Six

Trust Me

Sorry for late update ;;;;;

 

“Kau tidak punya banyak waktu Hyerim. Cepat katakan atau sahabatmu tidak akan pernah bisa kembali.”

Tidak ada jalan lain aku harus mengatakannya. Meski aku merasa hati kecilku sangat sakit saat ini. Dengan tergagap aku mengatakannya karena aku tau jauh didalam sana diriku tidak mau aku melakukan ini.

“Ba-baiklah. Ak-aku percaya....”

“TIDAKK! KUMOHON HYERIM JANGAN KATAKAN ITU PADANYA!”

Luhan?! Dia ada disini?! Aku bisa melihat luka dan memar memenuhi wajahnya. Juga perban dikepalanya, separah itukah keadaannya?. Ia berjalan mendekati ku sambil terus memegang bagian dadanya, aku tau dia sedang menahan rasa sakit sekarang. Aku sangat tidak tega melihatnya seperti itu dan tak terasa sebulir air mata jatuh dari mataku. Lalu aku teringat apa yang dikatakannnya kemarin tentang melindungi dan membantuku. Hatiku terasa semakin sakit sekarang.

“Kumohon jangan katakan apapun padanya Hyerim.” Dia menatap tepat dimataku, matanya seolah menginginkanku untuk mempercayainya.

“Apa kau tega melihat dunia ini penuh dengan keburukan dan kejahatan? Apa kau tega melihat semua manusia hanya berkeyakinan pada ego nya masing – masing? Apa kau sanggup melihat dunia ini hancur karena ulah manusia yang tidak punya hati nurani? Aku yakin kau pasti tidak mau melihat hal itu semua terjadi.” Ucapannnya seolah mencuci otak dan hatiku. Aku tidak mau semua itu terjadi tapi bagaimana dengan Joonmyeon?

“Jung Hyerim keselamatan sahabatmu ada ditanganku sekarang. Katakan 3 kata itu untukku atau kau tidak akan bisa bertemu dengan sahabatmu lagi?” Pergelangan tanganku terasa terbakar akibat genggamannya yang sangat kuat.

Apa yang harus kulakukan? Siapa yang harus ku percaya?. Aku menghapus air mataku lalu menatap Luhan dan dia secara bergantian.

“Aku yakin kau bisa menemukan jawabannya Hyerim. Biarkan hatimu yang berbicara.” Luhan mengatakannya ketika mataku bertemu dengan matanya. Ada sedikit kepercayaan terbangun dihatiku setelah aku mendengar ucapannya.

“Aku sudah memberimu pilihan Jung Hyerim.” Kepercayaan yang sudah terbangun sebelumnya terasa hancur kembali setelah aku mendengar ucapannya.

Aku mencari kedalam hatiku untuk menemukan jawaban yang tepat. Siapa yang harus kupercaya? Lalu aku merasa ada sebuah keyakinan yang tiba – tiba muncul didalam hatiku.

Ya aku tau siapa yang harus kupercaya sekarang.

“Aku percaya padamu...angel” Aku menatap Luhan dengan penuh keyakinan aku tau aku harus mempercayai Luhan. Meskipun aku tidak akan bisa bertemu dengan Joonmyeon lagi tapi aku yakin akan ada jalan untuk ku bertemu dengannya kembali.

“Terimakasih Hyerim, my majesty.” Luhan membungkukkan dirinya untuk memberi hormat padaku seolah – olah aku ini Ratu nya dan sebuah senyuman tulus terukir diwajahnya.

“JUNG HYERIM BERANI SEKALI KAU MENOLAK PERINTAHKU?!” Dia yang berada pada diri Joonmyeon menatapku penuh amarah, perlahan bola matanya berubah menjadi merah.

“Aku tidak bisa membiarkan dunia ini hancur karenamu. Sekarang terserah padamu aku sudah melakukan apa yang seharusnya aku lakukan. Kau tidak akan mengembalikan Joonmyeon?” Rasa percaya diri muncul pada diriku entah darimana. Tak ada rasa takut sedikitpun pada diriku sekarang.

“KAUUU??!! ARRRGHHH!!” Aku sangat terkejut ketika melihat tubuh Joonmyeon berteriak kesakitan seperti sedang meregang nyawa tapi beberapa saat setelah itu genggaman pada pergelangan tanganku mulai mengendur dan dia terjatuh pingsan.

“JOONMYEON?!” Aku berlutut dan menyandarkan kepalanya pada dadaku. Sambil tertatih – tatih Luhan berlari mengahampiriku dan mengecek keadaan Joonmyeon.

“Luhan! A-apa yang terjadi?!”

“Joonmyeon hanya pingsan, kita harus membawanya ketempat yang lebih nyaman.”

“A-apa dia ini Joonmyeon? Luhan aku takut! Bagaimana kalau dia bukan Joonmyeon yang sebenarnya?”

“Dia Joonmyeon, Hyerim. Roh jahat yang menguasai dirinya sudah hilang. Arwah Joonmyeon pasti sekarang sedang mencari jasadnya jadi kita harus membawa Joonmyeon ketempat yang lebih nyaman terlebih dahulu agar arwahnya bisa bertemu dengan jasadnya.”

“Ayo bawa dia kedalam mobilku. Kita pergi kerumahnya saja.”

Dengan sekuat tenaga aku dan Luhan membopong Joonmyeon kedalam mobilku. Aku segera menancapkan gas mobilku menuju rumahnya. Selama perjalanan keringat dingin terus mengalir dari pelipisku tak henti – hentinya aku berdoa untuk keselamatan Joonmyeon. Ya Tuhan selamatkan Joonmyeon.

~***~

Aku terduduk lemas dikursi disamping ranjang Joonmyeon yang sekarang sedang terbaring lemah. Ini sudah hari ketiga dan Joonmyeon masih belum sadar. Nyonya Kim dan aku terus bergantian untuk menjaga Joonmyeon setiap harinya. Sudah tiga hari ini pula aku membolos kuliah. Ayah dan ibu mengetahuinya tetapi mereka dapat memahaminya karena mereka tau aku sedang menjaga Joonmyeon, yang mereka tau Joonmyeon sedang sakit. Terkadang Yoeun ikut menemaniku untuk berjaga tapi aku lebih sering melakukannya seorang diri. Aku sangat khawatir bagaimana kalau nantinya Joonmyeon tidak akan pernah sadar?

Dan Luhan.. setelah ia dan aku mengantar Joonmyeon kerumahnya, tiba – tiba saja dia menghilang. Terakhir kali dia berpamitan padaku untuk pulang kerumahnya tapi setelah itu aku tidak mendengar kabar tentangnya lagi. Yoeun juga bilang padaku kalau Luhan sudah tidak masuk kuliah sejak 3 hari yang lalu. Kekhawatiran ku semakin bertambah. Apa Luhan sekarang baik – baik saja?

Aku terhanyut dalam lamunanku tanpa  menyadari sesuatu terjadi pada Joonmyeon.

Hei?! Jemarinya bergerak?! Ya Tuhan akhirnya.

“Joonmyeon?” Ku genggam tangannya dan bisa kulihat perlahan dia membuka matanya.

“Kau sudah sadar? Terimakasih Tuhan.” Rasa senang yang begitu dalam membuatku tak menyadari ada air mata yang mengalir dipipiku sampai tangan lemah itu menghapusnya.

“Jangan menangis Hyerim. Aku sudah kembali.” Dia tersenyum. Meskipun senyumannya terlihat lemah tapi aku tau senyuman tulus itu memang milik seorang Kim Joonmyeon, senyuman yang bisa membuatku tenang kini hadir kembali.

“Terimakasih karena sudah kembali.” Aku membalas senyumannya dan menggengam erat tangannya. Tidak akan kubiarkan kau pergi lagi.

 

To Be Continue..

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
jeunjihye
sorryyy i will update chap. 6 as soon as possible! >

Comments

You must be logged in to comment
minhke_94 #1
Chapter 5: update chap 6 please
bettyrich
#2
Chapter 5: Authornim, ceritanya bagus, kenapa gak dilanjutin lagi :,(
singsongsungjong #3
Wow, amazing story ^_^