Semakin hari Sehun semakin perhatian. Setiap pagi ia selalu membawakanku sarapan beserta bunga. Membuat orang-orang menyangka kalau aku dan Sehun memang sudah jadian. Bahkan Sulli sahabatku sendiri tidak tahu bahwa aku dan Sehun belum ada status apa pun.

Siang pun pergi dan malam pun datang, malam itu tidak seperti biasanya, Sehun tidak mengsmsku atau menelfonku. Entah mengapa aku menunggu Sehun mengabariku.

Tapi tiba-tiba ada yang berteriak dari luar rumahku. Aku pun mengintik dari balkon kamarku, ternyata itu Sehun. Sehun bernyanyi di depan rumahku sambil bermain gitar.

You walk into the room
So perfect but unaware
Making me stop and stare
Every time I heard he broke your heart
Can I just fix you girl?
Show you a different world?

I'll take you anywhere
I'll put you on a throne
I'll lay down my heart, I swear
And I'll make sure that you'll never be alone

Only my shadow knows
How I feel about you
Only my shadow goes
Where I dream of you and me
Should I go or wait?
Is it too soon, too late?
Only my shadow knows

I've been loving you so long
And now that I got the chance
I see you need to dance on your own
So I'll wait another day
Maybe another year
I'm gonna be right here, oh

I'll take you anywhere
I'll put you on a throne
I'll lay down my heart, I swear
And I'll make sure that you'll never be alone (alone)

Only my shadow knows
How I feel about you
Only my shadow goes
Where I dream of you and me
Should I go or wait?
Is it too soon, too late?
Cause only my shadow knows

I wish I could say all these words
All these things that your heart never heard, yeah
But I saw the pain in your eyes and it sealed my lips

Only my shadow knows
How I feel about you
Only my shadow goes
Where I dream of you and me
Should I go or wait?
Is it too soon, too late?
Only my shadow knows, ey
Only my shadow knows, oh oh

Only my shadow knows

Walaupun suaranya tidak bagus namun cukup membuat hatiku tenang. Aku segera turun untuk menemui Sehun. ia memberiku sebouquet mawar putih, darimana ia tahu bunga kesukaanku?

Aku mengajak Sehun untuk memasuki rumahku. Dirumahku hanya ada seorang pembantu dan supir. Namun tidak ada ayahku karena ia harus bekerja. Aku dan Sehun duduk disebuah halaman kecil di belakang rumahku.

“Jiyoung..” seperti biasa Sehun lah yang memulai percakapan.

“Ya Sehun?”

“Apa kamu malam ini senang?”

“Senang sekali. Terimakasih Sehun” aku tersenyum manis padanya

“Jiyoung, apa kamu sudah bisa membuka hatimu untukku sekarang?” Sehun menggenggam tanganku

“Hmm..”

“Apa kamu bisa menerimaku sekarang?”

“Apa harus sekarang?”

“Ya.” Sehun mencium bibirku. Membuatku kaget dan terdiam. Namun beberapa saat kemudian aku tersadar dan segera melepaskannya.

Setelah ia menciumku terjadi keheningan diantara kami. Namun kali ini aku yang memulai pembicaraan.

“Sehun apa kamu tidak pulang?”

“Apa kamu mengusirku?”

“Tidak. Namun sekarang sudah jam 10 malam. Apa tidak kemalaman?”

“Aku masih rindu padamu, Kang Jiyoung.” ia menatapku serius

“Ish.” aku mempoutkan bibirku

“Baiklah kalau begitu aku pulang”

“Kenapa tidak dari tadi saja?”

“Nanti kamu kangen lagi” Sehun mencubit pipiku gemas

“Tidak.” aku memberikan tatapan sinis namun membuat Sehun terkekeh

“Yasudah aku pulang. Tidur yang nyenyak. Ingat, aku mencintaimu.” Sehun mengelus rambutku dengan lembut setelah itu ia pergi dari rumahku.

Malam itu aku tidak bisa tertidur. Wangi mawar itu masih tercium dihidungku, membuatku teringat kepada Sehun. Bagaimana aku bisa membuka hatiku untuknya jika aku masih memikirkan Kai. Padahal Sehun begitu baik terhadapku. Ia bisa menjagaku. Mungkin aku pikir ia tidak akan melukaiku seperti Kai.