Bel berbunyi. Secara resmi kegiatan belajar mengajar di SOPA telah berakhir. Namun tetap, yang namanya sekolah seni, jam pulang sekolah biasanya bukanlah akhir dari kegiatan menghabiskan waktu di sekolah mereka, tapi justru awal untuk kegiatan ekstra di luar jam belajar mereka, ada yang menambah jam latihan menyanyi, dance, melukis, atau hanya sekedar berkumpul dan mengobrol sejenak bersama teman-teman mereka, termasuk Nana, yang ada di salah satu kerumunan gadis-gadis di kelas modelling.

"Girls, aku tinggal sebentar", sela Nana di tengah obrolannya bersama teman-temannya saat menangkap sosok Krystal dari kejauhan. Dia pun segera menghampirinya. Lagi-lagi dengan wajah sumringahnya.

"Hey! Let's go home!", ajak Krystal begitu Nana tiba menghampirinya.

"Uhm sorry Kryst, I still have another schedule with my friends 'till 3pm, there's something we gonna talk for grouping team this semester", jelas Nana.

"Oh, baiklah", jawab Krystal.

"Kau pulang saja duluan, is it okay?", tanya Nana.

"Yeah, it's okay", jawab Krystal santai.

"Hoho well, jgn lupa nanti malam, seperti yang aku sms tadi!", Nana mengingatkan Krystal pada janjinya untuk berhangout ria malam ini dengan mobil barunya.

"Hm, yeaaah...", jawab Krystal datar.

"Hihihi kau pasti akan terkaget-kaget melihat mobil baruku Kryst!", timpalnya antusias.

"WAOW! Aku kaget!", teriak Krystal tak kalah antusias.

"Yaaah!",  Nana memelototinya. "Belum!"

Krystal nyengir. "Well, okay see you then."

"Okay, bye!" Lambai Nana, sebelum meninggalkan Krystal menuju spot nya bersama teman-temannya tadi.

Mereka pun berpisah. Biasanya mereka pulang bersama menggunakan bus karena arah menuju rumah mereka kebetulan juga searah, namun tempat tinggal Nana masih sedikit lebih jauh dari Krystal.

Di dalam bus, seperti biasa Krystal mengambil posisi wenak nya duduk di kursi paling belakang. Memasang earphone, dan membaca buku, begitulah Krystal. Baru 5 menit perjalanan. Tiba-tiba bus berhenti. Krystal membuka earphone nya dan melihat apa yang terjadi dari kaca jendela. Ternyata jalanan sedang macet karena baru saja terjadi tawuran pelajar tidak jauh dari jalan utama.

"Itu pasti XOXO. Aigooo...", komentar seorang wanita paruh baya yang duduk tak jauh dari tempat Krystal duduk sekarang.

"Eoh? XOXO dan Daewon!", gumam gadis berseragam sekolah Hyundai yang juga sedang mengintip lewat kaca bus.

"Ah... mereka lagi, mereka lagi, XOXO...", timpal gadis satunya yang duduk di sebelahnya dengan seragam yang sama.

"Padahal baru hari pertama semester, ckck"

"Ah biasalah mereka".

"Makanya aku melarang keras anak laki-lakiku yang baru lulus sekolah menengah pertama itu untuk bersekolah di sana", timpal seorang wanita paruh baya satu lagi.

"Sayang sekali ya, padahal itu sekolah mahal".

"Benar. Setauku, rata-rata yang bersekolah di sana adalah anak-anak orang menengah ke atas."

"Aigooo, anak-anak nakall, mentang-mentang kaya, selalu bertingkah semaunya"

Krystal mendengar percakapan mereka dengan jelas. Sebenarnya dia tidak terlalu ambil pusing. Pemandangan dan gosip soal tawuran dan siapa saja peserta-pesertanya, termasuk di antaranya XOXO dan Daewon, sudah biasa dia dengar. Selama itu tidak melibatkan sekolahnya. Dia tenang-tenang saja, tetap santai. What should I care. Dengan acuhnya, dia kembali memasang earphone dan melanjutkan membaca buku, sampai bus kembali jalan dan mengantarnya hingga tiba di rumah.

***

Malam harinya...

"WAOW!" gumam Krystal bersamaan dengan matanya melihat mobil baru Nana yang terpampang nyata di hadapannya sekarang. Chevrolet Cruze SS White.

"Hahahahaaa... how is it? Keren kaaan?", pamer Nana semangat. "Sudah kubilang kau pasti akan k