Jam pelajaran olahraga baru saja dimulai, dan kali ini giliran kelas 2-A dan 2-C yang dijadwalkan untuk berolahraga bersama, dikarenakan kontruksi beberapa bagian gymnasium yang belum selesai di perbaiki.

“hei Hyorin... kenapa kau terlihat pucat? Apa kau bertengkar lagi dengan salah satu koleksi namjachingu mu?” goda Bora sembari tertawa kecil.

“ya!! Seharusnya kau lebih baik memikirkan dirimu sendiri. Bukankah, hari ini kita akan berolahraga dengan kelas 2-A?. Jadi.. siapkan mentalmu untuk menemui Chunji yang bakalan dikerubutin sama rubah-rubah betina yang centil-centil itu.” Ucap Hyorin sembari tersenyum licik.

“ach.. kau benar. Tapi... sepertinya aku sudah terlalu kebal dengan hal itu. Aku bahkan sudah tidak bisa membedakan yang namanya cemburu atau tidak.” Ucap Bora sembari tersenyum.

“ah... sikapmu itu. Dilihat berapa kalipun, tetap saja membuatku kesal.” Keluh Hyorin kesal.

Seketika, hyorin pergi meninggalkan bora dan menghampiri teman-temannya yang ada di kelas 2-A. Sementara bora hanya berdiri sendiri di pinggir lapangan sembari melihat pertandingan basket yang tengah berlangsung.

Bora POV                               

Saat itu, pertandingan basket antara kelas 2-A dan 2-C pun dimulai. Dan seperti biasa.. chunji merupakan ace dari kelas 2-A yang paling di andalkan. Karena itu, tidak di ragukan lagi, bahwa hasil akhir pertandingan dimenangkan oleh kelas 2-A.  Sementara kelas kami hanya bisa menanggung pahitnya kekalahan.

Aku melihat kearah chunji yang saat itu tengah berada di lautan yeoja. Ku lihat dia sedang mengobrol asyik dengan seorang yeoja dari kelasnya. Yang jika tidak salah, namanya adalah hyerim.

Aku terus memandang kearah chunji. Entah kenapa mataku tak dapat teralihkan darinya. Mungkin..... ini dikarenakan aku mulai menyadari kalau kedekatan chunji dengan hyerim tidak seperti kedekatannya dengan yeoja lainnya. Dan sebenarnya, hal itu benar-benar mengusik ketenanganku.

Saat itu, sepertinya chunji menyadari kalau aku sedang memandanginya. Dan karena itu, ia melirik kearahku... tetapi kemudian dia hanya memalingkan pandangannya