“Ok, sekarang namamu adalah Yunho. Dan aku panggilan imutmu adalah Yunnie. Yunnie annyeong” sapa Jaejoong kepada Yunnie ^^

Chapter 4

“Saat itu aku berjuang mati-matian melawan pasukan angel tersebut. Meraka menyerangku tanpa henti. Hingga diantara mereka ada yang berhasil melukaiku dan menyebabkan kaki kiriku terpaksa diamputasi” jelas Lee seonsangnim.

Saat ini Ia dan para muridnya, Heechul, Kyuhyun, Onew, dan Jaejoong sedang berada dibukit menikmati ayam dan ditemani dengan api unggun untuk menghangatkan diri mereka.

“Tenang saja Lee seonsangnim, aku akan membunuh para angel tersebut dengan memotong kaki-kaki mereka. Aku akan membalaskan dendammu” sahut Heechul.

“Tapi mereka punya sayap Chullie, mereka bisa terbang dengan lincah kita tidak akan bisa melawannya” balas Onew.

“Justru itu, target utama kalian untuk membuat angel itu lemah adalah patahkan sayap nya terlebih dahulu. Angel tanpa sayap sama dengan nol.” Balas Lee seonsangnim

Jaejoong nampak sangat memikirkan apa yang dikatakan Lee seonsangnim. Ia pun segera beranjak pergi untuk merealisasikan apa yang sedang dipikirkannya.

“Joongie mau kemana ne?” tanya kyuhyun yang melihat Jaejoong pergi dengan wajah yang sedang memikirkan sesuatu. Orang yag ditanya pun diam saja pergi tanpa niat membalas sedikitpun pertanyaan kyuhyun.

Sesampainya di rumah, Jaejoong segera membuka buku catatanya. Ia buka halaman yang memperlihatkan gambar Yunho nya. Ia perhatikan baik-baik gambarnya. Hmm.. pantas saja Yunho nya tidak bisa terbang, ujung sayap kirinya patah.

“Hmm..sepertinya Joongie harus membantu Yunnie ne?” monolognya pada diri sendiri.

Dan disinilah ia sekarang, di ruang bawah tanah rumahnya. Tempat ayahnya menciptakan berbagai jenis senjata. Seperti yang jaejoong pikirkan, Yunho nya butuh sedikit alat untuk membantu proses penyembuhan sayap nya. Sepertinya luka yang Jaejoong akibatkan pada Yunho sungguh parah, tidak bisa sembuh hanya dengan diobati saja.

;

;

;

Keesokan harinya.

“Hei, Yunnie. Joongie membawa sarapan ^^.” Joongie kembali ke Mirotic point membawakan beberapa roti dan buah untuk Yunho. Tak lupa ia juga membawa alat untuk membatu kesembuhan luka Yunho. Yah akhir-akhir ini, Yunho dan Jaejoong semakin dekat tidak ada rasa takut lagi diantara mereka.

“Joongie harap, Yunnie lapar ne” tawar Joongie. Sekarang Jaejoong telah mengeluarkan segala makanannya yang ia bawa. Yunho yang memang sangat lapar sekarang, segera mendekat ke tumpukan makanan tersebut. Tapi tiba-tiba dia mendesis marah ketika melihat satu buah yang tidak disukainya. Rambutan. Yup, para angel tidak suka buah rambutan, karena bentuknya yang aneh, terdapat rambut-rambut di permukaan buah tersebut. Yunho berusaha menyingkirkan buah tersebut dengan tongkat kayu disekitarnya. Jaejoong yang paham akan ketidaksukaan Yunho pun, segera mengambil buah tersebut. Yunho yang kaget, karena Jaejoong mengarahkan buah tersebut ke wajahnya, segera mendesis marah.

“Mian...mian...yunnie jangan marah ne. OK. Joongie akan membuang rambutan ini” sahut Jaejoong segera ketika melihat aura ketidaksukaan Yunho. Jaejoong pun segera membuang buah tersebut jauh.

Yunho yang merasa disekitarnya kembali aman, kembali mendekat ke tumpukan makanan tersebut,  mengambil sepotong roti dan memakannya dengan tenang sambil duduk. Jaejoong yang melihat Yunho sudah tenang, berjalan perlahan menuju sayap kiri Yunho yang membentang.

“Ok, Yunnie harus tenang ne. Yunnie anak baik. Joongie harus mengobati Yunnie. Ini tidak akan sakit, hanya sebentar” gumam Jaejoong seperti mantra agar Yunho nya tetap tenang menikmati makanannya.

Jaejoong yang merasa Yunho telah tenang segera mengeluarkan alat P3Knya. Dengan telaten ia mengobati luka yunho, mulai dari membersihkan dengan alkohol. Yunho yang merasa tiba-tiba dingin disayap kirinya agak terlonjak kaget, tapi ia segera kembali tenang setelah merasa kembali aman. Jaejoong pun sempat tercekat nafasnya ketika Yunho agak tersentak. Takut tiba-tiba Yunho mengamuk. Tapi ia segera bernafas lega setelah dilihatnya Yunho kembali memakan rotinya. Jaejoong pun melanjutkan kegiatannnya yang tertunda, segera ia membubuhkan beberapa ramuan obat ke sayap kiri Yunho. Dan yang terakhir alat yang akan membuat sayap kiri Yunho menegak. Karena luka Yunho disayapnya cukup parah yang mengakibatkan sayap kirinya agak sedikit bengkok, jadi sayap kiri yunho butuh penyangga agar tulang sayapnya kembali lurus.

And here we go

Klik.. Trak..

Yunho tersentak kaget dengan alat yang tiba-tiba menjepit sayapnya, ia pun segera merentangkan sayapnya dan terbang tiba-tiba. Jaejoong pun tersentak kaget. Pasalnya kakinya terlilit perban yang berada di sayap kiri Yunho sehingga membuatnya ikut terbang tergantung dengan kepala dibawah. Jaejoong pun berusaha menenangkan Yunho agar segera mendarat, sambil berusaha melepaskan lilitan perban dikakinya.

“Yunho-a..,Y-Yunnie, bi-bisakah kau me-menda-rat” sahut Jaejoong. Sambil bicara tadi Jaejoong berhasil melepaskan lilitan perban dikakinya. Tapi ia lupa satu hal, sekarang dan saat ini ia masih langit bebas, yang itu artinya jika lilitan perban ini lepas, maka ia akan terjatuh.

“Akkkhh.....” teriak Jaejoong ketika tersadar ia terjatuh dan akan terhempas ke bukit batu dibawahnya. Sungguh ia tidak siap bila ia harus mati sekarang, terlalu banyak cita-cita yang belum Jaejoong capai. Ia juga tidak mau meningglkan ayahnya sendirian di dunia ini, ayahya pasti sangat sedih. Terlebih lagi, ia masih ingin melihat Yunho nya. Hah...semenjak Yunho ada, hidup jaejoong jadi lebih berwarna. Jaejoong sudah tidak bisa berpikir apa-apa lagi, ia hanya bisa memejamkan matanya, bersiap ajal menjemputnya.

Yunho yang kembali tersadar akan teriakan Jaejoong barusa, segera mencari sosok gadis mungil yang selama ini menemaninya. Mata musangnya segera menangkap sosok tersebut yang sebentar lagi akan terhempas ke tanah. Yunho pun segera melesat terbang ke arah Jaejoong dan..

Hup..

Jaejoong yang merasa aliran udara disekitarnya berhenti perlahan membuka matanya. Tercium juga aroma mint yang memenuhi rongga pernafasannya. ‘Dimana ini?’ batinnya. Apakah jaejoong sudah berada disurga, kenapa wangi surga sungguh menyegarkan, pikirnya lagi. Jaejoong pun mengerjapkan matanya beberapa kali menyesuaikan cahaya yang masuk ke retinanya. Sungguh ia merasa kaget apa yang dilihatnya, ia sekarang berada di pelukan Yunho, yang menggendong nya ala bridal style. Tak lupa Jaejoong melihat sekelilingnya, ternyata ia belum mati, ia masih berada di sekitar Mirotic point. Jaejoong yang sungguh bersyukur bahwa dirinya tidak jadi mati, segera menangis di pelukan Yunho. Yunho yang merasa dadanya basah, menunduk ke arah Jaejoong. Dilihatnya Jaejoong sudah menangis sesenggukan, perlahan Yunho mendudukan Jaejoong ditanah, akan tetapi jaejoong semakin mempererat pelukannya dengan mengalungkan lengannya erat di leher Yunho. Yunho berusaha menenangkan Jaejoong, dengan ragu diusapnya punggung Jaejoong dengan tangannya sampai merasa tangis Jaejoong agak mereda, Yunho lepas perlahan pelukan Jaejoong dari dirinya, Yunho usap jejak-jejak air mata yang membasahi pipi putih Jaejoong. Terdapat debaran-debaran aneh saat Yunho menatap mata doe itu yang basah karena air mata. Ntah kenapa jantungnya sekarang berdetak terlalu cepat. Begitu juga Jaejoong, perasaan hangat tiba-tiba menghampirinya ketika ia menatap mata musang dihadapannya, sungguh ia merasa terlindungi dengan menatap mata musang tersebut. Perlahan tapi pasti, jarak wajah dikeduanya semakin menipis. Ntah dorongan dari mana Yunho sangat ingin merasakan bibir cherry jaejoong yang merah merekah itu. Jaejoong yang merasa tersihir, hanya pasrah memejamkan matanya ketika secara perlahan bibir hati Yunho menempel dibibirnya. Awalnya hanya menempel saja, dan Yunho memulai dengan lumatan-lumatan kecil dan dibalas Jaejoong dengan lumatan kecil pula, tidak ada nafsu di sana, hanya sebuah dorongan rasa, yang mereka sendiri tidak tahu apa.

TBC

Hai............

aku kembali....

maaf baru bisa update skarang....

gi sibuk ma skripsi hhheee #plakk alasan...

by the way

Happy reading ^^