Suatu hari di 8 Maret...

Libur musim semi. Libur akhir semester. Semuanya telah berakhir. Saatnya semua siswa menjalani kehidupan sekolah mereka di semester baru yang benar-benar 'fresh' ini. Sekumpulan remaja terlihat berdatangan berjalan menuju gerbang sekolah dan kelas mereka dengan raut wajah berbeda. Ada yang gembira, bahkan sambil bergandengan tangan dengan teman-temannya atau mungkin pacar mereka. Ada yang berekpresi kusut dan muram. Ada yang menggerutu sambil komat-kamit tidak jelas. Ada yang stay cool berjalan sambil menaruh tangan di saku celana. Ada yang bermain gadget. Ada yang berjalan memakai headphone sambil bersiul-siul menyanyi. Ada yang hanya tersenyum kecil, mungkin dia sedang berusaha menyemangati dirinya sendiri, kalau hari pertama masuk sekolah setelah libur panjang itu benar-benar tidak terlalu menyebalkan.

Tidak jauh beberapa meter sebelum memasuki gerbang sekolah, terlihat sesosok gadis yang memasang ekspresi 'aku tidak peduli' nya sambil terus berjalan lurus tanpa henti tanpa jeda tanpa menoleh kanan kiri apalagi menyempatkan diri say hi say hello cipika cipiki dengan teman-teman di sekelilingnya yang juga berpapasan dengannya. Gadis itu tampak begitu acuh tak acuh. Ya, gadis berambut coklat gelap itu tetap melangkah menuju gerbang sekolah bertuliskan Seoul of Performing Art dengan langkah bak seorang model dengan ekspresi dingin menyelimuti wajahnya di pagi yang cerah itu. Dia tidak tampak begitu gembira, tidak tampak sedih juga, flat. Baginya, ini hanya rutinitas dan hal biasa yang mau tidak mau harus ia jalani sampai 2 tahun ke depan. Menyenangkan sukur, tidak menyenangkan ya sudah. Dia tidak ambil pusing, sampai akhirnya dia benar-benar merasa pusing saat seseorang menjatuhkan lengan di bahunya sambil secara tiba-tiba sambil berteriak seperti orang gila tepat di telinga kirinya.

"GOOD MORNING, KRYSTAL!!!" teriak si empunya lengan panjang menyapa hangat gadis yang diketahui bernama Krystal itu.

"YAH!!! WHAT THE HELL ARE YOU DOING? Kau mengagetkanku!" pelotot Krystal sambil mendongak pada gadis berambut blonde yang sejak tadi senyam senyum cekikikan tidak jelas tepat di sampingnya itu.

"Hahahaha... I'm sorry! First day of my second year in high school, I'm just too excited you know!", papar gadis blonde itu dengan sumringah dan rona kebahagiaan tergambar jelas dari wajah imutnya.

Krystal hanya menjelingkan mata dengan ekspresi aneh padanya, "LEBAY!" sembari menurunkan lengan panjang si blonde dari bahunya.

"I.Don't.Care. Wleeekkk!!" Balas si blonde sambil menjulurkan lidahnya pada Krystal, seperti anak kecil.

"Ishhh..." Gumam Krystal.

Masih, sambil senyam senyum, "Hey Kryst, you wanna know something?"

"No..."

"It's a BIG THING!" umum si blonde antusias.

"BIG THING buatmu, belum tentu BIG THING buatku, biasanya", jawab Krystal malas dan melangkah lebih cepat  meninggalkan si blonde di belakangnya dengan sengaja.

"Oh come on, Kryst, it's really a BIG THING you know?", paksa si blonde berusaha menyamakan langkahnya dengan Krystal yang barusan mendahuluinya.

"No, I don't know", jawab Krystal acuh dan datar.

"Yeah, that's why I wanna tell you..."

"But I don't wanna know, so what?"

"Oh yeah, so I just wanna tell you", balas si blonde lancar tanpa keraguan sedikitpun di wajahnya beradu mulut dengan Krystal, yang ujung-ujungnya mengalah juga.

"Well, well, okay... Im Jinah, now what? K