Annyeong...

saya kembali dengan ff gaje ini hhhee...

semoga kalian suka ne...

dan maaf bila updatenya lama, tapi... adakah yang menunggu ff ini hhhee

Happy reading ^o^

Chapter 6

“eungh..” terdengar suara erangan dari seorang yeoja cantik dengan bibir kissable nya sedang mengerjapkan matanya perlahan menyesuaikan cahaya yang masuk ke retina matanya.

‘Omo, apa ini?’ batin yeoja tersebut yang ketika dirinya sadar telah berada di pelukan seseorang dengan sayap hitam yang membungkus badan mereka berdua. Yeoja cantik tersebut, Park Jaejoong, mendongakkan kepalanya menghadap namja tampan yang tidur memeluknya erat. Jaejoong pun teringat akan aktifitas panasnya semalam dan langsung sukses membuat pipi putih nya berubah warna menjadi merah.

“Ah... ish, memalukan Park Jaejoong. Apa yang kau perbuat semalam? Apa yang akan appa perbuat bila mengetahui hal ini..OMO Appa..” tersadar akan hal apa yang dapat menimpanya jika Jaejoong tetap disini dalam keadaan seperti itu, ia pun segera melepaskan diri dari pelukan hangat Yunnie nya walaupun terasa sedikit sakit dengan bagian tubuh bawahnya, dan segera memakai bajunya asal. Yunho yang merasa tidurnya terganggu pun perlahan membuka matanya, ia sungguh bingung apa yang sedang Joongie nya lakukan.

“Yun... ayo cepat bangun dan pakai baju mu ne, hari sudah beranjak pagi. Appa,,,appa akan pulang hari ini, bisa gawat bila ia melihat mu. Ppali...” ujar Jaejoong sambil melempar kan baju Yunho kearah Yunnie nya. Dengan malas Yunho pun memakai bajunya dan hendak segera terbang menuju Mirotic point. Tapi sebelum itu,

“Yun... kau tidak mengucapkan salam cinta padaku dulu pagi ini, setelah apa yang kita lakukan semalam?” rengek Jaejoong yang menahan pergelangan tangan Yunho di depan pintu gudang dan jangan lupa bibir cherry Jaejoong yang telah mempout sempurna. Yunho pun tersenyum melihat rengekan Jaejoong apalagi melihat wajah gemas kekasihnya yang mengerucutkan bibir imutnya. Yunho pun dengan secepat kilat mencium bibir cherry tersebut dan segera melesat terbang sebelum kekasih imut nya mengumpat dirinya.

“Ish, kubilang kan salam cinta.. bukan morning kiss” gerutu jaejoong dan tidak lupa senyum di bibirnya ketika ia menyentuh bibir nya yang dicium Yunho tadi.

;

;

;

Di darmaga desa Bigeast, telah datang kapal Park Yoochun membawa rombongannya. Mereka telah pulang dari pencarian buruannya. Sungguh ironis, ketika kapal itu tiba, terdapat beberapa bagian kapal yang rusak walaupun tidak sampai membuat kapal itu tenggelam.

“Apakah kau menemukan sesuatu Yoochun?” tanya Siwon. “Setidaknya kau menemukan sarang mereka?” tanyanya lagi.

“Bahkan tidak” balas Yoochun ketus sambil berjalan menuju rumahnya.

“Baiklah” balas Siwon singkat sambil mengikuti Yoochun dibelakangnya.

“Tapi setidaknya, aku mengharapkan rencanamu sukses Siwon” ujar Yoochun ketika ia ingat rencana siwon sebelum kepergiannya.

“Well, sepertinya masalah mu sedikit berkurang Chun” balas Siwon sambil tersenyum penuh arti kepada Yoochun. Yoochun yang bingung dengan maksud Siwon pun hendak menanyai perihal maksud yang diucapkan Siwon, tetapi dipotong oleh sahutan beberapa penduduk Bigeast.

“Selamat, Tuan Yoochun” teriaknya.

“Semua orang begitu lega” teriak yang lain

“Putri mu sungguh hebat” sahut yang lainnya lagi  sambil membungkuk hormat kepada Yoochun.

“Putri?? Jaejoongie?” tanya yoochun kepada Siwon sambil melanjutkan perjalanan mereka kembali.

“Yah, begitulah. Dia nyaris tidak bisa berjalan melalui desa, tanpa penggemar yang mengerumuninya. Kyuhyun ku saja sampai tak bisa mengungkapkannya dengan kata-kata saat melihat putrimu kecil mu yang nakal itu beraksi.” jelas Siwon sambil terkekeh.

“Joongie, Park Jaejoong?” ulang Yoochun tak percaya sambil menahan bahu Siwon yang berjalan disampingnya.

“Ya, siapa sangka. Dia mempunyai sesuatu yang spesial dengan para angel tersebut.” Balas Siwon.

;

;

;

Di lain tempat, Mirotic Point..

“YUNNIE........... HWAITING.....” teriak Jaejoong kepada Yunho yang kini sedang terbang diatasnya. Yunho sedang melatih kekuatan sayapnya pasca kesembuhannya, beberapa bulan Yunho tidak bisa terbang mengakibatkan sayap nya sedikit kaku.

“hhiihi Yunnie memang tampan, hah... dia sungguh memukau” monolog Jaejoong. ‘Eh, kenapa dia tiba-tiba menukik terbang kebawah apakah luka sayapnya terbuka lagi? Omo, apakah Yunnie akan jatuh?’ batin Jaejoong ketika melihat Yunho terbang menukik tajam kearahnya.

“YUN, WAE- Kyaaaa.........” ucapan Jaejoong terputus dan berakhir dengan teriakannya ketika tanpa aba-aba Yunho menggendongnya ala bridal style dan membawa tubuh ringan Jaejoong terbang ke langit.

“Wah...indahnya....” kagum Jaejoong ketika melihat awan-awan putih disekitarnya dan pemandangan lautan dibawahnya. Lama Yunho membawa Jaejoong dalam gendongannya melewati lautan luas menyebrang jauh dari desa Bigeast. Jaejoong yang telah tersadar dari kekagumannya pun segera menanyakan Yunho yang akan membawa mereka kemana.

“Yun, kita mw kemana?”

“...”

“Yun, kita mw kemana hmm?” tanya Jaejoong lagi.

“...” tapi tetap tak ada jawaban dari Yunho.

“Ish, Yunnie nappeun eoh? Semenjak tadi siang Yunnie tak mengucapkan sepatah katapun. Yunnie hanya bicara ketika meminta ‘hal’ tersebut saja eoh?” gerutu Jaejoong sambil memukul dada Yunho pelan dan kembali mengingat kegiatan panas mereka semalam yang ketika itu Yunho hanya mengeluarkan suaranya saat itu saja. Dan kini bibir cherry Jaejoong telah terpout sempurna karena Yunho tetap tidak mau mengeluarkan suaranya walaupun Jaejoong telah berpura-pura ngambek didepannya. Yunho tersenyum ketika melihat boojae nya ngambek dengan bibir cherry pout nya. Yunho pun mencium sekilas bibir cherry boojae nya.

Chu..

Doe eyes Jaejoong langsung membulat sempurna ketika mendapatkan ciuman singkat itu.

“Ish, nappeun Yunnie” ucap Jaejoong lagi sambil memukul pelan dada Yunho dan memalingkan wajahnya kearah lain, menyembunyikan semburat merah yang muncul dikedua pipinya. Yunho hanya terkekeh melihatnya. Setelah terbang cukup lama dan jauh, sampailah mereka pada suatu pulau kecil ditengah laut. Pada pulau tersebut, terdapat hamparan rumput hijau dan tumbuh beberapa bunga kecil berwarna kuning diantaranya. Sungguh pemandangan yang indah. Yunho segera menurunkan Jaejoong, dan meraih tangan Jaejoong untuk digenggam dan membawa Jaejoong nya ke tengah-tengah hamparan rumput tersebut. Yunho segera duduk dan menarik Jaejoong agar duduk diantara sela kakinya, membelakanginya. Jaejoong pun menyamankan punggungnya bersandar di dada Yunho.

“Pemandangan yang indah Yunnie, gomawo telah membawaku ketempat ini” ucap Jaejoong. Lama, mereka terdiam sambil menikmati angin sejuk yang menerpa tubuh keduanya. Sampai ketika yunho memecahkan keheningan tersebut.

“Boo......Saranghae” ujar Yunho tulus dan memeluk Jaejoong erat.

“Nado saranghae Yunnie-ah” balas Jaejoong memejamkan matanya menikmati pelukan Yunho, tapi tiba-tiba matanya terbuka ketika ia tersadar ada nama asing yang terdengar oleh indera pendengarannya.

“Boo?? Nugu??” tanya Jaejoong yang kini memposisikan badannya kearah Yunho tidak lupa death glare gratis Jaejoong yang diberikan pada Yunho, walaupun dimata Yunho, Jaejoong tetap imut.

Chu..

“Panggilan sayang Yunnie untuk Boo, Boojaejoongie” balas Yunho setelah mencium singkat bibir Jaejoong dan membalikkan tubuh Jaejoong kembali agar bersandar di dadanya kembali.

“Hhhiihi, Boo?? Ok, Joongie suka nama itu” ucap Jaejoong dan senyum merekahnya menghiasi wajahnya kembali. Yunho pun tersenyum sekilas dan mencium puncak kepala Jaejoong nya dan menghirup wangi vanila dari shampo yang digunakan Jaejoong. Wangi yang selalu dapat menenangkan hatinya. Tak lama setelah itu datang 3 orang angel bertubuh kecil, sepertinya anak angel. Ketiganya asik memainkan bola kayu tak jauh dari hamparan rumput yang ditempati Yunjae, sampai ketika salah satu angel bersayap biru menendang jauh bolanya kearah Yunjae. Angel kecil bersayap merah menghampiri pasangan Yunjae dengan agak sedikit takut untuk mengambil bolanya. Jaejoong pun lekas berdiri mengambil bola yang berada disamping nya dan menghampiri angel kecil bersayap merah tersebut. Angel merah itu, sepertinya anak laki-laki, dengan kulit putih dan sorot mata yang polos. Jaejoong berjongkok didepannya dan tersenyum.

“Ini, bola mu” Jaejoong memberikan bola kayu tersebut kepada angel merah tersebut. Angel merah itupun tertegun dengan senyuman menawan milik Jaejoong tak lupa ia mengambil bola yang berada di pegangan Jaejoong dan mencium sekilas pipi Jaejoong dan segera berlari menjauh menghampiri teman-temannya. Jaejoong pun kaget kemudian tersenyum lagi mengingat perlakuan angel kecil tersebut.

“Boo, bagaimana kalau nanti kita punya anak?” tanya Yunho yang kini sudah berdiri disamping Jaejoong dan membantu Jaejoong berdiri serta merangkul pundak Jaejoong.

“Hmm, apakah anak kita nanti akan seperti mereka Yunnie? Anak kita juga akan memiliki sayap hitam seperti Yunnie?” Jaejoong bertanya balik kepada Yunho.

“Hmm, mungkin. Seperti apapun anak kita nanti Boo, aku akan tetap menyayanginya, karena itu darimu Boo” jawab Yunho sambil tersenyum kepada Jaejoong disampingnya. Jaejoong pun segera memeluk erat Yunho.

‘segala sesuatu yang kami tahu tentang kalian adalah salah, Yun. Dan Joongie akan melindungi kalian para angel dan Joongie harap, Joongie akan memiliki anak dari Yunnie’ batin Jaejoong dan lebih erat lagi memeluk Yunho.

TBC