Chapter 6

Come Back Home

Park Bom P.O.V

Aku sedang terdiam di kamarku yang kubiarkan gelap. Keadaan Virtual Paradise semakin hari semakin membuatku takut. Badanku kini sama seperti Seunghyun, jika menyentuh imigran lain atau barang elektronik, akan terjadi sengatan yang bahkan membuat diriku sendiri kesakitan. Itulah alasan kenapa aku mematikan aliran listrik di rumahku. Kadang aku hanya bisa menangis. Inilah apa yang aku takutkan. Pekerjaan ilmiahku dengan Seunghyun membuahkan petaka. Dan bahkan sekarang aku tak tahu bagaimana keadaan Seunghyun di permukaan.

TOK! TOK!

Seseorang mengetuk pintu rumahku dengan tergesa. Dengan malas kubuka pintu. Seorang lelaki berseragam yang tak kukenal ada di hadapanku.

“Ada apa?” aku memerhatikan lelaki itu dengan bingung. Aku tak pernah berhubungan dengan orang lain di Virtual Paradise kecuali dengan Minji dan Daesung.

Annyeong. Saya dari Bagian Komunikasi. Ada panggilan untuk Anda dari permukaan.”

“Ah, dari siapa?”

Lelaki itu membuka lipatan kertas yang ada di tangannya. “Um, Tuan Choi Seunghyun. Meminta agar secepatnya disambungkan karena tidak punya waktu banyak.”

Aku langsung mengambil jaketku dan mengikuti lelaki itu. Kupakai headphone yang tersedia.  Layar yang tadinya mati tiba-tiba menyala dan muncul wajah Seunghyun di sana. Wajahnya kuyu dan sedikit kumal. Rambutnya kembali biru dan tak terawat seperti biasanya. Ada apa? Kenapa Seunghyun-ku terlihat seperti ini? Sejenak kami hanya saling menatap dan hanyut dalam diam.

“Bomu, apa kabarmu? Kamu terlihat lebih kurus sekarang. Harusnya kamu lebih gemuk karena kamu bisa makan makananku.” Seunghyun memulai pembicaraan. Kutahan tangisku.

“Tidak baik. Aku terlalu mencemaskanmu. Kapan kamu kembali?”

Honestly, I can’t go to Virtual Paradise anymore.” Seunghyun mendesah pelan.

“Kenapa?! Kau pasti bercanda, kan?! Choi Seunghyun, tolong jelaskan semua hal yang membuatku selalu mencemaskanmu!” perutku tiba-tiba terasa aneh. Seketika aku teringat Park Sandara. Mungkin ini yang dia rasakan saat tunangannya menjadi imigran.

“Aku serius tentang hal ini. CEO telah mengambil alih seluruh server. Mungkin apa yang kau cemaskan saat kita pertama kali memulai pembuatan software memang benar. CEO hendak memanfaatkan tubuh para imigran.”

Aku langsung menutup mulutku. Terkejut. Marah. Bingung. Jadi aku akan mati sia-sia?

“Jadi apa yang akan kamu lakukan? Aku tak mau mati begitu saja, Seunghyun….”

“Aku sudah bekerja sama dengan hacker yang cukup ahli. Namanya Kwon Jiyong.”

Mwo? Hacker?”

“Ya. CEO akan mengembalikan server dengan pengaturan awal, namun dia memintaku dan Jiyong untuk membuat sesuatu.”

“Membuat apa? Itu tidak akan membahayakanmu, kan?”

“Sebenarnya ini sangat berbahaya, dan ilegal. Aku harus membuat mesin pengubah asap nuklir menjadi tenaga murni, kau tahu kan, prototypenya? Sedangkan Jiyong harus membuat software untuk mengakses arsip pemerintah.”

“Seunghyun! Kenapa kamu sekarang jadi begitu nekat, hah?! Kau tak boleh lakukan itu!”

“Tapi kalau aku tak melakukannya, CEO akan menghancurkan Virtual Paradise. Kita tak akan pernah bertemu lagi.”

Aku hanya bisa kembali terdiam. Sekarang air mataku mengalir, melewati pipiku. Aku dan Seunghyun kembali saling menatap. Sesekali isakanku terdengar. Mata Seunghyun juga berkaca-kaca. Jika aku bisa menyentuhnya, aku ingin memeluknya dan menahannya…

“Aku pasti bisa melakukannya. Jangan khawatir, dan jangan menangis, kita pasti bertemu lagi.” Seunghyun memintaku untuk tak menangis, namun air matanya justru mengalir. Membasahi rahang maskulinnya yang terlihat semakin keras dan kaku.

“Seunghyun, kajima!”

“Waktunya sudah habis, Bomu. Aku tak punya waktu banyak, maafkan aku. Mungkin ini percakapan kita yang terakhir, dan harus kau tahu, aku selalu mencintaimu, mencintai semua keanehanmu.”

Layar tiba-tiba kembali gelap. Kosong. Sambungan terputus.

“Seunghyun! SEUNGHYUN!” kutekan sembarang keyboard di depanku. Tetap gelap. Aku terisak tanpa memedulikan panggilan untuk segera keluar dari ruangan.

 

***

 

CL P.O.V

Aku terdiam melihat Seunghyun yang sedang mengakhiri panggilan dengan kekasihnya di Virtual Paradise. Kulihat dia dengan susah payah menahan air matanya, namun akhirnya jatuh juga. Jiyong dan Seunghyun diberikan waktu 30 menit untuk menghubungi seseorang dan karena Jiyong tak memiliki saudara, dia memutuskan untuk memberikan 30 menit itu pada Seunghyun.

Hyung, ternyata kau melankolis juga. Aku seperti sedang melihat drama.” Jiyong terkekeh saat melihat Seunghyun kembali  sambil mengusap air mata.

“Kau saja yang tak punya hati. Kau mungkin tak pernah jatuh cinta.”

Aku langsung terdiam. Kutatap Jiyong diam-diam. Apakah Jiyong pernah jatuh cinta? Dia sangat tak mengerti perasaanku. Meskipun harus kuakui, dia memang sangat baik padaku. Saat aku ditinggalkan di gorong-gorong sendirian, dia yang menemukanku. Dia memang sangat kikuk padaku saat pertama kali dia memutuskan untuk menampungku sampai aku menemukan Seungri oppa. Sekarang aku sudah menemukan kakakku, dan Jiyong tampak seperti tak tahu meski jelas-jelas Seungri oppa menyebut namaku saat pertemuan pertama mereka. Aku suka Jiyong. Aku lebih baik tak pernah bertemu kakakku jika akhirnya harus seperti ini.

“Kalian tak mengerjakan permintaan CEO itu?” aku bertanya dengan heran saat melihat Jiyong dan Seunghyun malah bersantai.

“Kami punya strategi. Tenang saja.”

 

***

 

Hari ini adalah hari dimana permintaan Seungri oppa harus sudah selesai. Kulihat pekerjaan Jiyong sudah selesai, namun pekerjaan Seunghyun hanya berupa rangka-rangka yang kurasa tak mungkin bisa digunakan. Pintu dibuka dengan keras. Seungri oppa masuk dan dengan tergesa aku segera bersembunyi.

“Jadi, bagaimana permintaanku? Sudah kalian kerjakan?”

Jiyong segera menyodorkan laptopnya pada Seungri oppa. Sebuah tampilan log in ada di layarnya.

“Apa yang harus aku masukkan?” Seungri oppa terlihat kebingungan.

“Namamu dan nomor tanda pengenalmu. Cepat masukkan. Katanya kau mau lihat arsip pemerintah.” Jiyong mendorong bahu Seungri oppa perlahan. Kulihat dia mengetik sesuatu dan menekan enter.

“Biarkan saja, log in-nya agak sedikit lama. Sebaiknya kau periksa saja pekerjaan Seunghyun hyung.” Seungri oppa mengangguk dan berjalan menuju Seunghyun. Kulihat tampilan laptop seperti sedang mengupload data.

“Kenapa pekerjaanmu hanya berupa rangka tak berguna ini?” Seungri oppa melempar rangka-rangka tersebut ke lantai. Seunghyun melihatnya seolah yang dilempar adalah barang yang memang tak berguna.

“Tak cukup waktu.”

“Banyak waktu yang bisa kugunakan untuk melenyapkan Virtual Paradise kalau begitu.” Seungri oppa mengeluarkan laptopnya dan segera membuka server. Perutku terasa diaduk dan kulihat upload data di software buatan Jiyong sudah setengahnya.

“Hancurkan saja, aku tak keberatan.” Ucapan Seunghyun membuatku semakin kesal dan berusaha keras agar tak berteriak atau menghampiri mereka.  Kulihat dengan mataku sendiri kalau Seunghyun berjanji menyelamatkan Virtual Paradise pada kekasihnya dan sekarang dia tak keberatan kalau dunia sialan itu dihancurkan!

“Baiklah kalau begitu.” dengan santai Seungri oppa mengklik tombol untuk menghancurkan Virtual Paradise. Namun yang terjadi semua mesin dan perangkat transmitter menyala, dan dengan jelas kudengar,

Server telah berhasil diperbaharui.”

Seungri oppa sangat kaget. Dia menekan apa saja agar pembaharuan tersebut dapat dibatalkan. Belum sempat aku mencerna semua ini, di luar terdengar kegaduhan. Seungri oppa keluar dan kulihat dari celah pintu banyak polisi telah mengepung laboratorium ini. Kuhampiri Jiyong dan Seunghyun yang sedang tersenyum puas.

“Ada apa ini sebenarnya?”

“Inilah rencana kami sebenarnya.”

 

***

Jiyong P.O.V

FLASHBACK MODE.

Malam sudah sangat larut. Hari ini kami bertemu dengan CEO Virtual Paradise yang ternyata kakak dari Chaerin. Aku diminta untuk membuat software yang bisa membuka arsip pemerintah, sedangkan Seunghyun hyung diminta untuk membuat mesin pengubah asap nuklir menjadi tenaga murni. Kuhampiri Seunghyun hyung yang sedang memerhatikan tubuh kekasihnya yang terbujur kaku.

“Jangan terus diperhatikan begitu, hyung. Dia takkan bisa kembali.”

“Aku ingin bersama dengan dia, selalu.”

“Aku sudah punya strategi untuk melawan si jenius tapi bodoh yang seperti panda itu. Kau mau dengar, tidak?”

“Beritahu aku.”

“Jadi begini. Aku tadi sudah melihat ID dari server Virtual Paradise, sehingga aku bisa membukanya di sini. Aku akan mengubah pengaturannya. Jadi, dibalikkan, hyung. Kalau kau tekan perbaiki, Virtual Paradise akan hancur. Dan jika kau tekan hancurkan, justru server akan diperbaiki. Sejauh ini kau mengerti, hyung?”

“Ya. Aku mengerti. Lanjutkan.”

“Kau tak perlu buat mesin pengubah asap itu, cukup buat kerangka dasarnya saja. Lalu aku akan membuat software yang mengharuskan dia memasukkan nama dan nomor tanda pengenalnya, dan bukannya membuka arsip pemerintah, justru membuatnya terlacak oleh polisi dan dia akan tertangkap. Karena dia melihat pekerjaanmu yang tak selesai, dia akan menekan tombol hancurkan dan server diperbaharui. Itu strategiku.”

Seunghyun hyung mengangguk setuju.

FLASHBACK MODE ENDED.

***

 

CL P.O.V

Aku langsung berlari keluar setelah mendengar penjelasan Jiyong. Angin berhembus kencang karena putaran baling-baling helikopter. Kulihat Seungri oppa sedang mengangkat tangan, tanda dia menyerahkan diri.

Oppa!” aku berlari menghampirinya. Kulihat wajahnya yang terkejut bukan main saat melihatku.

“Chaerin! Akhirnya aku menemukanmu!”

“Sebenarnya aku sudah berada di dekatmu sejak kau menemukan Jiyong di laboratorium. Aku tidak menyangkan kau akan berubah menjadi sekejam ini…”

“Maafkan aku, bukan maksudku…” perkataan Seungri oppa terpotong karena dia dibawa paksa oleh polisi, menjauh.

Aku hanya bisa menatapnya dalam tatapan kabur terhalang air mata.

 

***

Tiga bulan setelah penghancuran Virtual Paradise.

Dara P.O.V

“Selamat, ya! Terakhir kita bertemu kalian berpisah karena Youngbae jadi imigran. Sekarang kalian sudah menikah.” Seunghyun menyalamiku dan Youngbae dengan senyuman menghiasi wajahnya. Di sisinya, Bom berdiri dengan gaun berwarna senada dengan tuksedo Seunghyun.

Hari ini adalah hari pernikahanku dengan Youngbae. Virtual Paradise berhasil dihancurkan dan semua imigran dapat dikembalikan, termasuk Youngbae. Kami memutuskan untuk menggelar pesta pernikahan sederhana dan hanya mengundang teman-teman terdekat, termasuk Seunghyun, Bom, Jiyong, dan Chaerin serta kakaknya yang ternyata adalah CEO Virtual Paradise yang baru bebas kurungan seminggu lalu, Seungri.

“Bersiap-siap, ya! Akan kulemparkan bunganya!” aku berteriak pada kerumunan tamu di depanku. Kulemparkan bungaku dan tertangkap oleh Chaerin. Kehebohan terjadi.

“Ayo, Jiyong, tunggu apa lagi?! Bunga saja sudah setuju kalau kamu harus bersama dengan dia.” Seunghyun berteriak sambil melirik Chaerin.

“Diam kau, hyung!”

Aku dan Youngbae tertawa bersama. Kutatap Youngbae dalam-dalam dan kukecup pipinya.

“Kau takkan meninggalkan aku lagi, kan?”

Youngbae tersenyum dan berbisik, “Kemanapun aku pergi, aku akan selalu pulang ke rumahku. Dimana kamu selalu setia menungguku.”

 

 

HORE FANFIC INI BERES JUGA TTTTTTT ENTAHLAH BAGUS ATAU NGGANYA. DIBACA YA~ DAN SAMPAI JUMPA DI FF SELANJUTNYA~

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
xxxblackvipxxx #1
Chapter 6: Daebak eon
xxxblackvipxxx #2
Chapter 4: Keren min , cepet lanjutannya ne ^^
LinLin05 #3
Chapter 3: Pendek banget author-nim,jangan lama2 update ff selanjunya yah. /bow/
lorrainenightray #4
Chapter 1: Seru nih kayaknya~ kkkk~ Author-nim hwaiting! ^-^
Alia91 #5
Chapter 1: Lee Seunghyun a.k.a Seungri!!!!
Hohohohoho
Ditunggu updatenya
^^