Flashback

Trapped In The Past

Apa yang akan kalian lakukan bila orang yang sangat kalian cintai pergi meninggalkan kalian begitu saja?
Orang yang sangat spesial dihati kalian. Yang telah mengubah segalanya.

 

Kim Jongin. Itulah dia. Orang yang sangat sulit untuk dilupakan di dalam hidupku. Entah apa yang dia pikirkan tentangku. Apa mungkin dia merindukanku sebagaimana aku merindukannya? Haha, itu mungkin. Hanya dialah orang yang membuatku kacau balau seperti ini. Sampai kapan aku harus menunggumu? Mungkin itu membutuhkan waktu seabad. Apakah dia mengingatku? Entahlah, aku tidak tahu.

Begitu spesialnya dia untukku… Rasa rinduku kepadanya terus menghantuiku setiap waktu. Itu membuatku sulit untuk tidur, dan sejak itu aku hanya tidur 4 jam perhari. Cukup sebentar, bukan? Apakah dia tahu apa yang kurasa? Kuharap seperti itu. Dari semua cowok yang pernah menjadi pacarku, hanyalah dia yang membuatku menangis seperti ini.

Kuambil sebuah kotak berwarna biru yang ada di pojok kamarku. Lalu, aku duduk di ranjang King Sizeku. Kamarku yang terbilang cukup luas dan terlihat seperti kamar princess. Namun itu tidak sama dengan kamarku di Daegu yang berukuran jauh lebih kecil namun nyaman untuk ditinggali. Aku lahir dan tumbuh di Daegu, namun sekitar 2 bulan yang lalu kuputuskan untuk tinggal di Seoul bersama tanteku dan juga Minhyuk, anak tunggal dari tanteku. Kotak itu sudah berdebu. Memang, karena aku sudah lama tidak membukanya. Ku elap kotak itu dengan tissue, lalu kubuka kotak itu.

Dan di kotak itu terdapat foto-fotoku dengan Kai. Foto-foto saat kami masih bersama, aku jadi teringat...

 


 

“Careless, careless, shoot anonymous, anonymous” Ringtone iPhoneku berbunyi pertanda ada yang menelfon. Lalu, kulirik caller IDnya. “Kai” terpampang jelas nama pemanggil itu. Seulas senyuman muncul dari bibirku. Ku slide tombol hijau untuk mengangkat telfonnya.

“Apalagi, Kai?” Ucapku dengan nada yang agak sinis.

“Nenek sihir, hahaha!” Ujar suara dari sebrang sana.

“Berisik!”

“Apa kamu sudah makan, Jiyoung?”

“Belum.”

“Yasudah, kamu makan dulu. Nanti akan kutelfon lagi setelah kamu makan

“Okay, bye dude!” Lalu, kututup telfonnya.

 


 

Pahit, manis. Itulah yang menggambarkan hubungan kami akhir-akhir ini. Jarak memang memisahkan kita, dari Daegu ke Seoul. Cukup jauh, bukan? Namun, hati kita selalu dekat. Walaupun kami hanya ‘Long Distance Relationship’, dan kami hanya berhubungan melalui telfon atau social media. Tetapi, kami selalu berhubungan setiap hari, setiap jam, bahkan menit. Hubungan kami juga berjalan dengan baik.

Aku dan Kai berada di sebuah caffe di Daegu. Dia bilang, dia ingin bertemu denganku untuk mengatakan sesuatu. Sungguh, aku tak sabar menantikan apa yang akan dia katakan padaku. Aku sudah berdandan dengan rapih, mengenakan dress selutut dipadu dengan cardigan dengan tas selempang yang berukuran kecil.

 


 

“Apa yang akan kamu bicarakan, Kai?” Ku seruput Peach Tea yang kupesan tadi. Ku tersenyum kecil. 

“Jiyoung.. Mari kita akhiri saja hubungan ini.” Ucap Kai. Hatiku sangat sakit rasanya saat dia mengucapkan itu. Aku tak mau kehilangannya. Entah apa salahku, dia mengakhiri hubungan kami begitu saja. Aku sangat sangat mencintainya. Aku hanya bisa diam 1000 bahasa, aku tak tahu apa yang harus kukatakan. Kata-katanya sangat menusuk, tepat dihatiku.

“Yasudah. Jika kamu tetap diam, kuanggap kita sudah berakhir.” Dia menatapku dengan dingin. Lalu, berdiri dari kursinya dan berjalan menjauhiku. Aku masih tetap terdiam. Aku sangat mencintainya. Sangat.

Sampai akhirnya, air mata pun membasahi pipiku. “Kim Jongin, don't go..” Aku terisak. Namun, Kai saat itu sudah meninggalkanku. ‘Maafkan aku, Kai.’ Gumamku dalam hati. Aku merasa bersalah saja kepadanya. Barangkali aku telah melakukan kesalahan.

 


 

Aku tersenyum kecil saat melihat foto-fotoku bersamanya. Aku sangat merindukannya. Tanpa kusadari, air mata menjatuhi pipiku. Entah apa yang kurasakan saat ini. Kuusap airmataku dengan ibu jariku.

Aku pun kembali kepada aktifitasku, yaitu melihat lagi foto-foto kenanganku bersama Jongin. Kenangan yang takkan kulupakan dalam hidupku. Kenang-kenangan yang sangat indah.

Mengingat kemarin Jongin memutuskan hubungan kami, kuputuskan untuk menjadi gadis yang sangat ia tidak sukai. Aku sengaja melakukan ini agar mudah melupakan Jongin. Dan Jongin juga pasti akan membenciku mungkin.

Ya, aku menjadi perempuan yang benar-benar tidak Kai sukai. Aku mencoba jadi perempuan nakal.

 


 

‘Drrrt… Drrrt’

“From: Kai

Jiyoung! Aku dengar kamu sekarang jarang pulang kerumah? Kamu kemana saja?”

“To: Kai

Ya, aku pergi mencari hiburan ke club malam agar aku dapat cepat melupakanmu.”

“From: Kai

Jangan pernah kamu lakukan itu lagi! Aku tidak suka!”

“To: Kai

Ya”

“From: Kai

Jiyoung… Sebenarnya aku masih menyayangimu. Maka, kembalilah kepadaku”

“To: Kai

Aku juga masih mencintaimu… Aku akan kembali padamu.”

“From: Kai

Aku mencintaimu. Aku akan selalu mencintaimu. I won’t let you go, forever. I promise.”

 


 

Di dalam kotak biru itu, ada sebuah kotak berwarna hitam. Ya, itu adalah hadiah yang telah kupersiapkan sebagai hadiah ulang tahun Jongin yang ke-17 tanggal 14 Januari lalu. Kuberikan T-Shirt bermerek Peter Says Denim yang merupakan merk favoritnya. Tapi, kubatalkan untuk memberikan itu kepadanya. Semua sudah berakhir. Jadi, kuputuskan untuk menjadikan itu hadiah yang tak tersampaikan.

 


 

“From: Kai

Jiyoung… Jangan hubungi aku lagi. Karena sekarang Ini adalah akhir dari hubungan kita.” Jongin saat itu mengirimkan pesan itu kepadaku.  

“To: Kai

It's okay, Jongin. Jika itu maumu, aku akan bahagia jika kamu bahagia.”

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
stephani_bap #1
Chapter 5: makin lama makin kurang ajar si Jongin....
stephani_bap #2
Chapter 4: kurang ajar nih si Jongin -_-*

update soon author :)
stephani_bap #3
Chapter 2: chapter berikutnya dong author ♡♥
elsajunghh #4
Chapter 2: Nangeeeshh:""") keep it cool man!<333