miane... lama update nya... banyak tugas sih... XD

let's continue the story..... kekeke

Chunji menarik erat tangan bora dan membawanya masuk ke dalam ruang musik yang berada tidak jauh dari gymnasium. Ia mengunci pintu ruangan dan kemudian berpaling menatap bora dengan kesal.

Desiran angin perlahan masuk melalui jendela kedalam ruangan yang hanya ada chunji dan bora di dalamnya. Udara yang dingin di musim gugur seakan tak dapat mendinginkan suasana yang memanas saat itu. Bahkan tidak dapat juga meredamkan emosi chunji yang memuncak.

“L.joe... itu nama yang asing bagiku. katakan siapa dia?” tanya chunji dingin dengan tatapan kesal.

“kau tidak perlu khawatir. Bagiku, dia bukanlah siapa-siapa.”jawab bora tenang.

“huh..(chunji menghela nafas kesal). Tidak perlu khawatir? Bagaimana mungkin kau bisa mengatakan hal itu dengan mudahnya? Kau bahkan membiarkannya memelukmu dan menciummu. Apa kau tidak tahu bagaimana perasaanku saat melihatnya?” ucap chunji penuh amarah dan kemudian menggigit bibir bawahnya, berusaha mengendalikan diri. 

“jika begitu saja kau sudah semarah ini. Lalu bagaimana dengan ku? Yang selalu melihatmu menggandeng yeoja lain di depan mataku.. dan bahkan kau lakukan  itu tanpa ragu.”

Mendengar hal itu, chunji hanya terdiam sembari menggigit bibir bawahnya. Perlahan, darah merah segar mengalir dari bibir chunji.

“kenapa? kenapa kau hanya diam saja... chunji? Apa ucapanku