Chapter 5

Come Back Home

CL P.O.V

Kutatap nanar buku itu. Oppa. Lee Seungri oppa. Kakak kandungku yang sudah lama menghilang sejak Perang Limax dimulai. Aku sudah mencarinya kemana-mana, namun tak pernah bertemu dengannya. Aku sangat akrab dengannya, meski tak jarang kami bertengkar hanya karena hal sepele. Usia kami hanya berbeda satu tahun. Aku teringat hari terakhir aku bersama dengannya. Saat itu kami sedang membereskan barangnya, dia akan pergi kuliah ke luar negeri. Kami saling bercanda sampai mendengar ledakan yang sangat besar.

"Apa itu, oppa?" aku berhenti memasukkan barang Seungri oppa. Dia hanya mengedikkan bahu. Tiba-tiba pintu kamar dibuka. Ayah. Dia masih memakai baju laboratorium lengkap. Ya, ayahku adalah seorang ilmuwan. Kepintarannya dalam ilmu pengetahuan lebih condong pada Seungri oppa

"Ada apa, ayah?" Seungri oppa menghampiri ayah. Ayah menaruh tangannya di pundak Seungri oppa.

"Perang Nuklir sudah dimulai, anakku. Cepat selamatkan dirimu dan adikmu. Dia tanggung jawabmu sekarang, cepat! Tak banyak waktu untuk berlindung!" ayah segera membawaku dan Seungri oppa keluar rumah. Kulihat kilatan dimana-mana, asap membumbung tinggi. Tidak ada langit biru dan sinar matahari. Seungri oppa langsung menarik tanganku menjauhi rumah, wajahku ditutupi jaketnya.

"Oppa, kita mau kemana? Ayah masih di rumah, kenapa oppa tinggalkan dia?! Oppa!" aku berteriak sambil terseret karena langkah Seungri oppa yang lebar. Dia tak mengindahkan ucapanku dan terus berjalan. Kulihat sebuah kilatan yang sangat besar menyambar sesuatu sampai meledak, keras sekali. Kubalikkan badanku. Kilatan itu menyambar rumahku. Sekarang rumahku terbakar seluruhnya. Dan ayahku ada di dalamnya. Melebur bersama abu dan asap yang terbang tinggi. Seungri oppa juga melihatnya. Air mataku tak dapat kubendung. Dengan paksa Seungri oppa membalikkan badanku dan menyeretku lagi.

"Kita harus mencari tempat berlindung, kita tak mungkin terus-menerus berjalan. Terlalu berbahaya." Seungri oppa melihat sekeliling, lalu membuka paksa pintu gorong-gorong.

"Cepat masuk, Chaerin! Aku akan cari tempat yang lebih nyaman, masuklah! Udaranya masih bersih di dalam sana, kamu akan baik-baik saja!" aku memasuki gorong-gorong tersebut.

"Sudahlah, oppa. Oppa di sini saja!"

"Percayalah padaku. Aku akan kembali. Jangan pergi kemanapun sampai aku kembali!" Seungri oppa menutup pintu gorong-gorong itu. Semuanya jadi gelap. Kuturuti kata-kata Seungri oppa. Aku kedinginan dan kelaparan di gorong-gorong itu. Aku terus di sana sampai Jiyong menemukanku. Seungri oppa tak pernah kembali. Dan sekarang aku sudah menemukannya. Aku merasakan bahagia sekaligus marah. Bahagia karena aku dapat bertemu dengannya kembali. Marah karena dia adalah pelopor proyek sialan yang akan aku hancurkan. Aku hanya bisa menangis dalam diam. Mengenang kakak yang jadi musuhku.

 

***

 

Aku, Jiyong dan Seunghyun sedang sarapan bersama di ruang pribadi milik Seunghyun. Kuteguk kopi tanpa krim dan gula milik Seunghyun sampai habis. Ketika Jiyong dan Seunghyun sudah segar di pagi hari, aku justru mengantuk karena semalaman menangis.

"Heh, kopiku!" Seunghyun berdecak kesal saat melihat cangkir kopinya kosong.

"Sudahlah, hyung, nanti kubuatkan lagi." Jiyong berusaha menghentikan decakan Seunghyun. Jiyong dan Seunghyun cepat sekali akrab. Dengan antusias mereka menyusun kembali software sehingga lebih kuat. Kukunyah rotiku tergesa. Sepertinya lebih baik untuk tidur saja.

Terdengar bunyi derap langkah mendekati ruangan.

"Siapa itu, hyung?" Jiyong berhenti menyeruput kopi. Suasana semakin hening. Langkah kaki itu semakin jelas terdengar. Seunghyun melihat jam tangannya, lalu air mukanya segera berubah pucat.

"Sialan, ini hari Jumat, hari pemeriksaan oleh CEO!Dia pasti sedang berjalan ke sini karena tubuhku tak ada! Dia tahu aku keluar Virtual Paradise!" DEG! Jadi langkah itu langkah kaki Seungri oppa...

"Biarkan aku melihat wajahnya, hyung."

"Tapi setidaknya sembunyikan Chaerin. Marga mereka sama, kurasa mereka punya hubungan."

Kuambil jaket Jiyong dan kututupi wajahku. Pintu itu terbuka.

"Choi Seunghyun." suara itu, aku sangat mengenalnya. Seketika air mataku mengalir.

"Oh, jadi kau CEO itu, ya? Sepertinya kau lebih muda dariku, heh anak muda, harusnya kau gunakan kepintaranmu itu untuk selamatkan negara!" kuiintip apa yang terjadi dari sela-sela jaket. Jiyong tiba-tiba tiba mengetuk kepala Seungri oppa. Dia sangat banyak berubah. Rambutnya, gesturnya, semuanya. Tidak ada lagi sorot jenaka dari wajahnya.

"Siapa kau?"

"Kwon Jiyong. Hacker softwaremu. Annyeong!"

"Sialan!" Seungri oppa mendekati Seunghyun. "Kau berkomplot dengan dia, hah?!"

"Kenapa kau ambil alih servernya, Lee sajangnim? Kekasihku terjebak di dunia sialanmu!" Seunghyun mendorong Seungri oppa sampai terjatuh.

"Karena aku ingin memanfaatkan tubuh kalian semua, paham?!" suasana seketika hening. Semua perhatian tertuju pada Seungri oppa.

"Heh, kenapa kau lakukan itu? Kau ini jenius tapi bodoh atau bagaimana?" Jiyong menanggapi perkataan Seungri oppa tanpa emosi sama sekali.

"Kau pernah merasakan kehilangan tidak? Merasakan kesepian? Bagaimana rasanya kalau orang yang kau cintai tiba-tiba menghilang?! Aku sudah mencari tempat terbaik agar adikku selamat, tak terkena radiasi, dan ketika aku menjemputnya, dia sudah menghilang! Biarkan aku pakai tubuh kalian semua, orang-orang bodoh! Biarkan aku ciptakan adik-adikku yang baru! Lee Chaerin-ku yang baru!" terdengar tangis yang amat pelan. Isakan Seungri oppa. Tanpa dia tahu, aku pun menangis dalam diam. Jadi, Seungri oppa menjemputku? Dia ternyata menepati janjinya. Jiyong dan Seunghyun tampak terkejut, namun berusaha menyembunyikannya.

"Sudahlah, Lee sajangnim. Sudahi virtual Paradise. Aku mohon." Seunghyun mulai melunak.

"Jadi kau ingin mengakhiri semua ini, begitu?" kulihat Seunghyun mengangguk.

Seungri oppa mengeluarkan laptop dari tasnya. "Ini server Virtual Paradise. Aku dapat menghancurkannya, atau memperbaikinya sehingga semua imigran dapat kembali, hanya dengan satu klik. Kau ingin aku klik yang mana?"

"Repair tentu saja. Sudah kubilang kau ini sebenarnya bodoh!" Jiyong melempar kaleng kopi pada kepala Seungri oppa.

"Seunghyun, kau ilmuwan, bukan? Kuminta kau buat alat perubah asap nuklir menjadi tenaga nuklir baru. Aku pernah melihat rancangannya di bukumu, jadi jangan bilang tak bisa. Dan kau, manusia berambut panjang sebelah, kau bilang kau hacker, kan? Jadi kuminta kau buat software untuk membuka arsip pemerintah."

"Itu perbuatan ilegal!" Seunghyun langsung meradang.

"Jangan dengarkan dia, ya, kami setuju." Jiyong langsung menjawab.

"Kuberi kalian waktu seminggu, atau kuhancurkan Virtual Paradise."

 

 

 

 

 

 

 

To be continued.....

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
xxxblackvipxxx #1
Chapter 6: Daebak eon
xxxblackvipxxx #2
Chapter 4: Keren min , cepet lanjutannya ne ^^
LinLin05 #3
Chapter 3: Pendek banget author-nim,jangan lama2 update ff selanjunya yah. /bow/
lorrainenightray #4
Chapter 1: Seru nih kayaknya~ kkkk~ Author-nim hwaiting! ^-^
Alia91 #5
Chapter 1: Lee Seunghyun a.k.a Seungri!!!!
Hohohohoho
Ditunggu updatenya
^^