Chapter 3
How to train (love) your angel
Cast : Yunjae, and the other cast
Genre : Romance, fantasi
Rate : T menuju M kaya’nya hhha... terserah reader mendeskripsikannya apa..
Warning : genderswitch for uke, alur tak beraturan, typo dimana-mana...
Chapter 3
“Angel akan selalu pergi membunuh? Lalu kenapa kau tidak?” gumam Jaejoong pada dirinya sendiri sambil menatap jaring yang kini tengah ia pegang. Jaring yang mengikat Night furry kemarin. Saat ini Jaejoong telah berada di bukit di Mrotic point tempat Night furry terikat beberap waktu lalu. Ia yang penasaran kemana Night furry menghilang beberapa waktu lalu, memberanikan dirinya masuk lebih dalam ke Mirotic point. Ia terus menyusuri hutan gelap tersebut. Sampai suatu ketika ia melewati sebuah lorong batu dan melihat seberkas cahaya.
Jaejoong sampai pada sebuah lembah yang dikelilingi bukit batu. Terdengar suara burung merdu yang memenuhi lembah itu. Ditengah lembah tersebut terdapat sebuah danau kecil, danau yang menampilkan ikan-ikan yang melompat diatasnya. Sampai Jaejoong tersadar terdapat sesosok makhluk yang dikenalnya sedang berdiri dipinggi danau tersebut. Makhluk tersebut menatap tajam kearah langit dan merentangkan sayap hitamnya lebar. Sepertinya makhluk itu bersiap akan terbang pikir Jaejoong.
Kini makhluk tersebut mencoba untuk terbang. Tapi sayang ia kembali terjatuh, makhluk tersebut tidak berputus asa, ia terus berusaha terbang menggapai bukit batu tinggi yang mengelilingi lembah tersebut. Jaejoong yang melihat makhluk tersebut semakin penasaran, dan berusaha mendekat dengan menuruni bukit-bukit batu tersebut. Jaejoong yang terpana akan makhluk didepannya segera mengeluarkan buku catatannya, ia menggambar sosok makhluk tersebut. Night furry, tubuh tegap dengan rahang yang tegas, mata setajam musang dan sayap nya yang merekah lebar.
“Kenapa kau tidak terbang?” monolog Jaejoong pada dirinya sendiri.
Lalu ia pun tersadar, menghapus ujung sayap kiri Night furry yang digambarnya tadi dengan gambar sayap yang agak melengkung. Yup, sayap kiri Night furry saat ini sedang terluka dan sepertinya patah. Night furry yang kesal karena dirinya terjebak di lembah tersebut dan tidak bisa terbang, meluapkan kekesalan dengan mengeluarkan api biru dari telapang tangannya dan menambaknya ke arah pohon didepan matanya. Ia sungguh kesal terjebak di tempat ini. Ia pun merasa lapar sekarang. Night furry pun melihat cerminan dirinya di dalam air danau. Ia sungguh lapar, tetapi tidak ada buah yang bisa dimakan disekitarnya. Ya, para angel memakan buah untuk memenuhi energi mereka. Night furry pun jatuh terduduk di inggi danau, ia sungguh lelah sekarang.
Jaejoong yang terlalu terpaku dengan Night furry, tanpa sadar melepaskan genggaman akan pensil yang ia pegang untuk menggambar tadi. Night furry yang mendengar benda terjatuh, segera menatap tajam dari mana arah benda tersebut terjatuh. Tampak seorang gadis yang sedang berdiri di atas batu tak jauh dari tempatnya duduk. Mata musangnya menatap tajam penuh waspada. Jaejoong yang dilihat seperti itu, mencekat nafasnya dan segera pergi dari tempat itu.
;
;
;
;
Di rumah keluarga Choi.
“Siwon ahjussie, bukannya ahjussie punya buku tentang para angel. Bolehkah Joongie meminjamnya?”
“Wah, Joongie sekarang sudah serius eoh? Baiklah, buku nya ada di ruang kerja ahjussie kau bisa tolong Kyuhyun untuk mengambilnya, kau juga bisa meminjamnya. Belajar yang baik, kau harus bisa membunuh angel-angel tersebut” sahut Siwon.
Setelah dari rumah Kyuhyun, ia segera pulang. Saat ini, Jaejoong telah berada di kamarnya. Ia bersiap-siap mempelajari jenis-jenis angel. Ia buka perlahan buku tua tebal yang telah menguning tersebut.
“Angel hijau. Angel penyendiri yang suka mendiami gua-gua. Saat sedang terancam, ia bisa mengeluarkan suara ultrasonic yang bisa membunuh targetnya. Angel biru. Makhluk ini memiliki sayap tajam yang dapat melukai lawannya dan langsung mematikan targetnya saat ia terbang melewatinya. Angel kuning. Bom apinya sangat berbahaya, dapat langsung membunuh lawannya di tempat. Angel jingga, angel nila, sangat berbahaya, sangat berbahaya, membunuh target langsung, membunuh target, membunuh target. Hah...kenapa semuanya berbahaya dan membunuh.” gumam Jaejoong sambil membaca bukunya. Lalu ia berhenti pada satu halaman.
“Night furry. Memiliki kecepatan yang tinggi. Ukuran tubuh tidak diketahui. Keturunan suci dari dewa kematian. Angel ini jarang menampakkan sosoknya. Yang melihatnya hanya bisa berharap dan berdoa bahwa orang tersebut tidak akan mati ditangannya.” Selesai Jaejoong membaca kalimat terakhir dari buku tersebut, ia segera mengeluarkan gambar Night furry yang ia gambar siang tadi.
;
;
;
;
Di laut sedang berlayar beberapa buah kapal...
Kapal milik pasukan Park Yoochun, kapal itu sedang mengarungi samudra, untuk mencari incaran mereka.
;
;
;
Jaejoong yang masih penasaran dengan Night furry, kembali ke lembah Mirotic point. Tak lupa ia membawa perisai untuk melindungi dirinya. Ia berjalan mengendap-ngendap menuruni batu demi batu. Tak lupa ia membawakan sepotong roti. Untuk diberikan kepada Night furry sepertinya. Ia mengintip keadaan sekitar mencari keberadaan Night furry. Ia tinggalkan perisai tersebut di dekat danau. Jaejoong berjalan sambil membawa sebuah roti, mengedarkan pandangannya. Tanpa sadar, ternyata Night furry telah berada diatas batu di belakang Jaejoong berdiri tegap.
Jaejoong pun tersentak kaget, Night furry lompat dari atas batu tersebut. Jaejoong berusaha menghilangkan ketakutannya. Ia mencoba memberikan roti yang ia bawa kepada Night furry. Night furry menatap roti itu tajam. Saat Night furry hendak mengambil roti tersebut, ia tersadar akan kilauan cahaya dari pinggang Jaejoong. Yap, jaejoong membawa belati dipinggangnya. Jaejoong yang tersadar akan ketidaknyamanan Night furry akan belati miliknya, mencabut belati tersebut dan menjatuhkannya ke tanah. Night furry yang melihat tersebut, seakan memberikan isyarat kepada Jaejoong dengan matanya, untuk menendang belati tersebut jauh-jauh. Jaejoong yang mengerti maksud tatapan Night furry segera menendang belati tersebut jauh darinya.
Night furry yang merasa dirinya telah aman, perlahan mendekati Jaejoong. Jaejoong pun perlahan mengulurkan tangannya yang kini telah memegang roti kepada Night furry. Night furry agak sedkit ragu mengambil roti tersebut, akhirnya karena dirinya saat ini sungguh lapar secepat kilat dia mengambil roti dari tangan Jaejoong dan memakannya dengan lahap. Jaejoong pun tersentak kaget dan lalu ia tersenyum melihat bagaimana Night furry makan.
“Hhhiiihi, kau sangat lucu bila dilihat dari dekat.” Monolog Jaejoong.
Night furry yang merasa dari tadi diperhatikan oleh Jaejoong, menghentikan makannya sebentar dan perlahan beranjak mendekati Jaejoong. Jaejoong pun kaget dan secara perlahan berjalan mundur.
“Ch-chakaman, apa yang mau kau lakukan?” tanya Jaejoong yang merasa dirinya tidak aman. Ia terus berjalan mundur, sampai ia terpojok karena dibelakangnya telah ada sebuah batu. Night furry pun menatap Jaejoong polos, dan memberikan roti yang ia dapat dari Jaejoong yang telah habis setengah olehnya. Jaejoong pun bingung apa maksud night furry memberikan roti lagi itu kepadanya. Apakah tidak enak, batin Jaejoong lalu ia dengan ragu mengambil roti tersebut. Setelah roti itu diambil dari Jaejoong, Night furry mengisyaratkan Jaejoong untuk memakan roti tersebut dengan menunjuk dengan dagunya kearah roti tersebut. Jaejoong pun tampak ragu untuk memakan roti tersebut, apakah roti ini telah diberi racun olehnya, batin Jaejoong. Jaejoong pun memakan roti itu sedikit dan menampakkan senyum yang dipaksakan kearah Night Furry. Night furry pun membalas senyum Jaejoong dengan sangat manis.
Deg
Deg
Deg..
‘Omo, perasaan apa ini? Senyum nya, kenapa tubuhku terasa panas’ batin Jaejoong. Jaejoong pun tanpa sadar mengulurkan tangannya hendak menyentuh Night furry. Night furry yang belum siap, masih tetap waspada terbang rendah menjauh dari Jaejoong ke arah pohon ia belum siap untuk disentuh oleh Jaejoong. Night furry pun kini telah tertidur dibawah pohon sakura, ia mendudukkan dirinya nyaman bersender di pohon tersebut.
Telah satu jam Jaejoong menunggu Night furry tertidur. Jaejoong yang bosan menunggu, akhirnya mendudukkan dirinya diatas batu kecil tak jauh dari tempat Night furry tertidur dan mengambil ranting disekitarnya. Jaejoong menggambar sosok night furry diatas tanah. Night furry yang merasa tidur nya terganggu, terbangun dari tidurnya. Ia melihat Jaejoong sedang melakukan sesuatu tak jauh dari tempatnya berada. Perlahan ia mendekati Jaejoong dan telah berdiri disamping Jaejoong yang terduduk. Jaejoong pun tersadar dan berpura-pura bahwa ia tidak menyadari Night furry telah berada disampingnya. Jaejoong tetap fokus menyelesaikan gambarnya. Night furry yang melihat kegiatan jaejoong, mengikuti Jaejoong mengambil ranting dan menggambar sesuatu di tanah juga. Jaejoong pun bingung apa yang sedang digambar angel tersebut. Ia menunggu hingga Night furry selesai dengan gambarnya. Setelah Night furry selesai, betapa terkejutnya Jaejoong. Bahwa yang digambar Night furry adalah dirinya, wajahnya.
“I-itu aku?” tanya Jaejoong pada Night furry. Ntah kenapa ia merasa senang, dan hendak memeluk Night furry. Tetapi ia tersadar kalau Night furry tidak mau disentuh. Jaejoong pun perlahan mengulurkan tangannya. Jaejoong sengaja membiarkan tangannya diam diudara dan menutup matanya, biarlah Night furry duluan yang menghampiri tangannya. Night furry yang melihat maksud Jaejoong ingin menyentuhnya perlahan menggerakkan tangannya menyambut uluran tangan Jaejoong dan meletakkan tangan Jaejoong dipipinya mengelusnya dengan lembut. Jaejoong pun tersentak kaget dan segera membuka matanya, ia pun tersenyum.
“Ok, sekarang namamu adalah Yunnie. Yunnie annyeong” sapa Jaejoong kepada Yunnie ^^
TBC
Kya............... akhirnya update juga......
adakah yang menunggu FF ini, mian lama....
semoga puas dengan chap yg ini, dan mian yunjae momentnya belum banyak...
Happy reading ^^
Comments