Chapter 2
How to train (love) your angel
“Tunggu” teriak Jaejoong, tapi terlambat Night furry telah menghilang dari hadapannya.
Jaejoong pun berusaha berdiri,, melihat kembali ke arah Night furry menghilang tadi, mungkin saja Night furry masih terlihat. tapi sayang, night furry benar-benar menghilang....
Jaejoong pun segera kembali kerumahnya... saat perjalanan menuju rumahnya, ia memikirkan kembali kejadian yang baru terjadi padanya, kejadian saat ia dengan jelas dapat melihat wajah night furry...
Mata nya tajam seperti mata musang, rahang nya tegas, bibir berbentuk hati, aroma tubuh yang sangat maskulin, serta sayap hitam lebar yang sungguh menawan, sayap yang lembut, pikir Jaejoong sambil memegang bulu sayap Night furry rontok yang ia pungut tadi.
Kini pun Jaejoong telah sampai di rumah, ayah nya Park Yoochun telah ada disana duduk dekat perapian sambil meminum teh hangatnya. Jaejoong sedang malas bicara dengan ayahnya sekarang, ia masih marah dengan kejadian tadi. Jaejoong pun segera ingin naik tangga menuju ke kamarnya, saat tiba-tiba ayahnya memanggil namanya.
“Joongie”
“Ah..ne..appa”
“Aku perlu bicara dengan mu nak”
“Nado..appa, ada yang ingin aku bicarakan dengan mu” jawab Jaejoong
Keduanya kini mengambil nafas dalam untuk mengungkapkan pikiran masing-masing.
“aku tidak akan bersikeras mengikuti pelatihan membunuh angel appa/kau akan ikut pelatihan membunuh angel joongie” sahut keduanya
“Ne..” tanya Jaejoong bingung, kenapa tiba-tiba ayahnya mengijinkannya mengikuti pelatihan membunuh angel.
“tapi, appa.. sudah kubilang aku tidak mau mengikuti pelatihan itu, aku tidak bisa membunuh angel appa”
“Joongie kau akan membutuhkan ini” sahut Yoochun berpura-pura tidak mendengarkan perkataan Jaejoong sambil menyerahkan pedang pusaka miliknya.
“Tapi..aku tidak mau melawan angel appa. Aku tidak bisa membunuh angel. Appa kau mendengarku kan?” sahut Jaejoong kesal setengah berteriak.
“Sudah waktunya Joongie, apa kau tak mendengarkan?” sahut Yoochun tak kalah keras.
“Sudah kubilang appa, aku tidak bisa membunuh angel”
“tapi kau akan membunuhnya Joongie, kau yang bilang ingin membantu appa”
“Tapi aku tak bisa membunuhnya”lirih Jaejoong pelan.
“Dengar Joongie, jika kau tidak membunuhnya, bagaimana nasib rakyat Bigeast, kau adalah penerus appa satu-satunya, seluruh nasib rakyat Bigeast ada di tangan mu nak. Sepakat?” tanya Yoochun menyakinkan Jaejoong.
“Tapi rasanya, kesepakatan ini berat sebelah?” jawab Jaejoong malas.
“Sepakat?” ulang Yoochun lagi
“Ne..sepakat” pasrah Jaejoong.
“Bagus, latihan lah yang giat. Sekarang appa akan pergi, appa akan segera kembali...mungkin”
“Ok, aku juga akan tetap disini, mungkin”
;
;
;
;
;
Keesokan paginya..
“Selamat datang di pelatihan angel” sahut Lee seonsangnim.
“Kajja joongie” ajak Kyuhyun kepada sahabat baiknya itu
Jaejoong pun, menanggapinya dengan malas. Ia berjalan gontai ke area pelatihan tersebut. Arena bundar, gladiator, yang lengkap dengan peralatan pelatihan melawan para angel. Setiap sisi gladiator tersebut dikelilingi dengan pagar besi, berjaga-jaga jika ada angel yang hendak kabur dan untuk melindungi penonton yang sedang memperhatikan jalannya pelatihan. Yup selain tempat berlatih, gladiator itu juga dijadikan arena bertanding melawan angel.
“Selain kita, siapa saja yang ikut pelatihan ini kyu?” tanya Jaejoong
“Hmm, hanya kita berempat Joongie, kau, aku, onew, dan heechul”
“MWO?? Heechul.. si gadis cerewet itu? Aish, kenapa dia harus ikut?”
“Hai, anak pembuat onar kau disini juga?” suara itu, suara yang paling Jejoong malas mendengarnya.
“Ya...heechul.. apa kabar eoh?? Rasanya ada kerutan disekitar matamu? Kau tamapak sedkit....keriput.”
“Mwo...awas kau Park Jaejoong, akan ku balas kau nanti” sahut heechul kesal.
“Anak-anak.. mari kita mulai. Lakukan lah yang terbaik. Anggota terbaik, akan melawan atau lebih tepatnya membunuh angel tepat didepan seluruh rakyat desa Bigeast” sahut lee seonsangnim untuk melerai pertengkaran Heechul dan Jaejoong.
“Oh ya, bukannya Joongie, kita sudah membunuh Night furry kemarin, jadi kita bisa mendiskualifikasikan dia atau kita bisa.... melemparnya ke Mirotic point hhahha” sahut Heechul meremehkan.
“Tenang Joongie, setidaknya kau kecil, jadi angel itu tidak akan menjadikanmu target hha..” kata Kyuhun ikut mengoda Jaejoong.
“Ish...awas kau Kyu, di rumah nanti kan ku balas kau” sahut Jaejoong kesal
;
;
“Di balik pintu ini, ada beberapa angel yang akan kalian lawan” sahut Lee seonsangnim. “Dia angel kuning, dia adalah mimpi buruk kalian” sahutnya lagi.
Jaejoong yang mendengar itu, hanya bisa menegak ludahnya dengan kasar. Tak terbayang nasibnya nanti kedepan. Kini Lee seonsangnim bersiap membuka pintu itu.
“Chakaman, apakah kita langsung melawan angel itu, tidak ada latihan?” tanya Jaejoong khawatir.
“Ini adalah latihannya Joongie chagie. Welcome to the hell” jawab Lee seonsangnim yang kini telah membuka pintu yang menahan angel kuning tersebut.
Dari pintu tersebut, keluarlah sosok angel kuning tersebut sambil mengepakkan sayap kuningnya, matanya terpejam dan kulitnya putih. Saat mata itu terbuka, ia langsung mengejar para murid tersebut.
Onew, Heechul, Jaejoong dan Kyuhnyun yang awalnya terdiam menahan nafas ketika sosok itu keluar. Langsung lari berteriak ke segala arah menghindar dari serangan angel tersebut. Angel itu memiliki kekuatan, bisa mengeluarkan bom api dari tangannya. Angel itu terus menyerang musuh dihadapannya secara membabi buta.
“Dengar, apa yang kalian butuhkan sekarang untuk menangkis serangan angel tersebut” teriak Lee seonsangnim dari pinggir lapangan.
‘apa yang kami butuhkan’ batin Jaejoong
“perisai” teriak Heechul.
“Ne..kalian butuh perisai sekarang masing-masing dari kalian ambil perisai serta senjata dan lindungilah diri kalian” teriak Lee seonsangnim lagi
Masing-masing dari murid tersebut kini telah memegang perisai dan senjata masing-masing. Onew orang pertama yang keluar arena karena ia gagal menangkis serangan angel kuning. Diikuti Kyuhyun yang juga gagal. Kini tinggal Heechul dan Jaejoong. Jaejoong tetap bersembunyi di balik papan kayu dan Heechul dengan cekatan menangkis segala serangan dari angel kuning tersebut. Sampai ketika Heechul sampai di tempat persembunyian Jaejoong.
“Mau apa kau kesini?” tanya Jaejoong sarkartis.
“Kau sendiri sedang apa disini boca pembuat onar? Dasar lemah bisanya hanya bersembunyi.” Balas heechul. Tanpa sadar angel kuning siap menyerang keduanya. Heechul yang tersadar segera menghindar, tapi tidak dengan Jaejoong ia terlalu kaget dan tak bisa bergerak. Angel kuning itu pun kini bersiap menembakkan bola apinya kearah Jaejoong.
Lee seonsangnim yang tersadar apa yang akan terjadi dengan putri dari pemimpin Bigeast itu jika ia tidak segera bertindak segera berlari kearah Jaejoong. Jaejoong merasa nafasnya tertahan ia hanya bisa pasrah. Ia pun memejamkan matanya, sampai ketika terdengar suara
Bugh...
Jaejoong membuka matanya pelan, dilihatnya angel kuning itu terjatuh dengan tali telah mengikat tubuhnya erat, tali yang dilemparkan oleh Lee seonsangnim.
“Apa yang kau lakukan Joongie, kenapa kau tidak melawan. Kau tahu angel akan selalu, selalu pergi untuk membunuh” tekan Lee seonsangnim sambil menatap wajah Jaejoong lekat yang kini telah pucat pasi.
TBC
Update..... mumpung lagi senggang hhhee...
Happy reading
Comments