”

“Masih belum punya yeojachingu? Dengan wajah setampan itu?” ucap Kyungsoo tak percaya. ‘Yah, untuk ukuran wajah seperti itu,rasanya memang belum ada yang pantas bersanding dengannya di sekolah ini.’

“Sekarang lihat namja yang berdiri di ujung paling kanan.” Kali ini Kyungsoo tidak sanggup berkomentar, ia terlalu takjub ketika mengikuti arah telunjuk Jinri. Salah satu anggota OSIS itu berdiri menjulang, dengan wajah angkuh yang tajam. Tak ada seulas senyum pun di bibirnya. Ia hanya berdiri di sana dengan wajah bosan, berbeda dengan dua namja tadi yang menebar senyum ke mana-mana.

Wajahnya tentu saja tampan, dengan mata coklat tua yang begitu dalam dan menghanyutkan. Sosoknya yang cool dan menyiratkan aura misterius membuatnya terlihat sanggup menarik siapapun. Tak terkecuali Kyungsoo. “Kalau dia…?”

“Namanya Wu Yifan.” Jinri sadar betul arti pandangan Kyungsoo yang berbinar-binar. ‘Siapa sih yang tak terkesima melihat Yifan oppa?’

“Yifan oppa, tinggi 187cm, berat 70kg, cool, dan jarang bicara, tapi punya fangirl paling banyak. Ranking satu di sekolah, jago bela diri, pangeran Hogosha High School, orangtuanya adalah donatur terbesar di sekolah, dan ia menjabat sebagai wakil ketua.”

“Eh?” Kyungsoo langsung mengangkat sebelah alisnya. “Orang sesempurna Wu Yifan cuma jadi wakil? Bagaimana ketuanya?”

Kali ini bukan hanya Jinri, Taemin yang sejak tadi diam tiba-tiba terlihat bersemangat. Keduanya menunjuk seorang yeoja yang berdiri di tengah-tengah tiga namja tampan yang menjulang itu.

“Dia ketuanya?” Kyungsoo langsung menelan ludah, ia memfokuskan pandangan pada satu-satunya yeoja di antara anggota OSIS. Wajahnya begitu cantik, tapi bukan itu saja yang membuatnya jadi sangat menarik. Keanggunan yang ditunjukkan sang ketua OSIS benar-benar membuat tidak hanya para namja, tapi juga para yeoja terlena.

Ia tersenyum begitu lembut pada orang-orang yang menyerukan namanya. Dengan rambut hitam panjang sepinggang yang begitu halus, ia terlihat seperti seorang putri yang sempurna. Kulit lembut seputih salju, bibir tipis berwarna merah alami, matanya indah yang memancarkan keteduhan. Dan, meski wajahnya polos tanpa riasan apa pun, kecantikannya yang khas jadi daya tarik tersendiri.

“Be… benar-benar cantik. Apa dia bukan artis?” Kyungsoo sampai kehabisan kata-kata.

“Banyak juga yang tanya begitu. Tapi, dia tak tertarik jadi artis,” jawab Taemin.

“Namanya Kim Joonmyeon,” lanjut Jinri. “Tinggi 158cm, berat 45kg, yeoja paling anggun dan cantik di sekolah ini. Tidak hanya pintar di bidang akademik, dia juga pintar masak, merangkai bunga, berpuisi, dan tari tradisional. Orangtuanya memiliki bisnis di bidang kecantikan dan juga berteman baik dengan keluarga Yifan oppa.”

“Dia calon menantu paling sempurna, tentu saja. Banyak yang memanggilnya Princess Kim karena memang cocok dengan image itu. Dia juga sangat baik pada semua orang. Sangat lembut dan senyumnya… benar-benar menyejukkan hati. Dialah yang memegang kendali OSIS. Ide-ide cemerlang dan keanggunannya sungguh luar biasa.”

Bersamaan dengan ucapan terakhir Jinri, keempat orang hebat yang sedang dibicarakan melewati tempat Kyungsoo dan kedua temannya berdiri. Dan seolah tak bisa ditahan, Kyungsoo terus terpaku memandang anggota OSIS itu.

Matanya lalu bertumbukan dengan Ketua OSIS, Kim Joonmyeon. Wajah Kyungsoo langsung memerah karena ketahuan memandang tanpa berkedip. Ia berusaha mengalihkan pandangan, tapi gerakannya tertahan dan makin terhisap oleh mata yang menyejukkan itu.

Tanpa disangka-sangka, Joonmyeon mengembangkan bibirnya. Ia tersenyum begitu manis pada Kyungsoo. Pesona yang dimilikinya membuat Kyungsoo terperangah. Bayangkan, sebagai yeoja normal saja Kyungsoo bisa terpesona dalam sekejap.

“Hei Kyungsoo! Kyungsoo! Kyungsoooo!!” Jinri dan Taemin yang berdiri di sebelahnya terus memanggil namanya.

“Ah ne…”

“Kenapa bengong saja? Anggota OSIS sudah melewati kita, tahu!”

“Oh…” Kyungsoo langsung menggelengkan kepala, ia benar-benar termangu selama beberapa detik. Terpaku di tempatnya tanpa bisa ditahan.

“Mereka bukan orang biasa…” Tiba-tiba Kyungsoo memberi kesimpulan, masih dengan nada kagum.

Ada kepuasan di wajah Taemin dan Jinri. “Sudah aku bilang, kan?” ucap keduanya kompak.

***

Setelah arak-arakan penuh kehebohan itu berhenti, keempat anggota OSIS berdiri di depan sebuah ruangan yang paling luas di antara ruangan lain di lantai tiga. Papan yang tertera di atas pintu bertuliskan RUANGAN OSIS.

Keempatnya masuk ke dalam ruangan it

Please log in to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
ephemeral24
2412 streak #1
Chapter 8: awwww it was just getting to the part we've all been waiting for! POOR YIFAN HUHUHU Jun wake up???
and also the introduction of a black guardian???
so sad that it's the last of the available chapters...

still, thank you for this authornim!
ephemeral24
2412 streak #2
Chapter 7: JUST GET TOGETHER YOU TWO! UGHHHHH
awwwww... how sweet of Jun to make Leerang realize that she needs to be confident and needs to love herself first... really nice!
ephemeral24
2412 streak #3
Chapter 6: OH YIFANNNNNN WHAT DO WE DO WITH YOU
Sehun, that was rude! a rejection is not bad, but the way he did it was really mean! Jun just wants to teach Sehun a lesson
ephemeral24
2412 streak #4
Chapter 5: damn, Yifan is down baddddddd
Jun is really intelligent and deductive and so perfect to be the leader of Guardians!!!
ephemeral24
2412 streak #5
Chapter 4: wow, i have no words at how elaborate this whole thing is, even if I'm a bit confused... bravo authornim!
ephemeral24
2412 streak #6
Chapter 3: wow, this request is bigger in scale than the first one... it's so well thought of and elaborate i would've been doubtful if only one student pulled it off... turns out it was a group of students and a teacher even? interesting!!!

can't wait to find out what happens next!
ephemeral24
2412 streak #7
Chapter 2: okay, first of all! COOLEST GUARDIANS!
they do their job right and they have the right leader for it! Jun is incredibly analytical and discerning to have figured it out from the letter alone! and yet they still staged the whole operation to let the two realize their mistakes and to change the way they live from then on... they really deserve that guardians title

but what's more interesting is how Yifan deduces everything not from facts but from Jun's face, to be able to read what's on the other's mind perfectly... idk man, if that's not love idk what is!!!

ps. why do they always scream Guardian Time lmao
ephemeral24
2412 streak #8
Chapter 1: interesting... this secret group the SC has is very interesting! also, Jun's shift in personality LOL well someone has to keep the others in check! if not her, no one will lol
ChiminCake #9
Chapter 8: Note : thanks to readers-nim for read my fanfic and big thanks for your comment and subscribers.

Bukankah ini remake dari judul yang sama. Kenapa kamu menyebut ini ff kamu?
Rasanay tidak benar kali kamu menyebut ini ff kamu. Kamunkan cuma remake tidak bis amenyebut ini ff kamu.
churaphica #10
Chapter 8: penasaran sm black guardian???