Chapter 4

Come Back Home

CL P.O.V

"Sialan! Apa yang kalian lakukan pada server hah?!" Seunghyun langsung merangsek dan melakukan hal yang sama seperti yang Jiyong lakukan sedari tadi. Hasilnya nihil, sama seperti tadi. 

"Maaf sebelumnya Pak Petugas, namun kami bahkan tidak tahu kenapa ini bisa terjadi. Honestly, hari ini kita akan menghack Virtual Paradise namun kami batalkan karena kami tidak bisa mengembalikan kalian. Kami hacker, see? Bukan pembunuh." Jiyong berkata dengan nada datar sembari merapikan rambut setengah panjangnya. Raut muka Seunghyun semakin tidak karuan.

"PARK BOM TAKKAN BISA KEMBALI! KEKASIHKU TERJEBAK!" Seunghyun berteriak lalu mengangkat kerah baju Jiyong tinggi-tinggi. Jiyong tetap menunjukkan wajah datar.

"Salahmu sendiri. Harusnya kamu tidak bikin program macam Virtual Paradise itu." Seunghyun melepas kerah baju Jiyong dan wajahnya langsung diisi kekalutan. Jiyong mendengus kesal lalu duduk di sebelah Dara unnie.

"Jadi... kekasihmu terjebak? Begitu?" aku mendekati Seunghyun yang terus-terusan mengklik force close.

"Kamu tuli, dungu, atau bodoh? Aku sudah jelas-jelas berteriak tentang hal itu."

"Nona di sebelah sana juga merasakan hal yang sama." aku menunjuk Dara unnie

"Seunghyun-ssi. Tolong kembalikan Youngbae. Aku tidak mau kehilangan dia hanya karena program bodoh macam Virtual Paradise. Kumohon." Dara unnie berkata dengan tegas namun matanya berkaca-kaca. Seunghyun menendang kaleng kosong di pojok laboratorium. Membuat kegaduhan.

"Kau mau kekasihmu kembali, kan? Bergabunglah dengan kami. Mungkin kau akan kehilangan pekerjaanmu, tapi Park Bom jauh lebih penting, right?" kuulurkan tanganku. Seunghyun menatapku tak percaya.

"Kau bisa dipercaya, kan?"

Kuanggukkan kepalaku dengan pasti.

***

Park Bom P.O.V

Aku menonton film kesukaanku dengan hati yang tidak tenang. Sudah 5 jam Seunghyun meninggalkan Virtual Paradise. Kuhabiskan puding jagungku dan bergegas menuju tempat Minji dan Daesung.

"Noona. Mungkin Seunghyun hyung sedang mengurus sesuatu di permukaan. Kau tenang saja, kau bisa tinggal di sini dulu sampai hyungnim kembali." Daesung menenangkanku setelah aku menceritakan kalau Seunghyun belum kembali.

"Iya, sleep over di sini saja unnie! Kita memasak bersama dan bercerita sampai tengah malam! Daesung oppa sesekali perlu dibiarkan sendiri." Minji memberikanku teh sambil mencibir Daesung.

"Bukan itu. Sebelum Seunghyun meninggalkan Virtual Paradise, tubuhnya seperti dialiri listrik. Ketika kami bersentuhan, badanku tersengat. Aku takut terjadi sesuatu dengannya."

"Bisa kau ulang?" Daesung berhenti menyeruput tehnya. "Dialiri listrik?"

"Iya. Coba kalian saling merangkul, atau berpelukan. Kalau aku melakukannya dengan Seunghyun, badanku tersengat." Minji dan Daesung melakukan apa yang aku minta, namun mereka menggelengkan kepala. Tanda tak terjadi apa-apa.

"Mungkin aku harus menyusul hyungnim." Daesung melepas kabel putih di telinganya, badannya memudar, namun kembali lagi. Tak menghilang seperti Seunghyun. 

"Ada apa ini?" Daesung kebingungan. Dia mencoba untuk mencabut kabel itu lagi, namun dia tetap tak bisa kembali ke permukaan.

"Minji, coba cabut kabelmu." Minji mengangguk dan mencabut kabelnya, namun hal yang sama juga terjadi.

"Kita terjebak. Seseorang memanipulasi server. Kita terkurung di Virtual Paradise."

Mataku mengabur terhalang air mata. Dadaku sesak. Seketika aku terbayang wajah Seunghyun kita terakhir kami makan kue bersama-sama.

Apakah itu pertemuan terakhir kita, Seunghyun?

***

CL P.O.V

Kami -aku, Jiyong dan Seunghyun- memutuskan untuk menginap di laboratorium. Dara unnie pulang, karena tak mungkin meninggalkan Youngbae sendirian. Jiyong dan Seunghyun sudah tertidur pulas. Mereka cepat sekali akrab, ketika Seunghyun memutuskan untuk membantunya, Jiyong langsung antusias dan menjelaskan tentang software hacker rancangannya. Aku pun berjalan-jalan di sekitar laboratorium agar cepat lelah dan bisa tertidur sampai aku menemukan suatu ruangan yang tersembunyi. Di pintunya bertuliskan,

INI RUANG CEO, PERCAYALAH!

CEO ini sepertinya bodoh sekali. Kuputar kenopnya, tak terkunci. Kumasuki ruangan itu. Sangat berantakan. Beberapa gambar wanita hot tertempel di dinding. Sebuah buku besar menarik perhatianku. Di sampulnya tertulis besar-besar, BUKU PERSAUDARAAN. Kubuka lembar pertamanya.

"Kata ibu, punya adik perempuan itu menyenangkan. Dia hanya bikin repot! Tapi aku sayang kok. Dia manis sekali. Rambutnya halus. Makanya aku buat buku ini. Semoga dia membacanya suatu hari nanti! Tertanda Kakak Tampan." kubaca tulisan yang kabur itu keras-keras. Bodoh sekali. Penulis macam apa dia. Memuji diri sendiri. Kubuka lembar selanjutnya.

"Dia langit. Dan akan kuisi dengan kemenanganku."

"Hari ini aku lihat dia dibelikan barang baru oleh ayah. AYAH PILIH KASIH!"

"Hari ini dia lulus SMA. Dia sudah tumbuh jadi gadis. Langitku sudah besar."

Kulihat sebuah foto tertempel di sana. Foto seorang gadis dan seorang lelaki. Wajah mereka terlihat sangat bahagia. Kuperhatikan baik-baik. Seketika pandanganku mengabur. Itu diriku. Dan lelaki yang sudah kucari dan kurindukan.

"Oppa......."

 

 

 

 

 

To be continued.....

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
xxxblackvipxxx #1
Chapter 6: Daebak eon
xxxblackvipxxx #2
Chapter 4: Keren min , cepet lanjutannya ne ^^
LinLin05 #3
Chapter 3: Pendek banget author-nim,jangan lama2 update ff selanjunya yah. /bow/
lorrainenightray #4
Chapter 1: Seru nih kayaknya~ kkkk~ Author-nim hwaiting! ^-^
Alia91 #5
Chapter 1: Lee Seunghyun a.k.a Seungri!!!!
Hohohohoho
Ditunggu updatenya
^^